Anda di halaman 1dari 6

NURSING CARE PLAN MYOCARDIAL INFARCTION (MCI)

N
o
1.

Diagnosa

Tujuan dan

Intervensi

Nyeri akut

Kriteria Hasil
Tujuan:

a. Nilai lokasi, durasi,

berhubungan

Dalam waktu 1x24

intensitas, dan

dengan

jam diharapkan

penyebaran nyeri

penurunan

klien akan

menggunakan skala 0-

suplai darah

melaporkan

10. Catat isyarat

koroner yang

penurunan rasa

nonverbal (mengerang,

mengakibatkan

nyeri, klien tampak

menangis, meringis,

iskemik/infark.

rileks.

gelisah, diaforesis,

Kriteria Hasil:
Klien mengatakan
nyerinya berkurang,
TTV dalam batas
normal, wajah
rileks, tidak terjadi
penurunan perfusi
perifer

mencengkeram dada).
b. Monitor TTV.
c. Rekam EKG.
d. Beri oksigen sesuai
indikasi.
e. Minta klien untuk
melaporkan bila terjadi
nyeri.
f. Ingatkan klien untuk
istirahat selama nyeri
sampai nyeri dirasakan

Rasional

Evaluasi

a. Mengidentifikasi

a. Bagaimana

tipe dan tingkat

level nyeri,

nyeri.
b. Tanda-tanda vital
akan meningkat
seiring dengan
peningkatan nyeri.
c. Mengidentifikasi
lokasi
infark/iskemik.
d. Mencegah hipoksia.
e. Membantu
mengontrol nyeri.
f. Aktivitas
meningkat, maka
kebutuhan oksigen
juga meningkat
sehingga dapat
menimbulkan nyeri.
g. Menciptakan

lokasi, durasi,
intensitas, dan
penyebaran?
b. Apakah TTV
dalam batas
normal?
c. Apakah EKG
normal?
d. Apakah AGD
dalam rentang
normal?
e. Apakah
saturasi
oksigen
melebihi 90%?
f. Apakah klien
melaporkan

hilang.
g. Bantu pasien mencari
alternatif
menghilangkan rasa

kenyamanan serta
menurunkan
kecemasan.
h. Membantu

sakit seperti pengaturan

menghilangkan

posisi, teknik relaksasi,

nyeri.

adanya nyeri?
g. Apakah klien
merasakan
rileks?
h. Apakah
kecemasan
dan ketakutan

distraksi.
h. Kolaborasi dalam

klien

pemberian obat sesuai

berkurang?
i. Apakah rasa

indikasi

nyeri

(Antiangina/nitrogliserin,

berkurang?

Analgesik/morfin 2-5
mg, Kalsium bloker).

2.

Penurunan

Tujuan:

curah jantung

Dalam waktu 1x24

berhubungan

jam klien

dengan

menunjukkan curah

iskemik/infark,

jantung dan perfusi

perubahan

jaringan yang

a. Monitor tekanan darah,


nadi (irama, kecepatan),
urin output.
b. Auskultasi bunyi

a. Indikator dari
peningkatan curah
jantung.
b. S3 menandakan

a. Apakah
indikator
dalam batas
normal?
b. Apakah suara

jantung. Perhatikan

adanya kegagalan

adanya bunyi jantung

fungsi jantung, S4

napas

tambahan (S3, S4,

berhubungan

vesikuler?

irama dan

adekuat.

kecepatan
jantung, dan
penurunan

Kriteria Hasil:
a. Tekanan darah

kontraktilitas

sistole 100-

jantung

130, diastole
70-80 mmHg.
b. Urine output 12 cc/kgBB/jam.
c. CRT<3 detik.
d. Tidak ada
edema.
e. Suara napas
vesikuler
(Auskultasi
paru).
f. Tidak ada
sianosis.

Murmur).
c. Auskultasi bunyi napas.
d. Monitor sirkulasi perifer
(Nadi, CRT, edema,
sianosis, suhu).
e. Monitor EKG.
f. Monitor balance cairan.
g. Posisikan klien semi
fowler, batasi aktivitas,
dan ciptakan lingkungan
nyaman dan tenang.
h. Kolaborasi pemberian
obat seperti vasodilator,
beta bloker, kalsium
bloker.

dengan iskemik

c. Apakah klien

miokard, dan bunyi

memiliki

murmur

pulsasi yang

menandakan

kuat pada

gangguan aliran

perifer, CRT

darah normal

<3 detik, tidak

dalam jantung.
c. Bunyi krekels
mengindikasikan
adanya gagal
jantung.
d. Indikator dari
perfusi jaringan
yang adekuat.
e. Mengidentifikasi
adanya disritmia.
f. Menghindari beban
kerja jantung.
g. Menurunkan beban

ada edema,
kulit hangat,
tidak sianosis?
d. Apakah EKG
klien dalam
batas normal?
e. Apakah klien
menunjukkan
perubahan
kontraktilitas,
peningkatan
curah jantung,

kerja jantung,

dan perfusi

memfasilitasi

jaringan?
f. Apakah pasien

pernapasan yang
adekuat.

rileks?

h. Membantu
peningkatan
kontraktilitas
jantung, curah
jantung, dan
3.

Kecemasan

Tujuan:

berhubungan

Dalam waktu 1x24

dan respon verbal klien,

kecemasan

memiliki

dengan rasa

jam klien

pantau aktivitas, dan

dengan

tanda-tanda

takut akan

mengungkapan

observasi reaksi non

mengurangi

kecemasan

kematian, nyeri

kecemasan

dan prosedur

berkurang dan

aktivitas.
b. Mendeteksi dini

tinggi?
b. Teknik koping

yang akan

menunjukkan

dilakukan.

mekanisme koping
yang efektif.
Kriteria Hasil:
a. Klien tampak
rileks.
b. Klien
menunjukkan
cemas

a. Kaji tingkat kecemasan

perfusi jaringan.
a. Mengontrol

verbal klien.
b. Pastikan memantau
keadaan klien dengan
teliti.
c. Anjurkan klien untuk

komplikasi yang
dapat muncul.
c. Membangun

a. Apakah klien

apa yang
digunakan
klien?
c. Apakah klien

mengatasi cemas

kekuatan serta

dengan mekanisme

kemampuan klien

memahami

koping yang biasa

dalam mengatasi

kondisi

digunakan.
d. Orientasikan klien dan

kecemasan.
d. Memberikan

keluarga dengan

informasi yang

lingkungan, oksigen,

bisa dipercaya

monitor, dan prosedur

untuk mengurangi

lingkungan
dan
peralatan?
d. Apakah cemas
berkurang

berkurang.
c. Klien

yang akan dilakukan.


e. Berikan sentuhan pada

stress.
e. Mengurangi

melakukan

klien dan ajak klien

kecemasan

mekanisme

berbincang dengan

dengan

koping yang
efektif

suasana tenang.
f. Izinkan pasien untuk
mengatakan kecemasan
yang dirasakan.
g. Berikan bahan
pengalihan cemas
seperti terapi musik.
h. Dorong keluarga dan
teman untuk

memberikan
support mental.
f. Cemas berkurang.
g. Memberikan
ketenangan dan
kenyamanan
untuk mengurangi
kecemasan.
h. Klien merasa

mengganggap klien

dihargai dan

seperti sebelumnya.

dicintai,
mengurangi
kecemasan
dengan dukungan
positif dari orang
terdekat

dengan
dilakukannya
monitoring
keadaan
klien?
e. Mampukah
klien
mengungkapk
an rasa
cemasnya?
f. Apakah klien
menggunakan
pengalihan
aktivitas untuk
mengurangi
kecemasan?
g. Apakah
kemampuan
keluarga
memberikan
support
menghilangka

n kecemasan?

Anda mungkin juga menyukai