Anda di halaman 1dari 5

Rangkaian RLC Hubungan Seri

I.

II.

Tujuan
Selesai melaksanakan praktikum mahasiswa diharapkan dapat :

Menentukannilaiimpedansi( Z ) padarangkaian RLC dalam hubungan seri.


Menghitung besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian.
Menggambar vector diagram tegangan dan arus.
Menghitung besarnya sudut fasa () antara tegangan dan arus menggunakan

trigonometri, operasi J ( komplek ) dan bentuk polar.


Menganalisis rangkaian RLC ditinjau dari arus, tegangan maupun sudut fasanya.
TeoriDasar
Setiap komponen pada rangkaian RLC hubungan seri mempunyai pengaruh yang

berbeda jika diberi sumber tegangan bolak-balik. Untuk komponen R (resistor), arus dan
tegangannya digambarkan sefasa, komponen L (induktor) untuk tegangan mendahului
arusnya sebesar 90o, sedangkan komponen C (kapasitor) untuk tegangan tertinggal
arusnya sebesar 90o. sehingga tegangan pada kapasitor VC dan tegangan pada inductor VL
dapat dikatakan saling berlawanan. Vektor diagram impedansi dapat dilihat seperti pada
Gambar 1b. VSVLVC

Gambar 1a.Rangkaian RLC Hubungan Seri


1b. Diagram VektorImpedansi
Impedansi rangkaian RLC hubungan seri sesuai persamaan berikut.
Zr Zr<

(1)

Zr

(2)
(3)

HukumKirchoff 2 ( Tegangan ) :
V = 0
(4)

Jika XL > XC maka akan positif


Jika XL < XC maka akan negatif

Gambar 2 Beda Fasa Dua Gelombang Sinusoidal


III.

IV.

AlatdanBahan yang Dibutuhkan


1. Transformator 220 V / 6 V
2. Oscilloscope
3. Kabel probe
4. Dekade kapasitor
5. Induktor 1 H
6. Resistor 47
7. Protoboard
8. Kabel penghubung banana
9. Kabel penghubung jepit
RangkaianPercobaan

Gambar 3 RangkaianPercobaan RLC Hubungan Seri

1 buah
1 buah
2 buah
1 buah
1 set
2 buah
1 buah
5 buah
5buah

V.

Langkah Percobaan
1. Buat konsep perhitungan untuk percobaan rangkaian RLC hubungan seri
dengan ketentuan sebagai berikut :setiap kelompok merancang dan
menentukan 2 (dua) sudut yang berbeda dan besarnya sudut tersebut tidak
boleh lebih kecil dari 15o ( > 15o) dengan memilih komponen resistor R
dan kapasitor C. R sesuai dengan interval 12 dan C nilainya sesuai dengan
decade kapasitor dan L diketahui 1 H. Ketentuan yang kedua, drop tegangan
pada masing-masing komponen RLC tidak boleh lebih kecil dari 1 volt. Yang
perlu diperhatikan pula adalah daya pada masing-masing resistor yang telah
dipilih supaya tidak melampaui kapasitas yang ada.
2. Dari konsep tersebut hitunglah tegangan masing-masing komponen, arus dan
impedansi rangkaian sesuai dengan tabel 1.
3. Sesuai dengan komponen yang telah ditentukan, masing-masing kelompok
dapat meminjam alat dan bahan kelaboran.
4. Pastikan semua alat dan bahan yang dipinjam dalam kondisi baik.
5. Hidupkan oscilloscope dengan menghubungkan kabel suplai pada panel
tegangan 220V AC.
6. Hubungkan kabel probe 1 kechanel 1 (CH1) dankabel probe 2 kechanel 2
(CH2) pada oscilloscope dual trace.
7. Kalibrasi terlebih dahulu chanel 1 dan chanel 2 oscilloscope untuk
memastikan bahwa volt/div masing-masing chanel sudah benar dan sekaligus
melakukan pengecekan kabel probe dalam kondisi baik.
8. Rakitlah rangkaian pengukuran seperti pada Gambar 3, tegangan keluaran
trafo pilih 6V.
9. Ukur tegangan sumber (output trafo) dan tegangan pada masing-masing
komponen R, L, C, catat semua hasil pengukuran dan masukkan Tabel 2.
10. Ukur sudut fasa dengan metode simultan atau lissajous.
11. Jika mengukur bedafasa dengan metode simultan, lakukan urutan sebagai
berikut; pertama posisi saklar pilih pada ground untuk chanel 1 dan chanel 2
dan kedua garis sinar akan tampak pada layar oscilloscope supaya disatukan
pada sumbu salib mendatar ,yang kedua yaitu dengan memindah saklar pilih
dari posisi ground keposisi AC, maka pada layar oscilloscope akan Nampak
gambar 2 gelombang tegangan yang mempunyai bedafasa seperti pada gambar
2. Tentukan besarnya sudut beda fasa
tersebut.

kedua gelombang tegangan

12. Jika mengukur beda fasadenganmetodelissajous, lakukanurutanberikutini;


pertama posisi saklar pilih pada ground untuk chanel 1 dan chanel 2, yang
kedua dengan memposisikan semua saklar yang ada tanda X-Y, maka akan
tampak pada layar oscilloscope sebuah titik sinar dan posisikan agar titik sinar
tersebut berada tepat ditengah-tengah sumbu salib dengan cara memutar
potensio vertical dan horizontal. Selanjutnya pindah posisi saklar posisi
ground keposisi AC maka akan tampak gamabar pada layar oscilloscope, dan
tentukan besarnya sudut beda fasa .
VI.

Data Percobaan
Tabel 1 HasilPerhitungan RLC Hubungan Seri

Beban

VS (V)

VR (V)

VL (V)

VC (V)

I (mA)

Z (ohm)
o

()
R = 47
L=1H
C1 = 6F
R = 47
L=1H
C1 = 8F

1,269

8,482

14,32

27

77,74

221,4032

2,9

19,632

24,827

62

60,69

96,02

Tabel 2 HasilPengukuranRangkaian RLC Hubungan Seri

Beban

VS (V)

VR (V)

VL (V)

VC (V)

I (mA)

Z (ohm)
o

()
R = 47
L=1H
C1 = 6F
R = 47
L=1H
C1 = 8F
VII.

1,41

15,5

15,56

2,66

21,01

21,92

64,4
13,00
2

Pertanyaan
1. Bandingkan hasil perhitungan dengan hasil penggukuran yang meliputi
tegangan masing-masing komponen R,L,C, sudut fasa dan arus I,berikan
komentarnya.
2. Gambar bentuk gelombang perbedaan fasa antara arus dan tegangan yang
tampak pada layar oscilloscope.
3. Adakah pengaruhnya perubahan nilai kapasitansi kapasitor pada sudut fasa ,
uraikan penjelasanya.

4. Buatlah vector diagram tegangan dan arus dari hasil pengukuran dengan skala
yang benar.
5. Buatlah analisis dan kesimpulan dari hasil percobaan.

Anda mungkin juga menyukai