dalam ayat tersebut Allah tidak menggunakan kata-kata dan orang-orang yang membekukan
amarahnya.
Oleh karena itu, hentikanlah bisikan-bisikan syaitan yang membisikan kemustahilan dalam perubaan
karakter buruk, akan tetapi Berusahalah untuk melakukan yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan
kepada Allah dan jangan menjadi lemah (merasa tidak mampu-pen-).. (terj. HR. Muslim).
Sumber artikel : http://mutiarahakikat.blogspot.co.id/2012/10/akhlak-mulia-adalah-cerminaniman-di.html
Satu ayat terakhir QS Al Baqarah sering kali menjadi penyembuh bagi mereka yang berputus asa. Mereka
yang merasa tidak sanggup, namun saat diingatkan bahwa seberat apa pun beban yang kita pikul, pasti
manusia akan sanggup memikulnya, maka mereka kembali bersemangat lagi. Bagaimana tidak? Yang
mengatakannya adalah Allah Subhanahu wa taala, pasti benar.
Ya, tentu saja. Orang beriman akan merasakan semangat kembali. Mereka yakin dengan apa yang tertulis
dalam Al Quran. Mereka menjadi semangat kembali dan harapan itu tidak pernah sirna. Namun berbeda
dengan orang yang tidak beriman atau yang lemah imannya, meski kita sebutkan ayat itu berkali-kali, mereka
tetap saja mengatakan tidak sanggup, terlalu berat, keterlaluan, dan berputus asa.
Tumbuhkanlah iman itu. Yakinlah bahwa apa yang dikatakan Allah dalam QS Al Baqarah: 286 itu benar secara
mutlak. Anda tidak akan pernah putus asa, Anda akan tetap memiliki harapan.
Jika Anda orang beriman, saat Anda mendengar ayat ini: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
dengan kesanggupannya. (QS. Al Baqarah:286), maka harapan Anda akan tumbuh kembali. Harapan itu tidak
pernah sirna selama iman ada di dada.