Anda di halaman 1dari 10

Tugas Individu

Dosen Pembimbing

Bahasa Indonesia

Drs. Mangatur Sinaga,M.Hum

Sistem Reproduksi Pada Manusia

Nama

: Wiji Astuti

Nim

: 1305115071

Program Studi Pendidikan Kimia


Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS RIAU
2013

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya serta kesehatan dan
kesempatan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah sebagai tugas dalam
mata kuliah bahasa indonesia mengenai pembuatan makalah. Dengan melafalkan
Alhamdulillahirabbilalamin mudah-mudahan Allah selalu memberikan rahmat dan kasih sayangnya
kepada kita semua. Dan juga saya bersyukur, karena atas rahmat dan karunia allah jualah saya dapat
menyelesailan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Serta shalawat dan salam tak lupa diberikan kepada
nabi Muhammad SAW karena beliau lah yang telah membawa kita dari zaman kebodohan ke zaman
yang canggih seperti saat ini.
Dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kepada kedua orang tua kami yang selalu memberi dukungan serta bantuan, baik moril
maupun materil.
2. Bapak Drs. Mangatur sinaga sebagai dosen pembimbing bahasa indonesia. Serta kepada
kak Oki rasdana dan kak Dian rica luxielmi yang telah membimbing saya.
3. Serta Semua teman-teman yang telah memberikan semangat selama penyusunan makalah
ini.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya. Hal tersebut
disebabkan semata-mata karena keterbatasan dan kemampuan saya. Untuk itu saya mengharapkan
saran dan motivasi yang membangun guna penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.
Pekanbaru , 30 November 2013
Penulis,
Wiji Astuti

DAFTAR ISI
Sampul Depan / Sampul Judul.....................................................................................1
Kata Pengantar..............................................................................................................2
Daftar Isi.........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................4
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................5
2.1Pengertian Reproduksi...............................................................................................5
2.2 Organ Reproduksi Pada Manusia .............................................................................5
2.3 Proses Pembentukan Spermatozoa............................................................................6
2.4 Proses Pembentukan Ovum.......................................................................................7
2.5 Proses Fertilisasi........................................................................................................7
BAB III PENUTUP.......................................................................................................9
3.1Simpulan..................................................................................................................9
3.2Saran........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................10

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Setiap makhluk hidup di dunia ini tentunya menginginkan agar dapat meneruskan
keturunannya termasuk manusia. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang di ciptakan secara
berpasang-pasangan.manusia melakukan proses reproduksi untuk melanjutkan keturunannya.
Menurut Aryulina (2010:191) reproduksi adalah kemampuan suatu makhluk hidup untuk
menghasilkan keturunan yang baru. Dalam proses reproduksi ini sel sperma dan sel ovum bersatu
sehingga dapat menghasilkan zigot. Dimana sel ovum hanya dihasilkan oleh wanita yang sudah
mengalami masa pubertas.
Hal ini juga disampaikan oleh pujiyanto (2008:253) mengatakan bahwa reproduksi adalah
suatu proses menghasilkan keturunan. Dengan menghasilkan keturunan, maka manusia tidak akan
punah dengan seiringnya waktu. Menurut oman(2004:271) setiap makhluk hidup mengalami
reproduksi atau perkembangbiakan untuk menjaga dan mempertahankan kelestarian
hidupnya.Individu yang dihasilkan dalam proses reproduksi merupakan generasi penerus dari
setiap jenis makhluk hidup. Generasi penerus inilah yang nantinya akan meneruskan apa yang telah
diwariskan oleh keluarga individu. Ternyata, tanpa melalui proses reproduksi manusia tidak akan
berkembang biak dan tidak akan mampu untuk meneruskan keturunannya.
Dapat disimpulkan bahwa reproduksi adalah kemampuan suatu makhluk hidup dalam
meneruskan keturunannya agar dapat mempertahankan kelestarian hidupnya. Dalam proses
reproduksi terdapat suatu proses yang disebut fertilisasi, dimana tanpa adanya proses fertilisasi ini
individu tidak akan terbentuk karena tidak akan ada pertemuan antara sperma dan ovum. Hal ini
menarik penulis untuk membahas lebih dalam lagi mengenai proses reproduksi dan fertilisasi yang
ada pada manusia supaya pembaca dapat mengetahuinya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan teori, sistem reproduksi yang terjadi pada manusia mempunyai ruang lingkup
yang cukup luas, sehingga penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini,
yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.

Apa pengertian dari reproduksi ?


Apa sajakah organ reproduksi pada manusia?
Bagaimana proses pembentukan spermatozoa?
Bagaimana proses pembentukan ovum?
Bagaimana proses terjadinya fertilisasi?

1.3Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang akan disampaikan penulis, maka diperoleh tujuan dari
dibuatnya makalah ini, yaitu :
1. untuk mengetahui pengertian dari reproduksi
2. untuk mengetahui organ reproduksi pada manusia
3. untuk mengetahui proses pembentukan spermatozoa
4. untuk mengetahui proses pembentukan ovum
5. untuk mengetahui proses terjadinya fertilisasi

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Reproduksi
Menurut Aryulina (2010:191) reproduksi adalah kemampuan suatu makhluk hidup untuk
menghasilkan keturunan yang baru. Sedangkan menurut pujiyanto (2008:253) reproduksi adalah suatu
proses menghasilkan keturunan. Oman(2004:271) mengatakan bahwa setiap makhluk hidup
mengalami reproduksi atau perkembangbiakan untuk menjaga dan mempertahankan kelestarian
hidupnya.individu yang dihasilkan dalam proses reproduksi merupakan generasi penerus dari setiap
jenis makhluk hidup.
Menurut pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa reproduksi adalah kemampuan suatu
makhluk hidup dalam meneruskan keturunannya agar dapat mempertahankan kelestarian hidupnya.
Adapun bagian tubuh yang terlibat dalam reproduksi dinamakan sistem reproduksi.

2.2 Organ Reproduksi Pada Manusia


Ada dua organ reproduksi pada manusia, yaitu organ reproduksi pada pria dan organ
reproduksi pada wanita.
1. Organ Reproduksi Pada Pria
Organ reproduksi pria dibedakan menjadi organ luar dan organ dalam. Menurut
khristiyono (2008:101) organ reproduksi luar pada pria terdiri dari penis dan sklotum (kantung
pelir). Sedangkan organ reproduksi dalam pada pria terdiri dari testis dan saluran pengeluaran
seperti epididimis,vas deferens,saluran ajakulasi, uretra,vesikula seminalis,kelenjar
prostat,kelenjar cowper atau bulbouretra.
Menurut Oman (2004:272-273) organ reproduksi luar pada pria terdiri dari penis. Dan
organ reproduksi dalam pada pria terdiri dari testis,saluran reproduksi (epididimis dan vas
deferens) dan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesika seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar
bulbouretra (cowper).
Berdasarkan organ reproduksi pada pria, maka dapat disampaikan bahwa organ
reproduksi dalam pada pria terdiri dari penis dan sklotum (kantung pelir) dan organ reproduksi
dalam pada pria terdiri dari testis,saluran reproduksi (epididimis dan vas deferens), saluran
pengeluaran (saluran ajakulasi, uretra) dan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesika seminalis,
kelenjar prostat, dan kelenjar bulbouretra (cowper).
2. Organ Reproduksi Pada Wanita
Organ reproduksi pada manudia dibedakan menjadi organ luar dan organ dalam. Menurut
pujiyanto (2008:255) organ reproduksi luar pada wanita terdiri dari vulva (celah paling luar),
mons pubis, labium mayora,labium minora dan klitoris. Sedangkan organ reproduksi dalam
pada wanita tersusun atas ovarium dan saluran reproduksi (oviduk, uterus dan vagina).
Menurut Oman (2004:274) organ reproduksi luar pada wanita terdiri dari labia mayora,
mons venerus,labia minora,klitoris,selaput dara (himen) dan vagina. Sedangkan organ
reproduksi dalam wanita terdiri dari indung telur (ovarium), tuba fallopi (oviduct) ,dan uterus
(rahim).
Berdasarkan organ reproduksi pada wanita, dapat disimpulkan bahwa organ reproduksi
luar pada wanita terdiri dari vulva, labia mayora, labia minora, mons venerus, klitoris, selaput
5

dara (himen) dan vagina. Sedangkan organ reproduksi dalam pada wanita terdiri dari ovarium,
oviduct dan uterus.
2.3 Proses Pembentukan Spermatozoa
Spermatozoa dibuat oleh sepasang kelenjar kelamin jantan yang disebut testis. Didalam setiap
testis terdapat sejumlah pembuluh-pembuluh halus yang sangat berliku-liku jalannya yang disebut
tubulus seminiferus. Didalam pembuluh ini dibuat spermatozoa tersebut. Proses pembentukan dan
pemasakan spermatozoa disebut spermatogenesis, yang berlangsung kira-kira 2 hari. Pada akhir
perjalanannya, kepala spermatozoa dibubuhkan getah dari kelenjar-kelenjar assesori seperti
kelenjar prostat,kelenjar vesikula seminalis,dan kelenjar cowper. Waktu yang dibutuhkan oleh
spermatozoa untuk menjalani saluran-saluran reproduksi adalah kira-kira 12 hari. Setiap
persetubuhan atau kopulasi mengeluarkan 300-500 juta sperma.
(Tim biologi dasar universitas riau.2010:133)
Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh folicle stimulating hormon (FSH) dan
luteinizing hormon (LH). LH merangsang sel leydig untuk menghasilkan hormon testosteron yang
berfungsi memacu tumbuhnya sel kelamin sekunder. FSH merangsang sel sertoli untuk
menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein). ABP berfungsi meningkatkan estrogen dan
tertosteron kedalam cairan tubulus seminiferus untuk memacu pematangan sperma.
(Kusumawati.2012:52)
Proses pembentukan spermatozoa diawali dengan pembelahan spermatogonia yang membelah
secara mitosis menjadi spermatosit primer yang bersifat diploid (mempunyai 2x23 kromosom).
Spermatosit promer melakukan pembelahan meiosis I yang menghasilkan dua spermatosit
sekunder, yang kemudian melakukan pembelahan meiosis II membentuk empat spermatid yang
bersifat haploid (mempunyai 1x23 kromosom). Spermatid belum memiliki ekor dan akan
mengalami spermiasi dengan pengaruh sel-sel sertoli menjadi spermatozoa.(khristiyono 2008:102)
Spermatozoa dikeluarkan melalui uretra, bersama-sama dengan cairan yang dihasilkan oleh
kelenjar vesikula seminiverus, kelenjar prostat dan kelenjar cowper. Spermatozoa bersama cairan
dari kelenjar-kelenjar tersebut dikenal sebagai semen atau air mani.(Aryulina 2012:201)
Dapat disimpulkan bahwa proses pembentukan sperma diawali dengan sel spermatogonium
yang bersifat diploid mengalami pembelahan mitosis menghasilkan spermatosit primer, kemudian
spermatosit primer membelah lagi secara miosis I menghasilkan dua spermatosit sekunder yang
bersifat haploid. Spermatosit sekunder ini masing-masing mengalami pembelahan membentuk dua
spermatid, sehinggan dihasilkan 4 spermatid, lalu pada setiap spermatidnya menghasilkan satu
buah sperma yang haploid. Sehingga dalam satu sel spermatogonium dapat menghasilkan 4 buah
sperma.

2.4Proses Pembentukan Ovum


Pembentukan gamet betina (ovum) yang masak bergantung di dalam kelenjar kelamin betina
yang disebut ovarium. Proses pembentukan sel telur disebut oogenesis, proses ini berlangsung di
dalam ovarium (indung telur). Sel telur berasal dari sel induk telur yang disebut oogonium.
(http://rais-gaffar-046.blogspot.com)
Dalam oogonium, terkandung kromoson sebanyak 23 pasang. Sel-sel oogonium ini bersifat
diploid. Di dalam ovarium ini, sel-sel oogonium membelah secara mitosis. Pada proses oogenesis
ini, oogonia akan berkembang menjadi oosit primer. Oosit primer masih memiliki kromosom yang
sama dengan sel induknya, yaitu 23 pasang dan badan kutub I, kemudian oosit sekunder akan
mengalami pembelahan lagi secara mitosis membentuk ootid dan badan kutub II. Selanjutnya
ootid inilah yang akan berkembang menjadi ovum. Ovum yang dihasilkan dari proses ini hanya
berjumlah satu. Proses oogensis ini diatur oleh hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone), yang
dihasilkan oleh kelenjar hipofisis di dasar otak. Fungsi hormon FSH adalah:
a. Mengatur proses pertumbuhan sel telur.
b. Menghasilkan hormon estrogen, hormon estrogen pada kadar tertentu dapat menghambat
produksi hormon FSH.
c. Menghasilkan hormon estrogen, hormon estrogen pada kadar tertentu dapat menghambat
produksi hormon FSH.
d. Mempengaruhi sel-sel folikel yang berfungsi untuk memberi nutrien pada sel telur.
(http://rudiyantoblog.blogspot.com)
Pada proses pembentukan ovum, satu oogenium hanya bisa menghasilkan satu ovum. Dapat
disimpulkan bahwa proses pembentukan ovum diawali pada sel oogonium yang bersifat diploid
mengalami mitosis, sehingga menghasilkan oosit primer yang diploid. Kemudian oosit primer
mengalami meiosis I menghasilkan dua oosit sekunder yang bersifat haploid. Kemudian oosit
sekunder in mengalami miosis II dan membelah menghasilkan tiga badan kutub dan ootid, ootid
inilah yang akan menghasilkan ovum. Dan ketiga badan polar tersebut tidak dapat digunakan
karena mengalami peluruhan (degenerasi).

2.5 Proses Fertilisasi


Fertilisasi adalah peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah matang
danmenghasilkan zygote.Peristiwa fertilisasi terjadi di saat sel spermatozoa dilepaskan dan dapat
membuahi ovum di ampula tuba fallopii. Sebanyak 300 juta spermatozoa diejakulasikan ke dalam
saluran genital wanita. Sekitar 1 juta yang dapat berenang melalui serviks, ratusan yang dapat
mencapai tuba fallopi dan hanya 1 yang dapat membuahi sel telur. Sel spermatozoa mempunyai
rentang hidup sekitar 48 jam.
(http://asrianyblog.wordpress.com)
Sebelum membuahi sel telur, spermatozoa harus melewati tahap kapasitasi dan reksi akrosom
terlebih dahulu. Kapasitasi merupakan suatu masa penyesuaian di dalam saluran reproduksi
wanita, berlangsung sekitar 7 jam. Selama itu suatu selubung glikoprotein dari plasma semen
dibuang dari selaput plasma yang membungkus daerah akrosom spermatozoa. Sedangkan reaksi
akrosom terjadi setelah penempelan spermatozoa ke zona pelusida. Reaksi tersebut membuat
pelepasan enzim-enzim yang diperlukan untuk menembus zona pelusida yang terdapat pada
akrosom.

Oosit (ovum) akan mencapai tuba satu jam lebih setelah diovulasikan. Ovum ini dikelilingi
oleh korona dari sel-sel kecil dan zona pelusida yang nantinya akan menyaring sel spermatozoa
yang ada sehingga hanya satu sel yang dapat menembus ovum. Setelah spermatozoa menembus
ovum, ia akan menggabungkan material intinya dan menyimpan komplemen kromosom ganda
yang lazim. Kromosom ini mengandung semua informasi genetic yang nantinya akan diturunkan
kepada keturunannya.
Sel telur yang telah dibuahi akan membentuk zigot yang terus membelah secara mitosis
menjadi dua, empat, delapan, enam belas dan seterusnya. Pada saat 32 sel disebut morula, di
dalam morula terdapat rongga yang disebut blastosoel yang berisi cairan yang dikeluarkan oleh
tuba fallopii, bentuk ini kemudian disebut blastosit. Lapisan terluar blastosit disebut trofoblas
merupakan dinding blastosit yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon
tembuni atau ari-ari (plasenta), sedangkan masa di dalamnya disebut simpul embrio (embrionik
knot) merupakan calon janin. Blastosit ini bergerak menuju uterus untuk mengadakan implantasi
(perlekatan dengan dinding uterus).
(http://khanifudin.wordpress.com)
Pada hari ke-4 atau ke-5 sesudah ovulasi, blastosit sampai di rongga uterus, hormon
progesteron merangsang pertumbuhan uterus, dindingnya tebal, lunak, banyak mengandung
pembuluh darah, serta mengeluarkan sekret seperti air susu (uterin milk) sebagai makanan embrio.
Enam hari setelah fertilisasi, trofoblas menempel pada dinding uterus (melakukan implantasi)
dan melepaskan hormon korionik gonadotropin. Hormon ini melindungi kehamilan dengan cara
menstrimulasi produksi hormon estrogen dan progesteron sehingga mencegah terjadinya
menstruasi. Trofoblas kemudian menebal beberapa lapis, permukaannya berjonjot dengan tujuan
memperluas daerah penyerapan makanan. Embrio telah kuat menempel setelah hari ke-12 dari
fertilisasi.
Plasenta atau ari-ari pada janin berbentuk seperti cakram dengn garis tengah 20 cm, dan tebal
2,5 cm. Ukuran ini dicapai pada waktu bayi akan lahir tetapi pada waktu hari 28 setelah fertilisasi,
plasenta berukuran kurang dari 1 mm. Plasenta berperan dalam pertukaran gas, makanan dan zat
sisa antara ibu dan fetus. Pada sistem hubungan plasenta, darah ibu tidak pernah berhubungan
dengan darah janin, meskipun begitu virus dan bakteri dapat melalui penghalang (barier) berupa
jaringan ikat dan masuk ke dalam darah janin.
(http://sahabatbiologi.blogspot.com)
Dapat disimpulkan bahwa proses fertilisasi ini terjadi pada saat ejakulasi, dimana seorang
laki-laki pada saat ejakulasi akan mengeluarkan 300 juta-500 juta sperma yant bersifat basa (pH
7,2-7,6) dan akan dinetralkan oleh lingkungan internal vagina yang bersifat asam (pH 6-6,5).
Perubahan permukaan dan penetralan sperma disebut dengan kapasitasi yang dibantu oleh semen.
Kemudian sperma yang masuk akan menembus zona pelusida dan akan melepaskan enzim-enzim
yang diperlukan dalam menembus zona pelusida yang disebut dengan reaksi akrosom. Zona
pelusida akan menyaring sperma yang akan masuk sehingga hanya satu sperma saja yang dapat
menembus ovum. Setelah spermatozoa menembus ovum, ia akan menggabungkan material intinya
dan menyimpan komplemen kromosom ganda yang lazim. Kromosom ini mengandung semua
informasi genetik yang nantinya akan diturunkan kepada keturunannya. Selanjutnya nukleus
sperma akan bersatu dengan nukleus ovum dan terjadilah fertilisasi.

BAB III
PENUTUP
3.1Simpulan
1.
2.

3.

4.

5.

Adapun simpulan dari makalah tentang reproduksi ini adalah sebagai berikut:
Reproduksi adalah kemampuan suatu makhluk hidup dalam meneruskan keturunannya
agar dapat mempertahankan kelestarian hidupnya.
Ada dua organ reproduksi pada manusia, yaitu organ reproduksi pada pria dan organ
reproduksi pada wanita. organ reproduksi pada pria terdiri dari penis, sklotum (kantung
pelir), testis,saluran reproduksi (epididimis dan vas deferens), saluran pengeluaran
(saluran ajakulasi, uretra),vesika seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbouretra
(cowper). Sedangkan organ reproduksi pada wanita terdiri dari vulva, labia mayora,
labia minora, mons venerus, klitoris, selaput dara (himen), vagina,ovarium, oviduct dan
uterus.
proses pembentukan sperma diawali dengan sel spermatogonium yang menghasilkan
spermatosit primer, kemudian spermatosit primer menghasilkan dua spermatosit
sekunder. Spermatosit sekunder menghasilkan 4 spermatid.Sehingga dalam satu sel
spermatogonium dapat menghasilkan 4 buah sperma.
proses pembentukan ovum diawali sel oogonium yang bersifat diploid mengalami
mitosis, sehingga menghasilkan oosit primer. Kemudian oosit primer mengalami
meiosis I menghasilkan dua oosit sekunder. Kemudian oosit sekunder in mengalami
miosis II dan membelah menghasilkan tiga badan kutub dan ootid, ootid inilah yang
akan menghasilkan ovum. Dan ketiga badan polar tersebut tidak dapat digunakan karena
mengalami peluruhan (degenerasi).
proses fertilisasi ini terjadi pada saat ejakulasi.sperma akan mengalami
kapasitasi.Kemudian sperma yang menembus zona pelusida akan mengalami reaksi
akrosom. Zona pelusida akan menyaring sperma yang akan masuk sehingga hanya satu
sperma saja yang dapat menembus ovum. Selanjutnya nukleus sperma akan bersatu
dengan nukleus ovum dan terjadilah fertilisasi.

3.2 Saran
Demikianlah makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat. Dan apabila terdapat
banyak kesalahan dalam penulisan maupun susunan dalam makalah ini saya bersedia
menerima kritik dan saran agar tidak melakukan kesalahan yang sama dalam tugas yang
lainnya. Adapun saran bagi pembaca supaya lebih faham lagi mengenai reproduksi manusia,
pembaca hendaknya melakukan kajian lebih dalam lagi mengenai beberapa hal yaitu:
1. Siklus menstruasi pada perempuan
2. Kelainan pada sistem reproduksi laki-laki dan perempuan
3. Proses kehamilan dan kelahiran
4. Pencegahan kehamilan atau kontrasepsi
5. Pemberian air susu ibu

DAFTAR PUSTAKA
Aryulina,diah,dkk.2010.Biology
2.Jakarta:Erlangga.

For

Senior

High

School

Grade

XI

Semester

Khristiyono.2008.Biologi SMA Dan MA.Jakarta:Erlangga.


Kusumawati,rohana,dkk.2012.Detik-Detik Ujian Nasional Biologi.Klaten:Intan Pariwara.
Oman.2004.Cerdas Belajar Biologi. Jakarta: Erlangga.
Pujiyanto,sri.2008.Menjelajah Dunia Biologi 2.Solo. PT. Tiga serangkai pustaka mandiri.
Tim

Biologi
Dasar
Universitas
Riau.2010.
Diktat
Kuliah
Dasar.Pekanbaru:laboratorium Pendidikan Biologi Universitas Riau.

Biologi

Anonim.makalah
fertilisasi.(http://sahabatbiologi.blogspot.com/2013/05/makalahfertilisasi.html, Diakses pada tanggal 27 november 2013 pukul 16.10 WIB).
Asriyani. contoh makalah fertilisasi.
(http://asrianyblog.wordpress.com/2012/04/19/contoh-makalah-fertilisasi/,Diakses
tanggal 27 november 2013 pukul 16.15 WIB).

pada

Khanifudin.fertilisasi
pada
manusia.
(http://khanifudin.wordpress.com/2012/03/29/fertilisasi-pada-manusia/, Diakses pada
tanggal 27 november 2013 pukul 16.00 WIB).
Rudiyanto.
pembentukan
sel
telur
ovum.
(http://rudiyantoblog.blogspot.com/2011/05/bagaimana-pembentukan-sel-telurovum.html,diakses pada tan ggal 27 november 2013 pukul 16.20 WIB).

10

Anda mungkin juga menyukai