Anda di halaman 1dari 38

Perlengkapan Hubung Bagi (PHB)

Fungsi PHB

Isolasi
memutuskan catu atau bagian diskrit dari instalasi dengan memisahkan
instalasi atau bagian dari setiap sumber energi listrik untuk alasan keamanan
(contoh bila bekerja pd penghantar)
saklar tanpa beban (off load switch), isolator

Pengendali
menghidupkan atau mematikan selama kondisi pengoperasian normal,
untuk tujuan pengoperasian dan pemeliharaan.
kontaktor, sakelar, sakelar darurat

Pengaman
pengaman kabel, perlengkapan dan manusia terhadap kondisi abnormal
seperti beban lebih, hubung pendek dan gangguan bumi, dengan
memutuskan arus gangguan sehingga gangguan terisolasi.
pemutus daya, sakelar, pengaman lebur

KETENTUAN UMUM PENATAAN PHB


Ketentuan Umum.
1.
Panel hubung bagi harus ditata dan dipasang secara teratur dan
rapih, pada ruang yang cukup untuk pemeliharaan pelayanan
operasional.
2.
PHB dapat dioperasikan tanpa alat bantu misalnya tangga, meja.
3.
Penyambungan ujung kabel sirkit pada terminal PHB harus
memakai sepatu kasel. Semua mur, baut dan komponen yang
terbuat dari logam harus dipilih yang dilapisi material anti karat.
Sambungan dua jenis logam. Harus dengan bimetal.
4.
Terminal kabel kendali harus terpisah dari terminal-terminal
saluran daya.
5.
PHB yang dipasok dari sumber berbeda harus terpisah minimal 5
cm.

KETENTUAN UMUM PENATAAN PHB


Sirkit masuk

1.

Pada sisi penghantar masuk PHB harus terpasang setidak tidaknya


satu saklar pada sisi penghantar keluar harus dipasang satu
proteksi arus.

2.

KHA saklar minimal sama dengan KHA penghantar

3.

Saklar masuk bisa tidak dipotong apabila :


PHB sisi hulu berjarak maksimum 5 meter dari PHB sisi hilir dan
dilengkapi saklar keluar, mudah dicapai, dan berada pada ruang
yang sama.
Suplai ke PHB dapat di buka-tutup secara Remoted
Sisi sirkit keluar di pasang sakelar, sisi masuk cukup pemisah.
(lihat gambar 6.2.3a, 6.2.3b PUIL 2000).

Sirkit Keluar :
1.
Sakelar keluar harus di pasang pada PHB, jika :

Memasok 3 PHB pada sisi hilir atau lebih.

Memasok minimal 3 motor listrik dengan daya diatas 1,5


kW.

Memasok kotak kontak minimal 3 buah dengan daya diatas


16 A.

Mempunyai KHA penghantar sirkit keluar minimal 100 A.


(lihat gambar 6.2.4a,6.2.4b, PUIL 2000)
2.
KHA rel PHB minimal 125 % KHA penghantar sirkit masuk.
3.
KHA sakelar sekurang-kurangnya sama dengan KHA sirkit
proteksi.
4.
Mekanisme sakelar dipilih dengan buka tutup semua kutub
secara serentak/bersama-sama.
Pengelompokan Sirkit Keluar.
1.
Sirkit keluar instalasi penerangan, instalasi tenaga, harus
terpisah.
2.
Masing-masing sirkit maksimum melayani 6 group
pelayanan

3.

Group pelayanan perlengkapan satu fasa, fasa dua, fasa tiga,


kemudian merupakan kelompok pelayanan sendiri-sendiri.

PHB UTAMA

PHB 1

PHB 2

Kelompok
instalasi tenaga

Kelompok
Instalasi
Penerangan atau
Perlengkapan
3 fasa

4.

5.

PHB 3

Instalasi
Fasa-1

Instalasi
Fasa-2

Instalasi
Fasa-3

KHA sakelar sirkit keluar minimal sama dengan KHA pengaman


proteksi.
Mekanisme sakelar dipilih degan buka tutup semua kutup
secara serentak/bersama-sama.

Lanjutan 6.4.5.

6.
7.

KHA sakelar sirkit keluar minimal sama dengan KHA


pengaman proteksi.
Mekanisme sakelar dipilih degan buka tutup semua kutup
secara serentak/bersama-sama.

Persyaratan Sistem Preteksi :


1.
Sistem proteksi pada satu PHB harus mempunyai minimal
satu proteksi arus lebih (penggunaan lebur atau sejenis) yang
dikombinasikan dengan satu sakelar/pemisah pada sirkit
masuk atau sirkit keluar atau kombinasi keduanya
(MCB,MCCB).
2.
Penggunaan lebur dipasang sesudah saklar, (kecuali sejenis
MCB, MCCB, NBC).
3.
Kapasitas daya pemutusan sistem proteksi minimal sama
dengan daya hubung pendek jika terjadi hubung pendek
pada rel PHB tersebut.

Lanjutan 6.5.3.

4.
5.

6.

7.

Harus diperhatikan besarnya arus asut motor jika


PHB
tersebut melayani motor-motor listrik berdaya besar.
Untuk pengaman lebur dengan arus nominal 25 A harus
dipilih model-D atau jenis lain yang sederajad. Namun tidak
boleh dipasang langsung pada sisi hilir pengaman lebur
dengan arus nominal pengenal 200 A atau lebih.
Tidak dianjurkan memakai pengaman lebur tipe open dengan
elemen yang dapat diganti.
Jika memakai sakelar arus sisa, rel netral tidak boleh
dibumikan.

Lanjutan 6.8.6.

Sistem Pembumian :
1.
Semua BKT PHB harus dibumikan. Pintu PHB harus
dibumikan dengan penghantar fleksibel.
2.
Rel pembumian harus diberi tanda jelas ( 1/- atau warna
kuning-hijau).
3.
Pada sistem TNC, rel netral dibumikan.
4.
Jika rel proteksi terpisah dari rel netral hanya rel proteksi
yang dibumikan.
5.
Jika dilengkapi dengan gawai proteksi arus sita GPAS, rel
netral tidak boleh dibumikan.

Lanjutan 6.9.6.

Ketentuan pemasangan PHB :


1.
2.
3.

Konstruksi PHB dipilih dari bahan yang tidak mudah terbakar,


tahan lembab dan kokoh.
Harus pada ruang dengan ventilasi cukup, bila membuka
kedepan harus ada ruang bebas minimal 0,45 meter.
Lemari PHB tidak boleh ditempatkan dikamar lembab/kamar
mandi/kamar kecil/ diatas kompor diatas bak air atau pada
tempat-tempat sejenis.

Layanan sambungan

Dasar-dasar untuk tempat tinggal

Layanan sambungan

Dasar-dasar untuk industri


distribusi tercabang radial
TR1 1000 kVA 6%
410V 23,47kA
3 x (3 x 240)

C1 8m 18%

Q1 M16N1 ST318S 1600A


G1 500 kVA 721A

B1
Q2 C800N ST305S 800A

Q3

Q4

Q5

Q6

C3

C4

I1

I2

3 x (1 x 240)

B2
Q7 C630STN ST204S 630A

Q8

Q11
NS250N
TMD
250A

Q12
NS160N
TMD
160A

Q13
NS160N
TMD
80A

Q9

Q10

Layanan sambungan

Jenis papan distribusi


papan distribusi umum utama
papan distribusi umum lokal
sub papan distribusi
perbedaan antara
papan distribusi tradisional :
seperti sakelar dan perangkat pengaman lebur dipasang ke casis di bagian dalam belakang panel. Indikasi dan
gawai kontrol (meter, PB, lampu-lampu)
dipasang di bagian depan papan.
papan distribusi fungsional :
ditujukan ke fungsi khusus dibuat untuk modul fungsional yang mencakup perangkat hubung bagi dan gawai
bersama dengan aksesoris untuk penempatan dan sambungan (jenis laci)

Layanan sambungan

Papan distribusi : standar


IEC standar 439-1
IEC 439-1 mencakup perangkat hubung bagi kV dan asemble perangkat kontrol, yang
dibuat dan diuji sebagai unit yang lengkap
IEC 439-1 menetapkan empat bentuk asemble menurut derajat pemisah internal
dengan rintangan (barier) atau partisi ke dalam kompartmen yang berlainan.
Pemisahan meliputi:
- pengamanan terhadap kontak dengan benda hidup yang berdekatan unit fungsional
- batasan kemungkinan awal gangguan
- pengamanan terhadap lintasan benda asing dari unit asemble satu ke unit yang
berdekatan

Layanan sambungan

Jenis panel menurut IEC 439-1

Kalkulasi kebutuhan daya listrik

Kalkulasi kebutuhan daya listrik


q studi usulan kebutuhan instalasi listrik yg mencakup pemahaman tentang regulasi,

aturan dan kaidah yang berlaku.


q pemahaman tentang modus operasi sumberdaya listrik - konsumsi sumber daya

listrik peralatan : kebutuhan pada keadan mantap (steady state demand), kondisi pd
saat pengasutan (starting).
q identifikasi beban yg berbeda : motor, pemanas, beban lampu, faktor daya,

effesiensi.
q pertimbangkan beban sendiri-sendiri (individual loads) tidak perlu dihitung

beroperasi pd rating daya penuh pada waktu yg bersamaan.

Kalkulasi kebutuhan daya listrik

Kalkulasi kebutuhan daya listrik


contoh aplikasi faktor Ku and Ks
q faktor keserentakan untuk panel distribusi
Table B16 menunjukkan nilai hipotetis ks untuk panel distribusi yang mencatu sejumlah sirkit
yg tidak ada indikasi jumlah total beban yang didistribusikan di antaranya.
Bila sirkit sebagian besar bebannya berupa lampu, disarankan mengambil nilai ks mendekati
satu.
jumlah
sirkit

Faktor keserentakan
(ks)

assemblies entirely tested


2 dan 3

0.9

4 and 5
6 s/d 9
10 dan lebih
perakitan diuji sebagian
dlm kasus tertentu

0.8
0.7
0.6
1.0

table B16 : faktor keserentakan untuk


panel distribusi (IEC 439)

Kalkulasi kebutuhan daya listrik

Kalkulasi kebutuhan daya listrik


contoh aplikasi faktor Ku and Ks
q faktor keserentakan sesuai fungsi sirkit faktor ks yg digunakan untuk sirkit yg
mencatu beban dapat dilihat pd tabel B17.
Fungsi sirkit

faktor
keserentakan (ks)

lampu

pemanas dan
air conditioning
soket sadap (outlet)

1
0.1 to 0.2 (1)

lif dan derek katering (2)


- utk motor sangat kuat
- utk motor sangat kuat
kedua
- utk motor lainnya

1
0.75
0.60

(1) Dlm kasus tertentu, khususnya instalasi industri, faktor ini dapat lebih
tinggi.
(2) Arus yang diambil adalah arus nominal motor, naik menjadi sepertiga
arus pengasutan.

table B17 : faktor keserentakan sesuai fungsi sirkit

Kalkulasi kebutuhan daya listrik

Kalkulasi kebutuhan daya listrik


contoh aplikasi faktor Ku and Ks (lanjutan)

lantai
ke-4

6 pemakai
36 kVA

lanati
ke-3

4 pemakai
24 kVA

lantai
ke-2

5 pemakai
30 kVA

lantai
ke-1

6 pemakai
36 kVA

lantai
dasar

4 pemakai
24 kVA

0.78

0.63

0.53

0.49

0.46

gbr B15 : aplikasi faktor keserentakan (ks) pada


blok apartemen 5 lantai

Kalkulasi kebutuhan daya listrik

Kalkulasi kebutuhan daya listrik


contoh aplikasi faktor Ku and Ks (lanjutan)
level 1

q contoh aplikasi faktor ku dan ks

Contoh perkiraan kebutuhan maksimum kVA


untuk seluruh tingkat instalasi, dari titik
beban ke titik sumber.
Dalam contoh ini, daya nyata keseluruhan
yang terpasang adalah 126,6 kVA yang
menyatakan nilai aktual maksimum
(perkiraan) ke terminal TR dari transformator
TT/TR 65 kVA.
Catatan: untuk memilih ukuran kabel sirkit
distribusi instalasi, arus I (dlm ampere)
melalui sirkit ini ditentukan dari persamaan:
i = kVA x 103

= 98,76 A

U33
dimana kVA adalah nilai daya nyata
maksimum 3 fase yang diperlihatkan dalam
diagram sirkit, dan U adalah tegangan fase
ke fase (dalam volt)

penggunaan

bengkel
A

mesin bubut n1
n2
n3
n4
n1

daya
nyata
kVA

faktor
kebutuhan
pengguna- daya nyata
an
maksimum
kVA

5
5
5
5
2

0.8
0.8
0.8
0.8
0.8

Mesin bor duduk n2


2
5 soket-sadap 10/16A18
30 lampu fluoresen
3
bengkel
B

kompresor

15
3 soket-sadap 10/16A 10,6
1
10 lampu fluoresen

bengkel
C

ventilation n1
kipas angin n2

2,5
2,5

4
4
4
4
1.6

faktor
Ku

n1
n2

15
15

5 soket10/16A 18
sadap
20 lampu
2
fluoresen

faktor
Ku

level 3

kebutuhan faktor
daya nyata Ku
kVA

kebutuhan
daya nyata
kVA

kotak
distribusi

sirkit
daya

0.75 14.4

panel
distribusi
bengkel A

0.9

0.8
1
1

1.6
18
3

0.2
1

3.6 sadap
sirkit
3 penerangan

0.8
1
1

12
10.6
1

1
0.4
1

12
4.3
1

1
1

2.5
2.5

18.9

soket

sirkit
daya
panel
soket
distribusi
sadap
bengkel B
sirkit
penerangan

15.6

0.9

35

1
1

15
15

18

0.28

sirkit
daya

37.8
soket
sadap

sirkit
penerangan

0.9

main
general
distribution
board
MGDB

0.9

65

TR/TT

panel
distribusi
bengkel C

1
oven

kebutuhan
daya nyata
kVA

level 2

Kalkulasi kebutuhan daya listrik

Kalkulasi kebutuhan daya listrik


contoh aplikasi faktor Ku and Ks (lanjutan)
jumlah konsumen
hilir

faktor
keserentakan (ks)

2 sampai 4
5 sampai 9
10 sampai 14
15 sampai 19
20 sampai 24
25 sampai 29
30 sampai 34
35 sampai 39
40 sampai 49
50 dan lebih

1
0.78
0.63
0.53
0.49
0.46
0.44
0.42
0.41
0.40

tabel B14 : faktor keserempakan pada


blok apartemen.

Kalkulasi kebutuhan daya listrik

Kalkulasi kebutuhan daya listrik


pemanas dan penerangan
peralatan pemanas jenis resistif dan lampu pijar (konvensonal atau halogen)

Daya yg diserap peralatan pemanas atau lampu pijar sama dengan daya nominal Pn
yg dinyatakan oleh pabrik (a.l cos p.f. = 1).
Besarnya arus :
q 3-fase:
la =

Pn
3U

q 1-fase:
la =

Pn
U

dimana U tegangan antar terminal perlengkapan.


q untuk lampu pijar, penggunaan gas halogen memberikan lebih sumber cahaya yang
terkonsentrasi. Cahaya yang dihasilkan lebih terang dan usia lampu menjadi dua kali.
Catatan: pada waktu penyalaan, filemen yang dingin meningkat sangat cepat sehingga
arus puncak menjadi tinggi.
* la dalam amper. U dalam volt. Pn dalam watt. Bila Pn dalam kW, kalikan persamaan
di atas dengan 1,000.

Kalkulasi kebutuhan daya listrik

Kalkulasi kebutuhan daya listrik


pemanas dan penerangan
perlengkapan pemanas jenis resistif dan lampu pijar (konvensonal atau

halogen)
daya
nominal
kW
0.1
0.2
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
5
6
7
8
9
10

Kebutuhan arus
1-phase
127 V
0.79
1.58
3.94
7.9
11.8
15.8
19.7
23.6
27.6
31.5
35.4
39.4
47.2
55.1
63
71
79

1-phase
230 V
0.43
0.87
2.17
4.35
6.52
8.70
10.9
13
15.2
17.4
19.6
21.7
26.1
30.4
34.8
39.1
43.5

3-phase
230 V
0.25
0.50
1.26
2.51
3.77
5.02
6.28
7.53
8.72
10
11.3
12.6
15.1
17.6
20.1
22.6
25.1

3-phase
400 V
0.14
0.29
0.72
1.44
2.17
2.89
3.61
4.33
5.05
5.77
6.5
7.22
8.66
10.1
11.5
13
14.4

Kalkulasi kebutuhan daya listrik

Kalkulasi kebutuhan daya listrik


pemanas dan penerangan
q lampu fluoresen dan perlengkapan yang saling berhubungan

- lampu tabung fluoresen standar


Daya Pn (watt) yang diindikasikan pada tabung lampu fluoresen tidak mencakup
daya yang didisipasikan pada balas.
Arus yang digunakan oleh seluruh sirkit diberikan :
Pbalas + Pn
Ia =
U x cosj
dimana U = tegangan diaplikasikan ke lampu, dengan (kecuali selain yang
diindikasikan) :
p.f. = 0.6 tanpa koreksi faktor daya (PF)* kapasitor,
p.f. = 0.86 dengan koreksi PF* (tunggal atau tabung ganda),
p.f. = 0.96 untuk balas elektronik.
Bila balas tak ada rugi-rugi daya, maka digunakan 25% Pn
Table B10 memberikan nilai PF untuk berbagai macam balas.
* koreksi faktor daya seringkali ditinjau sbg kompensasi pengosongan tabung lampu.

Kalkulasi kebutuhan daya listrik

Kalkulasi kebutuhan daya listrik


lampu fluoresen
q tabung fluoresen kompak

Tabung fluoresen kompakmmenawarkan fitur ekonomi dan tahan lama yang sama dengan
tabung konvensional.
Tabung fluoresen umumnya digunakan di tempat umum yang diterangi secara permanen
(sebagai contoh : gang antar 2 gedung, jalan masuk, bar, dll...) dan dapat diletakkan dalam
situasi diterangi oleh lampu pijar yang lain.
Jenis lampu

Daya lampu

lampu bola dgn


balas integral
p.f. = 0.5 (1)

9
13
18
25
9
11
15
20
5
7
9
11
10
13
18
26

lampu elektronik
p.f. = 0.95 (1)

lampu dgn
starter
(tanpa
balas)

jenis
tunggal
bentuk U
p.f =0.35
jenis
ganda
bentuk U
p.f =0.45

daya
yg diserap (W)
9
13
18
25
9
11
15
20
10
11
13
15
15
18
23
31

Arus pd
220/240V (A)
0.090
0.115
0.160
0.205
0.070
0.090
0.135
0.155
0.185
0.175
0.170
0.155
0.190
0.165
0.220
0.315

(1) pf kira-kira 0.95 (nilai nol untuk V dan I berarti hampir sefase) tetapi faktor daya 0.5 yang terdapat pada
arus impulsif, menandakan puncaknya tertinggal setengah siklus.

tabel B11 : kebutuhan arus dan konsumsi daya lampu fluoresen kompak (pd 220V/240V-50Hz).

Kalkulasi kebutuhan daya listrik

Kalkulasi kebutuhan daya listrik


lampu fluoresen
daya
daya
tabung yg diserap
(W) (1) (W)
18
27
tabung tunggal
36
dengan starter
45
58
69
20
33
tabung tunggal tanpa
starter (2) dengan
40
54
bidang starting di luar
65
81
2x18
55
2x36
90
2x58
138
tabung kembar tnp starter 2x40
108
32
36
tabung tunggal dgn
balas frekwensi tinggi
50
56
p.f. = 0.96
72
tabung kembar dengan 2x32
balas frekwensi tinggi
2x50
112
p.f. = 0.96
Susunan lampu
starter dan balas

arus(A) pd 220/240V
PF tanpa PF dg
balas
koreksi koreksi elektronik
0.37
0.19
0.43
0.24
0.67
0.37
0.41
0.21
0.45
0.26
0.80
0.41
0.27
0.46
0.72
0.49
0.16
0.25
0.33
0.50

pnajang
tabung
(cm)
60
120
150
60
120
150
60
120
150
120
120
150
120
150

(1) Daya dalam watt seperti yang tertulis pada tabung


(2) Digunakan secara eksclusif selama operasi pemeliharaan

tabel B10 : kebutuhan arus dan konsumsi daya pada umumnya-tabung lampu fluoresen (pd 220V/240V - 50
Hz).

Kalkulasi kebutuhan daya listrik

Kalkulasi kebutuhan daya listrik


perhitungan kebutuhan daya sesungguhnya untuk beban berbeda-beda
q motor induksi : daya sesungguhnya dalam kVA (Pa) yg dicatu ke motor adalah

keluaran fungsi, efiesiensi motor dan faktor daya.


q motor 3-fase

Ia =

q motor 1-fase

Ia =

h = per unit efisiensi

p.f = faktor daya

Pn

3.U.h.p.f
Pn
U.h.p.f
keluaran kW
masukan kW

kW (masukan)
kVA (masukan)

Ia = kebutuhan arus
Pn = daya nominal (kW)
Pa = daya sesungguhnya (kVA)

Kalkulasi kebutuhan daya listrik

Kalkulasi kebutuhan daya listrik-motor induksi


arus pengasutan motor (Id) sesuai dg tipe motor
q pengasutan langsung ke jala-jala, motor sangkar

Id = 4.2 to 9 In (motor 2-pole)


Id = 4.2 s/d 7 In (>motor 2 kutub)
q untuk motors rotor-lilit dan motor DC

Id tergantung dari nilai resistans pengasutan pd sirkit rotor


Id = 1.5 s/d 3 In (nilai rata-rata 2.5 In)
q pengasutan Star-Delta - 3 In

Kalkulasi kebutuhan daya listrik

Soal-soal
1. Sebutkan faktor apa saja yang harus diperhatikan dalam merancang instalasi listrik ?
2. Apakah faktor ks ?
3. Diketahui sebuah gedung apartemen 5 lantai 220V/380V, tiap lantainya terdiri dari :
- Lantai 4: 6 konsumen, 36 kVA
- Lantai 3: 4 konsumen, 24 kVA
- Lantai 2: 5 konsumen, 30 kVA
- Lantai 1: 6 konsumen, 36 kVA
- Lantai G: 4 konsumen, 24 kVA
Tentukan :
a. Kebutuhan daya maksimum kVA tiap lantai ?
b. Besarnya arus per fase tiap lantai ?

Kalkulasi kebutuhan daya listrik

Jawaban
1. a. Kalkulasi kebutuhan daya maksimum
b. Luas penampang penghantar
c. Kalkulasi arus hubung singkat
2. Faktor ks adalah faktor yang digunakan untuk menentukan prosentase suplai untuk sirkit
beban mungkin terjadi pada umumnya.
3. Kalkulasi kebutuhan beban maksimum tiap lantai adalah sebagai berikut:

Lantai

4
3
2
1
G

Jumlah
Total
konsumen konsumen
per lantai
6
6
4
10
5
15
6
21
4
25

Faktor
ks
0.78
0.63
0.53
0.49
0.46

Kebutuhan
daya per lantai
kVA
36
24
30
36
24

Total
daya
kVA
36
60
90
126
150

Arus per
lantai
A
40.53
54.56
68.85
89.11
99.59

Perencanaan instalasi listrik

Ketentuan rencana instalasi listrik


Rencana instalasi listrik terdiri dari:
1. Gambar situasi, yang menunjukkan dengan jelas letak gedung atau bangunan tempat instalasi tersebut akan dipasang dan rencana
penyambungannya dengan sumber tenaga listrik.
2. Gambar instalasi yang meliputi:
a. rencana tata letak yang menunjukkan dengan jelas tata letak perlengkapan listrik beserta sarana kendalinya, seperti titik
lampu, kotak kontak, sakelar motor listrik, PHB, dan lain-lain.
b. rencana hubungan perlengkapan listrik dengan gawai pengendalinya seperti hubungan lampu dengan sakelarnya, motor
dengan pengasutnya, dan dengan gawai pengatur kecepatannya, yang merupakan sebagian dari sirkit akhir atau cabang
sirkit akhir.
c. gambar hubungan antara bagian sirkit akhir tersebut dalam butir b dan PHB yang bersangkutan, ataupun pemberian tanda
mengenai hubungan tersebut.
d. tanda ataupun keterangan yang jelas mengenai setiap perlengkapan listrik.
3. Diagram garis tunggal, yang meliputi:
a. diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran nominal komponennya;
b. keterangan mengenai jenis dan besar beban yang tepasang dan pembagiannya;
c. sistem pembumian;
d. ukuran dan jenis penghantar yang dipakai.

Perencanaan instalasi listrik

Ketentuan rencana instalasi listrik


4.

5.

6.

7.

8.

Gambar rinci yang meliputi:


a. perkiraan ukuran fisik PHB
b. cara pemasangan perlengkapan listrik
c. cara pemasangan kabel
d. cara kerja instalasi kendali
Perhitungan teknis bila dianggap perlu, yang meliputi antara lain:
a. susut tegangan
b. perbaikan faktor daya
c. beban terpasang dan kebutuhan maksimum
d. arus hubung pendek dan daya hubung pendek
e. tingkat penerangan
Tabel bahan instalasi, yang meliputi:
a. jumlah dan jenis kabel, penghantar dan perlengkapan
b. jumlah dan jenis perlengkapan bantu
c. jumlah dan jenis PHB
d. jumlah dan jenis armatur lampu
Uraian teknis yang meliputi:
a. ketentuan teknis perlengkapan listrik yang dipasang dan cara pemasangannya.
b. carap pengujian
c. jadwal waktu pelaksanaan
Perkiraan biaya.

LV Panel
NFB atau saklar utama.
Sekering bagi/NH Fuse
(Niederspannungs Hochleistungs)
Rak / rel TR
Pentanahan netral

1.08
2.02
3.61
5.31
6.35
7.58
9.09
10.97
13.71
16.37
28.87
34.64
48.72
46.19
54.85
64.95

4.0%
4.0%
4.0%
4.0%
4.0%
4.0%
4.0%
4.0%
4.0%
4.0%
4.5%
5.0%
5.5%
6.0%
6.0%
7.0%

2.76%
2.26%
1.81%
1.54%
1.49%
1.37%
1.31%
1.22%
1.17%
1.11%
1.37%
1.33%
1.34%
1.30%
1.22%
1.36%

11.0
9.0
7.2
6.2
6.0
5.5
5.2
4.9
4.7
4.4
5.5
5.3
5.4
5.2
4.9
5.4

Pemilihan Rating
MCCB/ ACB 400 V

3.0%
2.8%
2.5%
2.3%
2.2%
2.1%
2.0%
1.9%
1.9%
1.8%
2.5%
2.4%
2.7%
2.0%
1.9%
1.8%

Setting 95% Amp-Trip


400 V

25
50
100
160
200
250
315
400
500
630
800
1000
1250
1600
2000
2500

BERAT

KVA

VOLUME MINYAK

Amp

Tinggi - mm

Volt

Lebar - mm

KVA

Panjang - mm

BEBAN PENUH,
faktor daya = 1,
T=75 C

KVA

KW

mm

mm

mm

liter

Kg

AT

AF

96.9%

24

0.8
1.3
2.1
2.8
3.4
3.9
4.7
5.5
6.6
7.8
12.2
14.4
17.7
21.4
24.9
32.5

1,030
1,100
1,290
1,290
1,290
1,390
1,440
1,440
1,540
1,570
1,690
1,840
1,930
2,030
1,950
2,300

565
625
760
780
780
780
755
755
825
865
975
1,100
1,125
1,205
1,890
2,020

1,105
1,145
1,190
1,275
1,290
1,370
1,480
1,510
1,620
1,660
1,695
1,720
1,760
1,805
1,965
2,075

140
160
210
250
250
350
400
440
560
590
725
815
1,020
1,180
1,630
1,680

97.5%

49

98.0%

98

98.3%

157

98.3%

197

98.5%

246

98.5%

310

98.6%

395

98.7%

494

98.8%

622

98.5%

788

98.6%

986

98.6%

1,233

98.7%

1,579

98.8%

1,975

98.7%

2,468

DIMENSI

Total Rugi-rugi

Volt

Io

Rated
KVA

Efisiensi

BEBAN PENUH,
faktor daya = 1

Tegangan
jatuh 400V

Arus Io pada sisi


TR 400 Volt

Arus beban
nol

Impedansi Zsc

DATA STANDAR TRANSFORMATOR MINYAK RATING 20 KV / 400 VOLT

480

34

63

500

69

125

850

137

250

1,050

219

400

1,050

274

400

1,370

343

500

1,550

432

630

1,800

548

800

1,930

686

1,250

2,180

864

1,250

2,900

1,097

1,600

3,100

1,371

1,600

3,550

1,714

2,000

4,340

2,194

2,500

5,250

2,742

3,200

5,700

3,428

4,000

% reaktansi trafo =
X1

% resistansi trafo =
R1

% reaktansi total =
Xtot

% resistansi total =
Rtot

% impedansi total =
Ztot

kA hubung singkat sisi 400


V trafo

50% kontribusi HS motor =


4 x 50% I trafo

kA hubung singkat sisi 400


V trafo total

Seleksi rating kA CB sisi


400 V trafo 1.5 kali proteksi

4.0%
4.0%
4.0%
4.0%
4.0%
4.0%
4.0%
4.0%
4.0%
4.0%
4.5%
5.0%
5.5%
6.0%
6.0%
7.0%

20

%Xt

%Rt

%Xtot

%Rtot

%Ztot

kA

kA

kA

kA

0.0036% 0.0004%

3.98%

0.40%

3.98%

0.40%

4.00%

0.90

0.07

0.97

10

20

0.0072%

0.0072% 0.0007%

3.98%

0.40%

3.99%

0.40%

4.01%

1.80

0.14

1.95

10

20

692,800

0.0144%

0.0144% 0.0014%

3.98%

0.40%

3.99%

0.40%

4.01%

3.60

0.29

3.88

10

20

692,800

0.0231%

0.0230% 0.0023%

3.98%

0.40%

4.00%

0.40%

4.02%

5.74

0.46

6.20

15

20
20

692,800

0.0289%

0.0287% 0.0029%

3.98%

0.40%

4.01%

0.40%

4.03%

7.17

0.58

7.74

15

692,800

0.0361%

0.0359% 0.0036%

3.98%

0.40%

4.02%

0.40%

4.04%

8.94

0.72

9.66

20

20

692,800

0.0455%

0.0452% 0.0045%

3.98%

0.40%

4.03%

0.40%

4.05%

11.24

0.91

12.15

25

20

692,800

0.0577%

0.0575% 0.0057%

3.98%

0.40%

4.04%

0.40%

4.06%

14.23

1.15

15.38

25

20
20

692,800

0.0722%

0.0718% 0.0072%

3.98%

0.40%

4.05%

0.41%

4.07%

17.72

1.44

19.17

35

692,800

0.0909%

0.0905% 0.0090%

3.98%

0.40%

4.07%

0.41%

4.09%

22.23

1.82

24.05

35

20

692,800

0.1155%

0.1149% 0.0115%

4.48%

0.45%

4.59%

0.46%

4.62%

25.02

2.31

27.33

35

20

692,800

0.1443%

0.1436% 0.0144%

4.98%

0.50%

5.12%

0.51%

5.14%

28.06

2.89

30.95

50

20
20

692,800

0.1804%

0.1795% 0.0180%

5.47%

0.55%

5.65%

0.57%

5.68%

31.76

3.61

35.37

50

692,800

0.2309%

0.2298% 0.0230%

5.97%

0.60%

6.20%

0.62%

6.23%

37.06

4.62

41.68

65

20

692,800

0.2887%

0.2873% 0.0287%

5.97%

0.60%

6.26%

0.63%

6.29%

45.91

5.77

51.68

65

20

692,800

0.3609%

0.3591% 0.0359%

6.97%

0.70%

7.32%

0.73%

7.36%

49.02

7.22

56.24

75

Xsc/R

kVA

% Z1

% X1

692,800

0.0036%

692,800

10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10

400 V

CB

CB

% resistansi
sumber = R1

36
72
144
231
289
361
455
577
722
909
1,155
1,443
1,804
2,309
2,887
3,609

20 KV

Zsc = Z1sc + Ztsc

% R1

% reaktansi
sumber = X1

0.7
1.4
2.9
4.6
5.8
7.2
9.1
11.5
14.4
18.2
23.1
28.9
36.1
46.2
57.7
72.2

kA

% impedansi
sumber = Z1

25
50
100
160
200
250
315
400
500
630
800
1000
1250
1600
2000
2500

kVA hubung
singkat 20kV

Amp

Impedansi hubung
singkat (HS) 3 fase
sumber

Rasio reaktansi/
resistansi = Xsc/ R
= ( 5 s/d 12)

Amp

Data hubung singkat


20 kV (jika tidak
diketahui)
Arus hubung
singkat primer

Arus beban penuh


sisi sekunder

KVA

Impedansi Zsc

Rated
KVA
Trafo

Arus beban penuh


sisi primer

Arus beban
penuh

Ztsc

Z1sc

KALKULASI ARUS HUBUNG SINGKAT 3-FASE INSTALASI


BANGUNAN YANG MENGGUNAKAN TRANSFORMATOR
20KV/400 VOLT
Impedansi H-S
3 fase trafo

Impedansi H-S 3-fase


total

Contoh Soal :
Suatu bangunan tinggi menggunakan transformator minyak 2500 KVA, 20 KV/400 VOLT dengan impedansi 7%, jika data hubung singkat sisi sumber PLN
20 KV seperti tabel diatas dan kontribusi beban motor utilitas bangunan tersebut adalah 50% dari arus nominal transformator, tentukan rating kapasitas pemutusan kA
dari Circuit Breaker induk pada PUTR (Panel Utama Tegangan Rendah) agar instalasi listrik bangunan tersebut cukup aman dan terproteksi?
Jawaban :
Lihat tabel diatas, dng impedansi 7% trafo & data arus hubung singkat sumber primer 20 kA, diperoleh arus hubung singkat sisi 400 V transformator 49.02 kA.
Kontribusi arus hubung singkat dari motor adalah 4 x 50% arus nominal trafo = 7.22 kA ( berdasarkan arus starting DOL = 2 ~ 4 kali ). Jadi total kA = 56.24 kA
Jika kita menginginkan proteksi lebih 20 % dan agar umur Circuit Breaker induk PUTR lebih panjang maka gunakan rating 75 kA Air Circuit Breaker.

Lemari APP (TM&TR) 100A-500A (1)


Dengan tutup luar

Lemari APP (TM&TR) 100A-500A (2)

Material Lemari APP (100A-500A)


Tarif Tunggal dengan CT & kVAR

Anda mungkin juga menyukai