T E S I S
OLEH:
DUDY ALDIANSYAH
USU e-Repository
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT Yang Maha
Pengasih Lagi Maha Penyayang, Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat Ridha dan
Karunia-Nya penulisan tesis ini dapat diselesaikan.
Tesis ini disusun untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi salah satu
syarat
untuk memperoleh keahlian dalam bidang Obstetri dan Ginekologi. Sebagai
manusia biasa, saya menyadari bahwa tesis ini banyak kekurangannya dan
masih jauh dari sempurna, namun demikian besar harapan saya kiranya tulisan
sederhana ini dapat bermanfaat dalam menambah perbendaharaan bacaan
khususnya tentang :
Tingkat Depresi pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri di RSUPHAM
dan RSUPM dengan Menggunakan Skala Beck Depression Inventory-II
Dengan selesainya laporan penelitian ini, perkenankanlah saya menyampaikan
rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang
terhormat :
1. Rektor Universitas Sumatera Utara dan Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan kesempatan kepada
saya untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis di Fakultas
Kedokteran USU Medan.
2. Prof. Dr. Delfi Lutan, MSc, SpOG (K), Kepala Departemen Obstetri dan
Ginekologi FK-USU Medan; Dr. Einil Rizar, SpOG (K), Sekretaris Departemen
Obstetri dan Ginekologi FK-USU Medan; Prof. Dr. M. Fauzie Sahil, SpOG (K),
Ketua Program Studi Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi FK-USU
Medan, Dr. Deri Edianto, SpOG (K), Sekretaris Program Studi Dokter
Spesialis Obstetri dan Ginekologi FK-USU Medan; dan juga Prof. Dr. Djafar
Siddik, SpOG (K), Prof. Dr. Hamonangan Hutapea, SpOG(K), Prof. DR. dr. M.
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
Thamrin Tanjung, SpOG (K), Prof. Dr. R. Haryono Roeshadi, SpOG (K), Prof.
Dr. T.M. Hanafiah, SpOG (K), Prof. Dr. Budi R. Hadibroto, SpOG (K), dan
Prof. Dr. Daulat H. Sibuea, SpOG (K), yang telah bersama-sama berkenan
menerima saya untuk mengikuti pendidikan spesialis di Departemen Obstetri
dan Ginekologi.
3. Khususnya kepada Prof Dr. R. Haryono Roeshadi, SpOG (K), Prof. Dr. Delfi
Lutan MSc, SpOG (K), dan Prof Dr. T.M. Hanafiah SpOG (K), yang telah
banyak sekali membantu saya pada waktu memasuki dan mengikuti Program
Pendidikan Dokter Spesialis di Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-USU.
Semoga Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas kebaikan
budi guru-guru saya tersebut.
4. Dr. Rusli P. Barus, SpOG (K), selaku Kepala Sub Divisi OBGINSOS atas
kesempatan yang diberikan kepada saya untuk melakukan penelitian tentang
Tingkat Depresi pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri di RSUPHAM
dan RSUPM dengan Menggunakan Skala Beck Depression Inventory-II
5. Dr. Nazaruddin Jaffar, SpOG (K) dan Prof. Dr. Syamsir BS, SpKJ (K)
selaku
pembimbing, Dr. Risman F. Kaban, SpOG, Dr. Aswar Aboet, SpOG, dan Prof.
Dr. M. Fauzie Sahil, SpOG (K) selaku penyanggah dan nara sumber yang
penuh dengan kesabaran telah meluangkan waktu yang sangat berharga
untuk membimbing, memeriksa, dan melengkapi penulisan tesis ini hingga
selesai.
6. Prof. Dr. Delfi Lutan, Msc, SpOG (K), selaku Bapak Angkat saya selama
menjalani masa pendidikan, yang telah banyak mengayomi, membimbing dan
memberikan nasehat-nasehat yang bermanfaat kepada saya dalam
menghadapi masa-masa sulit selama pendidikan.
7. Dr. Makmur Sitepu, SpOG, selaku pembimbing mini referat saya yang
berjudul BEDAH PADA FETUS.
8. Dr. Mustafa Mahmud Amin, teman baik saya dari Departemen Psikiatri, yang
telah banyak sekali membantu saya untuk menyelesaikan tesis ini.
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
9. Dr. Arlinda Sari Wahyuni, M.Kes yang telah meluangkan waktu dan pikiran
untuk membimbing saya dalam penyelesaian uji statistik tesis ini.
10. Seluruh Staf Pengajar di Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-USU
Medan, yang secara langsung telah banyak membimbing dan mendidik saya
sejak awal hingga akhir pendidikan.
11. Direktur RSUP H. Adam Malik Medan yang telah memberikan kesempatan
dan sarana untuk bekerja sama selama mengikuti pendidikan di Departemen
Obstetri dan Ginekologi.
12. Direktur RSU Dr. Pirngadi Medan dan Kepala SMF Obstetri dan Ginekologi
RSU Dr. Pirngadi Medan yang telah memberikan kesempatan dan sarana
untuk bekerja selama mengikuti pendidikan di Departemen Obstetri dan
Ginekologi.
13. Direktur RS. PTPN II Tembakau Deli, Dr. Sofian Abdul Ilah, SpOG, dan
Dr.
Nazaruddin Jaffar, SpOG (K) beserta staf yang telah memberikan
kesempatan dan sarana untuk bekerja selama bertugas di Rumah Sakit
tersebut.
14. Direktur RSU PERTAMINA UNIT PENGOLAHAN II Dumai, beserta staf atas
kesempatan kerja dan bantuan moril dan materil selama saya bertugas di
rumah sakit tersebut.
15. Kepala Departemen Patologi Anatomi FK-USU beserta staf, atas
kesempatan dan bimbingan yang telah diberikan selama saya bertugas di
Departemen tersebut.
16. Kepada Abang-Abang dan Kakak Saya, Dr. Harry C. Simanjuntak, SpOG, Dr.
Cut Adeya Adella, SpOG, Dr. Riza Rivany, SpOG, Dr. Roy Yustin Simanjutak,
SpOG, Dr. Johny Marpaung, SpOG, Dr. Melvin NG. Barus, SpOG, Dr. M. Oky
Prabudi, SpOG, terima kasih banyak atas segala bimbingan, bantuan, dan
dukungannya yang telah diberikan selama ini.
17. Khususnya kepada Kakanda Dr. Ronny Ajartha Tarigan, SpOG, terima kasih
yang sebesar-besarnya atas dukungan dan nasehat-nasehat yang diberikan
kepada saya selama ini. Dan kepada tim jaga; Dr. Renardy Reza Razali, Dr.
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
Siti Syahrini Sylvia, Dr. M. Ikhwan, Dr. Errol Hamzah, terima kasih banyak
atas bantuan, kerjasama, dan kebersamaan kita selama ini.
18. Dr. M. Rizki Yaznil, Dr. Made Surya Kumara, Dr. Rizka Heriansyah, Dr.
Irwansyah Putra, Dr. Ismail Usman, dan Dr. Ali Akbar, terima kasih yang
sebesar-besar atas bantuannya dalam menyelesaikan tesis ini.
19. Dr. Ujang Ridwan Permana, Dr. Eka Purnama Dewi R., Dr. Hayu Lestari
Haryono, Dr. Abdul Hadi, Dr. Juni Hardi Tarigan, Dr. Adrian Setiawan, Dr.
Edihan, Dr. Miranda Diza, Dr. Rachma Bachtiar Panjaitan, Dr. Tommy, Dr.
Panuturi Gottlieb Sidabutar, Dr. T.M. Rizki, Dr. Muara P. Lubis, Dr. John
Napoleon Tambunan, Dr. Simon P. Saing, Dr. Mulda F. Situmorang, Dr.
David Luther Lubis, Dr. T. Jeffry Abdillah, Dr. Riza Hendrawan Nasution,
dan
Dr. Elvira Mutia Sungkar, Dr. Hendry Adi Syahputra, Dr. Tigor P. Hasugian
dan teman-teman lain yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu, terima
B.
DEPRESI ...................................................................
..........................10
1. Latar
Belakang ..................................................................
.............10
2.
Patofisiologi .............................................................
.......................11
3.
Frekuensi..................................................................
......................11
4. Mortalitas dan
Morbiditas................................................................1
2
5. Ras, Seks dan
Umur ......................................................................
12
6. Gejala
Klinis.....................................................................
...............13
7.
Manajemen..................................................................
...................14
7.1
Psikofarmaka...............................................................
.............14
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
7.1.1. Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs) ............15
7.1.2. Tricyclic Antidepressants
(TCAs) ....................................16
7.1.3. Monoamine Oxidase Inhibitors (MAOIs)..........................17
7.2
Psikoterapi ...............................................................
.................18
7.2.1. Tipe-Tipe
Psikoterapi ......................................................19
7.2.2. Pendekatan
Terapi ..........................................................20
7.2.2.1. Terapi
Psikodinamik ............................................20
7.2.2.2. Terapi
Interpersonal ............................................20
7.2.2.3. Terapi Tingkah Laku
Kognitif......................................21
7.3 Terapi Elektrokonvulsif
(ECT)...................................................21
C. BECK DEPRESSION INVENTORY
(BDI)............................................22
1.
Pengertian ................................................................
......................22
2.
Deskripsi..................................................................
.......................23
3. BDI
II.........................................................................
...................26
D. KANKER SERVIKS
UTERI ..................................................................26
1.
Pengertian ................................................................
......................26
2.
Etiologi...................................................................
.........................27
3.
Frekuensi..................................................................
......................27
4. Gejala dan
Tanda .....................................................................
......28
5.
Stadium ...................................................................
.......................28
6.
Diagnosis..................................................................
......................31
7.
Pengobatan ................................................................
....................32
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN.................................................................
.........34
A. RANCANGAN
PENELITIAN ................................................................
34
B. TEMPAT
PENELITIAN.................................................................
........34
C. WAKTU
PENELITIAN ................................................................
..........34
D. POPULASI DAN SAMPEL
PENELITIAN .............................................34
1. Populasi
Penelitian ................................................................
.........34
2. Sampel
Penelitian.................................................................
..........34
3. Kriteria
Penerimaan.................................................................
.......36
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
E. ETIKA
PENELITIAN.................................................................
............36
F. BATASAN
OPERASIONAL................................................................
..36
G. INSTRUMEN
PENELITIAN.................................................................
.38
H. PENGOLAHAN
DATA.......................................................................
...39
1. Pemeriksaan
Data ......................................................................
....39
2. Pemberian
Kode.......................................................................
......39
3. Teknik Analisis
Data ......................................................................
.39
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN.................................................................
..........40
1. Karakteristik Sampel
Penelitian ......................................................40
2. Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri............43
3. Sebaran Umur dengan Tingkat
Depresi .........................................44
4. Sebaran Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Depresi....................46
5. Sebaran Status Perkawinan dengan Tingkat Depresi ....................48
6. Sebaran Suku dengan Tingkat
Depresi ..........................................50
7. Sebaran Pendapatan Per Bulan dengan Tingkat Depresi ..............52
8. Sebaran Stadium dengan Tingkat
Depresi .....................................54
9. Sebaran Terapi dengan Tingkat
Depresi ........................................57
10. Sebaran Lamanya Waktu Diagnosa Ditegakkan dengan Tingkat
Depresi ...................................................................
........................61
11. Sebaran Dukungan Untuk Berobat dengan Tingkat Depresi ..........63
BAB V
KESIMPULAN DAN
SARAN......................................................................
.....66
A.
KESIMPULAN.................................................................
.....................66
B.
SARAN......................................................................
...........................67
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................
....................68
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Karakteristik Sampel
Penelitian ...............................................40
Tabel 2 Tingkat Depresi pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri .....43
Tabel 3 Sebaran Umur dengan Tingkat
Depresi...................................44
Tabel 4 Sebaran Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Depresi .............46
Tabel 5 Sebaran Status Perkawinan dengan Tingkat Depresi .............48
Tabel 6 Sebaran Suku dengan Tingkat
Depresi ...................................50
Tabel 7 Sebaran Pendapatan Per Bulan dengan Tingkat Depresi .......52
Tabel 8 Sebaran Stadium dengan Tingkat
Depresi ..............................54
Tabel 9.1 Sebaran Terapi dengan Tingkat
Depresi .................................57
Tabel 9.2 Sebaran Belum Diterapi dan Sudah Diterapi dengan Tingkat
Depresi ...................................................................
.................59
Tabel 10 Sebaran Lamanya Waktu Diagnosa Ditegakkan dengan Tingkat
Depresi ...................................................................
.................61
Tabel 11 Sebaran Dukungan Untuk Berobat dengan Tingkat Depresi ...63
5-HT 5-Hydroxytriptamine
BDI Beck Depression Inventory
DA Dopamine
DNA Deoxyribonucleic Acid
DSM-IV Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders IV
DSM-IV-TR Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV-Text
Revision
ECT Electroconvulsive Therapy
FDA Food and Drug Administration
FIGO Fdration Internationale de Gyncologie et d'Obsttrique
(International Federation of Gynecology and Obstetrics)
HPV Human Papilloma Virus
HSRS Healt-Related Self-Report
LEEP Loop Excision Electrosurgical Procedure
MAOIs Monoamine Oxidase Inhibitors
MDD Major Depressive Disorders
NE Norepinephrine
PHQ-9 Patient Health Quetionaire-9
SPSS Statistical Package for the Social Sciences
SSP Susunan Saraf Pusat
SSRIs Selective Serotonin Reuptake Inhibitors
TCAs Tricyclic Antidepressants
resiko yang sangat tinggi untuk terjadinya depresi. Status penampilan yang
buruk juga berhubungan dengan tingginya depresi dan ansietas pada pasien
dengan kanker.7,12
Sekitar 25% pasien kanker yang dirawat inap, mempunyai gejala depresi yang
memenuhi kriteria depresi mayor atau gangguan berupa mood depresi.
Penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa mood depresi paling sering
menggambarkan kesulitan psikososial, hal ini dilaporkan pada 81% wanita
dengan kanker ginekologi pada saat diagnosis ditegakkan dan selama
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
perawatan. Sebagai tambahan, depresi dapat memperberat penyakit penyerta
dan menimbulkan ide dan usaha bunuh diri.13,14
Pasien-pasien kanker serviks uteri sering merasakan nyeri yang berulang
baik
kronis atau akut, masalah seksual, kelelahan, perasaan bersalah karena
menunda skrining atau pengobatan, perubahan penampilan fisik, depresi,
kesulitan tidur, dan beban terhadap keuangan dan membebani orang yang
mereka cintai.15
Walaupun demikian, tidak semua pasien kanker mengalami nyeri. Nyeri muncul
pada sekitar 25% pasien yang baru didiagnosis, 33% pasien yang menjalani
pengobatan, dan 25% pasien dengan penyakit yang sudah lanjut.16
Mengenai lamanya depresi sejak diagnosis kanker ditegakkan, para peneliti
mempunyai pendapat yang berbeda. Mao, Jun J, dkk (2007) mendapatkan
bahwa nyeri dan stress psikologi bersifat menetap. Berbeda dengan Massie
dkk, (1989) melaporkan bahwa depresi dan kecemasan karena kanker dapat
menghilang seiring dengan waktu pada mayoritas individu yang didiagnosis
kanker. Sementara itu, Gotesman dkk (1982) mengemukakan bahwa perasaan
putus asa pada pasien kanker dijumpai sepanjang dua bulan setelah keluar
dari
rumah sakit. Andersen dkk (1989), menyatakan bahwa reaksi emosional yang
terberat dijumpai pada awal diagnosis. Klee M (2000) menyatakan bahwa
pasien
kanker ginekologi mempunyai emosi yang stabil di dalam rentang 6 sampai 12
bulan setelah perawatan.3,17
Miranda dkk (2002, Brazil) dengan menggunakan Beck Depression Inventory
(BDI) pada 22 pasien dengan kanker serviks uteri lanjut yang mendapat
kemoterapi adjuvan diperoleh penurunan skor BDI dari 13 (sebelum
kemoterapi)
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
menjadi 12 (sesudah kemoterapi). Hengrasmee dkk, (2004, Thailand)
mendapati prevalensi depresi sekitar 13% pada kanker ovarium, 26,5% pada
kanker serviks uteri dan 5% pada kanker korpus uteri.13,14
Setiono J.J (2007, Manado) meneliti gejala-gejala depresi pada 15 penderita
kanker serviks uteri, didapatkan gejala depresi ringan sekitar 20,01%,
depresi
sedang 26,66% dan depresi berat 53,33%.18
Sebuah instrumen yang digunakan untuk menilai manifestasi tingkat keparahan
depresi adalah Beck Depression Inventory (BDI) yang merupakan sebuah
kuisioner yang digunakan untuk mempelajari psikologi dan psikiatri klinis.
Instrumen tersebut juga valid dan menjadi standar untuk pasien non
psikiatris,
termasuk pasien kanker.14
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Melalui penelitian ini diharapkan akan diketahui tingkat depresi pada
penderitapenderita kanker serviks uteri yang dikelola di RSUP H. Adam Malik dan RSU.
Pasien-pasien
dengan
Kanker Serviks Uteri
Skala Beck Depression
Inventory-II
Tingkat Depresi
-Ringan
-Sedang
-Berat
Tingkat Depresi
-Ringan
-Sedang
-Berat
Dikelompokkan dalam :
- Umur Pasien
- Tingkat Pendidikan
- Status Perkawinan
- Suku
- Pendapatan per bulan
- Stadium
- Terapi
- Lamanya diagnosis ditegakkan
- Dukungan untuk berobat
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. GANGGUAN MOOD
Gangguan Mood termasuk gangguan dengan gambaran utama berupa kelainan
pada mood. Gangguan mood dibagi atas tiga bagian. Yang pertama
menggambarkan Episode Mood (Episode Depresi Mayor, Episode Mania,
Episode Campuran, dan Episode Hipomania). Yang kedua menggambarkan
Gangguan Mood (contohnya, Gangguan Depresi Mayor, Gangguan Distimia,
Gangguan Bipolar I). Dan yang ketiga menggambarkan baik episode mood yang
baru-baru ini atau perjalanan episode yang rekurens.19
Gangguan Mood dibagi atas Gangguan Depresi (Depresi Unipolar), Gangguan
Bipolar, dan dua gangguan berdasarkan etiologi, yaitu Gangguan Mood karena
Kondisi Medis Umum dan Zat-Zat yang Menginduksi Gangguan Mood.19
Gangguan Depresi (yaitu, Gangguan Depresi Mayor, Gangguan Distimia, dan
Gangguan Depresi Yang Tidak Dapat Terklasifikasikan) dibedakan dengan
Gangguan Bipolar karena tidak dijumpainya riwayat episode mania, campuran,
atau hipomania. Gangguan Bipolar (yaitu, Gangguan Bipolar I, Gangguan
Bipolar
II, Gangguan Siklotimia, dan Gangguan Bipolar Yang Tidak Dapat
Terklasifikasikan) dijumpai adanya (atau riwayat) Episode Mania, Episode
Campuran, atau Episode Hipomania dan selalu disertai dengan dijumpainya
Depresi jarang dijumpai pada populasi kulit hitam. MDD lebih sering
didiagnosis
pada wanita, dengan prevalensi dua kali lipat dibandingkan pria. Dijumpai
prevalensi yang sama antara laki-laki dan perempuan pada usia prepubertas.
Gejala depresi secara klinis meningkat seiring dengan meningkatnya usia,
khususnya bila disertai dengan penyakit medis. Bagaimanapun juga, depresi
dapat tidak memenuhi kriteria untuk depresi mayor karena kadang-kadang
dijumpai gambaran depresi yang atipikal pada pasien yang lebih tua.20
6. Gejala Klinis
Kriteria diagnostik DSM-IV-TR (Diagnostic And Statistical Manual of Mental
Disorders IV Text Revision) untuk episode depresi mayor seperti di bawah
ini:19,20
A. Lima (atau lebih) gejala yang mengikuti, telah ada selama periode 2
minggu
dan menggambarkan perubahan dari fungsi sebelumnya; sedikitnya dijumpai
satu gejala, baik (a) mood depresi atau (b) kehilangan minat atau
kesenangan.
(1) Mood depresi
(2) Berkurangnya minat secara nyata atau kesenangan
(3) Pengurangan atau pertambahan berat badan yang nyata
(4) Insomnia atau hipersomnia
(5) Agitasi psikomotor atau retardasi
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
(6) Kelelahan atau kehilangan energi
(7) Perasaan tidak berarti
(8) Kekurangan kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi; kurang dapat
memutuskan sesuatu.
(9) Pikiran berulang untuk mati, ide bunuh diri, usaha bunuh diri, atau
rencana untuk bunuh diri.
B. Gejala yang tidak memenuhi kriteria untuk Episode Campuran.
C. Gejala yang menyebabkan stress secara klinis atau kerusakan fungsional
(contohnya, fungsi sosial, fungsi pekerjaan).
D. Gejala dikarenakan efek fisiologis langsung akibat penyalahgunaan zatzat
(contohnya, penyalahgunaan obat-obatan) atau karena kondisi medis umum
(contohnya hipotiroidisme).
E. Gejala yang tidak dinilai sebagai duka cita, yakni, setelah kehilangan
orang
yang sangat dicintai, gejala ini menetap lebih dari 2 bulan atau yang
dicirikan
sebagai gangguan fungsional yang nyata, keasyikan yang patologis,
ketidakberartian, ide bunuh diri, gejala psikotik, atau retardasi
psikomotor.
7. Manajemen
Pengobatan dapat berupa psikoterapi, psikofarmaka dan terapi
elektrokonvulsif
(Electroconvulsive Therapy/ECT). Psikoterapi yang singkat (contohnya,
terapi
kognitif behavioral, terapi interpersonal) merupakan pengobatan pilihan,
bisa
diterapkan sendiri atau dikombinasikan dengan psikofarmaka. Psikofarmaka
saja
juga dapat mengurangi gejala depresi. Bagaimanapun juga, kombinasi antara
Marital/ Pasangan
Keluarga
:
:
:
Terapi ini melibatkan hanya pasien dan ahli terapi
Terapi ini melibatkan dua atau lebih pasien yang
dapat berpartisipasi pada waktu yang sama.
Pasien dapat membagi pengalaman dan belajar
dengan orang lain yang mempunyai perasaan
dan pengalaman yang sama dengannya.
Terapi ini berguna untuk membantu pasangan
dan partner agar lebih memahami mengapa
orang yang mereka cintai mengalami depresi,
perubahan apa yang dilakukan dalam komunikasi
dan tingkah laku yang dapat membantu
penderita.
Keluarga merupakan faktor kunci untuk
membantu penderita yang mengalami depresi
agar menjadi lebih baik, hal ini dapat membantu
anggota keluarga untuk mengerti apa yang
dialami oleh orang yang mereka cintai, dan apa
sebaiknya yang anggota-anggota keluarga
lakukan untuk membantu penderita.
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
7.2.2. Pendekatan Terapi
Walaupun terapi dapat dilakukan dalam bentuk keluarga, kelompok, dan
individual juga ada beberapa pendekatan yang dilakukan oleh ahli
psikoterapi.
Setelah berbicara dengan pasien tentang perihal depresinya, ahli
psikoterapi
akan memutuskan pendekatan mana yang digunakan berdasarkan kecurigaan
pada faktor-faktor yang menyebabkan depresi.22
7.2.2.1.
Terapi Psikodinamik
1. Pengertian
Leher rahim atau serviks uteri adalah sepertiga bagian bawah uterus.
Bentuknya
secara kasar adalah silindris, berhubungan dengan vagina melalui sebuah
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
orificium yang disebut eksternal os. Kanker serviks uteri dapat berasal
dari
permukaan vagina atau di dalam kanalis servikalis.28
Sel kanker serviks uteri pada awalnya berasal dari sel epitel serviks yang
mengalami mutasi genetik sehingga mengubah perilakunya. Sel yang bermutasi
ini melakukan pembelahan sel yang tidak terkendali dan menginvasi jaringan
stroma dibawahnya. Keadaan ini menyebabkan mutasi genetik yang tidak dapat
diperbaiki akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan kanker.29
2. Etiologi
Penyebab utama kanker serviks uteri adalah infeksi virus HPV (human
papilloma
virus), lebih dari 90% kanker serviks uteri jenis skuamosa mengandung DNA
virus HPV dan 50% kanker serviks uteri berhubungan dengan HPV tipe 16.
Penyebaran virus ini terutama melalui hubungan seksual. Dari banyak tipe
HPV,
tipe 16 dan 18 mempunyai peranan yang penting melalui sekuensi gen E6 dan
E7
dengan mengkode pembentukan protein-protein yang penting dalam replikasi
virus.29
3. Frekuensi
Di Amerika Serikat, terdapat 10.370 kasus baru yang didiagnosis setiap
tahun.
Lebih dari 50.000 kasus didiagnosis sebagai karsinoma in situ. Secara
internasional terdapat 500.000 kasus baru yang didiagnosis setiap tahun. Di
Indonesia, kanker serviks uteri menempati urutan pertama di antara tumortumor
ganas ginekologi, yaitu 68,1%, diperkirakan terdapat 350.000 kasus baru
setiap
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
tahun. Di Asia insidens kanker serviks uteri yaitu 20-30 setiap 100.000
wanita
dengan angka kematian 5-10 setiap 100.000 wanita.30,32
4. Gejala dan Tanda
jaringan biopsi. Pada dasarnya bila dijumpai lesi seperti kanker secara
kasat
mata harus dilakukan biopsi walaupun hasil pemeriksaan pap smear masih
dalam batas normal. Sementara itu, biopsi lesi yang tidak kasat mata
dilakukan
dengan bantuan kolposkopi. Kecurigaan adanya lesi yang tidak kasat mata
didasarkan dari hasil pemeriksaan sitologi serviks (pap smear). Diagnosis
kanker
serviks hanya berdasarkan pada hasil pemeriksaan histopatologi jaringan
biopsi.
Hasil pemeriksaan sitologi tidak boleh digunakan sebagai dasar penetapan
diagnosis. Biopsi dapat dilakukan secara langsung tanpa bantuan anestesi
dan
dapat dilakukan secara rawat jalan. Perdarahan yang terjadi dapat diatasi
dengan penekanan atau meninggalkan tampon vagina. Lokasi biopsi sebaiknya
dapat diambil dari jaringan yang masih sehat dan hindari biopsi jaringan
nekrosis
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
pada lesi yang besar. Bila hasil biopsi dicurigai adanya mikroinvasi,
dilanjutkan
dengan konisasi. Konisasi dapat dilakukan dengan pisau (cold knife) atau
dengan elektrokauter.29
7. Pengobatan
Pengobatan kanker serviks uteri bervariasi tergantung pada stadium
penyakit.
Untuk kanker serviks uteri invasif dini, pembedahan merupakan pengobatan
pilihan. Pada kasus-kasus dengan stadium yang lebih lanjut, radiasi
dikombinasikan dengan kemoterapi merupakan pengobatan standar. Pasien
dengan penyakit yang menyebar, kemoterapi atau radiasi merupakan terapi
paliatif.30
Stadium 0 : Pilihan pengobatan untuk kanker stadium 0 termasuk prosedur
Loop Electrosurgical Excision Procedure (LEEP), terapi laser, konisasi, dan
krioterapi.30
Stadium Ia : Pilihan terapi untuk stadium Ia adalah, radikal
histerektomi, dan
konisasi. Radiasi intrakaviter merupakan pilihan untuk pasien-pasien yang
terpilih.30
Stadium Ib atau IIa
Untuk pasien-pasien dengan stadium Ib atau IIa, pilihan pengobatan adalah
kombinasi radiasi eksternal dengan brakiterapi atau histerektomi radikal
dengan limfadenektomi pelvis bilateral. Sebuah penelitian baru-baru ini
menunjukkan bahwa pasien dengan keterlibatan parametrium, kelenjar
limfe yang positif, atau batas sayatan yang positif lebih baik diobati
dengan
kombinasi cisplatin paska operatif dan radiasi pelvis.30
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
Stadium IIb IVa
Untuk kanker serviks uteri bersifat lokal dan lanjut (Stadium IIb, III, dan
IVa),
radiasi merupakan pilihan pengobatan selama bertahun-tahun.
Bagaimanapun juga, hasil-hasil dari uji klinis acak yang luas menunjukkan
perbaikan yang dramatis pada ketahanan hidup pasien dengan kombinasi
penggunaan kemoterapi dan radiasi. Terapi radiasi dimulai dengan
pengobatan radiasi sinar eksternal untuk mengurangi massa tumor agar
dapat dilakukan aplikasi intrakaviter selanjutnya. Brakiterapi menggunakan
aplikator afterloading yang ditempatkan pada kavum uteri dan vagina.
(0,1)2
n 74,82
n = 75
H. PENGOLAHAN DATA
1.
Pemeriksaan Data
Seluruh data yang masuk akan diperiksa kelengkapannya, baik
kelengkapan data sosiodemografi responden maupun kelengkapan data
lainnya. Untuk penelitian ini tingkat depresi dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu:
Depresi Minimal atau Ringan digabung menjadi Depresi Ringan (0-16)
Depresi Sedang (17-29)
Depresi Berat (30-63)
2. Pemberian Kode
Semua jawaban akan dikonversi kedalam angka-angka sehingga dapat
diolah. Untuk skor 1 a atau b, diberi nilai 1, untuk skor 2a atau b, diberi
nilai 2, dan untuk skor 3a atau b, diberi nilai 3.
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
3. Teknik Analisis Data
Responden berjumlah 75 orang pasien kanker serviks uteri yang dirawat baik
di
unit rawat inap maupun rawat jalan di RSUP H. Adam Malik Medan dan RSU Dr.
Pirngadi Medan. Penelitian berlangsung dari bulan November 2007 sampai
dengan bulan Februari 2008. Penyajian hasil-hasil penelitian dalam bentuk
tabeltabel distribusi frekuensi.
1. Karakteristik Sampel Penelitian
RHT + Rad 0 0
Kemo + Rad 3 4,0
RHT + Kemo + Rad 0 0
Paliatif 5 6,7
< 1 tahun 72 96,0
1 -2 tahun 2 2,7
3 -5 tahun 0 0
Lamanya Diagnosis
Ditegakkan
> 5 tahun 1 1,3
Tidak 0 0
Anak 17 22,7
Suami 8 10,7
Orangtua 1 1,3
Keluarga 1 1,3
Anak + Suami 46 61,3
Anak + Orang tua 0 0
Anak + Keluarga 1 1,3
Suami+Orang tua 0 0
Suami+Keluarga 0 0
Orang tua+Keluarga 0 0
Anak+Suami+Orang tua 1 1,3
Anak+Suami+Keluarga 0 0
Dukungan
Untuk
Berobat
Ya
Anak+Suami+Orang tua +Keluarga 0 0
RHT = Radikal Histerektomi, Kemo = Kemoterapi, Rad = Radiasi
Serviks Uteri
0,596*
*Pearson 2
Berdasarkan karakteristik sebaran umur (Tabel 3), Pasien-pasien dibagi
menjadi
3 kelompok umur, yaitu <30 tahun, umur 30-40 tahun, dan umur >40 tahun.
Dari
Tabel 3, diketahui sebaran umur pasien yang paling banyak adalah umur >40
tahun yaitu 59 pasien (78,7%). Depresi ringan paling banyak dijumpai pada
kelompok umur >40 tahun yaitu 18 pasien (85,7%), yang paling sedikit
dijumpai
pada kelompok umur 30-40 tahun yaitu 3 pasien (14,3%). Depresi sedang
paling
banyak dijumpai pada kelompok umur >40 tahun yaitu 21 pasien (75,0%), yang
paling sedikit dijumpai pada kelompok umur 30-40 tahun yaitu 7 pasien
( 25,0%).
Depresi berat paling banyak dijumpai pada kelompok umur >40 tahun yaitu 20
pasien (76,9%), yang paling sedikit dijumpai pada kelompok umur <30 tahun
yaitu 1 pasien (3,8%). Dengan memakai uji Pearson 2, tabel sebaran umur
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
dibandingkan dengan tingkat depresi ini, tidak bermakna secara statistik (p
=
0,596).
Sementara itu Mystakidou K., dkk (2006), meneliti pada dua kelompok wanita
dengan kanker stadium lanjut, yaitu kelompok usia 60 tahun dan > 60
tahun
(50 pasien) , pasien-pasien dengan pada kelompok usia 60 tahun
mempunyai
skor BDI yang lebih tinggi dibandingkan dengan usia yang lebih tua, 71 %
pasien-pasien dalam kelompok 60 tahun mengalami depresi ringan, dan
10,4%
mengalami depresi berat, 67% pasien-pasien dalam kelompok > 60 tahun
mengalami depresi ringan , dan 8,8 % mengalami depresi berat (p = 0,063).26
Sedangkan Hengrasmee, dkk., (2004, Thailand), meneliti prevalensi depresi
pada 149 wanita yang menderita kanker ginekologi dengan menggunakan
Health-Related Self-Report (HRSR) questionaire untuk menentukan prevalensi
0,351*
*Pearson 2
Berdasarkan tingkat pendidikan dibagi atas 5 kelompok sebagai berikut,
kelompok tidak sekolah yaitu 3 pasien (4,0%), kelompok tingkat pendidikan
SD
yaitu 37 pasien (49,3%), kelompok tingkat pendidikan SMP yaitu 11 pasien
(14,7%), kelompok tingkat pendidikan SMA yaitu 22 pasien (29,3%, serta
kelompok tingkat pendidikan sarjana atau tingkat pendidikan yang lebih
tinggi
yaitu 2 pasien (2,7%). Kelompok yang terbanyak adalah kelompok tingkat
pendidikan SD yaitu 37 pasien (49,3%). Depresi ringan paling banyak
dijumpai
pada kelompok tingkat pendidikan SD yaitu 9 pasien (42,9%), yang paling
sedikit
dijumpai pada kelompok tingkat pendidikan sarjana yaitu 2 pasien (9,5%).
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
Depresi sedang paling banyak dijumpai pada kelompok tingkat pendidikan SD
yaitu 13 pasien (46,4%), yang paling sedikit dijumpai pada kelompok tidak
sekolah yaitu 1 orang ( 3,6%). Depresi berat paling banyak dijumpai pada
kelompok tingkat pendidikan SD yaitu 15 pasien (57,7%), yang paling sedikit
dijumpai pada kelompok tidak sekolah yaitu 2 pasien (2,7%) (p = 0,351).
Sementara itu Hengrasmee, dkk., (2004, Thailand), pada penelitian 149
wanita
yang menderita kanker ginekologi dengan menggunakan Health-Related SelfReport (HRSR) questionaire untuk menentukan prevalensi depresi, mendapatkan
pada tingkat pendidikan sekolah dasar atau yang lebih rendah, dijumpai
gejalagejala depresi pada 14 pasien (18,9%), dan yang tidak dengan gejala-gejala
depresi pada 60 pasien (81,1%). Sedangkan pada tingkat pendidikan sekolah
tinggi, didapat gejala-gejala depresi pada 2 pasien (7,4%) dan yang tidak
dengan
gejala-gejala depresi pada 25 pasien (92,6%). Pada tingkat sarjana atau
yang
lebih tinggi, didapatkan gejala-gejala depresi pada 4 pasien (8,3%) dan
yang
tidak dengan gejala-gejala depresi pada 44 pasien (91,7%) (p = 0,147).13
Sebaran tingkat pendidikan dibandingkan dengan tingkat depresi pada
penelitian
ini, tidak mencapai kemaknaan statistik, hal ini mungkin disebabkan oleh
adanya
bias, misalnya, skor yang lebih tinggi diperoleh pada wanita, usia lanjut,
dan
tingkat pendidikan yang rendah seperti yang dilaporkan oleh Beck, A.T., dkk
(2000).24
0,732*
*Pearson 2
Berdasarkan status perkawinan, pasien-pasien dibagi atas empat kelompok,
yaitu kelompok tidak kawin, kelompok kawin, kelompok janda dan kelompok
cerai. Semua pasien mempunyai status kawin atau sudah pernah kawin,
sehingga tidak ada pasien yang tergolong dalam kelompok tidak kawin. Untuk
kelompok kawin yaitu 62 pasien (82,7%), kelompok janda yaitu 9 pasien
(12,0%),
dan kelompok cerai yaitu 4 pasien (5,3%). Kelompok yang terbanyak adalah
0,304*
*Pearson 2
Berdasarkan suku, pasien-pasien dikelompokkan atas 8 kelompok, yaitu
kelompok suku Aceh yaitu 3 pasien (4,0%), kelompok suku Batak yaitu 27
pasien
(36,0%), kelompok suku Jawa yaitu 20 pasien (26,7%), kelompok suku Karo
yaitu 11 pasien (14,7%), kelompok suku Mandailing sebanyak 8 pasien (10,7%)
,
kelompok suku Melayu yaitu 1 pasien (1,3%), kelompok suku Minangkabau yaitu
2 pasien (2,7%), dan kelompok suku Dan lain-lain (Sasak dan Sunda) yaitu 3
pasien (4,0%). Kelompok yang terbanyak adalah suku Batak yaitu 27 pasien
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
(36,0%). Depresi ringan, sedang dan berat paling banyak dijumpai pada
kelompok suku batak yaitu 8 pasien (38,1%), 9 pasien (32,1%), dan 10 pasien
(38,5%). Depresi ringan paling sedikit dijumpai pada kelompok suku Aceh
yaitu 1
pasien (4,8%), kelompok suku Melayu yaitu 1 pasien (4,8%), kelompok suku
Minangkabau yaitu 1 pasien (4,8%), dan kelompok suku Dan lain-lain yaitu 1
pasien suku Sasak (4,8%). Depresi sedang paling sedikit dijumpai pada
kelompok suku Minangkabau yaitu 1 pasien (3,6%). Depresi berat paling
sedikit
dijumpai pada kelompok suku Mandailing yaitu 2 pasien (7,7%) (p = 0,304).
Huang, Frederick Y., dkk (2006), meneliti tingkat keparahan depresi pada
tiga
kelompok ras dan etnik yang berbeda dengan menggunakan Patient Health
Questionaire-9 (PHQ-9), tiga kelompok tersebut adalah 62% ras kulit putih
non
Hispanik, 14,8% ras negro Amerika, dan 23,1% ras Latin, hasilnya adalah
ratarata skor PHQ-9 tidak berbeda secara signifikan di antara tiga kelompok ras
atau
etnik tersebut.36
Sebaran suku dibandingkan dengan tingkat depresi pada penelitian ini, tidak
mencapai kemaknaan statistik, hal ini mungkin disebabkan oleh adanya bias,
misalnya, skor yang lebih tinggi diperoleh pada wanita, usia lanjut, dan
tingkat
pendidikan yang rendah seperti yang dilaporkan oleh Beck, A.T., dkk
(2000).24
7.
Tingkat Depresi p
Ringan Sedang Berat
Pendapatan
Per
Bulan
n % n % n %
< Rp. 500 ribu 3 14,3 6 21,4 8 30,8
Rp. 500 ribu
- Rp. 1 juta
16 76,2 19 67,9 17 65,4
> Rp.1 juta 2 9,5 3 10,7 1 3,8
Total 21 100,0 28 100,0 26 100,0
0,642*
*Pearson 2
Berdasarkan pendapatan per bulan, pasien-pasien dikelompokkan atas 3
kelompok, yaitu kelompok dengan pendapatan per bulan <500 ribu yaitu 17
pasien (22,7%), kelompok dengan pendapatan per bulan 500 ribu 1 juta
yaitu
52 pasien (69,3%), dan kelompok dengan pendapatan per bulan >1 juta yaitu 6
pasien (8,0%). Kelompok yang terbanyak adalah kelompok dengan pendapatan
per bulan 500 ribu 1 juta yaitu 52 pasien (69,3%). Depresi ringan
paling banyak
dijumpai pada kelompok dengan pendapatan per bulan 500 ribu 1 juta
yaitu 16
pasien (76,2%), dan yang paling sedikit dijumpai pada kelompok dengan
pendapatan per bulan >1 juta yaitu 2 pasien (9,5%). Depresi sedang paling
banyak dijumpai pada kelompok dengan pendapatan per bulan 500 ribu 1
juta
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
yaitu 19 pasien (67,9%), dan yang paling sedikit dijumpai pada kelompok
dengan
pendapatan per bulan >1 juta yaitu 3 pasien (10,7%). Depresi berat paling
banyak dijumpai pada kelompok dengan pendapatan per bulan 500 ribu 1
juta
yaitu 17 pasien (65,4%) , dan yang paling sedikit dijumpai pada kelompok
dengan pendapatan per bulan > 1 juta yaitu 1 pasien (3,8%) (p = 0,642).
Hengrasmee, dkk., (2004, Thailand), pada penelitian 149 wanita yang
menderita kanker ginekologi dengan menggunakan Health-Related Self-Report
(HRSR) questionaire untuk menentukan prevalensi depresi, mendapatkan pada
kelompok dengan tingkat penghasilan <5000 baht, dijumpai gejala-gejala
depresi
pada 15 pasien (23,8%), dan tidak dijumpai gejala-gejala depresi pada 48
pasien
(76,2%). Pada kelompok dengan tingkat penghasilan antara 5000 10.000
baht,
dijumpai gejala-gejala depresi pada 2 pasien (6,7%), dan tidak dijumpai
gejalagejala depresi pada 28 pasien (93,3%). Sedangkan pada kelompok dengan
tingkat penghasilan >10.000 baht, dijumpai gejala-gejala depresi pada 3
pasien
(5,4%), dan tidak dijumpai gejala-gejala depresi pada 53 pasien (94,6%)
(p=0,006).13
Sebaran pendapatan per bulan dibandingkan dengan tingkat depresi pada
0,168*
*Pearson 2
Berdasarkan stadium, pasien-pasien dikelompokkan atas 12 kelompok, yaitu
kelompok stadium 0 sebanyak 1 pasien (1,3%), kelompok stadium Ia1, dan
kelompok stadium Ia2, tidak ada pasien, kelompok stadium Ib1 sebanyak 4
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
pasien (5,3%), kelompok stadium Ib2 sebanyak 13 pasien (17,3%), kelompok
stadium IIa sebanyak 2 pasien (2,7%), kelompok stadium IIb sebanyak 16
pasien
(21,3%) , kelompok stadium IIIa tidak ada pasien, kelompok stadium IIIb
sebanyak 32 pasien (42,7%), kelompok stadium IVa sebanyak 1 pasien (1,3%),
kelompok stadium IVb sebanyak 2 pasien (2,7%), dan kelompok stadium yang
SEBARAN TERAPI
Tabel 9.1.
Tingkat Depresi p
Ringan Sedang Berat
Terapi
n % n % n %
Belum diterapi 11 52,4 16 57,1 14 53,8
Konisasi 0 0 0 0 1 3,8
RHT 1 4,8 3 10,7 0 0
Kemo 5 23,8 7 25,0 4 15,4
Rad 0 0 0 0 0 0
RHT + Kemo 2 9,5 0 0 3 11,5
RHT + Rad 0 0 0 0 0 0
Kemo + Rad 2 9,5 1 3,6 0 0
RHT + Kemo +
Rad
0 0 0 0 0 0
Paliatif 0 0 1 3,6 4 15,4
Total 21 100,0 28 100,0 26 100,0
0,191*
*Pearson 2
RHT = Radikal Histerektomi, Kemo = Kemoterapi, Rad = Radiasi
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
Berdasarkan jenis terapi, pasien-pasien dibagi atas 10 kelompok, yaitu
kelompok
yang belum diterapi yaitu 41 pasien (54,7%), kelompok konisasi yaitu 1
pasien
(1,3%), kelompok radikal histerektomi yaitu 4 pasien (5,3%), kelompok
kemoterapi yaitu 16 pasien (21,3%), kelompok radiasi tidak ada pasien,
kelompok radikal histerektomi dan kemoterapi yaitu 5 pasien (6,7%),
kelompok
radikal histerektomi dan radiasi tidak ada pasien, kelompok kemoterapi dan
radiasi yaitu 3 pasien (4,0%), kelompok radikal histerektomi, kemoterapi
dan
radiasi tidak ada pasien, dan kelompok paliatif yaitu 5 pasien (6,7%).
Kelompok
yang terbanyak adalah kelompok yang belum diterapi yaitu 41 pasien (54,7%).
Depresi ringan paling banyak dijumpai pada kelompok yang belum diterapi
yaitu
11 pasien (52,4%), dan yang paling sedikit dijumpai pada kelompok radikal
histerektomi yaitu 1 pasien (4,8%). Depresi sedang paling banyak dijumpai
pada
kelompok yang belum diterapi yaitu 16 pasien (57,1%), dan yang paling
sedikit
dijumpai pada kelompok kemoterapi dan radiasi yaitu 1 pasien (3,6%) serta
kelompok paliatif yaitu 1 pasien (3,6%). Depresi berat paling banyak
dijumpai
pada kelompok yang belum diterapi yaitu 14 pasien (53,8%), dan yang paling
sedikit dijumpai pada kelompok konisasi yaitu 1 pasien (3,8%) (p = 0,191).
Hengrasmee, dkk., (2004, Thailand), pada penelitian 149 wanita yang
menderita kanker ginekologi dengan menggunakan Health-Related Self-Report
(HRSR) questionaire untuk menentukan prevalensi depresi, mendapatkan pada
kelompok kemoterapi dijumpai gejala-gejala depresi pada 2 pasien (6,1%),
dan
tidak dijumpai gejala-gejala depresi pada 31 pasien (93,9%). Pada kelompok
radiasi dijumpai gejala-gejala depresi pada 5 pasien (41,7%), dan tidak
dijumpai
gejala-gejala depresi pada 7 pasien (58,3%). Pada kelompok pembedahan
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
dijumpai gejala-gejala depresi pada 1 pasien (11,1%), dan tidak dijumpai
gejalagejala depresi pada 8 pasien (88,9%). Sedangkan pada terapi kombinasi
dijumpai gejala-gejala depresi pada 12 pasien (12,6%), dan tidak dijumpai
gejala-gejala depresi pada 83 pasien (87,4%) (p = 0,02).13
Mystakidou K., dkk (2006), meneliti pada gejala-gejala depresi pada 50
wanita
dengan kanker stadium lanjut dengan menggunakan BDI, didapatkan pada
kelompok pasien yang mendapat kemoterapi, mempunyai skor BDI 17,07
dibandingkan dengan kelompok pasien yang tidak mendapat kemoterapi yang
mempunyai skor BDI 16,56 (NS). Sedangkan pada kelompok pasien yang
mendapat radioterapi, mepunyai skor BDI 16,78 yang hampir sama dengan yang
tidak mendapat kemoterapi, yaitu 16,73 (NS).26
Sebaran terapi dibandingkan dengan tingkat depresi pada penelitian ini,
tidak
mencapai kemaknaan statistik, hal ini mungkin disebabkan oleh adanya bias,
misalnya, skor yang lebih tinggi diperoleh pada wanita, usia lanjut, dan
tingkat
pendidikan yang rendah seperti yang dilaporkan oleh Beck, A.T., dkk
(2000).24
Tabel 9.2. Sebaran Belum Diterapi dan Sudah Diterapi dengan Tingkat
Depresi
Tingkat Depresi p
Ringan Sedang Berat
Terapi
n % n % n %
Belum Diterapi 11 52,4 16 57,1 14 53,8
Sudah Diterapi 10 47,6 12 42,9 12 46,2
0,941*
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
*Pearson 2
Berdasarkan belum diterapi dan sudah diterapi, pasien yang belum diterapi
sebanyak 41 pasien (54,7%), sedangkan pasien yang sudah diterapi sebanyak
34% (45,3%). Depresi ringan, sedang, dan berat paling banyak dijumpai pada
kelompok Belum Diterapi yaitu 11 pasien (52,4%), 16 pasien (57,1%), dan 14
pasien (53,8%), dengan demikian depresi ringan, sedang, dan berat paling
sedikit dijumpai pada kelompok yang sudah diterapi, yaitu 10 pasien
(47,6%), 12
pasien (42,9%), dan 12 pasien (46,2%). Dari Tabel 9.2 ini dapat dilihat
adanya
penurunan Skor BDI-II dari kelompok Belum Diterapi dibandingkan dengan
kelompok Sudah Diterapi, walaupun hal ini tidak bermakna secara statistik
(p =
0,941).
Miranda C.R.R., dkk., (2002, Brazil), meneliti gejala-gejala depresi
sebelum dan
sesudah kemoterapi neoadjuvant pada 22 pasien kanker serviks uteri dan 20
pasien kanker payudara dengan menggunakan BDI, didapatkan penurunan skor
BDI sebelum kemoterapi yaitu 13 menjadi 9, setelah kemoterapi, tetapi tidak
bermakna secara statistik.14
Sebaran Belum Diterapi dan Sudah Diterapi bila dibandingkan dengan tingkat
depresi pada penelitian ini, tidak mencapai kemaknaan statistik, hal ini
mungkin
disebabkan oleh adanya bias, misalnya, skor yang lebih tinggi diperoleh
pada
wanita, usia lanjut, dan tingkat pendidikan yang rendah seperti yang
dilaporkan
oleh Beck, A.T., dkk (2000).24
Tingkat Depresi p
Ringan Sedang Berat
Lamanya
Diagnosis
Ditegakkan
n % n % n %
< 1 tahun 20 95,2 27 96,4 25 96,2
1 -2 tahun 0 0 1 3,6 1 3,8
3 -5 tahun 0 0 0 0 0 0
> 5 tahun 1 4,8 0 0 0 0
Total 21 100,0 28 100,0 26 100,0
0,500*
*Pearson 2
Berdasarkan lamanya waktu diagnosis ditegakkan, pasien-pasien dibagi atas 4
kelompok, yaitu kelompok lama waktu diagnosis ditegakkan sejak <1 tahun
yaitu
72 pasien (96,0%), kelompok lama waktu diagnosis ditegakkan sejak 1-2 tahun
yaitu 2 pasien (2,7%), kelompok lama waktu diagnosis ditegakkan sejak 3-5
tahun, pada kelompok ini tidak ada pasien, kelompok lama waktu diagnosis
ditegakkan sejak >5 tahun yaitu 1 pasien (4,8%). Kelompok yang terbanyak
adalah kelompok lama diagnosis ditegakkan sejak <1 tahun yaitu 72 pasien
(96,0%). Depresi ringan paling banyak dijumpai pada kelompok lama waktu
diagnosis ditegakkan sejak <1 tahun yaitu 20 pasien (95,2%), dan yang
paling
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
sedikit adalah pada kelompok lama waktu diagnosis ditegakkan sejak >5 tahun
yaitu 1 pasien (4,8%). Depresi sedang paling banyak dijumpai pada kelompok
lama waktu diagnosis ditegakkan sejak <1 tahun yaitu 27 pasien (96,4%), dan
yang paling sedikit adalah pada kelompok lama waktu diagnosis ditegakkan
sejak 1-2 tahun yaitu 1 pasien (3,6%). Depresi berat paling banyak dijumpai
pada kelompok lama waktu diagnosis ditegakkan sejak <1 tahun yaitu 25
pasien
(96,2%), dan yang paling sedikit adalah pada kelompok lama waktu diagnosis
ditegakkan sejak 1-2 tahun yaitu 1 pasien (3,8%) (p = 0,500).
Hengrasmee, dkk., (2004, Thailand), pada penelitian 149 wanita yang
menderita kanker ginekologi dengan menggunakan Health-Related Self-Report
(HRSR) questionaire untuk menentukan prevalensi depresi dengan
menggunakan rentang waktu yang berbeda, mendapatkan pada kelompok waktu
sejak didiagnosis <3 bulan dijumpai gejala-gejala depresi pada 6 pasien
(14,6%),
dan tidak dijumpai gejala-gejala depresi pada 35 pasien (85,4%). Pada
kelompok
waktu sejak didiagnosis 3-6 bulan dijumpai gejala-gejala depresi pada 31
pasien
(13,0%), dan tidak dijumpai gejala-gejala depresi pada 20 pasien (87,0%).
Pada
kelompok waktu sejak didiagnosis 6-12 bulan dijumpai gejala-gejala depresi
pada 2 pasien (13,3%), dan tidak dijumpai gejala-gejala depresi pada 13
pasien
(86,7%). Sedangkan pada kelompok waktu sejak didiagnosis >12 bulan dijumpai
gejala-gejala depresi pada 9 pasien (12,9%), dan tidak dijumpai gejalagejala
depresi pada 61 pasien (87,1%) (p = 0,99).13
Sebaran lamanya waktu diagnosis ditegakkan dibandingkan dengan tingkat
depresi pada penelitian ini, tidak mencapai kemaknaan statistik, hal ini
mungkin
disebabkan oleh adanya bias, misalnya, skor yang lebih tinggi diperoleh
pada
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
wanita, usia lanjut, dan tingkat pendidikan yang rendah seperti yang
dilaporkan
oleh Beck, A.T., dkk (2000).24
11.
0,117*
*Pearson 2
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
Berdasarkan adanya dukungan untuk berobat, pasien dikelompokkan atas 2
kelompok yaitu, kelompok tidak ada dukungan untuk berobat (tidak), dan
kelompok ada dukungan untuk berobat (ya). Pada penelitian ini, semua pasien
didukung untuk berobat, Pada kelompok ada dukungan untuk berobat (ya),
dibagi lagi atas 13 sub kelompok, yaitu kelompok dukungan oleh anak yaitu
17
pasien (22,7%), dukungan oleh suami yaitu 8 pasien (10,7%), dukungan oleh
orang tua yaitu 1 pasien (1,3%), dukungan oleh keluarga yaitu 1 pasien
(1,3%),
dukungan oleh anak dan suami yaitu 46 pasien (61,3%), dukungan oleh anak
dan orang tua tidak ada pasien, dukungan oleh anak dan keluarga yaitu 1
pasien
(1,3%), dukungan oleh suami dan orang tua tidak ada pasien, dukungan oleh
suami dan keluarga tidak ada pasien, dukungan oleh orang tua dan keluarga
tidak ada pasien, dukungan oleh anak, suami dan orang tua yaitu 1 pasien
(1,3%), serta dukungan oleh anak, suami, orang tua dan keluarga tidak ada
pasien. Kelompok yang terbanyak adalah kelompok dukungan berobat oleh anak
dan suami yaitu 46 pasien (61,3%). Depresi ringan paling banyak dijumpai
pada
kelompok dukungan oleh anak dan suami yaitu 18 pasien (85,7%), dan yang
paling sedikit dijumpai pada kelompok dukungan oleh anak yaitu 1 pasien
(4,8%), kelompok dukungan oleh suami yaitu 1 pasien (4,8%), serta kelompok
dukungan oleh anak, suami, dan orang tua yaitu 1 pasien (4,8%). Depresi
sedang paling banyak dijumpai pada kelompok dukungan oleh anak dan suami
yaitu 12 pasien (42,9%), dan yang paling sedikit dijumpai pada kelompok
dukungan oleh orang tua yaitu 1 pasien (3,6%), serta kelompok dukungan oleh
anak dan keluarga yaitu 1 pasien (3,6%). Depresi berat paling banyak
dijumpai
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
pada kelompok dukungan oleh anak dan suami yaitu 16 pasien (61,5%), dan
yang paling sedikit pada kelompok dukungan oleh keluarga yaitu 1 pasien
(1,3%)
(p = 0,117).
Olanrewaju, Afolabi Muhammed, dkk., (2005, Nigeria), meneliti pola depresi
dan dukungan keluarga pada 250 pasien, dengan menggunakan Zungs
Depression Scale dan Perceived Social Support Family Scale, menemukan
bahwa subjek dengan dukungan keluarga yang jelek mempunyai kemungkinan
dua kali lipat terjadinya gejala-gejala depresi dibandingkan dengan subjek
yang
dukungan keluarganya baik {( p = 0,018, OR =1,87 (95% CI = 1,07-2,37)}.37
Sebaran dukungan untuk berobat dibandingkan dengan tingkat depresi pada
penelitian ini, tidak mencapai kemaknaan statistik, hal ini mungkin
disebabkan
oleh adanya bias, misalnya, skor yang lebih tinggi diperoleh pada wanita,
usia
lanjut, dan tingkat pendidikan yang rendah seperti yang dilaporkan oleh
Beck,
A.T., dkk (2000).24
A. KESIMPULAN
29. Edianto, Deri, Kanker Servik, Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi,
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Edisi Pertama, Cetakan
Pertama, Jakarta, 2006 : 442-54
30. Garcia, Agustin A., et al., Cervical Cancer, eMedicine, available at
www.emedicine.com, last updated July 6, 2006 : 1-17
31. Berek, Jonathan S., et al, Cervical Cancer, Practical Gynecologic
Oncology, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia, 2005 : 337-86
32. Tjong
Infection
Tract: A
available
33. NIH Consensus Statement, Cervical Cancer, Vol. 14, No. 1, National
Institutes of Health, available at odp.od.nih.gov, April 1-3, 1996 : 12
34. Sastroasmoro S., dkk., Perkiraan Besar Sampel, Dasar-Dasar Metodologi
Penelitian Klinis, Edisi ke-2, CV Sagung Seto, Jakarta, 2002, 270
35. Appendix 14/ Beck Depression Inventory (BDI), BDI-II, available at
www.ibogaine.desk, 1996
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
36. Huang, Frederick Y., et al., Racial and Ethnic Differences in the
Relationship Between Depression Severity and Functional Status,
Psychiatric Services, Vol. 57, No. 4, available at
psychservices.psychiatryonline.org, 2006 : 498-503
37. Olanrewaju, Afolabi Muhammed, et al., Pattern of Depression And Family
Support in A Nigerian Family Practice Population, The Internet Journal of
Family Practice, Vol. 5, No. 2, available at www.ispub.com, 2007 : 1-9
Semua data yang pasien berikan pada kuisioner akan saya jamin
kerahasiaannya. Biaya penelitian tidak dibebankan kepada pasien dan pasien
dapat mengundurkan diri kapan saja.
Demikianlah penjelasan saya mengenai penelitian ini, sekali lagi saya
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk kesediaan pasien
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Bila pasien mempunyai sesuatu
yang
ingin ditanyakan, pasien dapat menghubungi saya Dr. Dudy Aldiansyah kapan
saja pada alamat atau nomor telepon yang tertera di bawah ini.
Hormat saya,
Dr. Dudy Aldiansyah
Catatan :
Dr. Dudy Aldiansyah, Kompleks Taman Setia Budi Indah Blok RR, No. 59,
Kecamatan Medan Sunggal, Medan, Telp : 061 77562374/ HP 061 77154428
RSUP H. Adam Malik Medan dan RSU Dr. Pirngadi Medan
Departemen Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
Lampiran II
LEMBAR PERSETUJUAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN
SETELAH PENJELASAN SECARA LISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
No. Telp/HP :
Setelah mendapat keterangan secara terperinci mengenai penelitian
TINGKAT
DEPRESI PADA PASIEN-PASIEN KANKER SERVIKS UTERI DI RSUPHAM
DAN RSUPM DENGAN MENGGUNAKAN SKALA BECK DEPRESSION
INVENTORY-II dan saya telah mendapat kesempatan untuk bertanya jawab
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut, maka
dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyataan kesediaan saya
untuk diikutkan dalam penelitian tersebut. Biaya penelitian tidak
dibebankan
kepada saya dan saya dapat mengundurkan diri kapan saja.
Medan, ....................200...
Yang menyatakan,
(................................................)
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
Lampiran III
Beck Depression Inventory-II35
Hari ...., Tanggal ...200
No. Rekam Medik : .(diisi oleh peneliti)
Rawat Inap
/
Rawat Jalan
Data Responden
Nama
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Status Perkawinan
Suku
Pendapatan per bulan
Stadium
Terapi
Lamanya waktu dari diagnosa ditegakkan
Hasil PA Jaringan
(diisi oleh peneliti)
13. Keragu-raguan
0 Saya membuat keputusan sebaik keadaan sebelumnya.
1 Saya sedikit kesulitan untuk membuat keputusan daripada seperti
biasanya.
2 Saya lebih sulit dalam membuat keputusan daripada seperti biasanya.
3 Saya kesulitan membuat keputusan apapun.
14. Ketidakberartian
0 Saya menganggap diri saya berarti.
1 Saya tidak menganggap diri saya berarti dan berguna seperti biasanya.
2 Saya merasa sangat tidak berarti dibandingkan dengan orang lain.
3 Saya merasa diri saya sama sekali tidak berarti.
Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri
Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan, 2008
USU e-Repository
15. Kehilangan energi
0 Saya mempunyai banyak energi seperti biasanya.
1 Saya kekurangan energi dibandingkan keadaan biasanya.
2 Saya tidak mempunyai energi yang cukup untuk melakukan banyak hal.
3 Saya tidak mempunyai cukup energi untuk melakukan apapun.
16. Perubahan dalam pola tidur
0 Saya tidak mengalami perubahan dalam pola tidur.
1a Saya kadang-kadang tidur lebih dari biasanya.
1b Saya kadang-kadang kurang tidur dari biasanya.
2a Saya tidur lebih sering dari biasanya.
2b Saya tidur lebih kurang dari biasanya.
3a Saya tidur hampir sepanjang hari.
3b Saya terbangun 1-2 jam lebih awal dan tidak dapat tidur lagi.
17. Mudah tersinggung
0 Saya tidak mudah tersinggung seperti sebelumnya.
1 Saya lebih mudah tersinggung daripada sebelumnya.
2 Saya lebih sering tersinggung daripada sebelumnya.
3 Saya tersinggung setiap waktu.
18. Perubahan dalam selera makan
0 Saya tidak mengalami perubahan selera makan.
1a Selera makan saya kadang-kadang kurang daripada yang biasanya.
1b Selera makan saya kadang-kadang bertambah daripada yang biasanya.
2a Selera makan saya kurang daripada yang biasanya.
2b Selera makan saya lebih daripada yang biasanya.
3a Saya tidak selera makan sama sekali.
3b Saya gila makan setiap saat.
TOTAL SKOR