Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

MATERI PRAKTIKUM HEMATOLOGI II

NAMA : NUR SITA DEWI


NIM : 131610101045

LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
2015

LEMBAR KERJA MAHASISWA


(Praktikum Hitung Jumlah Erirosit dan Leukosit)
Nama subjek

: Cynthia Octavia P S

Umur Subjek

: 20 tahun

Jenis kelamin

: Perempuan

Hasil pemeriksaan
Jumlah Eritrosit
476

Jumlah Leukosit
91

Perhitungan :
Jumlah eritrosit dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Jumlah SDM:Nexpx50

Keterangan :
Ne

: Jumlah SDM dalam 5 kotak (bilik hitung R)

: Besar pengenceran

50

: 1/Volume kotak R (4000) dibagi jumlah bujursangkar ( 5 kotak R = 80)

Sedangkan leukosit dapat dihitung dengan rumus :


Jumlah SDP:N1x50

Keterangan :
Nl

: Jumlah SDP dalam 4 kotak (bilik hitung W)

SDM = Ne x p x 50
= 476 x 200 x 50
= 4.760.000/ ml

SDP

= Nl x 50
= 91 x 50
= 4.550/ ml

Kesulitan
Pada praktikum hitung jumlah eritrosit dan leukosit praktikan mengalami
kesulitan saat menentukan kamar hitung dibawah mikroskop dan memasukkan
darah dari pipet pengencer thoma ke dalam kamar hitung.
Pembahasan
Pemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan penunjang yang
diperlukan oleh dokter untuk membantu menegakkan diagnosis. Salah satu
pemeriksaan laboratorium yang sering dilakukan adalah pemeriksaan darah.
Darah mempunyai peran penting dalam tubuh manusia. Hasil pemeriksaan darah
secara tidak langsung dapat memantau keadaan dalam tubuh. Pada tanggal 3
Maret 2015 praktikan melakukan paktikum pemeriksaan, yakni praktikum
menghitung jumlah eritrosit dan leukosit.
Pencarian ruang hitung , Counting chamber dibersihkan terlebih dahulu dengan
kertas tissue, lalu ditetesi air dan ditutup dengan gelas penutupnya. Setelah itu
dilakukan pencarian ruang hitung di bawah lensa objek mikroskop dengan
perbesaran 100.
a. Menghitung Jumlah Eritrosit
Praktikum menghitung jumlah eritrosit mempunyai tujuan mengetahui
jumlah eritrosit pada manusia. Sel darah merah atau eritrosit merupakan sel yang
paling sederhana yang ada di dalam tubuh. Eritrosit tidak memiliki nukleus dan
merupakan sel terbanyak dalam darah. Eritrosit mengandung hemoglobin, yaitu
protein yang mengandung

besi, berperan dalam transpor oksigen dan

karbondioksida di dalam tubuh. Oleh karena itu eritrosit sangat diperlukan dalam
proses oksigenasi organ tubuh. Dengan mengetahui keadaan eritrosit, secara tidak
langsung dapat diketahui juga keadaan organ tubuh seseorang.
Hitung eritrosit atau red blood cell count (RBC) adalah

menghitung

jumlah total eritrosit dalam darah. Untuk menghitung jumlah eritrosit, darah

dihisap hingga skala 1 lalu diteruskan dengan menghisap larutan Hayem hingga
skala 101, artinya pengenceran dilakukan 100 kali. Pengenceran dapat dilakukan
hingga 200 kali jika darah dihisap hingga skala 0,5 dan konsentrasi darah terlalu
pekat. Sementara itu digunakan larutan Hayem sebagai pengencer eritrosit karena
larutan Hayem mengandung zat-zat yang sifatnya tidak merusak eritrosit.
Kandungan larutan Hayem tersebut berupa 5 gr Natrium Sulfat, 1 gr Natrium
clorit, formalin 40% dan 200 ml air suling.
Langkah-langkah pemeriksaan yang diterapkan adalah:
1. Hisap darah kapiler, darah yang telah dicampur dengan antikoagulan sampai
tanda 0,5 .
2. Hapus kelebihan darah di ujung pipet
3. Masukkan ujung pipet ke dalam larutan Hayem dengan sudut 45derajat, tahan
agar tetap di tanda 0,5. Isap larutan Hayem hingga mencapai tanda 101. Jangan
sampai ada gelembung udara .
4. Tutup ujung pipet dengan ujung jari lalu lepaskan karet penghisap.
5. Kocok selama 2 menit.
6. Letakkan kamar hitung dengan penutup terpasang secara horisontal di atas meja
7. Buang semua cairan di batang kapiler (6 tetes) dan cepat sentuhkan ujung pipet
ke kamar hitung dengan menyinggung pinggir kaca penutup dengan sudut 30
derajat. Biarkan kamar hitung terisi cairan dengan daya kapilaritas.
10. Gunakan lensa obyektif mikroskop dengan pembesaran 45 kali, fokus
dirahkan ke garis- garis bagi dalam bidang besar yang tengah.
11. Hitunglah eritrosit di 5 bidang sedang yang masing-masing tersusun atas 16
bidang kecil, dari kiri atas ke kanan, ke bawah lalu ke kiri, ke bawah lalu ke kiri
dan seterusnya. Untuk sel-sel pada garis, yang dihitung adalah pada garis kiri dan
atas.
Nilai rujukan normal eritrosit adalah 4-5 juta/mm 3. Jumlah eritrosit
normal pada laki-laki dewasa berkisar antara 4,2 - 5,5 juta SDM/mm3 dan
wanita dewasa sehat 3,2 - 5,2 juta SDM/mm3. Dari hasil perhitungan dapat
dikatakan bahwa jumlah eritrosit dari Cynthia Octavia PS yang berusia 20 tahun
adalah normal yaitu 4.760.000/ml.

Jika jumlah eritrosit tidak normal, hal ini dapat disebabkan oleh adanya
beberapa faktor. Faktor yang pertama adalah pengenceran yang kurang besar
sehingga sel darah merah terlihat menumpuk dan mengurangi keakuratan
penghitungan. Selain itu, keabnormalan tersebut dapat pula diindikasikan sebagai
akibat kurang telitinya praktikan sewaktu melakukan perhitungan di bawah lensa
mikroskop. Faktor lainnya adalah kondisi tubuh yang kurang sehat,karena
menurut Guyton (1997) kondisi fisik seseorang dapat mempengaruhi volume sel
darah merahnya.
b. Menghitung Jumlah Leukosit
Praktikum menghitung jumlah leukosit atau sel darah putih
bertujuan untuk mengetahui jumah se darah puih seseorang. Jumlah
leukosit dipengaruhi oleh umur, penyimpangan dari keadaan asal dan lainlain. Pada bayi baru lahir jumlah leukosit tinggi, sekitar 10.00030.000/l.
Jumlah leukosit tertinggi pada bayi umur 12 jam yaitu antara 13.000
38.000 /l. Setelah itu jumlah leukosit turun secara bertahap dan pada
umur 21 tahun jumlah leukosit berkisar antara 4500 11.000/ l. Pada
keadaan asal jumlah leukosit pada orang dewasa berkisar antara 5000
10.0004/1.
Langkah-langkah pemeriksaan yang diterapkan adalah:
1. Hisap darah yang telah dicampur dengan antikoagulan sampai tanda 0,5
2. Hapus kelebihan darah di ujung pipet
3. Masukkan ujung pipet ke dalam larutan Turk dengan sudut 45o, tahan
agar tetap di tanda 0,5. Isap larutan Turk hingga mencapai tanda 11.
Jangan sampai ada gelembung udara.
4. Tutup ujung pipet dengan ujung jari lalu lepaskan karet penghisap
5. Kocok selama 2 menit.
6. Letakkan kamar hitung dengan penutup terpasang secara horisontal di
atas meja
7. Buang semua cairan di batang kapiler (6 tetes) dan cepat sentuhkan
ujung pipet ke kamar hitung dengan menyinggung pinggir kaca penutup
dengan sudut 30o. Biarkan kamar hitung terisi cairan dengan daya
kapilaritas

8. Gunakan lensa obyektif mikroskop dengan pembesaran 100 kali, fokus


dirahkan ke garis- garis bagi.
11. Hitunglah lekosit di empat bidang besar dari kiri atas ke kanan, ke
bawah lalu ke kiri, ke bawah lalu ke kiri dan seterusnya. Untuk sel-sel
pada garis, yang dihitung adalah pada garis kiri dan atas.
Hitung leukosit menyatakan jumlah sel-sel leukosit perliter darah
(System International Units = SI unit) atau per satu mmk darah. Nilai
normalnya 4000 - 11000 / mmk. Pada hasil praktikum jumlah leukosit dari
Cynthia Octavia PS normal yaitu 4.550/mmk. Sehingga keadaan pasien
dikatakan dalam kondisi sehat .
Bila jumlah leukosit lebih dari nilai rujukan, maka keadaan
tersebut disebut leukositosis. Leukositosis dapat terjadi secara fisiologik
maupun patologik. Leukositosis yang fisiologik dijumpai pada kerja fisik
yang berat, gangguan emosi, kejang, takhikardi paroksismal, partus dan
haid. Leukositosis yang terjadi sebagai akibat peningkatan yang seimbang
dari masing-masing jenis sel,disebut balanced leoko- cytosis.
Keadaan ini jarang terjadi dan dapat dijumpai

pada

hemokonsentrasi. Yang lebih sering dijumpai adalah leukositosis yang


disebabkan peningkatan dari salah satu jenis leukosit sehingga timbul
istilah neutrophilic leukocytosis atau netrofilia, lymphocytic leukocytosis
atau limfositosis, eosinofilia dan basofilia. Leukositosis yang patologik
selalu diikuti oleh peningkatan absolut dari salah satu atau lebih jenis
leukosit. Leukopenia adalah keadaan dimana jumlah leukosit kurang dari
4000/ml darah. Karena pada hitung jenis leukosit, netrofil adalah sel yang
paling tinggi persentasinya hampir selalu leukopenia disebabkan oleh
netropenia.

Anda mungkin juga menyukai