Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan pendidikan merupakan suatu proses sosial yang tidak dapat
terjadi tanpa interaksi antar pribadi. Hal ini menjadi tuntutan dalam dunia
pendidikan diera globalisasi untuk mengubah paradigma lama menjadi paradigma
baru.
Kurikulum yang berkembang saat ini menuntut siswa aktif
berperan
learning).
Model
cooperative
learning
ini
didasari
oleh
bermakna dan tidak dapat menimbulkan perubahan tingkah laku yang positif
pada siswa baik pada saat pembelajaran maupun setelah pembelajaran.
Menurut Taksonomi Bloom (Arifin, 2000) perubahan tingkah laku
(kemampuan) yang diharapkan dapat terjadi dalam diri siswa setelah melakukan
kegiatan pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam tiga ranah. Pertama ranah
kognitif (pengetahuan) yang merupakan sekelompok perubahan tingkah laku yang
dipengaruhi oleh kemampuan berpikir atau kemampuan intelektual. Kedua ranah
psikomotor yang dipengaruhi oleh keterampilan fisik. Ketiga ranah afektif yang
merupakan sekelompok perubahan tingkah laku yang dipengaruhi oleh perasaan,
sikap dan nilai. fakta dilapangan menunjukkan bahwa pendidikan lebih
mengutamakan aspek kognitif sedangkan aspek psikomotor dan afektif sangat
kurang mendapat perhatian. Rachman dalam Wiliani (2006) mengemukakan
bahwa pendidikan dinilai telah meninggalkan kesatuan paketnya, yaitu bertumpu
pada satu sisi kognitif saja yang sekedar melibatkan angka, sementara dua aspek
lainnya afektif dan psikomotor telah dilupakan. Padahal ranah afektif termasuk
ranah yang paling penting. Menurut Popham (1995), ranah afektif menentukan
keberhasilan belajar seseorang. Siswa yang tidak memiliki minat pada pelajaran
tertentu sulit untuk mencapai keberhasilan belajar secara optimal. Seseorang
yang berminat dalam suatu mata pelajaran diharapkan akan mencapai hasil
pembelajaran yang optimal.
terhadap
gejala
atau
stimulus
tertentu.
Pada
tingkat
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah Apakah penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing dapat Meningkatkan Kompetensi Afektif
Siswa Tunanetra dalam Mata Pelajaran Biologi?
C. Batasan Masalah
Pembatasan
masalah
dalam
penelitian
ini
adalah
penelitian
dilaksanakan untuk bidang studi biologi dengan sub pokok bahasan pengelolaan
lingkungan, kelas VII SMPLB.
D. Variabel Penelitian
Variabel secara sederhana dapat diartikan sebagai objek penelitian,
atau pun apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini
terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
1. Variabel Bebas
Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel terikat.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif tipe
kancing gemerincing. Maksud dari pembelajaran kooperatif dengan tipe
kancing gemerincing dalam penelitian ini adalah cara mengajar guru dengan
menciptakan kondisi belajar siswa yang menekankan siswa untuk belajar dan
bekerja dalam kelompok-kelompok
pembelajaran
tersebut
kecil secara
kolaboratif.
masalah,
Dalam
berpikir,
(attending),
characterization.
responding,
valuing,
organization,
dan
kooperatif
dengan
tipe
kancing
gemerincing
dalam
F. Metode Penelitian
Metode
penelitian
yang
digunakan
oleh
peneliti
untuk