Universitas Brawijaya
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Selama ini pemrograman komputer merupakan aktivitas yang sangat menguras
pikiran dan banyak menghabiskan waktu. Seorang programer harus menguasai bahasa
pemrograman yang akan digunakan kemudian menyusun kode agar aplikasi atau
program yang akan dibuat dapat bekerja dan tampil dengan baik seperti yang
diinginkan. Selama proses dan pembuatan program tersebut dibutuhkan banyak waktu
untuk menyelesaikannya. Bila kode yang dituliskan salah, maka program tersebut tidak
akan berjalan dengan baik. Dengan kesalahan tersebut seorang programer harus mencari
kesalahan pada pengetikan kode. Setelah kesalahan ditemukan maka langkah
selanjutnya memperbaiki dan menguji program tersebut hingga program tersebut
berjalan dengan baik dan sesuai dengn keinginan. Bahasa pemograman dibagi menjadi
3 yaitu, bahasa pemrograman tingkat rendah, tingkat menengah, dan tingkat tinggi.
Bahasa pemrograman tingkat rendah adalah bahasa pemrograman yang sulit dipahami
karena bahasanya yang sulit kita mengerti atau kita ketahui sebagai bilangan binner.
Bahasa pemrograman tingkat menengah adalah bahasa pemrograman yang lebih mudah
dipahami karena sudah lebih disempurnakan tapi kata yang digunakan disingkat
sehingga ada yang belum paham dengan maksudnya. Sedangkan bahasa pemrograman
tingkat tinggi adalah bahasa pemrograman yang mudah kita pahami karena
menggunakan bahasa manusia atau bahasa yang kita gunakan sehari-hari.
Pada tahun 1991 diluncurkan bahasa pemrograman visual basic produk dari
microsoft. Visual Basic sangat populer pada saat ini. Tidak seperti bahasa pemrograman
yang lain seperti pascal dimana kita harus menuliskan kode program untuk segala
sesuatunya. Visual Basic mampu menambahkan sendiri sebagian kode program secara
otomatis ke dalam sehingga pekerjaan programer menjadi lebih mudah. Visual Basic
tidaka akan menyulitkan kita dalam membuat suatu program meskipun kita seorang
pemula.
Visual Basic mempunyai banyak sarana untuk membuat program aplikasi berbasis
windows dengan cepat. Visual Basic yang sering digunakan saat ini adalah Visual Basic
2008 yang dapat digunakan untuk membuat program yang sederhana maupun yang
kompleks. Jadi bagi pemula ataupun yang sudah ahli dapat menggunakannya dengan
mudah.
1
BAB II
Dasar Teori
2.1 Algoritma
A. Sejarah istilah algoritma
Kata algoritma berasal dari latinisasi nama seorang ahli matematika dari
Uzbekistan Al Khawarizmi (hidup sekitar abad ke-9), sebagaimana tercantum pada
1998)
Alur pemikiran dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang dituangkan
secara tertulis. Yang ditekankan pertama adalah alur pikiran, sehingga
algoritma seseorang juga dapat berbeda dari algoritma orang lain. Sedangkan
penekanan kedua adalah tertulis, yang artinya dapat berupa kalimat, gambar,
dan tabel tertentu. (Dari Algoritma dan Struktur Data dengan C, C++, dan
Java oleh Moh Sjukani hal 1)
C. Jenis-jenis algoritma
masalah
besar
dan
kemudian
memecahkan
permasalahan-
D. Contoh algoritma
Algoritma menghitung volume kubus :
1. Mulai
2. Masukkan panjang rusuk
3. Menghitung dengan rumus volume kubus
4. Volume kubus
2.2 Flowchart
Dalam pembuatan suatu program kita diharuskan untuk terlebih dahulu membuat
suatu urutan langkah pemecahan dalam bentuk diagram yang biasanya disebut
flowchart / diagram alir selain algoritma karena setiap program akan mempunyai
langkah-langkah dalam prosesnya dari awal sampai akhir. Antara algoritma dan
flowchart harus sejalan maksudnya mempunyai logika dan urutan langkah yang sama.
Salah satu kebaikan flowchart adalah karena dalam bentuk gambar jelas akan lebih
mudah dimengerti daripada uraian logika yang berbentuk teks sehingga tujuan dari
flowchart itu sendiri untuk mempermudah dalam memahami suatu proses secara
sederhana, terurai rapi, dan jelas terlebih lagi untuk proses yang panjang. Begitu juga
dengan program yang kita buat pun harus sesuai dengan logika yang ada dalam
flowchart. Karena flowchart merupakan dasar pemikiran dari proses yang akan
diijalankan oleh program.
Didalamnya akan terdapat beberapa simbol-simbol khusus dan terhubung oleh suatu
garis berarah untuk menunjukkan alur/langkah-langkah instruksi dari pemrograman.
Tiap simbol mempunyai tujuan dan maksud yang berbeda dalam penggunaannya.
Penggunaan simbol yang tepat akan memudahkan pengguna dalam memahami logika
pemrograman. Setiap flowchart biasanya diawali dan diakhiri oleh terminal simbol. Jadi
dapat disimpulkan bahwa flowchart adalah diagram alir yang menggambarkan urutan
peritah dan proses pemecahan masalah dengan menggunakan simbol-simbol tertentu
yang sudah standard.
Simbol-simbol flowchart
Simbol-simbol yang dipakai dalam flowchart:
Simbol
Nama
Fungsi
TERMINATOR
GARIS ALIR
(FLOW LINE)
PREPARATION
Proses inisialisasi/pemberian
harga awal
PROSES
DECISION
ON PAGE
langkah selanjutnya
Penghubung bagian bagian
CONNECTOR
OFF PAGE
satu halaman
Penghubung bagian bagian
CONNECTOR
Recent Projects
Jendela ini memuat proyek-proyek yang pernah dibuat dan disimpan,
baik yang sudah selesai atau yang masih dalam tahap pengembangan. Untuk
membuka proyek yang sudah ada, klik link Open Project atau klik saja nama
proyeknya bila masih ada di daftar yang terlihat. Jika ingin membuat proyek
baru, klik link Create Project.
Getting Started
Jendela ini memuat semacam tutorial untuk penggunaan Visual Studio
2008.Para programmer pemula bisa menggunakan fasilitas tersebut untuk
mempelajari Visual Studio 2008.
Properties
Solution Explorers
Satu project apliksi biasanya terdiri dari beberapa form dan komponen
lainya, untuk mempermudah berpindah antara komponen dalam visual basic
dapat mengunakan jendela project
10
Toolbox
11
12
Solution Explorer
Jendela ini berfungsi menampilkan semua file yang terdapat dalam proyek.
Properties
13
14
15
17
18
Net Tipe
System.Decim
al
Ukuran
12 Bytes
Byte
System.Byte
1 Bytes
Double
System.Double
8 Bytes
Long
System.Int64
4 Bytes
Single
System.Single
4 Bytes
Integer
System.Int32
4 Bytes
Boolean
2 Bytes
Short
System.Boolea
n
System.DateTi
me
System.Int16
2 Bytes
Char
System.Char
2 Bytes
0 to 65535
Date
19
2 Bytes
Jangkauan
0 28 bilangan decimal
Untuk bilangan tanpa koma :
+/79.228.162.514.264.337.593.950.
335
Bilangan terkecil yang mungkin :
0,00000000000000000000000000
001
0 255
Bilangan negative antara :
-1.79769313486232e+308
s.d -4.94065645841247E324
Bilangan posotif antara :
4.94065645841247E-324
s.d
1.79769313486232e+308
9.223.372.036.854.775.80
8 s.d
9.223.372.036.854.775.80
8
Bilangan negative antara :
-3.402823E s.d -1.401298E
Bilangan posotif antara :
1.401289E-45 s.d
3.402823e
-2.147.483.648 s.d
-2.147.483.647
True or False
System.String
10 Bytes +
(2 x jumlah
karakter
Object
Currency
System.Object
System.Curren
cy
4 Bytes
8 Bytes
( mengubah tipe dari satu tipe ke tipe data yang lain). Konversi tipe data dapat dilihat
pada table berikut ini :
Konversi
Tipe Data
Keterangan
cInt
cBool
Integer
Boolean
Integer
Nilai 0 false,
cByte
Byte
selain 0 true
Pembulatan nilai
cLng
Long
decimal
Pembulatan nilai
Currency
Short
decimal
Money
Pembulatan nilai
Single
decimal
Pembulatan nilai
cCur
cShort
cSng
cDate
Date
cStr
String
Double
cDbl
cDec
Decimal
cObj
Object
Sumber Dokumentasi Pribadi ; 2014
2.5
decimal
DateTime
Karakter Unicode
Bilangan decimal
Object
Variabel
Variabel adalah merupakan tempat penyimpanan data dalam memori computer yang
mengandung data atau nilai sementara dari sebuah proses pada suatu pemrograman.
20
Deklarasi Variabel
Deklarasi Variabel adalah merupakan fungsi untuk mengenal suatu variabel berikut
dengan tipe data yang pakai pada variabel tersebut. Pendeklarasian variabel di bagi
menjadi dua kategori antara lain :
Deklarasi Ekplisit
Suatu pendeklarasian umum yang sangat sering dilakukan dengan memberikan
kata kunci as.
Bentuk umum : {Private | Public | Dim | } Nama_Var [{As Tipe data}]
Contoh :
Dim Nim as Integer
Dim Nama as String
Deklarasi Emplisit adalah suatu pendeklarasian yang tidak memberikan kata kunci
As pada semua variabel tersebut. Melainkan memberikan satu karakter atau symbol di
akhir variabel.Tabel symbol deklarasi emplisit.
2.6 Operator
Operator Aritmatika
Operator Aritmatika adalah merupakan suatu operator perhitungan
matematika yang digunakan untuk proses perhitungan matematika. Operator
aritmatika dapat dilihat pada table berikut ini :
Tabel operator arimatika
Operator
+
*
/
Mod
^
Sumber Dokumentasi Pribadi ; 2014
Fungsi
Penjumlahan
Pengurangan
Perkalian
Pembagian
Sisa hasil
pembagian
Perpangkatan
Operator Perbandingan
Operator perbandingan adalah merupakan suatu operator yang
21
Fungsi
<>
<
>
>=
Tidaksama dengan
Lebih kecil
Lebih besar
Lebih besar sama
<=
dengan
Lebih kecil sama
Like
Is
Sumber Dokumentasi Pribadi ; 2014
dengan
Ciri yang sama
keterangan
Operator Logika
Operator Logika adalah merupakan suatu operator yang dapat
membandingkan dua ekspresi atau lebih data logika (Boolean) dan
menghasilkan data logika (Boolean) baru. Operator logika dapat dilihat pada
table berikut ini:
Operator
Fungsi
NOT
AND
OR
XOR
Tidak
Dan
Atau
Ekslusif atau
Operator Penugasan
Operator penugasan adalah merupakan operator yang bertugas untuk
menentukan nilai yang dikeluarkan oleh suatu variabel terhadap kondisi tertentu.
22
Operator
=
Fungsi
Sama
dengan
Operator
+
&
Sumber Dokumentasi Pribadi ; 2014
Fungsi
Plus
Dan
Pencabangan
Pencabangan adalah merupakan perintah yang dapat memberikan pilihan
suatu kondisi, program akan menjalankan perintah apabila suatu kondisi
memenuhi syarat tertentu. Pencabangan dapat dibedakan menjadi :
IF THEN
If then merupakan pencabangan yang mempunyai satu pencabangan atau
satu blok perintah. Format penulisannya :
If kondisi then
[perintah]
End if
Private Sub Btn_if_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles Btn_if.Click
Dim usia As String, nilai As Single, then As Integer
usia = InputBox("Usia Pegawai saat ini?", "Batasan usia pensiun", 0)
nilai = Val(usia)
If nilai >= 55 Then
thn = nilai - 55
23
IF THEN ELSE
Suatu perintah pencabangan bersarang (Nested If) yang merupakan
perkembangan dari perintah pencabangan IF.. THEN, yang dapat menjalankan satu
blok perintah, yang memiliki dua nilai atau syarat bahkan lebih yang akan diuji
untuk menjalankan sautu kondisi tertentu. Bila kondisi pertama benar maka
jalankan perintah blok pertama, jika kondisi pertama salah maka jalankan perintah
blok kedua dan selanjutnya.
Format Penulisannya:
IF (kondisi) then
[perintah]
ELSE
[perintah]
End if
Dan
If (kondisi2) then
[perintah]
ELSEIF (kondisi2) Then
[perintah]
ELSE
[perintah]
End If
Private Sub Btn_if_else_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles Btn_if_else.Click
24
25
Penanganan Error
Dalam proses pembuatan program , bisa saja terjadi error yang
menyebabkan program tidak berjalan sebagaimana mestinya. dilihat dari
Option Explicit
Private Sub Command1_Click()
1:
2:
fatal error
, dan keluar.
3:
End Sub
2:
3:
End Sub
Option Explicit
Private Sub Command1_Click()
1:
On Error GoTo
2:
27
4:
5:
Exit Sub
ErrHandler:
6:
MsgBox Err.Description
End Sub
Option Explicit
Private Sub
Command1_Click()
1:
2:
3:
4:
5:
6:
Exit Sub
ErrHandler:
7:
MsgBox Err.Description
End Sub
BAB III
PEMBUATAN PROGRAM
3.1 Project 1
3.1.1 Definisi Masalah
a. Faktor Tegangan Pegas
28
Pegas Ulir
Pegas Volut
Pegas Daun
Pegas Piring
Pegas Cincin
Pegas Batang Puntir
Pegas Spiral atau Pegas Jam
b. Tegangan geser
Saaat ini kemajuan teknologi semakin pesat adanya seiring
perkembangan zaman terutama pada dunia permesinan, kini kemajuan permesinan
semakin pesat diberbagai negara dibelahan dunia saling berlomba untuk membuat
sesuatu yang berguna untuk kemajuan masa depan dunia. Seperti halnya tubuh
manusia yang disusun dari banyak organ, mesin juga demikian dalam ilmu teknik
mesin khususnya pada bagian elemen mesin, alat alat yang menyusun itu
dikenal dengan istilah elemen dan atau komponen mesin, banyak macam atau
29
8
W
.C
D2
Dimana :
K = Faktor tegangan
C= Indeks pegas
W = Beban
D= diameter
30
31
Dimana :
= tegangan
G = modulus geser
K = konstanta
V = volume kawat pegas
Dimana V=
D2 / d
D = diameter pegas
D = diameter kawat
3.1.2 Algoritma
a. Algoritma MDI Form
1. Mulai
2. Jika memilih masukkan rumus maka lanjut ke langkah 3. Jika tidak ingin
memasukkan rumus/selesai maka lanjut ke langkah 6
3. Pilih Faktor Tegangan, Jumlah Lilitan, Tegangan geser atau Nilai Energi
yang Diserap.
32
maka kembali ke 2.
Masukkan nilai diameter kawat.
Apakah diameter kawat sudah benar? Jika ya, maka lanjut ke 6. Jika tidak,
6
7
8
maka kembali ke 4.
Hitung nilai indeks pegas.
Nilai indeks pegas diketahui.
Apakah nilai indeks pegas antara 4-10? Jika ya, maka ke 10. Jika tidak,
maka ke 9.
9 Bukan Pegas Ulir, lanjut kelangkah 11.
10 Pegas Ulir.
11 Hitung nilai Faktor Tegangan.
12 Apakah anda ingin menghitung ulang? Jika ya, maka kembali ke 2. Jika
tidak, maka lanjut ke 13.
13 Selesai.
c. Algoritma mencari tegangan geser
1. Mulai
2. Input nilai Faktor tegangan (K)
3. Apakah nilai K sudah benar ?
- Jika Ya, lanjut ke langkah 4
- Jika tidak, kembali langkah 2
4. Input nilai Indeks pegas (C)
5. Apakah nilai C sudah benar ?
- Jika Ya, lanjut ke langkah 6
- Jika tidak, kembali langkah 4
6. Input nilai beban maksimum (W)
7. Apakah nilai W sudah benar ?
- Jika Ya, lanjut ke langkah 8
- Jika tidak, kembali langkah 6
8. Input nilai diameter kawat (d)
9. Apakah nilai d sudah benar ?
- Jika Ya, lanjut ke langkah 10
- Jika tidak, kembali langkah 8
10. Hitung tegangan geser dengan rumus
11. Tegangan geser diketahui
12. Apakah ingin menhitung kembali ?
33
34
Pilih rumus
Faktor tegangan
Tegangan geser
3.1.3 Flowchart
a. Flowchart MDI Form
35
Selesai
Mulai
F
Y
T
T
Apa Nilai Diameter Pegas sudah benar?
Bukan
Pegas Ulir
Pegas
Ulir
Diameter Kawat
T
Apa Nilai Diameter Kawat sudah benar?
Nilai Faktor Tegangan
36
Tidak
Tidak
Y
F
A
Apakah ingin menghitung kembali ?
Input nilai Beban max (W)
T
Tidak
E
MULAI
Ya
Ya
37
Ya
Y
a
Tidak
Ya
Tidak
SELESAI
38
F
C
T
T
Y
Y
Y
Y
T
39
APAKAH INGIN
MENGHITUNG
KEMBALI?
SELESAI
APAKAH NILAI
APAKAH NILAI
DEFLEKSI SUDAH
DIAMETER KECIL
BENAR ?
SUDAH BENAR ?
MULAI
T
APAKAH NILAI
TEGANGAN SUDAH
BENAR ?
Y
APAKAH NILAI
KONSTANTA SUDAH
BENAR ?
T
T
MULAI
MASUKKAN NILAI TEGANGAN
40
T
Y
B
T
C
Y
T
41
APAKAH INGIN
MENGHITUNG
KEMBALI?
SELESAI
APAKAH NILAI
DIAMETER KAWAT
SUDAH BENAR ?
APAKAH NILAI
MODULUS GESER
SUDAH BENAR ?
42
43
44
a
b
c
f
45
As
As
As
As
Single
Single
Single
Single
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
a
b
c
d
f
g
As
As
As
As
As
As
Integer
Single
Single
Single
Single
Single
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
End Sub
Private Sub Label6_Click(ByVal sender As System.Object,
ByVal e As System.EventArgs) Handles Label6.Click
End Sub
Private Sub Label7_Click(ByVal sender As System.Object,
ByVal e As System.EventArgs) Handles Label7.Click
End Sub
Private Sub Label20_Click(ByVal sender As
System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles
Label20.Click
End Sub
Private Sub Label1_Click(ByVal sender As System.Object,
ByVal e As System.EventArgs) Handles Label1.Click
End Sub
Private Sub Label2_Click(ByVal sender As System.Object,
ByVal e As System.EventArgs) Handles Label2.Click
End Sub
Private Sub Label4_Click(ByVal sender As System.Object,
ByVal e As System.EventArgs) Handles Label4.Click
End Sub
Private Sub Label5_Click(ByVal sender As System.Object,
ByVal e As System.EventArgs) Handles Label5.Click
End Sub
Private Sub Label8_Click(ByVal sender As System.Object,
ByVal e As System.EventArgs) Handles Label8.Click
End Sub
Private Sub Label9_Click(ByVal sender As System.Object,
ByVal e As System.EventArgs) Handles Label9.Click
End Sub
70
a
b
c
d
f
g
71
As
As
As
As
As
As
Integer
Single
Single
Single
Single
Single
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
Gambar 3.1
Sumber
: Interface program
: Microsoft Visual Basic 2008
2. Pilih rumus yang diinginkan dengan klik menu bar Rumus dan klik nama
rumus yang diinginkan.
83
Gambar 3.2
Sumber
: Memilih rumus
: Microsoft Visual Basic 2008
84
Gambar 3.3
Sumber
Gambar 3.4
Sumber
85
Gambar 3.5
Sumber
:Pemilihan opsi 1
: Microsoft Visual Basic 2008
3. Inputkan data pada kolom input yang disediakan dengan batasan input tidak
boleh minus, koma tidak boleh di depan, dan tidak boleh diisi selain angka dan
koma, serta koma tidak boleh lebih dari satu.
Gambar 3.6
86
Gambar 3.7
Sumber
87
Gambar 3.8
Sumber
Gambar 3.9
Sumber
88
89
90
91
92
2. Isikan kolom input jumlah lilitan pegas dengan catatan bahwa input tidak boleh
selain angka dan koma, koma tidak boleh di depan, koma tidak boleh lebih dari
1, dan diperbolehkan menggunakan minus.
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
Definisi Masalah
Secara umum, dapat diketahui bahwa di dalam komputer terdapat banyak
kecepatan
dan
ketepatan
penyelesaian
program.
Komputer
mampu
Algoritma
4. Variasi I muncul
5. Apakah ingin memilih variasi 2 ?
6. Variasi II muncul
7. Apakah ingin memilih variasi 3 ?
5678-12345678)
1. Mulai
2. Masukkan a = 0
3. Proses a = a+1
4. Jika a= 1 maka Out&H378,1lampu 1 menyala
5. Lalu a= 3 kembali ke a=a+1 sehingga a=4
6. Jika a=4Out&H378,128maka lampu 8 menyala
7. Lalu a=6 kembali ke a=a+1 sehingga a=7
8. Jika a=7 maka Out&H378,2lampu 2 menyala
9. Lalu a=9 kembali ke a=a+1 sehingga a=10
10. Jika a=10 maka Out&H378,64 lampu 7 menyala
11. Lalu a=12 kembali ke a=a+1 sehingga a=13
12. Jika a=13 maka Out&H378,4 lampu 3 menyala
13. Lalu a=15 kembali ke a=a+1 sehingga a=16
14. Jika a=16 maka Out&H378,32lampu 6 menyala
15. Lalu a=18 kembali ke a=a+1 sehingga a=19
16. Jika a=19 maka Out&H378,8 lampu 4 menyala
17. Lalu a=21 kembali ke a=a+1 sehingga a=22
18. Jika a=22 maka Out&H378,16 lampu 5 menyala
19. Lalu a=24 kembali ke a=a+1 sehingga a=25
106
107
108
Mulai
Masukkan i = 0
Proses, i = i + 50
Jika i = 50, maka out&H378,147, lampu 2 dan 8 menyala merah, lampu 1 dan 5
5.
6.
7.
8.
menyala hijau.
Lalu Mulai
i = 50 kembali ke i = i + 50 sehingga i = 100
Jika i = 100, maka out&H378,36, lampu 3 dan 6 menyala kuning.
Lalu i = 100 kembali ke i = i + 50 sehingga i = 150.
Jika i = 150, maka out&H378,147, lampu 2 dan 8 menyala merah, lampu 1 dan 5
menyala hijau.
9. Lalu i = 150 kembali ke i = i + 50 sehingga i = 200.
Pilih Variasi mana ? rumus
10. Jika
i = 200, maka out&H378,36, lampu 3 dan 6 menyala kuning.
11. Jika i > 200, maka lampu berhenti
T
Variasi II
b.Variasi
JikaI tidak kembali kelangkah
2
13. Selesai
3.2.3Flowchart
a. Flowchart MDI Form
Variasi I muncul
Y
Variasi III
Variasi II muncul
Y
Variasi 3 muncul
Y
109
Laporan
Praktikum Pemrograman Komputer
Selesai
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2014/2015
T
T
YY
T
Y
T
Y
T
Y
b. Flowchart Variasi 1
110
Lampu 8 Menyala
Lampu 2 Menyala
Lampu 7 Menyala
Lampu 3 Menyala
Out&H78, 128
Out&H78, 2
Out&H78, 4
111
C
Y
T
T
D
Y
Y
T
Y
T
112
113
Out
Out&H378
&H378,,255
240
Out &H378 , 0
Out &H378 , 15
b. Flowchart Variasi 2
T
114
6. Flowchart Variasi 3
115
116
117
118
Mulai
I=0
I = I + 50
Apakah i=50
YA
Out&H378,147
Lampu 1 green
Lampu 2 red
Lampu 5 green
Lampu 8 red
I = 150
I = 100
YA
YA
YA
Out&H378,36
Out&H378,201
Out&H378,36
Lampu 3 yellow
Lampu 6 yellow
I > 200
119
3.2.4
Listing Program
121
122
123
124
125
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Black
Color.Red
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Green
Color.Black
=
=
=
=
=
=
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
126
= Color.Black
= Color.Black
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Black
Color.Black
Color.Red
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Green
Color.Black
Color.Black
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
= Color.Black
= Color.Black
127
=
=
=
=
=
=
Color.Black
Color.Red
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Green
Color.Black
Color.Black
Color.Black
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Black
Color.Red
Color.Red
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
128
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Green
Color.Green
Color.Black
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Red
Color.Red
Color.Red
Color.Red
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
=
=
=
=
=
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
129
= Color.Black
= Color.Black
= Color.Black
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Green
Color.Green
Color.Green
Color.Green
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Red
Color.Red
Color.Red
Color.Red
Color.Green
Color.Green
Color.Green
Color.Green
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
130
131
132
= Color.Black
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Green
Color.Green
Color.Black
Color.Black
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Red
Color.Red
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Green
Color.Green
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Black
Color.Black
Color.Red
Color.Red
Color.Green
Color.Green
Color.Black
Color.Black
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Black
Color.Black
Color.Red
Color.Red
Color.Black
Color.Black
Color.Green
Color.Green
= Color.Red
= Color.Red
= Color.Black
=
=
=
=
=
Color.Black
Color.Green
Color.Green
Color.Black
Color.Black
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Black
Color.Red
Color.Red
Color.Black
Color.Black
Color.Green
Color.Green
Color.Black
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Red
Color.Black
Color.Black
Color.Red
Color.Green
Color.Black
Color.Black
Color.Green
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Red
Color.Red
Color.Red
Color.Red
Color.Green
Color.Green
Color.Green
Color.Green
End Sub
Private Sub Button1_Click(ByVal sender As
System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles
Button1.Click
Timer1.Start()
a = 0
End Sub
133
134
135
136
=
=
=
=
=
=
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Red
Color.Black
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Black
Color.Green
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Green
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Red
Color.Black
Color.Green
Color.Black
Color.Black
Color.Red
Color.Black
Color.Green
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Black
Color.Red
Color.Black
Color.Green
Color.Red
Color.Black
Color.Green
Color.Black
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Red
Color.Green
Color.Green
Color.Red
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Black
Color.Green
Color.Red
Color.Red
Color.Green
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Red
Color.Red
Color.Red
Color.Red
Color.Green
Color.Green
Color.Green
Color.Green
End Sub
Private Sub Button1_Click(ByVal sender As
System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles
Button1.Click
Timer1.Start()
a = 0
End Sub
Private Sub Button2_Click(ByVal sender As
System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles
Button2.Click
Dim x As Integer
x = MsgBox("Yakin keluar ?", vbInformation +
MsgBoxStyle.YesNo, "Peringatan")
If x = vbYes Then
MDIParent1.Show()
Me.Hide()
Else
Me.Show()
End If
End Sub
137
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Red
Color.Transparent
Color.Transparent
Color.Green
Color.Transparent
Color.Transparent
Color.Red
Color.Green
If i = 100 Then
138
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Transparent
Color.Transparent
Color.Yellow
Color.Transparent
Color.Transparent
Color.Yellow
Color.Transparent
Color.Transparent
OvalShape2.BackColor
OvalShape3.BackColor
OvalShape4.BackColor
OvalShape5.BackColor
OvalShape6.BackColor
OvalShape7.BackColor
OvalShape8.BackColor
OvalShape9.BackColor
Out(&H378, 205)
End If
If i = 200 Then
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Green
Color.Red
Color.Transparent
Color.Transparent
Color.Green
Color.Transparent
Color.Transparent
Color.Red
OvalShape2.BackColor
OvalShape3.BackColor
OvalShape4.BackColor
OvalShape5.BackColor
OvalShape6.BackColor
OvalShape7.BackColor
OvalShape8.BackColor
OvalShape9.BackColor
Out(&H378, 36)
End If
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Transparent
Color.Transparent
Color.Yellow
Color.Transparent
Color.Transparent
Color.Yellow
Color.Transparent
Color.Transparent
=
=
=
=
=
=
=
=
Color.Transparent
Color.Transparent
Color.Transparent
Color.Transparent
Color.Transparent
Color.Transparent
Color.Transparent
Color.Transparent
If i = 250 Then
OvalShape2.BackColor
OvalShape3.BackColor
OvalShape4.BackColor
OvalShape5.BackColor
OvalShape6.BackColor
OvalShape7.BackColor
OvalShape8.BackColor
OvalShape9.BackColor
Out(&H378, 0)
End If
If i = 250 Then
139
140
141
142
143
144
Gambar 3.39
Sumber
146
147
148
149
150
152
153
154
155
156
158
159
160
161
163
164
Gambar 3.81
Sumber
165
Gambar 3.82
Sumber
166
167
BAB IV
168
169
170
171