Anda di halaman 1dari 2

Takut dan Berharap Pada Hal yang Seharusnya

Oleh : Fatimah/ TP VI B

Beberapa literaur Psikologi yang pernah saya baca meyakini bahwa


perasaan takut merupakan emosi dasar bagi manusia. Demikian hal ini
juga saya rasakan, meski pada dasarnya saya sendiri belum bisa
memastikan apa sebenarnya takut itu?.
Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali saya merasakan perasaan
yang kemudian disebut dengan takut. Sederhananya, misalnya saya
merasa takut karena belum mengerjakan tugas sementara waktu deadline
tugas tersebut sudah sangat dekat. Kemudian rasa takut juga muncul
ketika saya berjualan, saya merasa takut barang dagangan saya tidak
laku, dan banyak contoh takut yang lainnya.
Penyebab dari rasa takut yang saya rasakan sangat bervariasi
tergantung pada konteks perasaan itu terjadi. Misalnya, takut dengan
tugas

yang

belum

dikerjakan

itu

penyebabnya

karena

kurangnya

manajemen saya terhadap waktu. Sementara itu, untuk perasaan takut


dengan dagangan yang tidak laku, menurut saya itu terjadi karena
kurangnya kesadaran diri saya terhadap nilai-nilai spiritual. Dalam hal ini
saya kurang bertawakkal kepada Alloh SWT. sebagai Dzat yang mengatur
segala sesuatu, termasuk diri saya. Namun, ketika kesadaran spiritual itu
datang, biasanya rasa takut itu akan berkurang bahkan hilang dan
kemudian muncullah kelapangan dalam diri saya. Selain dua contoh di
atas, saya pun pernah merasakan takut dengan apa yang dikenal dalam
budaya masyarakat sebagai makhluk halus. Namun, secara perlahan saya
berupaya mengikis rasa takut tersebut dengan penyadaran diri saya
bahwa manusia dianugerahi Alloh SWT. berupa potensi yang lebih dari
makhluk halus tersebut. Hasil dari upaya yang saya lakukan, pada satu
keadaan itu berhasil namun pada keadaan yang lain kadang pula menuju
keraguan akan keberhasilan tersebut. Adapun ketakutan yang saya nilai
seharusnya saat ini adalah ketakutan pada Alloh SWT. dalam arti takut

jauh dari Alloh SWT. Dalam hal ini, takut jauh dari Alloh SWT. itu di
dalamnya terdapat harapan atau raja. Sehingga, takut kepada Alloh yang
kemudian saya maksud ini tidak membuat kita menjauh, tapi berupaya
mendekati Alloh SWT.
Wallohualam bi shawaab.

Anda mungkin juga menyukai