Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring perkembangan peradaban manusia, kebutuhan manusia terhadap
bahan tambang pun meningkat untuk menunjang kemajuan teknologi. Oleh
karena itu eksplorasi bahan tambang sangatlah diperlukan untuk mengetahui
suatu endapan bahan galian.
Eksplorasi merupakan kegiatan penyelidikan geologi yang bertujuan
untuk mengidentifikasi, menentukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran,
hingga kualitas dan kuantitas suatu endapan bahan galian yang kemudian
informasi tersebut

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1

Maksud
Maksud dari pembuatan laporan akhir ini adalah agar praktikan dapat

mengetahui dan memahami segala hal yang berkaitan dengan teknik eksplorasi.
Serta untuk memenuhi tugas Praktikum Eksplorasi pada tanggal 1 April 2016.
1.2.2

Tujuan
Tujuan pada Praktikum Eksplorasi pada Bab Konsep Eksplorasi adalah:

a. Agar praktikan dapat memahami konsep eksplorasi


b. Agar praktikan dapat mengetahui tahapan eksplorasi

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1

Definisi Eksplorasi
Eksplorasi berasal dari kata explore yang artinya menyelidiki, mencari
tahu, meneliti atau merambah. Sedangkan dalam ilmu kebumian, eksplorasi
merupakan

mencari

tahu

keberadaan

sumber

daya

alam

agar

dapat

dimanfaatkan. Beberapa istilah yang umum sering digunakan diantaranya


eksplorasi, propeksi, dan lain-lain, untuk disiplin lain terminologi ini bisa memiliki
arti yang berbeda, contohnya untuk disiplin pertambangan eksplorasi berarti
suatu kegiatan untuk mencari, menemukan, dan mendapatkan suatu bahan
tambang (bahan galian) yang kemudian secara ekonomi dapat dikembangkan
untuk dapat diusahakan.
Dengan demikian eksplorasi pada kebumian lebih diartikan sebagai
mempelajari keberadaan sumber daya alam untuk dapat dieksplorasikan dan
dimanfaatkan. Mempelajari keberadaan sumber daya alam dilakukan dengan
mempelajari genesa, geometri, parameter yang terkait dengan genesa,
parameter yang mempengaruhi dan digunakan pada eksploitasi, maupun
parameter yang akan digunakan pada penanggulangan masalah lingkungan.

2.2

Konsep Eksplorasi
Dalam

lingkup

industri

pertambangan,

secara

konsep

eksplorasi

dinyatakan sebagai suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan secara bertahap
dan sistematik yang bertujuan untuk mendapatkan suatu areal yang representatif
agar dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai areal penambangan (di
eksploitasi). Secara singkat status prospek bahan galian tergantung pada konsep
ekonomis, konsep teknologi ekonomi, konsep tentang dampak lingkungan di
suatu daerah dsb.
Koesoemadinata (1990), dilihat dari segi ekonomis dinyatakan bahwa
eksplorasi adalah suatu usaha ekonomi dan perancangan ekplorasi harus
memenuhi tiga persyaratan utama, yaitu:

1. Efektif, yaitu penggunaan waktu, tenaga dan penggunaan metoda/peralatan


yang sesuai dengan sasaran eksplorasi, atau umumnya di kenal dengan
istlilah tepat sasaran.
2. Efisien, berarti haruslah seekonomis mungkin tanpa mengorbankan efektivitas,
dengan biaya yang rendah dan mendapatkan hasil yang setinggi
mungkin.
3. Cost beneficial, sasaran dari eksplorasi ini harus mempunyai nilai tambah yang
cukup besar dengan memperhitungkan biaya yang dikeluarkan untuk
eksplorasi maupun produksi yang dapat dianggap sebagai investasi
dibandingkan dengan resiko yang akan dideritanya.
Berhasil tidaknya suatu kegiatan eksplorasi diperlukan hubungan kerja
yang saling berikatan antara konsep eksplorasi yang digunakan, sumber daya
alam yang melakukan kegiatan, maupun metoda dan dana yang dibutuhkan.

Sumber: https://www.scribd.com

Gambar 2.1
Empat Pilar Eksplorasi

1. Concept
Konsep eksplorasi adalah suatu pemikiran bagaimana bahan galian terdapat
pada suatu daerah yang memiiki keadaan geologi tertentu. Aplikasi konsep ini
dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Menentukan gejala geologi yang mengendalikan terjadinya cebakan.
b. Menentukan lingkungan tatanan geologi.
c. Menentukan tanda atau indikasi geologi yang bermain di dalam
pembentukan cebakan tersebut.
d. Menentukan sifat dari cebakan maupun asosiasi lingkungan geologi
untuk digunakan dalam metoda eksplorasi yang dirancang.
e. Memprediksi resiko yang mungkin terjadi.

2. Method
Metoda eksplorasi adalah metoda yang secara langsung dapat memberikan
gambaran tentang keadaan sumber daya alam secara nyata dari suatu daerah
dengan kondisi dan keadaan tersebut:
a.

Metoda yang langsung menghasilkan amatan gejala geologi tersebut


dapat diamati dengan mata si ahli geologi disebut metoda geologi.

b.

Metoda yang tidak langsung didapatkan dan hasih analisa suatu


anomali yang dapat ditafsirkan sebagai gejala geologi yang dilacak,
misalnya metoda geofisika atau metoda geokimia.

3. Man
Man atau sumber daya manusia adalah tulang punggung dari eksplorasi.
SDM haruslah memiliki wawasan yang rinci tentang metoda eksplorasi
maupun konsep eksplorasi.
4. Money
Money atau uang merupakan dana yang harus disiapkan dan penggunaannya
pun haruslah terencana (efisien). Dari jumlah dana yang digunakan akan
menghasilkan kesimpulan bahwa perusahaan tersebut memiliki nilai ekonomis
untuk dapat dilanjutkan atau tidak.

2.3

Tahapan Eksplorasi
Tahapan eksplorasi dilakukan melalui beberapa tahap. Adapun tahapan
eksplorasi sebagai berikut:
a. Peninjauan lapangan
Peninjauan lapangan yaitu kegiatan eksplorasi awal yang terdiri dari pemetaan
geologi regional, citra satelit, pemotretan udara dan metode survey tidak
langsung untuk kemudian diidentifikasi daerah anomali atau mineralisasi yang
prospektif untuk diselidiki lebih lanjut. Pekerjaan pada tahapan ini meliputi:
Pemetaan geologi dan topografi dengan skala 1:25.000 hingga
1:10.000. Pada penyelidikan geologi dilakukan pemetaan geologi
yaitu dengan melakukan pengamatan dan pengambilan conto.
Pengamatan tersebut meliputi jenis litologi, mineralisasi, ubahan dan

struktur pada singkapan.


Pembuatan sumur uji
Survey geofisika
Hasil sumberdaya daya hipotetik hingga tereka
4

b. Eksplorasi pendahuluan
Kegiatan ini dilakukan untuk mempersempit daerah yang mengandung cebakan
mineral yang potensial. Kegiatan ini meliputi pengamatan daerah dengan
cakupan yang lebih kecil. Data yang didapatkan berupa morfologi dan kondisi
geologi
c. Eksplorasi lanjut
Eksplorasi lanjut adalah deliniasi awal dari suatu endapan yang teridentifikasi.
d. Eksplorasi detil
Kegiatan ini merupakan tahap eksplorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalam
tiga dimensi terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari percontoan
singkapan, puritan, lubang bor dan terowongan.

Sumber: https://www.scribd.com

Gambar 2.2
Tahapan Kegiatan Eksplorasi

BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1 Tugas
1. Sebutkan dan jelaskan metode eksplorasi yang digunakan dalam
kegiatan survey tinjau
2. Sebutkan dan jelaskan metode estimasi perhitungan cadangan

3.2 Pembahasan
1. Metode yang digunakan dalam kegiatan ekplorasi adalah menggunakan
metode geolistrik. Geolistrik itu sendiri adalah metode eksplorasi geofisika
yang digunakan untuk menyelidiki keadaan bawah permukaan dengan
menggunakan sifat-sifat kelistrikan dari batuan. Adapun sifat-sifat
kelistrikan tersebut antara lain tahanan jenis (resistivity), daya konduksi
(conductivity) dan constant. Umumnya metode geolistrik menggunakan 4
buah elektroda yang terletak dalam satu garis lurus serta simetris
terhadap titik tengah, yaitu 2 buah arus di bagian luar dan 2 buah arus di
bagian dalam.
2. Dikarenakan bahan galian yang dieksplorasi berupa gamping maka
metode estimasi perhitungan cadangan tersebut menggunakan metode
cross section yaitu berdasarkan perbedaan elevasi. Untuk melakukan
metode ini digunakan peta topografi yang kemudian dapat dilakukan
perhitungan volume dengan perkiraan batas bawah dari puncak tertinggi
dan akan didapatkan cadangan hipotetik batu gamping.

BAB IV
ANALISA

Setelah dilakukan kegiatan eksplorasi, dapat diketahui bahwa pada lokasi


Izin Usaha Pertambangan (IUP) endapan bahan galian yang ditemui adalah batu
gamping. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya bahan galian batu
gamping. Berdasarkan keterbentukannya, dapat diindikasikan bahwa lokasi IUP
merupakan letak area yang dahulunya adalah laut dalam sehingga terjadi
pengendapan secara kimiawi. Namun apabila disesuaikan dengan peta geologi,
endapan bahan galian batu gamping tidak terdapat pada formasi yang terdapat
pada lokasi IUP. Hal tersebut dapat saja terjadi akibat tertransportasinya batuan
tersebut

BAB V
KESIMPULAN

Eksplorasi merupakan kegiatan penyelidikan geologi yang bertujuan


untuk mengidentifikasi, menentukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran,
hingga kualitas dan kuantitas suatu endapan bahan galian yang kemudian
informasi tersebut dapat dikembangkan yang selanjutnya untuk diusahakan dan
bernilai ekonomis.
Konsep eksplorasi dinyatakan sebagai suatu usaha atau kegiatan yang
dilakukan secara bertahap dan sistematik yang bertujuan untuk mendapatkan
suatu areal yang representatif agar dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai
areal penambangan (di eksploitasi). Konsep eksplorasi setidaknya harus
memenuhi tiga persyaratan, yaitu efisien, efektik dan dapat menguntungkan.
Adapun tahapan dari eksplorasi diantaranya adalah:
1. Peninjauan lapangan (reconnaisance): pemetaan geologi, foto udara
2. Eksplorasi pendahuluan: pemetaan geologi, geofisika, geokimia, sumur
uji.
3. Eksplorasi lanjut: pemetaan geologi (sampling)
4. Eksplorasi detail: pemboran (coring)
1.

DAFTAR PUSTAKA

Alfarabi, Reza. 2014. Konsep Eksplorasi. https://www.scribd.com. Diakses


pada tanggal 23 Maret 2016. (online)
Noname, 2011. Tahap Eksplorasi Dunia Pertambangan. http://duniaatas.blogspot.co.id/2011/03/tahap-eksplorasi-dalam-penambangan.html.
Diakses pada tanggal 23 Maret 2016. (online)
Pratama, Muhammad Imam. 2016. Konsep Eksplorasi Sumber Daya Alam.
https://www. scribd.com. Diakses pada tanggal 23 Maret 2016. (online)
Rizki,

Muhammad.

2014.

Konsep

Eksplorasi

Sumber

Daya Alam.

https://www.scribd.com. Diakses pada tanggal 23 Maret 2016. (online)

Anda mungkin juga menyukai