LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
memang harus dihadapi, tetapi tidak sedikit pula individu yang tidak mampu
menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Hal inilah yang dapat mempengaruhi
seseorang mengalami masalah psikologi atau gangguan kesehatan jiwa.
Salah satu gangguan jiwa yang dimaksud adalah skizofrenia. Skizofrenia
merupakan masalah kesehatan umum di seluruh dunia. Prevalensi skizofrenia di
Indonesia sendiri adalah tiga sampai lima perseribu penduduk. Bila diperkirakan
jumlah penduduk sebanyak 220 juta orang akan terdapat gangguan jiwa dengan
skizofrenia kurang lebih 660 ribu sampai satu juta orang. Hal ini merupakan angka
yang cukup besar serta perlu penanganan yang serius (Sulistyowati dkk 2006).
Perilaku individu yang mengekspresikan adanya halusinasi adalah tidak
akuratnya interpretasi stimulus lingkungan atau perubahan negatif dalam jumlah
atau pola stimulus yang datang, disorientasi waktu dan tempat, disorientasi
mengenai orang, perubahan kemampuan memecahkan masalah, perubahan perilaku
atau pola komunikasi, kegelisahan, ketakutan, ansietas/cemas dan peka rangsang
(Carpenito 2001,p. 371). Menurut Stuart dan Sundeen (1998,p. 328) kklien dengan
halusinasi mengalami kecemasan dari kecemasan sedang sampai panik tergantung
dari tahap halusinasi yang dialaminya.
Penanganan skizofrenia di rumah sakit memerlukan kerja sama yang baik dari
perawat, dokter dan psikiater. Salah satu intervensi keperawatan yang ada adalah
terpai aktivitas kelompok. Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi
modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai
masalah keperawatan yang sama.
B. PENGERTIAN
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana pasien mengalami
perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan,
pengecapan, perabaan, atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya
tidak ada. Pada proses pengkajian data penting yang perlu didapatkan adalah sebagai
berikut :
1. Jenis halusinasi
Jenis halusinasi
Halusinasi dengar / suara
Data objektif
Bicara atau tertawa sendiri
Marah-marah tanpa sebab
Menyendengkan
telinga
Data subjektif
Mendengar
kearah
tertentu
Menutup telingan
suara-suara
kegaduhan
Mendengara suara yang bercakap-
cakap
Mendengar
suara
melakukan
Halusinasi penglihatan
Halusinasi pengecapan
Halusinasi perabaan
sesuatu
menyuruh
yang
berbahaya
Melihat bayangan, sinar, bentuk
geometris,
jelas
Halusinasi penghidu
atau
bentuk
kartoon,
tertentu.
Menutup hidung
Sering meludah
muntah
atau feses
Mengatakan
dipermukaan kulit
Merasa seperti tersengat listrik
ada
serangga
a. Metode Psikodrama
b. Metode Diskusi
D. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Adapun tujuan dari TAK stimulasi persepsi selama 30 menit adalah pasien
mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh
paparan stimulus kepadanya.( Dapat merngontrol dengaa menghardik)
2. TUJUAN KHUSUS
Setelah dilakukan TAK stimulasi persepsi selama 30 menit, di harapkan klien :
a. klien dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan kepadanya dengan
tepat
b. klien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang dialami
E. KRITERIA KLIEN
a. Klien dengan waham kebesaran yang sudah sampai pada tahap mampu
berinteraksi dalam kelompok kecil
b. Klien yang sehat secara fisik
F. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Hari, tanggal
Pukul
Tempat Pelaksanaan
: di ruang kelas
c. Tn I M
d. Nn. A W L
e. Tn. Y M
f. Nn. V J
g. Nn. R M
H. MEDIA DAN ALAT
1. Power Point
2. Laptop
3. Infokus
4. Speaker + handphone
5. Dompet (untuk operan)
I. SUSUNAN PELAKSANA
1. LEADER
Siti Fatimah
CO LEADER
Nuke Nurazizah
2. FASILITATOR
a. Pasien A : Eishca Fanani G
b. Pasien B : Nenden Lisnawati
c. Pasien C : Maryam Ainun N
d. Pasien D : Sari Rosniawati
e. Pasien E : Sinta J Hasanah
f. Pasien F : Anura Intan W.P
g. Pasien G : Nina Juwita
3. OBSERVER
Asri Prima O
J. URAIAN TUGAS PELAKSANA
1. LEADER
Memimpin dan membuka kegiatan.
2. CO LEADER
Membantu memimpin dan membuka kegiatan serta membacakan tata tertib
kegiatan.
3. FASILITATOR
Memimpin acara kegiatan.
4. OBSERVER
Menilai karakter klien.
K. MEKANISME KEGIATAN
A. Sesi pertama: Mengenal Halusinasi
Tujuan:
1. Pasien dapat mengenal halusinasi.
2. Pasien mengenal waktu terjadinya halusinasi.
Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan pasien dari
suara yang biasa didengar.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
b. Tindak lanjut
Terapis meminta pasien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan perasaanya
jika terjadi halusinasi.
c. Kontrak yang akan datang
II. POSISIS
s
= Leader
= Fasilitator
s = Co-leader
= Observer
= Klien
a. Waktu Pertemuan
Hari / Tanggal
Jam
: 10.00 WIB
Waktu
: 30 menit
b. Jumlah anggota
Banyaknya klien 7 orang, perawat 7 orang
c. Media
d. Metode
Metode yang digunakan dalam Terapi Aktivitas Kelompok ini adalah:
Sosial Terapeutik
Klien menceritakan pikiran, perasaan, pengalaman dan persepsinya
B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin, Ari. 2008Asuhan Keparwatan pada Klien Dengan Gangguan Sistem
Persyarafan.Jakarta : Salemba Medika
Http//www.scribd.com
Http//www.respiratory.usu.ac.id