Formulasi Strategi
Formulasi Strategi
Dosen Pembimbing :
Berto Mulia Wibawa, SPi, MM
ii
Dosen Pembimbing :
Berto Mulia Wibawa, SPi, MM
iii
iv
Supervisor :
Berto Mulia Wibawa, SPi, MM
vi
vii
viii
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat karunia dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Formulasi Strategi
Jurusan Manajemen Bisnis ITS untuk Meningkatkan Daya Saing Internal dalam
Era Globalisasi. Penyelesaian Formulasi Strategi ini dilakukan dalam rangka
pemenuhan tugas mata kuliah Manajemen Strategik untuk mahasiswa Jurusan
Manajemen Bisnis Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Di samping sebagai pemenuhan tugas, laporan ini juga bertujuan untuk
menyusun rencana jangka panjang Jurusan Manajemen Bisnis ITS dan
menuangkannya dalam bentuk strategi guna meningkatkan daya saing internal
dalam era globalisasi. Diharapkan setelah membaca laporan ini, pembaca menjadi
paham mengenai sistem manajemen strategik yang diterapkan pada suatu
perusahaan, khususnya industri pendidikan.
Dalam proses pendalaman materi dan penyusunan materi ini, penulis
mendapat bimbingan, arahan, serta saran, oleh sebab itu penulis sampaikan rasa
terimakasih kepada Berto Mulia Wibawa, S.Pi., M.M., selaku dosen mata kuliah
Manajemen Strategik.
Demikian laporan ini penulis buat, semoga laporan ini dapat berguna dan
dapat membantu pembaca. Segala kritik dan saran akan membantu penulis dalam
perkembangannya.
Penulis,
April 2016
xi
xii
DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF ................................. Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ........................................................................................... xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
LATAR BELAKANG .............................................................................. 1
PERUMUSAN MASALAH..................................................................... 5
TUJUAN .................................................................................................. 5
MANFAAT PENELITIAN ...................................................................... 6
1.4.1.
1.4.2.
1.4.3.
Batasan: ............................................................................................. 6
1.5.2.
Asumsi: ............................................................................................. 6
2.1.2.
2.1.3.
xiii
3.5.2.
IE Matriks ........................................................................................ 21
3.5.3.
3.5.4.
Visi .................................................................................................. 28
4.2.2.
Misi .................................................................................................. 28
TUJUAN ................................................................................................. 28
LABORATORIUM ................................................................................ 28
4.4.1.
4.4.2.
5.1.2.
xiv
5.2.2.
5.2.3.
5.2.4.
xv
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Anggota AAPBS (Association of Asia-Pasific Business School, 2015) 2
xvii
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Daftar jurusan yang paling dicari perusahaan (Adams, 2015). .......... 2
Gambar 1. 2 Data jumlah UMKM di Indonesia (sumber: http://bps.go.id) ............ 4
Gambar 1. 3 Logo Jurusan Manajemen Bisnis ITS (sumber: http://mb.its.ac.id)... 5
Gambar 2. 1 Elemen dasar manajemen strategis (Wheelen & Hunger, 2012). .... 10
Gambar 2. 2 Strategic Management Model (Wheelen & Hunger, 2012). ............ 11
Gambar 2. 3 Variabel environmental (Wheelen & Hunger, 2012) ....................... 12
Gambar 2. 4 Hierarchy of Strategy (Wheelen & Hunger, 2012) .......................... 14
Gambar 2. 5 Kerangka Pemikiran Penelitian ........................................................ 16
Gambar 2. 6 Analisis Five Force Porter ................................................................ 48
xix
xx
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Globalisasi memiliki pengaruh yang luas bagi dunia bisnis. Pasar yang semakin
luas membuka peluang bisnis yang ada, namun persaingan menjadi lebih ketat
karena pasar menjadi sulit untuk diprediksi. Salah satu sektor bisnis yang terkena
dampak globalisasi adalah sektor pendidikan. Globalisasi menambah ketatnya
persaingan di dalam dunia pendidikan. Pendidikan dianggap hal yang penting
karena salah satu indikator dari maju atau tidaknya setiap negara dapat dilihat dari
sumber daya manusia. Setiap instansi pendidikan berlomba memberikan value lebih
yang diharapkan mampu menarik konsumennya. Oleh sebab itu pembaruan dalam
dunia pendidikan sangatlah dibutuhkan agar instansi pendidikan mampu bersaing
dengan instansi yang lain.
Semakin majunya teknologi yang mempermudah hubungan antar negara juga
memiliki pengaruh yang besar dalam dunia pendidikan. Banyak pertukaran
informasi dan budaya pembelajaran yang terjadi. Siswa juga semakin mudah
mengetahui informasi pada sektor pendidikan. Mudahnya mendapatkan informasi
bagaimana lapangan pekerjaan yang dibutuhkan saat ini juga memaksa dunia
pendidikan bergerak lebih cepat untuk membenahi dan memperkaya sistem
pembelajaran dan target luaran pendidikan agar mampu bersaing dengan lulusan
lainnya. Data dari Ikatan Konsultan Pendidikan Internasional Indonesia
menunjukkan bahwa pada tahun 2012 terdapat lima puluh ribu pelajar Indonesia
yang belajar ke luar negeri. Data ini mengalami pertumbuhan sekitar dua puluh
persen setiap tahunnya (Harahap, 2015).
Sekolah Bisnis merupakan salah satu jenis pendidikan yang mengajarkan
keterampilan untuk dapat mengelola, membangun serta membenahi dunia bisnis.
Pada gambar 1.1, data dari National Association of College and Employers, lulusan
dari jurusan Administrasi Bisnis dan Management menempati urutan ke empat
daftar alumni jurusan apa yang paling diminati oleh perusahaan.
Malaysia
Thailand
2014
Usaha Mikro
2015
Usaha Kecil
1) Tidak ada perubahan visi dan misi Jurusan Manajemen Bisnis ITS
pada saat penelitian dilakukan
2) Tidak ada perubahan struktur organisasi Jurusan Manajemen Bisnis
ITS pada saat penelitian ini dilakukan
3) Data yang didapatkan dari responden adalah benar dan valid.
SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan penelitian ini terdiri dari tiga bagian; bagian awal
penelitian, bagian pokok penelitian, dan bagian akhir skripsi.
Bagian awal penelitian
Bagian awal penelitian terdiri dari halaman judul, abstrak, kata pengantar,
daftar isi dan daftar lampiran.
Bagian pokok penelitian
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang pendahulian dari penelitian ini. Bab
pendahuluan meliputi; latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini diuraikan tentang landasan teori yang digunakan sebagai
dasar pembahasan selanjutnya. Bab ini meliputi studi literatur dari manajemen
strategic dan kerangka pemikiran penelitian
BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan tentang objek penelitian, metode pengumpulan
data, metode analisis data, dan alur penelitian.
BAB IV : PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
Dalam bab ini diuraikan tentang deskripsi objek penelitian.
BAB V : PEMBAHASAN DAN DISKUSI
Dalam bab ini akan dilakukan pembahasan dan diskusi. Pembahasan
merupakan hasil yang diperoleh dari pengolahan data, sedangkan diskusi
merupakan uraian secara detail dan sistematis dari pengolahan data.
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini akan disimpulkan untuk menjawab
tujuan penelitian. Selain berisi kesimpulan, bab ini juga berisi saran-saran yang
ditujukan kepada jurusan Manajemen Bisnis.
Bagian akhir penelitian
Bagian ini berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
BAB II
LANDASAN TEORI
STUDI LITERATUR MANAJEMEN STRATEGIK
2.1.1. Definisi Manajemen Strategi
Manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan,
pelaksanaan dan evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi yang memungkinkan
organisasi mencapai tujuannya (David, 2005). Pengertian yang lain tentang
manajemen strategis adalah suatu proses di mana manajemen puncak (Top
Management) menentukan arah jangka panjang dan kinerja atau prestasi organisasi
melalui formulasi yang cermat, implementasi yang tepat dan evaluasi yang terus
menerus atas strategi yang telah ditetapkan (Jatmiko, 2004). Manajemen strategi
adalah seni dan ilmu pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan
evaluasi (evaluating) keputusan - keputusan strategi antar fungsi yang
memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan di masa depan (Umar, 2001).
Manajemen Strategi adalah sekumpulan dari keputusan manajerial dan aksi
manajerial yang menentukan kinerja jangka panjang suatu perusahaan, terdiri dari
environmental scanning, strategy formulation, strategy implementation, dan
evaluation and control (Wheelen & Hunger, 2012).
Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen
strategi merupakan suatu proses dimana Top Management menentukan rencana
dan aksi untuk mencapai tujuan di masa depan dengan tahapan environmental
scanning, strategy formulation, strategy implementation, dan evaluation and
control.
2.1.2. Fase-fase Strategic Management
Menurut Wheelen & Hunger (2012), fase-fase strategic management terbagi
menjadi empat fase yaitu adalah (1) fase perencanaan keuangan dasar, (2) fase
perencanaan berdasarkan pada prediksi, (3) fase perencanaan berorientasi
eksternal, dan yang terakhir adalah (4) fase manajemen strategis.
Fase Perencanaan Keuangan Dasar
Manajer merencanakan program berdasarkan pada anggaran tahunan.
Proyek dibuat tanpa banyak melakukan analisa, dengan banyak informasi yang
1) Environmental Scanning
2) Strategy Formulation
3) Strategy Implementation
4) Evaluation and Control
scanning
adalah
memantau,
mengevaluasi,
dan
menyebarkan informasi dari lingkungan eksternal dan internal kepada orang orang
kunci pada perusahaan (Wheelen & Hunger, 2012). Cara paling mudah untuk
melakukan environmental scanning adalah melalui analisis SWOT. Lingkungan
eksternal terdiri dari variable Opportunities dan Threat, sedangkan lingkungan
internal terdiri dari variable Strength dan Weakness.
11
12
perusahaan yang dapat membedakan perusahaan dari perusahaan yang ada pada
industri.
b) Tujuan
Tujuan adalah hasil akhir dari aktivitas yang direncanakan. Tujuan harus
dituliskan sebagai kalimat kerja dan harus mengandung unsur SMART. Tujuan
merupakan hal yang sangat penting untuk keberhasilan perusahaan karena tujuan
dapat menujukkan arah dari perusahaan, menciptakan sinergi di dalam
perusahaan, dan membantu perusahaan dalam mengevaluasi kinerja.
c) Strategi
Strategi dari sebuah perusahaan merupakan rencana secara menyeluruh yang
mendasarkan bagaimana perusahaan dapat mencapai misi dan tujuannya.
Strategi dapat memaksimalkan keuntungan kompetitif dan memperkecil
kerugian kompetitifnya. Strategi pada perusahaan umumnya dibagi menjadi tiga
tingkatan; corporate, business, dan functional.
Corporate Strategy
Corporate strategy menjelaskan tentang tujuan dan arah perusahaan secara
menyeluruh dalam sikap perusahaan untuk tumbuh dan mengatur berbagai
variasi bisnis dan lini produknya. Corporate strategy umumnya berada pada tiga
kategori, stabilitas, pertumbuhan, atau penghematan.
Business Strategy
Business strategy merupakan strategi yang ada pada business unit atau
tingkat produksi yang menekankan pada pengembangan dari posisi kompetitif
dari produk atau jasa sebuah perusahaan pada sebuah industri spesifik atau
segmentasi pasar tertentu yang disasar oleh business unit tersebut.
Functional Strategy
Functional Strategy merupakan salah satu pendekatan yang diambil oleh
functional area untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan dan business unit
dengan memaksimalkan produktivitas dari sumber daya alam yang ada.
Perusahaan menggunakan ketiga tingkatan strategi ini secara bersamaan.
Hierarchy of strategy adalah pengelompokan strategy berdasarkan tingkatan
13
14
b) Budget
Budget atau anggaran adalah sebuah pernyataan sebuah program dalam
satuan mata uang. Budget digunakan pada perencanaan dan pengendalian sebuah
program dalam bentuk daftar biaya anggaran.
c) Prosedur
Prosedur atau yang biasa disebut dengan standard operating procedures
(SOP) adalah sebuah sistem dari tahap dan teknik yang ada yang menjelaskan
secara detail bagaimana sebuah pekerjaan diselesaikan. Prosedur biasanya
menjabarkan berbagai aktivitas yang harus dilakukan untuk mengsukseskan
sebuah program
Evaluation and control
Evaluation and control adalah sebuah proses bagaimana aktivitas dan
kinerja sebuah perusahaan diawasi sehingga kinerja aktualnya dapat dibandingkan
dengan kinerja yang diharapkan. Manajer menggunakan informasi yang ada untuk
mengambil langkah koreksi untuk menyelesaikan masalah
15
External Scanning
Strength &
Weakness
Opportunity
& Threat
IFAS
EFAS
IE Matrix
TOWS Matrix
QSPM Matrix
QSPM Scale
16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan metodologi penelitian yang digunakan, mulai dari lokasi
dan waktu penelitian, desain riset, analisis data, dan flowchart penelitian.
FLOWCHART PENELITIAN
Berikut adalah tahap-tahap dalam penelitian yang disajikan menggunakan
diagram alur penelitian
Mulai
Tahap Persiapan
Identifikasi Masalah
Pengkajian Strategi
Analisis Lingkungan
External
Analisis Lingkungan
Internal
EFAS MATRIX
IFAS Matrix
Tahap
Pengumpulan
Data
IE Matrix
TOWS Matrix
Tahap Pengolahan
Data
QSPM Matrix
Kesimpulan
Selesai
17
18
19
20
21
EFAS Matrix
TINGGI
3.0 4.0
SEDANG
2.0 2.99
RENDAH
1.0 1.99
KUAT
3.0 4.0
I
GROW &
BUILD
IV
GROW &
BUILD
VII
HOLD &
MAINTAIN
IFAS Matrix
RATA-RATA
2.0 2.99
II
GROW &
BUILD
V
HOLD &
MAINTAIN
VIII
HARVEST or
DIVEST
LEMAH
1.0 1.99
III
HOLD &
MAINTAIN
VI
HARVEST or
DIVEST
IX
HARVEST or
DIVEST
Dari 9 sel kemungkinan posisi SBU dibagi dalam 3 area besar, yaitu:
Grow & Build
Area untuk tujuan tumbuh dan kembangkan, area yang berada pada sel I, II, IV.
Strategi yang dapat dipilih adalah intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar,
dan pengembangan produk) dan integrasi (kedepan, kebelakang, dan horisontal)
Hold & Maintain
Tujuannya adalah menjaga dan mempertahankan, area untuk sel III, V, VII.
Strategi yang dapat dipilih adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk
Harvest or Divest
Tujuan pada area ini adalah memanen atau menjual, area yang berada di sel VI,
VIII, IX. Strategi yang dapat dipilih penghematan, joint venture, diversifikasi, dan
likuidasi
3.5.3. TOWS Matrix
TOWS Matrix adalah sebuah alat yang digunakan untuk mencari stratgi untuk
perusahaan berdasarkan Stregth dan Weakness yang ada di dalam perusahaan dan
Opportunity dan Threat yang ada pada industri. TOWS Matrix menunjukan
bagaimana ancaman dan peluang yang dihadapi oleh perusahaan bisa ditangani
dengan weakness dan strength yang dimiliki oleh perusahaan. TOWS Matrix akan
membagi alternative strategi yang akan dibuat menjadi empat set utama, Threat
dan Opportunities (TO), weakness dan strength (WS), Threat dan strength (TS),
dan yang terakhir weakness dan Opportunities (WO).
22
Weakness
Opportunities
SO Stretegies
WO Strategies
Threats
ST Strategies
WT Strategies
23
24
Tahap 2
Tahap 3
Tahap 4
Tahap 5
Tahap 6
25
26
BAB IV
GAMBARAN UMUM MB-ITS
Manajemen Bisnis ITS merupakan salah satu jurusan di ITS yang berada di
bawah naungan Fakultas Teknologi Industri. Jurusan Manajemen Bisnis ITS
memiliki Program Sarjana yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusan yang
mampu berkarier di dunia bisnis sebagai Entrepreneur ataupun sebagai Profesional
bisnis dengan jiwa dan semangat inovasi dan entrepreneurship. Program sarjana
Manajemen Bisnis dirancang untuk memberikan skill dan pengetahuan dalam
pengelolaan bisnis di era persaingan berbasis teknologi. Selain itu, mahasiswa
dibekali dengan keterampilan komunikasi dan pemahaman manajerial dalam
mengelola inovasi teknologi tepat guna bagi masyarakat Indonesia.
Manajemen Bisnis ITS menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah
(Problem Based Learning) dan Lab Based Education. Metode pembelajaran ini
dirancang untuk memberikan pengalaman yang unik kepada mahasiswa untuk
memperkenalkan kondisi pada dunia nyata di dalam menjalankan usaha dan
pengambilan keputusan kritis. Pembelajaran yang ada di Manajemen Bisnis
dilakukan melalui kombinasi kuliah konvensional di kelas, tutorial, praktek
lapangan, dan melalui studi kasus. Dengan metode pembelajaran seperti ini,
mahasiswa diharapkan tidak hanya memahami teori, tetapi dapat menerapkan teori
kedalam problem nyata.
SEJARAH
Sebelum berdiri menjadi sebuah Jurusan, Manajemen Bisnis terbentuk sebagai
salah satu program studi di bawah Jurusan Teknik Industri ITS pada tahun 2011.
Dua tahun setelah pendirian MB-ITS sebagai program studi, MB-ITS berdiri
menjadi sebuah jurusan sendiri pada tahun 2013. MB-ITS hadir sebagai jawaban
atas visi misi sebagai perguruan tinggi teknologi yaitu untuk berkontribusi pada
perekonomian bangsa melalui pengembangan bisnis berbasis teknologi.
menjadikan teknologi menjadi produk yang bisa dipasarkan dan berdaya saing
tinggi tentu memerlukan perencanaan strategi bisnis yang efektif dan efisien.
27
28
29
30
31
PROFIL LULUSAN
Dengan ilmu dan pembelajaran yang didapat di Jurusan Manajemen Bisnis,
lulusan Sarjana Manajemen Bisnis akan dapat mengisi peluang kerja di berbagai
bidang seperti:
32
BAB V
ANALISIS DAN DISKUSI
Pada bab ini, akan dijelaskan tentang tahapan formulasi strategi bagi
Jurusan Manajemen Bisnis.
ENVIRONMENTAL SCANNING
5.1.1. External Environmental Scanning
Untuk dapat melanjutkan usahanya, organisasasi diharuskan dapat mengerti
kondisi eksternal dari lingkungan bisnisnya. Kondisi lingkungan bisnis yang sering
mengalami ketidakpastian dan turbulensi seringkali harus memaksa organisasi
untuk dapat beradaptasi dengan cepat pada kondisi apapun. Sebelum dapat
merumuskan strategi yang baik organisasi diharuskan dapat mengerti apa yang ada
pada lingkungannya. Pada penelitian kali ini, kondisi eksternal pada industri
sekolah bisnis akan dianalisis menggunakan 3 tools, analisis PESTEL, Porters 5
Forces, dan Key Success Factor.
Analisis PESTEL
a) Politik dan Legal
Kondisi politik Indonesia yang cukup stabil dapat menggambarkan bahwa
Indonesia merupakan tempat yang baik untuk memulai sebuah usaha. Melalui
beberapa peraturan, Pemerintah Republik Indonesia banyak mendukung
keberadaan institusi pendidikan. Beberapa peraturan itu diantaranya adalah
1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008
Tentang Pendanaan Pendidikan.
2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010
Tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan.
3) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Kerjasama Perguruan Tinggi.
Walaupun sering terjadi perubahan kekuasaan di pemerintahan antara satu
partai politik dengan partai politik lain, dukungan dan bantuan pemerintah
Republik Indonesia untuk bidang pendidikan selalu merupakan prioritas utama.
33
Beberapa hal ini menunjukkan bahwa kondisi politik Indonesia cukup baik untuk
industri sekolah bisnis.
b) Ekonomi
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah nilai tukar mata uang. Nilai
tukar mata uang menjadi penting untuk diamati karena industri sekolah bisnis di
Indonesia sangat berkaitan dengan industri sekolah bisnis internasional karena
kebanyakan bahan ajar masih mempergunakan standar dari negara-negara maju
seperti Amerika dan negara-negara di eropa. Dilihat dari gambar Gambar 5.2 di
atas menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah semakin melemah pada lima tahun
terakhir dan sedikit menguat dibandingkan pada akhir tahun 2015. Saat ini nilai
tukar rupiah sebesar 13285 per US Dollar.
Menurut Karin Zulkarnaen (2014) Meski inflasi hanya berkisar sekitar 3,75
persen, namun kenaikan biaya sekolah bisa mencapai 15 persen. "Biaya sekolah
tidak pernah turun, inflasi biaya sekolah antara 10 sampai 15 persen per tahun.
Kenaikan uang pangkal SD di Jabodetabek antara 2009 sampai 2013, antara 5
persen sampai 50 persen,".
c) Sosial
Pertumbuhan populasi penduduk Indonesia menurut estimasi dari PBB
mencapai hingga 259,569,158 pada 1 Mei 2016, hal ini membuat Indonesia
menjadi peringkat keempat terbesar di dunia dari jumlah populasi penduduknya.
Dengan pertumbuhan pertahun mecapai 1,12%, populasi di Indonesia
merupakan 3.5% dari total populasi dunia dengan kepadatan populasi mencapai
144/km2 dari total area 1,812,108/km2 dan 53.4% merupakan penduduk
perkotaan dengan median umur yaitu 28,6 tahun.
Tabel 5. 1 Pertumbuhan Populasi (sumber: bps.go.id)
Year
Population
Yearly %
Median Age
Fertility
Density
Urban
Rate
(P/Km)
Pop %
Change
2016
260,581,100
1.17 %
28.6
2.47
144
54 %
2015
257,563,815
1.29 %
28
2.5
142
53.4 %
2010
241,613,126
1.32 %
27
2.5
133
49.7 %
2005
226,254,703
1.35 %
26
2.48
125
45.6 %
2000
211,540,428
1.44 %
24
2.55
117
41.5 %
1995
196,957,845
1.66 %
23
2.9
109
35.6 %
Tingkat
Usia
Periode
APM (Angka
Partisipasi Murni)
1.
3-5
2.
Sekolah Dasar
6-11
108.78
3.
12-14
88.43
4.
15-18
73.95
25.76
6.
36
7.
Universitas Magister
8.
Universitas- Doktor
dan
pengembangan.
Di
Indonesia
terdapat
peningkatan
angka
pembelanjaan R&D pada tahun 2009 yang signifikan yaitu menjadi 0.08%
37
persentase dari GDP menjadi awal yang baik. Kedepannya Indonesia akan juga
akan memperhatikan area R&D melalui implementasi riset. Peningkatan
pendanan riset akan berpengaruh juga pada antusiasme penelitan. Indonesia bisa
dibilang masih kurang dalam hal riset, namun dengan implementasi dan
tanggung jawab yang diberikan ke badan riset dan perguruan tinggi diharapkan
akan membantu progress dari penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat.
38
39
40
level suatu universitas maka fasilitas yang diberikan pun akan semakin baik.
Contoh pemberian fasilitas yaitu perpustakaan yang lengkap dengan berbagai
referensi buku dan pengajar yang profesional. Oleh karena itu, exit barriers
tinggi karena modal yang dibutuhkan besar sehingga sulit untuk keluar dari
industri sekolah bisnis. Karenanya Switching Cost dalam industri sekolah bisnis
tergolong tinggi karena modal yang dibutuhkan untuk mendirikan sekolah bisnis
besar.
Kesimpulan : Ancaman pendatang baru tergolong rendah pada industri
sekolah bisnis dan berada di level yang sama dengan sekolah bisnis yang telah
ada sebelumnya merupakan hal yang sulit.
c) Bargaining Power of Buyer
Konsumen dalam industri sekolah bisnis adalah para calon mahasiswa,
khususnya adalah mahasiswa yang ingin menjadi entrepreneur. Jumlah peminat
sekolah bisnis sangat banyak, dibuktikan dengan banyaknya sekolah bisnis saat
ini yang ada di Indonesia. Selain itu, pertumbuhan tingkat pendidikan yang
semakin meningkat juga menjadi bukti peminat sekolah bisnis yang semakin
banyak. Alternatif sekolah bisnis yang ada saat ini sangat sedikit, tetapi saat ini
sudah banyak pelatihan-pelatihan mengenai entrepreneur walaupun output yang
dikeluarkan juga pasti berbeda dengan industri sekolah bisnis.
Mahasiswa sangat memperhitungkan biaya yang dikeluarkan untuk
mendaftar
pada
sekolah
bisnis
tersebut.
Calon
mahasiswa
harus
43
mahasiswa baru dapat membandingkan harga dengan sekolah bisnis lain dengan
melihat kualitas yang diberikan.
d) Bargaining Power of Supplier
Beberapa pemasok pada industri sekolah bisnis berupa investor pada
kegiatan penanaman modal, kerja sama dengan perusahaan, regulasi dan arahan
dari pemerintah, instansi ketenaga kerjaan, dan yang terakhir adalah masyarakat
sendiri. Dalam pembentukannya diawal awal Industri sekolah bisnis akan
memiliki tingkat korelasi yang tinggi dengan supplier. Fungsi dari pemasok
sendiri dari pemerintah adalah sebuah komponen utama dari legalitias dan
arahan terbentuknya sekolah bisnis. Kemudian investor memiliki peran dalam
pendanan. Perusahaan ada dalam bentuk kerja sama. Instansi ketenagakerjaan
dalam sumber daya manusianya seperti dosen dan tenaga pendidik. Dan
masyarakat sebagai berperan sebagai bahan baku yang akan diproses oleh
sekolah bisnis.
Other Stakeholder:
Stakeholder Internal: Stakeholder internal mencakup berbagai pemangku
strategis dan teknis di internal sekolah bisnis:
1) Rektor
2) Wakil Rektor:
a. Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
b. Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan
c. Bidang Sumber Daya dan Organisasi
d. Bidang, Riset, Inovasi, dan Kemitraan
e. Bidang, Administrasi Umum, Alumni, dan Komunikasi
3) Badan Pengelola Usaha dan Dana Lestari
4) Satuan Pengawas Internal
5) Satuan Penjamin Mutu
6) Lembaga Direktorat
7) Dekan Fakultas
8) Majelis Wali Amanat
9) Ketua Jurusan
44
45
Indonesia. Konsumen tidak mudah beralih jika telah memilih satu sekolah bisnis
karena biaya yang dibutuhkan tinggi.
Kesimpulan : Subtitusi pada industri sekolah bisnis tergolong rendah karena
jumlah institusi ataupun lembaga yang mempunyai fungsi sama dengan sekolah
bisnis berjumlah sedikit.
Tabel 5. 3 Analisis 5 Force Porter
ANALISIS 5 FORCE PORTER : INDUSTRI SEKOLAH BISNIS
Kekuatan yang
Uraian singkat kondisi dan tren perkembangan
Kategori
mempengaruhi
kekuatan yang mempengaruhi organisasi
R/S/T
persaingan
Persaingan Dalam Industri
Jumlah
Hasil riset SWA (2009) menyatakan di tahun 2003
Tinggi
Kompetitor
terdapat 13 sekolah bisnis yang menjadi objek survey
sekolah bisnis terbaik versi SWA-MARS, sedangkan
tahun 2009 meningkat menjadi 24 sekolah bisnis yang
mempunyai akreditasi A. Hal tersebut merupakan salah
satu hal yang menunjukkan terjadinya peningkatan
jumlah sekolah bisnis yang ada di Indonesia.
Exit Barriers
Pembangunan industri sekolah bisnis memerlukan
Tinggi
investasi dalam jumlah yang tidak sedikit, mulai dari
pembangunan awal sampai dengan pemberian fasilitas
kepada mahasiswa. Sehingga exit barrier untuk industri
sekolah bisnis tinggi yang menyebabkan meningkatnya
persaingan di industri sekolah bisnis
Diferensiasi
Memberikan fasilitas dan kemudahan kepada
Sedang
mahasiswa dan memiliki standar yang sangat tinggi
bagi kualifikasi dosen. Dosen yang terpilih dengan
kapabilitas teoritis dan keterampilan praktis. Sehingga
diferensiasi untuk industri sekolah bisnis rendah karena
antar sekolah bisnis tidak jauh berbeda
Pertumbuhan
Pertumbuhan Industri dalam sekolah bisnis rendah
Rendah
Industri
karena untuk membangun sekolah bisnis baru
membutuhkan waktu yang cukup lama serta modal yang
tidak sedikit.
Biaya Tetap
Biaya tetap yang digunakan untuk melakukan
Rendah
pembangunan sangat tinggi
Kesimpulan persaingan dalam industri : TINGGI
Ancaman Pendatang Baru
Diferensiasi
dalam industri
sekolah bisnis
Sedang
46
Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Pertumbuhan
tingkat
pendidikan
Rendah
Sensitivitas
harga
Tersedianya
alternatif produk
substitusi
Rendah
Mutu industri
Mempunyai kualitas yang tinggi dengan sistem
sekolah bisnis
pengajaran dan kualitas yang diberikan baik
Calon
Calon mahasiswa dapat mengakses web sekolah bisnis
mahasiswa
untuk mendapatkan informasi mengenai biaya dll
memiliki
informasi yang
lengkap
Kesimpulan Daya Tawar Pembeli : RENDAH
Tinggi
Rendah
Rendah
Tinggi
47
Switching Cost
Kepentingan
dari pemasok
Jumlah dan
Besar Pemasok
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Other Stakeholder
Stakeholder
Internal
Stakehool
Eksternal
Rendah
Tingi
Rendah
Stakeholder
Internal: Akademik dan
Kemahasiswaan.
External: Pemerintah, perusahaan,
masyarakat.
Persaingan
dalam industri
Tinggi
SBM ITB, Prasmul
Business School,
BINUS Business
School
48
Dapat dilihat dari hasil analisis 5 force porter dapat diambil kesimpulan
bahwa industri sekolah bisnis menarik, karena dari rata rata dari ke lima faktor
tersebut mempunyai tingkatan rendah.
Opportunities and Threat
a) Opportunities
1) Sekolah bisnis sedang menjadi trend (O1).
2) Membantu rencana strategis pemerintah dalam peningkatan kualitas
kewirausahaan Indonesia (O2).
3) Munculnya pasar bebas menyebabkan kebutuhan akan kompetensi bisnis
bagi masyarakat (O3).
4) Belum adanya sekolah bisnis di Indonesia yang menggabungkan
kurikulum berbasis riset dan praktek bisnis (O4).
5) Jumlah supply sekolah bisnis masih sedikit namun jumlah demand cukup
tinggi (O5).
b) Threat
1) Kompetitor yang banyak dan sudah berdiri sejak lama (T1)
2) Regulasi pemerintah yang mempersulit pendirian sekolah bisnis (T2)
3) Kesulitan dalam mendapatkan lokasi yang strategis (T3)
4) Kualifikasi yang tinggi dalam publikasi riset bertaraf internasional (T4).
5) Rendahnya awareness masyarakat akan pentingnya entrepreneurship
(T5).
6) Jumlah produk subtitusi dari sekolah bisnis sangat banyak atau tinggi
(T6).
5.1.2. Internal Factor (Strenght and Weakness)
Kondisi internal bisnis merupakan salah satu pendukung berhasil atau
tidaknya sebuah bisnis. Sebelum dapat merumuskan strategi yang baik organisasi
diharuskan dapat mengerti bagaimana kondisi internal dari organisasinya sendiri.
Pada penelitian kali ini, kondisi internal pada industri sekolah bisnis akan dianalisis
menggunakan 7S McKinseys.
49
Analisis 7S McKinseys
a) Strategy:
Jurusan Manajemen Bisnis memiliki Strategi yang dipecah menjadi empat
ranah pengembangan dan tiga ranah peningkatan yaitu:
Pengembangan Akademik, meliputi:
1. Penyempurnaan dan pemantapan kurikulum yang fleksibel sesuai
dengan perkembangan iptek, tuntutan pasar kerja, dan kemandirian
lulusan untuk menciptakan pekerjaan secara mandiri dan bekerja secara
profesional sesuai dengan bidang keahliannya.
2. Peningkatan kerjasama dengan dunia usaha dan jaringan pengusaha yang
ada untuk memperoleh masukan akan perbaikan kurikulum, teknik dan
metode pengajaran, dan kerjasama dalam hal program magang dan studi
kasus.
3. Peningkatan penyediaan dan kualitas sarana prasarana pendidikan.
4. Peningkatan kualitas lulusan dengan meningkatkan Indeks Prestasi
Kumulatif bagi mahasiswa
5. Pengembangan peminatan dan kelompok keahlian yang ada di PS-MB.
Pengembangan Penelitian, meliputi:
1. Peningkatan kualitas penelitian yang dilakukan tenaga akademik sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan
kebutuhan dunia praktis, khususnya meraih hibah penelitian berskala
nasional dan internasional bersama dengan mahasiswa.
2. Peningkatan jumlah peneliti profesional dan kegiatan penelitian.
3. Penyebarluasan hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh tenaga akademik
maupun mahasiswa melalui Jurnal yang terakreditasi tingkat nasional
maupun internasional, dan menyebarluaskan hasil penelitian kepada
stakeholders potensial.
Pengembangan Pengabdian Kepada Masyarakat, meliputi:
1. Peningkatan peran dan kontribusi PS-MB dalam peningkatan ekonomi
masyarakat dan pembaungan regional maupun nasional terutama usaha
kecil dan menengah
50
51
52
53
54
komitmen, dan loyalitas. Jika kelima nilai tersebut tidak dipenuhi maka tendik
tersebut akan dicabut dari posisinya.
Untuk dosen sendiri ada yang baik dan juga kurang baik. Hal ini jika dilihat
dari hasil nilai IPD tiap-tiap dosen, ada yang mendapat nilai dan komentar positif
dan ada juga yang mendapat nilai dan komentar yang kurang bagus. Unt dosen
dilakukan oleh pusat dengan menggunakan IPD melalui integra yang langsung
diisi oleh para mahasiswa.
g) Staff
Untuk kedepannya karena jurusan Manajemen Bisnis akan menambah
jumlah mahasiswa yang akan diterima untuk periode selanjutnya, jurusan
manajemen bisnis membutuhkan beberapa orang dosen lagi untuk bisa
menghandle semua kelas yamg ada nantinya. Semua tendik mendapat
pembagian jobdesk dengan porsi sesuai kebutuha jurusan saat ini, dan harus
menguasai semua bidang administrasi jurusan, serta ada rolling posisi pada
tendik. Jumlah tendik yang ada saat ini dilihat berdasarkan kebutuhan jurusan
bukan banyaknya jumlah tendik. Dan untuk tendik sekarang dibutuhkan satu
orang lagi staf laki-laki untuk mengisi posisi pengantar surat, jaga inventaris,
bertanggung jawab atas keamanan tempat parkir, serta menjaga dan merawat
fasilitas umum jurusan MB. Untuk posisi ini sekarang sudah dalam tahap
pengajuan permintaan.
Strength and Weakness
a) Strength
1. Karena berada di bawah ITS, kurikulum kewirausahaan yang ada di MB
merupakan kewirausahaan berbasis teknologi. (S1)
2. Memiliki laboratorium bisnis pertama di Indonesia (S2)
3. Memiliki program pembelajaran bisnis yang aplikatif (S3)
4. Biaya kuliah yang lebih murah dibandingkan dengan sekolah bisnis yang
lain (S4)
5. Dosen berwawasan nasional karena berasal dari berbagai perguruan tinggi
di Indonesia (S5).
55
b) Weakness
1) MB-ITS masih kekurangan resource untuk melaksanakan strategi (W1).
2) Fasilitas yang dimiliki MB ITS belum cukup (W2).
3) Aspek branding yang masih lemah (W3).
4) Kurangnya penelitian dan pengabdian masyarakat dalam mendukung tri
dharma perguruan tinggi (W4).
5) Belum banyak alumni yang berkiprah di dunia professional (W5).
5.1.3. Key Success Factor
Memiliki sumber daya pengajar yang berkualitas dan profesional
Sekolah bisnis yang mempunyai pengajar yang berkualitas dan profesional
akan berbanding dengan output yang dikeluarkan oleh sekolah tersebut, yaitu
mempunyai mahasiswa yang berkompeten.
Mempersiapkan lulusan yang dapat bersaing di pasar global dalam bidang
entrepreneur
Keadaan persaingan bisnis yang ada di Indonesia tidak stabil sehingga perlu
dipersiapkan lulusan sekolah bisnis yang mempunyai kompeten untuk dapat
bersaing dipasar global. Selain itu, tenaga kerja yang profesional juga
mendukung persiapan mahasiswa akan persaingan di pasar global.
Memiliki hubungan baik dengan organisasi maupun lembaga internasional
Sekolah bisnis sangat diperlukan adanya kerjasama dengan lembaga dalam
negeri maupun luar negeri. Salah satunya yaitu dengan cara memiliki hubungan
baik dengan organisasi yang ada di luar.
Adanya diferensiasi dibandingkan dengan sekolah bisnis yang lain
(praktisi)
Melihat bahwa jumlah kompetitor sekolah bisnis yang ada di Indonesia
semakin meningkat maka diperlukan diferensiasi antara sekolah bisnis yang satu
dengan yang lain yaitu salah satunya dengan memiliki dosen yang praktisi.
56
tersebut.
Pada
hakekatnya
sekolah
bisnis
dengan
berbasis
57
di
Asia
Tenggara
melalui
pengembangan
SDM
berbasis
58
yang
terkemuka
di
dunia
melalui
pengembangan
SDM
berbasis
Technopreneurship
Misi
Evaluasi pada misi MB-ITS adalah menambahkan satu poin yang
berhubungan dengan pengembangan technopreneurship sehingga misi MB-ITS
menjadi;
1) Melahirkan SDM dengan keterampilan dan berjiwa entrepreneur
melalui
program
pendidikan
yang
komprehensif
dengan
59
Weight AVG
Rating
Opportunity
Trend Sekolah Bisnis
1
Weighted
Score
0,10
3,67
0,37
Peningkatan Wirausaha
0,09
3,37
0,31
0,09
3,03
0,27
0,11
3,77
0,41
0,11
3,83
0,40
1,77
Opportunity Total
Threats
Banyak Kompetitor
1
Regulasi Pemerintah
2
Kesulitan Lokasi
3
Kualifikasi publikasi
4
Awareness masyarakat kurang
5
Banyak produk substitusi
6
Threats Total
EFAS Total
0,09
0,08
0,08
0,07
0,09
0,09
2,23
2,97
2,97
2,70
2,40
2,43
0,21
0,23
0,24
0,20
0,22
0,21
1,30
3,07
60
namun jumlah demand cukup tinggi (O5) dengan nilai pembobotan 0,106. Ini
menjadi faktor terpenting kedua mengingat belum banyaknya pesaing dari jurusan
MB-ITS khususnya di Jawa Timur. Pembobotan terbesar selanjutnya berturutturut adalah sekolah bisnis yang menjadi tren (O1), Membantu rencana strategis
pemerintah dalam peningkatan jumlah wirausaha (O2), dan yang terakhir adalah
munculnya pasar bebas yang menyebabkan kebutuhan akan kompetensi bisnis
bagi masyarakat (O3).
Setelah melakukan pembobotan, tahapan selanjutnya yang dilakukan adalah
pemberian nilai pada masing masing faktor.
jumlah supply sekolah bisnis masih sedikit namun jumlah demand cukup tinggi
(O5) dengan nilai rata-rata 3,83. Tahapan selanjutnya adalah menghitung nilai
rata-rata tertimbang dengan mengalikan bobot dengan nilai rata-rata. Hasil yang
didapatkan adalah faktor belum adanya sekolah bisnis di Indonesia yang
menggabungkan kurikulum berbasis riset dan praktek bisnis (O4) mendapatkan
nilai rata-rata tertimbang paling besar dengan nilai 0,414.
Untuk faktor faktor yang terdapat pada Threat, pembobotan terbesar
diberikan kepada faktor kompetitor yang banyak dan sudah berdiri sejak lama
(T1) dengan nilai pembobotan sebesar 0,094. Faktor ini diberikan bobot paling
besar karena dianggap sebagai ancaman terbesar bagi MB-ITS bila dilihat dari
industri Sekolah Bisnis secara keseluruhan. Faktor ancaman dengan pembobotan
terbesar berikutnya adalah faktor rendahnya awareness masyarakat akan
pentingnya entrepreneurship (T5) dengan nilai pembobotan 0,091. Ini menjadi
faktor terpenting kedua karena MB-ITS sendiri bertujuan untuk mengembangkan
potensi potensi entrepreneur. Pembobotan terbesar selanjutnya berturut-turut
adalah Produk substitusi sekolah bisnis yang banyak (T6), Kesulitan dalam
mendapatkan lokasi yang strategis (T3), Regulasi pemerintah yang mempersulit
pendirian sekolah bisnis (T2), dan yang terakhir adalah Kualifikasi yang tinggi
dalam publikasi riset bertaraf internasional (T4).
Setelah melakukan pembobotan, tahapan selanjutnya yang dilakukan adalah
pemberian nilai pada masing masing faktor.
nilai pada faktor-faktor peluang, pada faktor ancaman nilai yang harus disoroti
61
adalah nilai terkecil karena faktor tersebut membutuhkan perhatian yang lebih
besar. Nilai terkecil ada pada faktor Kompetitor yang banyak dan sudah berdiri
sejak lama (T1) dengan nilai rata-rata 2,23. Tahapan selanjutnya adalah
menghitung nilai rata-rata tertimbang dengan mengalikan bobot dengan nilai ratarata. Hasil yang didapatkan adalah faktor kesulitan dalam mendapatkan lokasi
yang strategis (T3) mendapatkan nilai rata-rata tertimbang paling besar dengan
nilai 0,238.
Total nilai rata-rata tertimbang EFAS adalah 3,07. Ini berarti bahwa industri
sekolah bisnis merupakan industri dalam posisi kuat.
Internal Factor Analisis Summary
Tabel 5. 5 IFAS Matrix
No Factors
Weight
AVG
Weighted
Rating
Score
Strength
1
Technopreneurship
0,10
3,08
0,30
Laboratorium bisnis
0,11
3,35
0,38
Pembelajaran aplikatif
0,09
3,70
0,35
Biaya pendidikan
0,11
3,60
0,38
0,09
3,03
0,27
Strength Total
0,50
1,68
Weakness
1
0,10
2,63
0,27
Fasilitas
0,10
2,83
0,29
0,09
2,20
0,19
masyarakat
4
Kiprah alumni
0,09
2,70
0,25
0,11
2,62
0,29
Weakness Total
0,50
IFAS Total
1,30
2,98
62
kewirausahaan
berbasis
teknologi
(S1),
memiliki
program
pembelajaran bisnis yang aplikatif (S3), dan yang terakhir adalah dosen
berwawasan nasional karena berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
(S5).
Setelah melakukan pembobotan, tahapan selanjutnya yang dilakukan adalah
pemberian nilai pada masing masing faktor.
memiliki program pembelajaran bisnis yang aplikatif (S3) dengan nilai rata-rata
3,70. Tahapan selanjutnya adalah menghitung nilai rata-rata tertimbang dengan
mengalikan bobot dengan nilai rata-rata. Hasil yang didapatkan adalah faktor
biaya kuliah yang lebih murah dibandingkan dengan sekolah bisnis yang lain (S4)
mendapatkan nilai rata-rata tertimbang paling besar dengan nilai 0,38.
Untuk faktor faktor yang terdapat pada Weakness, pembobotan terbesar
diberikan kepada faktor aspek branding yang masih lemah (W5) dengan nilai
pembobotan sebesar 0,112. Faktor ini diberikan bobot paling besar karena
dianggap sebagai kelemahan terbesar bagi MB-ITS disebabkan MB merupakan
jurusan yang baru berdiri sejak tahun 2011. Faktor weakness dengan pembobotan
terbesar berikutnya adalah faktor Fasilitas yang dimiliki MB ITS belum cukup
(W2) dengan nilai pembobotan 0,104. Ini menjadi faktor terpenting kedua karena
MB-ITS memang sampai saat ini belum memiliki fasilitas yang memadai terutama
gedung yang saat ini masih digunakan bersama dengan program studi S2 Jurusan
Teknik Industri. Pembobotan terbesar selanjutnya berturut-turut adalah MB-ITS
63
nilai pada faktor-faktor strength, pada faktor weakness nilai yang harus disoroti
adalah nilai terkecil karena faktor tersebut membutuhkan perhatian yang lebih
besar. Nilai terkecil ada pada faktor Kurangnya penelitian dan pengabdian
masyarakat dalam mendukung tri dharma perguruan tinggi. (W3) dengan nilai
rata-rata 2,20. Tahapan selanjutnya adalah menghitung nilai rata-rata tertimbang
dengan mengalikan bobot dengan nilai rata-rata. Hasil yang didapatkan adalah
faktor Fasilitas yang dimiliki MB ITS belum cukup (W2) mendapatkan nilai ratarata tertimbang paling besar dengan nilai 0,293.
Total nilai rata-rata tertimbang IFAS adalah 2,98. Ini berarti bahwa industri
sekolah bisnis merupakan industri dalam posisi sedang.
IE Matrix
Berdasarkan pada analisis IFAS dan EFAS Matrix, nilai total rata-rata
tertimbang pada EFAS Matrix sebesar 3,07 dan nilai total rata-rata tertimbang
pada IFAS Matrix sebesar 2,98. Nilai tersebut selanjutnya akan dimasukkan ke IE
matrix. Untuk sumbu X akan diisi dengan nilai IFAS dan sumbu Y diisi dengan
nilai EFAS. Nilai EFAS dan IFAS ini berada pada kuadran II dengan strategi
Grow and Build.
Tabel 5. 6 IE Matrix
TINGGI
3.0 4.0
SEDANG
2.0 2.99
RENDAH
1.0 1.99
KUAT
3.0 4.0
I
GROW & BUILD
IV
GROW & BUILD
VII
HOLD &
MAINTAIN
LEMAH
1.0 1.99
III
HOLD &
MAINTAIN
VI
HARVEST or
DIVEST
IX
HARVEST or
DIVEST
64
65
ST Strategies
ST strategies merupakan strategi-strategi yang dihasilkan melihat aspek
strength pada internal Jurusan Manajemen Bisnis ITS dan threat pada eksternal
Jurusan Manajemen Bisnis ITS, beberapa ST Strategies itu adalah:
1) Meningkatkan market awareness MB ITS melalui keberadaan lab bisnis
(S2-T5)
2) Mengadakan pelatihan wirausaha bagi masyarakat umum untuk
meningkatkan awareness masyarakat (S1,2,3,5-T5)
3) Mendukung Dosen
dan
67
SQ6
4,26
SQ7
4,16
SQ8
4,14
SQ9
3,89
SQ10
3,75
SQ11
3,69
SQ12
SQ13
3,64
3,60
SQ14
3,44
SQ15
3,23
SQ16
3,18
SQ17
SQ18
2,99
2,78
SQ19
2,22
SQ8
SQ14
SQ18
69
SQ10
70
Total per
Strategi
71
Tabel 5.12 menunjukkan beberapa program yang ada pada strategi strategi
yang terdapat pada kelompok strategi penting dan mendesak. Untuk strateegi yang
72
pertama akan dibahas adalah strategi SQ1 Menambah tenaga kerja dosen yang telah
memiliki pengalaman di bidang kewirausahaan. Program yang akan dilakukan
pertama adalah melakukan evaluasi kebutuhan dosen yang memiliki pengalaman
kewirausahaan. Program ini akan dilakukang dengan perkiraan budget sebesar
Rp.4.000.000,00 untuk 5 tahun. Program selanjutnya adalah penunjukkan PIC
untuk proposal penambahan dosen dengan budget Rp. 0 karena dianggap tidak
membutuhkan biaya sama sekali. Total anggaran pada strategi SQ1 adalah Rp
14.080.000,00.
Selanjutnya adalah strategi SQ8 Menawarkan biaya pendidikan yang lebih
rendah melalui branding image ITS sebagai perguruan tinggi negeri. Program yang
akan dilakukan pertama adalah melakukan Melakukan pendataan UKT dan Jumlah
penerima bidik misi dari mahasiswa MB ITS. Program ini akan dilakukang dengan
perkiraan budget sebesar 2.500.000,00 untuk 5 tahun. Program selanjutnya adalah
mengolah data jumlah mahasiswa Bidik misi dan juga UKT yang berlaku di ITS
dengan budget Rp. 800.000,00 untuk 5 tahun kedepan. Total anggaran pada strategi
SQ8 adalah Rp 13.300.000,00.
Selanjutnya adalah strategi SQ11 Mendukung Dosen maupun Mahasiswa
untuk membuat dan mempublikasikan hadil riset yang baik dan berkualitas.
Program yang akan dilakukan pertama adalah Mendata dosen maupun mahasiswa
yang melakukan riset. Program ini akan dilakukang dengan perkiraan budget
sebesar Rp. 800.000,00 untuk 5 tahun. Total biaya untuk semua program yang ada
pada kelompok strategi yang penting dan mendesak adalah Rp418.980.000.
Important not urgent Strategies
Tabel 5. 13 Important not urgent Strategies Programs
No Program
Total per
Total per
.
Program
Strategi
SQ2 Mengadakan inkubator bisnis untuk UKM yang dikelola oleh MB ITS
Melakukan evaluasi kebutuhan inkubator
Rp
1
Rp
bisnis
7.050.000
Membuat Proposal pengajuan inkubator
Rp
2
bisnis
50.000
pengkoreksian dan persetujuan dari Kajur
Rp
3
MB ITS
-
73
Rp
500.000
membeli kebutuhan inkubator
Rp
6
5.000.000
mencari bisnis untuk diikembangkan
Rp
7
1.500.000
SQ3 Mendorong Dosen dan Mahasiswa untuk melakukan riset dan
mengaplikasikan hasil riset.
Mahasiswa di arahkan melakukan riset
Rp
1
Rp
berdasarkan mata kuliah yang diikuti
124.000.000
Setiap dosen di arahkan untuk melakukan
Rp
2
penelitian
Pendanaan bagi mahasiswa yang hasil
Rp
3
risetnya dapat segera diterapkan ke
120.000.000
masyarakat
Pertanggung jawaban atas uang pendanaan Rp
4
yang diberikan kepada mahasiswa terpilih risetnya
Pemublikasian Jurnal atau Penelitian yang Rp
5
dibuat oleh Dosen dan Mahasiswa MB
4.000.000
SQ4 Memiliki sertifikasi jurusan dan laboratorium internasional AUN-BE
Mempersiapkan Sertifikasi Jurusan dan
Rp
1
Rp
Lab Internasional
1.000.000
7.020.000
Mengajukan Proposal sertifikasi ke Kajur
Rp
2
10.000
Mengajukan Proposal sertifikasi ke
Rp
3
Dekanat
10.000
Mengirim proposal Sertifikasi ke badan
Rp
4
sertifikasi
1.000.000
Proses penilaian sertifikasi
Rp
5
5.000.000
Sertifikasi keluar
Rp
6
SQ9 Mengadakan pelatihan wirausaha bagi masyarakat umum untuk
meningkatkan awareness masyarakat
Membuat proposal pelatihan wirausaha
Rp
1
Rp
800.000
74.880.000
Mencari desa yang dirasa membutuhkan
Rp
2
pelatihan tentang wirausaha
1.600.000
Pengajuan Proposal ke Jurusan
Rp
3
80.000
Perekrutan panitia pelatihan
Rp
4
400.000
Menyusun kegiatan pelatihan
Rp
5
Mengundang pembicara ahli untuk
Rp
6
memberi materi pelatihan
12.000.000
5
74
Rp
20.000.000
Rp
8
40.000.000
SQ10 Membangun ruang kelas baru untuk menambah jumlah mahasiswa
yang diterima
Evaluasi kebutuhan ruang Kelas baru
Rp
1
Rp
400.000
1.007.000.00
0
Mengirim proposal penambahan ruang
Rp
2
kelas baru
50.000
Pengoreksian dan disetujui Kajur MB
Rp
3
Pembuatan dan pengiriman proposal
Rp
4
pengajuan ke dekanat
50.000
Membuka tender Pembangunan ruang ke
Rp
5
Jasa Kontruksi
500.000
Seleksi dan Pemilihan Jasa Kontruksi
Rp
6
1.000.000
Proses pembangunan Ruang kelas baru
Rp
7
1.000.000.00
0
Peresmian ruang kelas baru
Rp
8
5.000.000
7
Tabel 5.13 menunjukkan beberapa program yang ada pada strategi strategi
yang terdapat pada kelompok strategi penting tetapi tidak mendesak. Untuk
strateegi yang pertama akan dibahas adalah strategi SQ2 Mengadakan inkubator
bisnis untuk UKM yang dikelola oleh MB ITS. Program yang akan dilakukan
pertama adalah Melakukan evaluasi kebutuhan inkubator bisnis. Program ini akan
dilakukang dengan tidak ada perkiraan budget yang akan digunakan. Program
selanjutnya adalah Membuat Proposal pengajuan inkubator bisnis dengan budget
Rp. 50.000,00. Total anggaran pada strategi SQ2 adalah Rp. 7.050.000,00.
Selanjutnya adalah strategi SQ3 Mendorong Dosen dan Mahasiswa untuk
melakukan riset dan mengaplikasikan hasil riset. Program yang akan dilakukan
pertama adalah Mahasiswa di arahkan melakukan riset berdasarkan mata kuliah
yang diikuti. Program ini akan dilakukan tanpa perkiraan budget yang akan
digunakan. Program selanjutnya adalah Setiap dosen di arahkan untuk melakukan
penelitian tanpa perkiraan budget yang akan digunakan. Total anggaran pada
strategi SQ3 adalah Rp 124.00.000,00.
75
3
4
Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
100.000.00
0
Rp
4.000.000
Tabel 5.14 menunjukkan beberapa program yang ada pada strategi strategi
yang terdapat pada kelompok strategi tidak penting tetapi mendesak. Untuk
strateegi yang pertama akan dibahas adalah strategi SQ5 Menambah kegiatan
kuliah tamu tentang technopreneur dari pakar bisnis. Program yang akan dilakukan
pertama adalah Pengajuan proposal program kuliah tamu ke jurusan. Program ini
akan dilakukang dengan perkiraan budget Rp 90.000.000. Program selanjutnya
adalah Mengundang pembicara yang merupakan pakar bisnis dengan budget Rp.
9.000.000,00. Total anggaran pada strategi SQ5 adalah Rp 179.090.000.
Selanjutnya adalah strategi SQ12 Membuat e-library jurusan. Program yang
akan dilakukan pertama adalah Evaluasi kebutuhan e-library jurusan. Program ini
akan dilakukan dengan perkiraan budget Rp 2.500.000,00. Program selanjutnya
adalah Mengirim proposal penambahan konten e-library ke Kajur MB dengan
77
perkiraan budget Rp. 250.000,00. Total anggaran pada strategi SQ12 adalah Rp
423.550.000
Selanjutnya adalah strategi SQ16 Mengikuti konferensi internasional
seputar bisnis dan manajemen terkait penelitian mahasiswa maupun dosen dengan
total budget Rp 104.300.000. Total biaya untuk semua program yang ada pada
kelompok strategi yang tidak penting tetapi mendesak adalah Rp908.540.000
Total program yang ada dari semua strategi adalah 79 program dengan total
budget Rp 2.547.470.000
78
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
Setelah melalui analisis data dan diskusi, terdapat beberapa kesimpulan dan
saran dari penelitian Formulasi Strategi Jurusan Manajemen Bisnis Its Untuk
Meningkatkan Daya Saing Internal Dalam Era Globalisasi.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Total nilai IFAS dari Jurusan Manajemen Bisnis adalah sebesar 2.98 dan
total nilai dari EFAS adalah 3.07.
2) Jurusan Manajemen Bisnis ada pada kuadran II IE Matrix, ini berarti
strategi yang dirumuskan pada Jurusan MB adalah strategi yang bersifat
Grow and Build dan strategi yang diambil adalah strategi pengembangan
pasar (market development) dan pengembangan produk (product
development).
3) Terdapat 19 Strategi yang dirumuskan berdasarkan TOWS Matrix
4) Setelah melalui tahap QSPM Scale, terdapat 5 strategi yang dihapuskan.
5) Strategi yang mendapatkan nilai TAS terbesar berdasarkan QSP Matrix
adalah strategi SQ1 Menambah tenaga kerja dosen yang telah memiliki
pengalaman di bidang kewirausahaan. Ini berarti strategi SQ1 memiliki
nilai kemenarikan paling besar bila dilihat dari SWOT yang dimiliki
Jurusan Manajemen Bisnis.
6) Terdapat 79 program yang diturunkan dari 14 strategi yang ada dengan total
budget Rp 2.547.470.000
SARAN
Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini untuk Jurusan Manajemen
Bisnis dan penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut
6.2.1. Saran untuk Jurusan Manajemen Bisnis
Saran yang dapat diberikan untuk Jurusan Manajemen Bisnis adalah:
1) Jurusan Manajemen Bisnis sebaiknya memperkuat internal organisasi
dengan menambah jumlah dosen yang memiliki pengalaman pada bidang
79
80
DAFTAR PUSTAKA
Adams, S. (2015). Top Degrees For Getting Hired In 2016. Dipetik April 21,
2016, dari http://www.forbes.com/sites/susanadams/2015/11/25/topdegrees-for-getting-hired-in-2016/#781d7cf56d48
Anonim. (2016). Indonesia Population. Diambil kembali dari Indonesia:
http://www.worldometers.info
Association of Asia-Pasific Business School. (2015). List of Member of AAPBS.
Dipetik April 21, 2016, dari http://www.aapbs.org/membership/list.html
Badan Pusat Statistik. (2015). Jumlah Perusahaan Industri Mikro dan Kecil
Menurut Provinsi, 2013-2015. Dipetik April 21, 2016, dari
https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1004
Badan Pusat Statistik. (2016). Indikator Pendidikan. Dipetik April 16, 2016, dari
https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1525
Bank Indonesia. (2016). Foreign Exchange Rates. Dipetik April 16, 2016, dari
http://www.bi.go.id/en/moneter/informasi-kurs/transaksi-bi/Default.aspx
David, F. R. (1986). The Strategic Planning Matrix -- A Quantitative Approach.
Long Range Planning, 19(5), 102-107.
Harahap, R. F. (2015). Jumlah Pelajar Indonesia Kuliah di Luar Negeri
Meningkat. Dipetik April 21, 2016, dari
http://news.okezone.com/read/2015/03/23/65/1123221/jumlah-pelajarindonesia-kuliah-di-luar-negeri-meningkat
Iqbal, M. (2014). BPS: Jumlah Wirausahawan Meningkat. Dipetik April 21, 2016,
dari http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/14/05/06/n54k9pbps-jumlah-wirausahawan-meningkat
Michael. (2015, Juni 18). Kualitas Pendidikan Indonesia Peringkat 69 Tingkat
Dunia. Diambil kembali dari Rubrik: http://www.kompasiana.com
81
82
LAMPIRAN
Lampiran 1 QSPM untuk SO Strategies
Bobot
Attractiveness Score
R
S
AVG
TAS
Attractiveness Score
R
S
AVG
TAS
Attractiveness Score
R
S
AVG
TAS
Attractiveness Score
R
S
AVG
TAS
Strength
1
2
3
4
5
Technopreneurship
Laboratorium bisnis
Pembelajaran Aplikatif
Biaya pendidikan
Dosen berwawasan nasional
0,10
0,11
0,09
0,11
0,09
3,00
4,00
3,00
1,00
2,00
3,00
3,00
4,00
1,00
1,00
4,00
3,00
3,00
1,00
2,00
3,33
3,33
3,33
1,00
1,67
0,33
0,38
0,31
0,11
0,15
2,00
4,00
3,00
2,00
3,00
3,00
4,00
3,00
3,00
2,00
2,00
4,00
4,00
2,00
3,00
2,33
4,00
3,33
2,33
2,67
0,23
0,45
0,31
0,25
0,24
1,00
1,00
1,00
4,00
1,00
3,00
3,00
3,00
3,00
4,00
1,00
1,00
1,00
4,00
1,00
1,67
1,67
1,67
3,67
2,00
0,16
0,19
0,16
0,39
0,18
1,00
3,00
2,00
1,00
2,00
3,00
2,00
1,00
1,00
2,00
1,00
4,00
3,00
1,00
2,00
1,67
3,00
2,00
1,00
2,00
0,16
0,34
0,19
0,11
0,18
0,10
0,10
0,09
0,09
0,11
1,00
1,00
4,00
3,00
4,00
3,00
2,00
4,00
3,00
4,00
1,00
1,00
4,00
3,00
4,00
1,67
1,33
4,00
3,00
4,00
0,17
0,14
0,35
0,28
0,45
2,00
2,00
4,00
2,00
2,00
3,00
3,00
4,00
3,00
3,00
2,00
2,00
4,00
2,00
3,00
2,33
2,33
4,00
2,33
2,67
0,24
0,24
0,35
0,22
0,30
1,00
1,00
1,00
1,00
4,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
4,00
1,00
1,00
1,00
1,00
3,00
0,10
0,10
0,09
0,09
0,34
2,00
2,00
3,00
3,00
3,00
2,00
3,00
2,00
3,00
3,00
3,00
2,00
3,00
3,00
3,00
2,33
2,33
2,67
3,00
3,00
0,24
0,24
0,23
0,28
0,34
0,10
0,09
0,09
0,11
0,11
2,00
4,00
4,00
3,00
2,00
3,00
4,00
4,00
3,00
3,00
2,00
4,00
4,00
3,00
3,00
2,33
4,00
4,00
3,00
2,67
0,23
0,37
0,36
0,33
0,28
1,00
1,00
3,00
3,00
2,00
2,00
3,00
3,00
3,00
3,00
1,00
1,00
3,00
2,00
1,00
1,33
1,67
3,00
2,67
2,00
0,13
0,16
0,27
0,29
0,21
3,00
1,00
2,00
1,00
3,00
3,00
1,00
3,00
3,00
3,00
3,00
1,00
2,00
1,00
4,00
3,00
1,00
2,33
1,67
3,33
0,30
0,09
0,21
0,18
0,35
3,00
2,00
2,00
3,00
2,00
3,00
3,00
2,00
3,00
2,00
3,00
2,00
2,00
4,00
2,00
3,00
2,33
2,00
3,33
2,00
0,30
0,22
0,18
0,37
0,21
0,09
0,08
0,08
0,07
0,09
0,09
1,00
1,00
1,00
1,00
4,00
1,00
1,00
1,00
1,00
2,00
1,00
1,00
1,00
1,00
4,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
3,33
1,00
0,09
0,08
0,08
0,07
0,30
0,09
1,00
1,00
1,00
4,00
1,00
1,00
4,00
2,00
2,00
4,00
2,00
2,00
1,00
1,00
1,00
4,00
1,00
1,00
2,00
1,33
1,33
4,00
1,33
1,33
0,19
0,10
0,11
0,29
0,12
0,11
2,00
2,00
2,00
2,00
3,00
2,00
3,00
2,00
2,00
3,00
4,00
3,00
2,00
2,00
2,00
2,00
3,00
2,00
2,33
2,00
2,00
2,33
3,33
2,33
0,22
0,15
0,16
0,17
0,30
0,20
3,00
2,00
2,00
3,00
2,00
2,00
3,00
2,00
2,00
2,00
3,00
2,00
3,00
2,00
2,00
3,00
2,00
2,00
3,00
2,00
2,00
2,67
2,33
2,00
0,28
0,15
0,16
0,19
0,21
0,17
Weakness
1
2
3
4
5
Opportunity
1
2
3
4
5
Threats
1
2
3
4
5
6
Banyak Kompetitor
Regulasi Pemerintah memberatkan MB
Kesulitan Lokasi
Kualifikasi publikasi
Awareness masyarakat kurang
Banyak produk substitusi
88
W2,5 - O2 Menyediakan
Bobot Attractiveness Score
TAS
G
R
S AVG
W4 - O4 Bekerjasama
Attractiveness Score
TAS
G
R
S AVG
W5 - O3 Membuat creative
Attractiveness Score
TAS
G
R
S AVG
W1,5 - O1 Menambah
Attractiveness Score
TAS
G
R
S AVG
W2-O1,2,5 Membangun
Attractiveness Score
TAS
G
R
S AVG
Strength
1
2
3
4
5
Technopreneurship
Laboratorium bisnis
Pembelajaran Aplikatif
Biaya pendidikan
Dosen berwawasan nasional
0,10
0,11
0,09
0,11
0,09
3,00
3,00
3,00
1,00
1,00
3,00
3,00
3,00
2,00
1,00
3,00
3,00
3,00
1,00
1,00
3,00
3,00
3,00
1,33
1,00
0,30
0,34
0,28
0,14
0,09
3,00
2,00
2,00
2,00
2,00
3,00
2,00
1,00
2,00
2,00
3,00
2,00
3,00
2,00
2,00
3,00
2,00
2,00
2,00
2,00
0,30
0,23
0,19
0,21
0,18
2,00
1,00
1,00
1,00
1,00
2,00
1,00
1,00
1,00
1,00
2,00
2,00
1,00
1,00
1,00
2,00
1,33
1,00
1,00
1,00
0,20
0,15
0,09
0,11
0,09
1,00
3,00
3,00
1,00
2,00
2,00
3,00
3,00
2,00
2,00
1,00
3,00
3,00
1,00
2,00
1,33
3,00
3,00
1,33
2,00
0,13
0,34
0,28
0,14
0,18
4,00
2,00
3,00
1,00
1,00
3,00
3,00
2,00
3,00
3,00
4,00
2,00
3,00
1,00
1,00
3,67
2,33
2,67
1,67
1,67
0,36
0,26
0,25
0,18
0,15
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
2,00
2,00
2,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,33
1,33
1,33
1,00
0,10
0,15
0,12
0,14
0,09
0,10
0,10
0,09
0,09
0,11
1,00
1,00
2,00
2,00
3,00
1,00
1,00
3,00
2,00
2,00
1,00
1,00
2,00
2,00
3,00
1,00
1,00
2,33
2,00
2,67
0,10
0,10
0,20
0,19
0,30
2,00
1,00
4,00
4,00
3,00
2,00
2,00
4,00
4,00
2,00
2,00
1,00
4,00
4,00
3,00
2,00
1,33
4,00
4,00
2,67
0,21
0,14
0,35
0,37
0,30
1,00
1,00
1,00
1,00
4,00
1,00
1,00
1,00
1,00
3,00
1,00
1,00
1,00
2,00
4,00
1,00
1,00
1,00
1,33
3,67
0,10
0,10
0,09
0,12
0,41
3,00
4,00
2,00
1,00
3,00
4,00
3,00
3,00
1,00
2,00
3,00
4,00
2,00
1,00
3,00
3,33
3,67
2,33
1,00
2,67
0,35
0,38
0,20
0,09
0,30
4,00
2,00
2,00
2,00
3,00
4,00
3,00
3,00
3,00
3,00
4,00
2,00
2,00
2,00
3,00
4,00
2,33
2,33
2,33
3,00
0,41
0,24
0,20
0,22
0,34
1,00
4,00
3,00
2,00
3,00
1,00
4,00
3,00
2,00
3,00
2,00
4,00
3,00
2,00
3,00
1,33
4,00
3,00
2,00
3,00
0,14
0,41
0,26
0,19
0,34
0,10
0,09
0,09
0,11
0,11
3,00
4,00
2,00
3,00
2,00
3,00
3,00
1,00
3,00
2,00
3,00
4,00
2,00
4,00
3,00
3,00
3,67
1,67
3,33
2,33
0,30
0,34
0,15
0,37
0,25
2,00
1,00
1,00
3,00
1,00
2,00
1,00
1,00
3,00
1,00
2,00
2,00
2,00
3,00
1,00
2,00
1,33
1,33
3,00
1,00
0,20
0,12
0,12
0,33
0,11
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
2,00
1,00
1,00
1,00
1,00
2,00
1,00
1,00
1,00
2,00
1,67
1,00
1,00
1,00
1,33
0,17
0,09
0,09
0,11
0,14
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
0,10
0,09
0,09
0,11
0,11
1,00
4,00
3,00
3,00
1,00
2,00
3,00
4,00
4,00
2,00
1,00
4,00
3,00
3,00
1,00
1,33
3,67
3,33
3,33
1,33
0,13
0,34
0,30
0,37
0,14
3,00
1,00
1,00
1,00
4,00
3,00
1,00
1,00
1,00
4,00
3,00
1,00
1,00
1,00
4,00
3,00
1,00
1,00
1,00
4,00
0,30
0,09
0,09
0,11
0,42
0,09
0,08
0,08
0,07
0,09
0,09
1,00
1,00
1,00
1,00
3,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
2,00
1,00
2,00
1,00
1,00
1,00
3,00
2,00
1,33
1,00
1,00
1,00
2,67
1,33
0,13
0,08
0,08
0,07
0,24
0,11
1,00
1,00
1,00
3,00
3,00
1,00
1,00
1,00
2,00
3,00
3,00
2,00
1,00
1,00
1,00
3,00
4,00
1,00
1,00
1,00
1,33
3,00
3,33
1,33
0,09
0,08
0,11
0,22
0,30
0,11
1,00
1,00
1,00
1,00
4,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
3,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
3,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
3,33
1,00
0,09
0,08
0,08
0,07
0,30
0,09
1,00
1,00
1,00
3,00
3,00
1,00
1,00
1,00
1,00
2,00
2,00
1,00
1,00
1,00
1,00
2,00
3,00
1,00
1,00
1,00
1,00
2,33
2,67
1,00
0,09
0,08
0,08
0,17
0,24
0,09
1,00
1,00
1,00
1,00
3,00
1,00
1,00
1,00
1,00
2,00
3,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
3,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,33
3,00
1,00
0,09
0,08
0,08
0,10
0,27
0,09
1,00
1,00
1,00
1,00
3,00
1,00
2,00
1,00
2,00
2,00
3,00
1,00
2,00
1,00
1,00
1,00
3,00
1,00
1,67
1,00
1,33
1,33
3,00
1,00
0,16
0,08
0,11
0,10
0,27
0,09
Weakness
1
2
3
4
5
Opportunity
1
2
3
4
5
Threats
1
2
3
4
5
6
Banyak Kompetitor
Regulasi Pemerintah memberatkan MB
Kesulitan Lokasi
Kualifikasi publikasi
Awareness masyarakat kurang
Banyak produk substitusi
4,16
4,26
2,78
3,64
4,60
3,75
89
Bobot
S1,2,3,5-T1,2,6 Mendirikan
Attractiveness Score
TAS
S AVG
R
G
Strength
1
2
3
4
5
Technopreneurship
Laboratorium bisnis
Pembelajaran Aplikatif
Biaya pendidikan
Dosen berwawasan nasional
0,10
0,11
0,09
0,11
0,09
2,00
4,00
3,00
1,00
1,00
3,00
3,00
3,00
1,00
1,00
2,00
4,00
4,00
1,00
1,00
2,33
3,67
3,33
1,00
1,00
0,23
0,41
0,31
0,11
0,09
3,00
3,00
3,00
1,00
1,00
3,00
3,00
3,00
1,00
1,00
3,00
3,00
3,00
1,00
1,00
3,00
3,00
3,00
1,00
1,00
0,30
0,34
0,28
0,11
0,09
2,00
4,00
3,00
1,00
1,00
3,00
3,00
3,00
1,00
1,00
2,00
4,00
3,00
1,00
1,00
2,33
3,67
3,00
1,00
1,00
0,23
0,41
0,28
0,11
0,09
2,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,33
1,00
1,00
1,00
1,00
0,13
0,11
0,09
0,11
0,09
0,10
0,10
0,09
0,09
0,11
1,00
2,00
3,00
1,00
4,00
1,00
2,00
3,00
1,00
4,00
1,00
2,00
4,00
1,00
4,00
1,00
2,00
3,33
1,00
4,00
0,10
0,21
0,29
0,09
0,45
1,00
1,00
4,00
1,00
3,00
1,00
1,00
4,00
1,00
3,00
1,00
1,00
4,00
1,00
3,00
1,00
1,00
4,00
1,00
3,00
0,10
0,10
0,35
0,09
0,34
1,00
1,00
4,00
3,00
2,00
1,00
1,00
3,00
3,00
1,00
1,00
1,00
4,00
3,00
2,00
1,00
1,00
3,67
3,00
1,67
0,10
0,10
0,32
0,28
0,19
3,00
3,00
1,00
1,00
3,00
3,00
3,00
1,00
1,00
3,00
3,00
3,00
1,00
1,00
3,00
3,00
3,00
1,00
1,00
3,00
0,31
0,31
0,09
0,09
0,34
0,10
0,09
0,09
0,11
0,11
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
0,10
0,09
0,09
0,11
0,11
1,00
4,00
1,00
3,00
1,00
1,00
4,00
1,00
2,00
1,00
1,00
4,00
1,00
3,00
1,00
1,00
4,00
1,00
2,67
1,00
0,10
0,37
0,09
0,29
0,11
1,00
2,00
2,00
2,00
1,00
1,00
2,00
2,00
2,00
1,00
1,00
2,00
2,00
2,00
1,00
1,00
2,00
2,00
2,00
1,00
0,10
0,19
0,18
0,22
0,11
2,00
1,00
1,00
3,00
1,00
3,00
1,00
1,00
3,00
1,00
3,00
1,00
1,00
3,00
1,00
2,67
1,00
1,00
3,00
1,00
0,27
0,09
0,09
0,33
0,11
0,09
0,08
0,08
0,07
0,09
0,09
1,00
1,00
1,00
1,00
3,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
2,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
3,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
2,67
1,00
0,09
0,08
0,08
0,07
0,24
0,09
1,00
1,00
1,00
2,00
3,00
1,00
1,00
2,00
1,00
2,00
3,00
3,00
1,00
1,00
1,00
2,00
3,00
1,00
1,00
1,33
1,00
2,00
3,00
1,67
0,09
0,10
0,08
0,15
0,27
0,14
1,00
1,00
1,00
4,00
2,00
1,00
1,00
1,00
1,00
3,00
2,00
1,00
1,00
1,00
1,00
4,00
2,00
1,00
1,00
1,00
1,00
3,67
2,00
1,00
0,09
0,08
0,08
0,27
0,18
0,09
1,00
2,00
3,00
2,00
3,00
1,00
2,00
2,00
3,00
3,00
3,00
1,00
1,00
2,00
3,00
2,00
3,00
1,00
1,33
2,00
3,00
2,33
3,00
1,00
0,13
0,15
0,24
0,17
0,27
0,09
Weakness
1
2
3
4
5
Opportunity
1
2
3
4
5
Threats
1
2
3
4
5
6
Banyak Kompetitor
Regulasi Pemerintah memberatkan MB
Kesulitan Lokasi
Kualifikasi publikasi
Awareness masyarakat kurang
Banyak produk substitusi
3,44
3,89
3,69
3,60
90
W3,5-T2 Mengikuti
W1-T2 Menambah tenaga W1-T2 Bekerjasama dengan
Attractiveness Score
Attractiveness Score
Bobot Attractiveness Score
TAS
TAS
TAS
S AVG
R
G
S AVG
R
G
S AVG
R
G
Strength
1
2
3
4
5
Technopreneurship
Laboratorium bisnis
Pembelajaran Aplikatif
Biaya pendidikan
Dosen berwawasan nasional
0,10
0,11
0,09
0,11
0,09
3,00
3,00
4,00
2,00
3,00
3,00
2,00
3,00
3,00
3,00
3,00
3,00
4,00
2,00
3,00
3,00
2,67
3,67
2,33
3,00
0,30
0,30
0,34
0,25
0,27
1,00
1,00
1,00
1,00
3,00
1,00
1,00
1,00
1,00
3,00
1,00
1,00
1,00
1,00
3,00
1,00
1,00
1,00
1,00
3,00
0,10
0,11
0,09
0,11
0,27
1,00
3,00
1,00
1,00
2,00
1,00
3,00
1,00
1,00
2,00
1,00
3,00
2,00
1,00
2,00
1,00
3,00
1,33
1,00
2,00
0,10
0,34
0,12
0,11
0,18
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
0,10
0,11
0,09
0,11
0,09
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
0,10
0,11
0,09
0,11
0,09
0,10
0,10
0,09
0,09
0,11
4,00
2,00
3,00
1,00
3,00
4,00
2,00
3,00
1,00
3,00
4,00
2,00
3,00
2,00
3,00
4,00
2,00
3,00
1,33
3,00
0,41
0,21
0,26
0,12
0,34
4,00
1,00
1,00
1,00
3,00
4,00
1,00
1,00
1,00
3,00
4,00
1,00
1,00
1,00
3,00
4,00
1,00
1,00
1,00
3,00
0,41
0,10
0,09
0,09
0,34
1,00
1,00
3,00
1,00
3,00
1,00
1,00
3,00
1,00
3,00
1,00
1,00
3,00
1,00
3,00
1,00
1,00
3,00
1,00
3,00
0,10
0,10
0,26
0,09
0,34
1,00
1,00
1,00
1,00
3,00
1,00
1,00
1,00
1,00
3,00
1,00
1,00
1,00
1,00
3,00
1,00
1,00
1,00
1,00
3,00
0,10
0,10
0,09
0,09
0,34
1,00
4,00
1,00
1,00
3,00
1,00
3,00
1,00
2,00
3,00
1,00
4,00
1,00
1,00
3,00
1,00
3,67
1,00
1,33
3,00
0,10
0,38
0,09
0,12
0,34
0,10
0,09
0,09
0,11
0,11
2,00
4,00
4,00
3,00
2,00
2,00
3,00
4,00
4,00
3,00
2,00
4,00
4,00
3,00
2,00
2,00
3,67
4,00
3,33
2,33
0,20
0,34
0,36
0,37
0,25
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
0,10
0,09
0,09
0,11
0,11
1,00
1,00
2,00
1,00
1,00
1,00
1,00
2,00
1,00
1,00
1,00
1,00
2,00
2,00
1,00
1,00
1,00
2,00
1,33
1,00
0,10
0,09
0,18
0,15
0,11
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
0,10
0,09
0,09
0,11
0,11
2,00
1,00
1,00
2,00
1,00
1,00
1,00
1,00
2,00
2,00
2,00
1,00
1,00
2,00
3,00
1,67
1,00
1,00
2,00
2,00
0,17
0,09
0,09
0,22
0,21
0,09
0,08
0,08
0,07
0,09
0,09
2,00
2,00
2,00
3,00
2,00
2,00
2,00
2,00
2,00
2,00
2,00
3,00
2,00
2,00
2,00
3,00
2,00
2,00
2,00
2,00
2,00
2,67
2,00
2,33
0,19
0,15
0,16
0,19
0,18
0,20
1,00
1,00
1,00
4,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
4,00
2,00
2,00
1,00
1,00
1,00
4,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
4,00
1,33
1,33
0,09
0,08
0,08
0,29
0,12
0,11
1,00
1,00
1,00
4,00
2,00
1,00
1,00
1,00
1,00
4,00
2,00
1,00
1,00
1,00
1,00
4,00
2,00
1,00
1,00
1,00
1,00
4,00
2,00
1,00
0,09
0,08
0,08
0,29
0,18
0,09
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
0,09
0,08
0,08
0,07
0,09
0,09
1,00
1,00
4,00
1,00
3,00
1,00
1,00
2,00
3,00
1,00
3,00
1,00
1,00
1,00
4,00
1,00
3,00
1,00
1,00
1,33
3,67
1,00
3,00
1,00
0,09
0,10
0,30
0,07
0,27
0,09
Weakness
1
2
3
4
5
Opportunity
1
2
3
4
5
Threats
1
2
3
4
5
6
Banyak Kompetitor
Regulasi Pemerintah memberatkan MB
Kesulitan Lokasi
Kualifikasi publikasi
Awareness masyarakat kurang
Banyak produk substitusi
5,39
2,99
3,18
2,22
3,23
91
SQ6
SQ7
SQ13
SQ15
SQ17
Bekerjasama dengan alumni untuk kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat (UKM)
Menyediakan showroom untuk usaha mahasiswa dengan sistem bagi hasil
Mendirikan Sekolah Bisnis di ITS dengan menggabungkan MMT dengan JMB
Meminta penyediaan lahan kepada pihak rektorat ITS untuk membangun Gedung JMB
Bekerjasama dengan MMT ITS dalam ketersediaan profesor
Not Important
SQ2
SQ3
SQ4
SQ9
SQ10
Important
Menambah tenaga kerja dosen yang telah memiliki pengalaman di bidang kewirausahaan.
Menawarkan biaya pendidikan yang lebih rendah melalui branding image ITS sebagai perguruan tinggi negeri
Mendukung Dosen maupun Mahasiswa untuk membuat dan mempublikasikan hadil riset yang baik dan berkualitas
Meningkatkan market awareness MB ITS melalui keberadaan lab bisnis
Membuat creative campaign JMB untuk marketing dan branding jurusan
Urgent
SQ5
SQ12
SQ16
SQ19
92
Program
Indikator Keberhasilan
Budget (IDR)
SQ1 Menambah tenaga kerja dosen yang telah memiliki pengalaman di bidang kewirausahaan.
Melakukan evaluasi kebutuhan dosen yang
Rp
menghasilkan laporan hasil evaluasi
1
memiliki pengalaman kewirausahaan
Penunjukan PIC proposal penambahan
Rp
ditunjuknya salah satu dosen sebagai PIC
2
dosen
pengkoreksian dan persetujuan dari Kajur
Rp
Proposal dikoreksi dan disetujui oleh Kajur
3
MB ITS
4 Pengajuan Ke Dekanat
Membuka Lowongan pekerjaan dengan
5 Kualifikasi memiliki pengalaman pada
bidang wirausaha
6 Penseleksian calon dosen
7 Penerimaan Dosen baru
Eksternal
Internal
Tahun
2016 2017 2018 2019 2020 Total per Program Total per Strategi
S1 S2 S1 S2 S1 S2 S1 S2 S1 S2
Dosen,
Karyawan
Dosen, Kajur
Kajur MB
Karyawan
500.000
Dekanat
Rp
4.000.000
Rp
Rp
Rp
80.000
Rp
20.000
1.000.000
Dosen,
Karyawan
Rp
4.000.000
Rp
Rp
500.000
1.000.000
Dosen, Kajur
Dosen,
1
1
1
1
1
1
1
1
Rp
Rp
2.000.000
4.000.000
Rp
2.500.000
SQ8 Menawarkan biaya pendidikan yang lebih rendah melalui branding image ITS sebagai perguruan tinggi negeri
Melakukan pendataan UKT dan Jumlah
Mendapatkan data jumlah mahasiswa yang
500.000
Rp
1 penerima bidik misi dari mahasiswa MB
bidik misi dan UKT
ITS
mengolah data jumlah mahasiswa Bidik laporan data Range UKT dan jumlah
200.000
Rp
2
mahasiswa bidik misi
misi dan juga UKT yang berlaku di ITS
Mempublikasikan promosi di website MB Mempublish data UKT mahasiswa dan jumlah
Rp
3
penerima bidik misi di website
ITS
Dosen,
Mahasiswa
Rp
800.000
Karyawan
Rp
Rp
10.000.000
Rp
Rp
800.000
Rp
2.500.000
Karyawan,
Mahasiswa
Rp
Mahasiswa
SQ11 Mendukung Dosen maupun Mahasiswa untuk membuat dan mempublikasikan hadil riset yang baik dan berkualitas
Terdapat minimal 3 Dosen dan 10 mahasiswa
Mendata dosen maupun mahasiswa yang
100.000
yang sedang atau akan melakukan Riset dalam Rp
1
melakukan riset
1 tahun
Memberikan bantuan dana kepada Dosen
Terdapat minimal 3 Dosen dan 10 mahasiswa
Rp 50.000.000
2 maupun Mahasiswa yang sedang
yang menerima dana Riset
melakukan riset
Menawarkan bantuan publikasi terhadap
Terdapat minimal 3 Dosen dan 10 Mahasiswa
3.000.000
Rp
3 Dosen maupun Mahasiswa yang
yang mempublikasikan hasil riset
melakukan riset
Terdapat minimal 1 Dosen dan 1 mahasiswa
yang berhasil melakukan publikasi hasil riset
tingkat nasional dalam 1 tahun
Rp
Dosen
Mahasiswa
Lain-lain
10.000.000
Dosen,
Mahasiswa
Dosen,
Mahasiswa
Rp
200.000.000
Dosen,
Mahasiswa
Rp
12.000.000
Dosen,
Mahasiswa
Rp
40.000.000
Rp
14.080.000
Rp
13.300.000
Rp 252.800.000
93
Pemangku Kepentingan
No.
Program
Indikator Keberhasilan
Budget (IDR)
Eksternal
Internal
Dosen,Mahasis
wa
Dosen,
Mahasiswa
2.500.000
-
Rp 30.000.000
Lain-lain
Tahun
2016 2017 2018 2019 2020 Total per Program Total per Strategi
S1 S2 S1 S2 S1 S2 S1 S2 S1 S2
1
Rp
10.000.000
Rp
Rp
1
Dosen,
Mahasiswa
Rp
120.000.000
Rp
6.000.000
Rp
1.500.000
UMKM Lokal
Dosen,
Mahasiswa
Rp
200.000
UMKM Lokal
Dosen,
Mahasiswa
Rp
800.000
Rp
500.000
Radio Bisnis
Dosen
Rp
2.000.000
Rp
Dosen Lab
Rp
Rp
50.000
Asisten Lab
Rp
50.000
Rp
Rp
Rp
500.000
5.000.000
500.000
Kajur, Dosen
Lab
Dosen Lab,
Asisten Lab
Karyawan Lab
Rp
500.000
1
1
Rp
Rp
5.000.000
1.500.000
Rp 128.800.000
- Rp
10.000.000
7.050.000
94
Pemangku Kepentingan
No.
Program
Indikator Keberhasilan
Budget (IDR)
Eksternal
SQ3 Mendorong Dosen dan Mahasiswa untuk melakukan riset dan mengaplikasikan hasil riset.
-setidaknya 1 semester 1 kali pembuatan riset
Mahasiswa di arahkan melakukan riset
mata kuliah terkait dan setidaknya ada 3 mata
1
berdasarkan mata kuliah yang diikuti
kuliah di tiap semesternya yang memberikan
tugas ini
Setiap dosen di arahkan untuk melakukan - setidaknya setiap dosen menghasilkan 1
2
penelitian
jurnal setiap tahunnya
Pendanaan bagi mahasiswa yang hasil
- Setidaknya ada 2-3 hasil riset baru yang di
3 risetnya dapat segera diterapkan ke
danai setiap tahunnya yang berasal dari uang Rp 30.000.000
masyarakat
jurusan maupun sponsor
Pertanggung jawaban atas uang pendanaan - Setiap akhir tahun hasil laporan pertanggung
4 yang diberikan kepada mahasiswa terpilih jawaban yang diberikan menyataka hasil riset
risetnya
80% masih bisa berjalan
5
Pemublikasian Jurnal atau Penelitian yang - setiap tahun setidaknya ada 1 kali
dibuat oleh Dosen dan Mahasiswa MB
pemublikasian jurnal
Rp
1.000.000
Rp
1.000.000
Rp
Rp
Internal
Dosen
Lain-lain
Tahun
2016 2017 2018 2019 2020 Total per Program Total per Strategi
S1 S2 S1 S2 S1 S2 S1 S2 S1 S2
Rp
Rp
Rp
120.000.000
Mahasiswa MB
dan Kajur
Rp
Kajur dan
Tendik
Rp
4.000.000
Rp 124.000.000
Rp
Rp
6 Sertifikasi keluar
Rp
Dosen,
Mahasiswa,
karyawan
Rp
1.000.000
10.000
Dosen
Rp
10.000
10.000 Dekanat
Dosen
Rp
10.000
Rp
1.000.000
Rp
5.000.000
Rp
Dosen,
1.000.000 Badan sertifikasi
Karyawan
Dosen,
5.000.000 Badan sertifikasi Mahasiswa,
karyawan
- Badan sertifikasi Dosen
Rp
7.020.000
95
Pemangku Kepentingan
No.
Program
Indikator Keberhasilan
Budget (IDR)
Eksternal
SQ9 Mengadakan pelatihan wirausaha bagi masyarakat umum untuk meningkatkan awareness masyarakat
Tersusun setidaknya 3 program pelatihan yang
1 Membuat proposal pelatihan wirausaha
Rp
200.000
akan diberikan
Mencari desa yang dirasa membutuhkan adanya kerjasama dengan perangkat desa yang
2
Rp
200.000
pelatihan tentang wirausaha
akan dituju
disetujuinya proposal oleh Ketua JMB dan
3 Pengajuan Proposal ke Jurusan
Rp
20.000
Mendapatkan dana dari JMB
setidaknya 15 orang yang menjadi panitia dan
4 Perekrutan panitia pelatihan
Rp
100.000
bersedia berkomitmen dg tugasnya
Detail pelatihan, dan pengawasan sudah
tersusun rapi.
5 Menyusun kegiatan pelatihan
Rp
Menyusun Pengeluaran yang dibutuhkan untuk
tiap pelatihan dan pengawasan
Mengundang pembicara ahli untuk
setidaknya ada 3 pembicara yang menyetujui
6
Rp 3.000.000
memberi materi pelatihan
untuk memberi materi di tiap programnya
setidaknya dihadiri perwakilan warga 20
Acara Pembukaan Program Pelatihan
orang, perangkat desa, dosen, kajur,
Tamu undangan
7
Rp 5.000.000
Masyarakat
mahasiswa MB non-panitia, tamu undangan
dari jurusan lain
lainnya
70% masyarakat yang mengikuti bisa
8 Program Pelatihan dan Pengawasan
mendapatkan penghasilan tambahan dan usaha Rp 10.000.000
yang menjanjikan
Internal
Lain-lain
BMSA
BMSA
Perangkat Desa
BMSA, Tendik,
Kajur
BMSA,
Mahasiswa MB
BMSA, Panitia
Pelatihan
BMSA, Jurusan
Pemateri Ahli
MB
BMSA, Panitia,
Dosen, Kajur, Peserta (Warga
Mahasiswa nondesa)
panitia
Peserta (Warga
Panitia
desa), pemateri
ahli
Tahun
2016 2017 2018 2019 2020 Total per Program Total per Strategi
S1 S2 S1 S2 S1 S2 S1 S2 S1 S2
1
Rp
800.000
Rp
1.600.000
Rp
80.000
Rp
400.000
Rp
Rp
12.000.000
Rp
20.000.000
Rp
40.000.000
Rp
74.880.000
96
Pemangku Kepentingan
No.
Program
Indikator Keberhasilan
Budget (IDR)
Eksternal
Internal
Lain-lain
Tahun
2016 2017 2018 2019 2020 Total per Program Total per Strategi
S1 S2 S1 S2 S1 S2 S1 S2 S1 S2
SQ10 Membangun ruang kelas baru untuk menambah jumlah mahasiswa yang diterima
1 Evaluasi kebutuhan ruang Kelas baru
2
Rp
200.000
Rp
50.000
Dosen,
Karyawan,
BMSA
Karyawn
50.000 Dekanat
Rp
Rp
5.000.000
Rp
10.000
Rp
1.000.000
Pakar Bisnis
Pakar Bisnis
SQ5 Menambah kegiatan kuliah tamu tentang technopreneur dari pakar bisnis
Pengajuan proposal program kuliah tamu - disetujui oleh ketua jurusan Manajemen
1
ke jurusan
Bisnis
2
Karyawan,
Dosen
Dosen,
Karyawan
Dosen,
Karyawan
Dosen,
Karyawan
Rp
400.000
Rp
50.000
Rp
Rp
50.000
Rp
500.000
Rp
1.000.000
1
1
Dosen,
Karyawan,
Mahasiswa
Dosen, Tendik,
Kajur MB
Jurusan
Manajemen
Bisnis
BMSA, Tendik,
Kajur,
Mahasiswa MB
Rp 1.000.000.000
Rp
5.000.000
Rp
90.000
Rp
9.000.000
Rp
Rp
20.000.000
Rp
150.000.000
Pemateri Ahli
Pemateri Ahli
Rp 1.007.000.000
Rp 179.090.000
97
Pemangku Kepentingan
No.
Program
Indikator Keberhasilan
Budget (IDR)
Eksternal
Internal
Lain-lain
Tahun
2016 2017 2018 2019 2020 Total per Program Total per Strategi
S1 S2 S1 S2 S1 S2 S1 S2 S1 S2
8 Menyelesaikan website
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
500.000 Desainer
50.000
50.000
500.000 Desainer
50.000 Programmer
Dosen,
Karyawan, BMS
Karyawan,
Dosen
Karyawan,
Dosen
BMSA
Bmsa
SQ16 Mengikuti konferensi internasional seputar bisnis dan manajemen terkait penelitian mahasiswa maupun dosen
Mendata Dosen dan Mahasiswa yang
mendapat data mahasiswa yang melakukan
1 membuat penelitian dan mengirim di
Rp
50.000
penelitian dan mengikuti konferensi
konferensi internasional
Mendata Dosen dan Mahasiswa yang
mendapat data mahasiswa yang melakukan
2 membuat penelitian dan mengirim di
Rp
50.000
penelitian dan mengikuti konferensi dan lolos
konferensi internasional yang lolos
Mengajukan proposal permohonan
Dekanat,
3
mendapatkan bantuan dana
Rp
50.000
bantuan dana
IKOMA
Mengirim Dosen/ Mahasiswa yang lolos Dosen dan mahasiswa melakukan studi
4
Rp 50.000.000
konferensi
banding
Dosen dan mahasiswa yang selesai
Kuliah dari Dosen/ mahasiswa yang
5 mengikuti konferensi meakukan kuliah ke
Rp 2.000.000
melakukan konferensi internasional
mahasiswa
Rp
2.500.000
Rp
250.000
Rp
250.000
1
1
Rp
Rp
500.000
50.000
Rp
10.000.000
Rp
400.000.000
Rp
10.000.000
1
BMSA,
Karyawan,
Dosen
Dosen,
Mahasiswa
Rp
100.000
Dosen
Mahasiswa
Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
100.000.000
Rp
4.000.000
Dosen
Mahasiswa
Dosen,
Mahasiswa
Dosen
Mahasiswa
Rp 423.550.000
Rp 104.300.000
98
Pemangku Kepentingan
No.
Program
Indikator Keberhasilan
Budget (IDR)
Eksternal
Dosen,
Mahasiswa
Karyawan
Rp50.000
Rp50.000
Rp0
Rp500.000
Internal
Dosen
Universitas
Studi Banding
Rp200.000
Universitas
Rp100.000.000
Studi Banding
Karyawan,
Mahasiswa
Dosen,
Mahasiswa
Dosen
Mahasiswa
Lain-lain
Tahun
2016 2017 2018 2019 2020 Total per Program Total per Strategi
S1 S2 S1 S2 S1 S2 S1 S2 S1 S2
1
Rp
100.000
Rp
100.000
Rp
Rp
1.000.000
Rp
400.000
Rp
200.000.000
Total Budget
Rp 201.600.000
Rp
2.547.470.000
99