Anda di halaman 1dari 12

PAPER EKONOMI

KELOMPOK 2
OPPORTUNITY COST, MARKET ECONOMY,
AND BETTER OFF

Disusun oleh:
JUFRI UBAY-NIM.26020115100074
BRILLIAN ABDILLAH DESTIN-NIM.26020115140075
MUHAMMAD NAUFAL PRINANDA-NIM.26020115140076

JURUSAN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2015

DAFTAR ISI
DAFTAR ISIi
BAB I : PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang.1
1.2 Tujuan..1
BAB II : PEMBAHASAN..2
2.1 Biaya Peluang (Opportunity Cost)...2
2.2 Sistem Pasar (Market Economy)..4
2.3 Better Off..5
BAB III : PENUTUP...8
3.1 Simpulan..8
3.2 Saran....9
DAFTAR PUSTAKA10

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pilihan ekonomi adalah keputusan sadar untuk menggunakan sumber daya yang langka
dengan cara tertentu. Kita harus memutuskan untuk memilih dan menentukan berapa banyak
barang yang akan dibeli. Untuk membuat pilihan, kita perlu menyeimbangkan manfaat yang
kita peroleh jika kita memiliki sesuatu dan biaya yang harus kita keluarkan jika kita harus
mengorbankan sesuatu. Selain itu, faktor keterbatasan bahan pemuas bagi tiap individu yang
memiliki keinginan tidak terbatas menjadi suatu masalah yang dialami di hidup ini. Oleh
karena itulah muncul suatu konsep yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan yaitu biaya
peluang (opportunity cost).
Selain munculnya biaya peluang, ekonomi merumuskan adanya suatu tempat dimana
terjadinya kegiatan ekonomi secara berkala dan dinamakan pasar. Sebuah system yang
dinamakan ekonomi pasar (Market Economy) mengandalkan interaksi kekuatan antara
permintaan dan penawaran sebagai suatu alokasi yang efisien. Jika harga smeakin tinggi,
berarti permintaan atas barang tersebut pun semakin tinggi. Hal ini pun berlaku sebaliknya.
Salah satu yang menjadi pembeda dalam konsep ekonomi pasar adalah sedikitnya peran
pemerintah didalamnya, walaupun pada kenyataannya hal ini hampir mustahil.
Dengan adanya keterbatasan sumber daya dan kebebasan dalam membentuk suatu
mekanisme pasar pada masyarakat, tidak heran jika satu hal lagi yang muncul sebagai konsep
ekonomi adalah pelakunya. Salah satu pelaku yang memiliki peran besar dalam ekonomi
adalah pedagang dalam bentuk yang bermacam-macam. Praktik perdagangan jelas menjadi
salah satu hal yang berpengaruh pada kegiatan ekonomi. Hal ini pun menumbuhkan suatu
pandangan jika perdagangan dapat membuat semua pihak menjadi lebih baik, atau yang biasa
disebut sebagai better off.
Tiga hal tersebut adalah contoh konsep ekonomi yang saling berhubungan. Dengan
adanya ketiga hal tersebut yang disadari ataupun tidak berpengaruh pada kegiatan ekonomi
tiap individunya, perlu adanya pendalaman materi pada ketiga hal yang juga sebagai dasar
munculnya ekonomi dan teori-teori lainnya yang berkaitan.

1.2 Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.

Mengetahui apa itu biaya peluang dan contohya


Mengetahui arti pasar
Mengetahui sistem ekonomi pasar
Mengetahui pengaruh perdagangan yang menjadikkanya baik untuk banyak pihak
Memenuhi nilai tugas

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Biaya Peluang (Opportunity Cost)
Biaya peluang adalah biaya yang timbul akibat memilih sebuah peluang terbaik dari
beberapa alternatif yang tersedia. Biaya peluang muncul, karena adanya pilihan yang
dilakukan individu-individu, perusahaan, dan masyarakat atas kelangkaan yang dihadapi.
Dengan terbatasnya sumber daya, maka tiap-tiap pelaku ekonomi harus menentukan
pilihannya atas kelangkaan yang ada. Ketika seseorang dihadapkan pada beberapa alternatif
pilihan dan harus memilih salah satu di antaranya maka alternatif yang tidak dipilihnya itulah
yang menjadi biaya peluang. Biaya peluang dapat ditemukan dalam setiap kondisi dimana
harus diambil keputusan akibat adanya kelangkaan untuk memperoleh kepuasan atau hasil
maksimal. Biaya peluang merupakan salah satu cara untuk melakukan perhitungan dari
sesuatu biaya. Bukan saja untuk mengenali dan menambahkan biaya ke proyek, tetapi juga
mengenali cara alternatif lainnya untuk menghabiskan suatu jumlah uang yang sama.
Pengertian lain mengenai biaya peluang adalah biaya yang dikorbankan untuk
menggunakan sumber daya bagi tujuan tertentu, yang diukur dengan manfaat yang dilepasnya
karena tidak menggunakan untuk tujuan lain
Sebagai contoh sebut saja ada seorang siswa bernama Rini yang mempunyai tabungan
sebesar Rp.150.000. Rini tersebut bingung ingin dia belanjakan apa uang tabungannya
tersebut. Apakah ingin dibelanjakan kaos apa ingin dibelanjakan kemeja. Tabungan Rini
tersebutlah yang disebut biaya peluang.
Dari contoh yang dijelaskan di atas, kita bisa menghitung biaya peluang untuk
mencari opsi atau pilihan yang tepat. Sebagai mana diketahui, bahwa Rini memiliki biaya
peluang sebesar Rp.150.000 yang ingin dibelikan kaos dan kemeja. Jika harga kaos
perpotong sebesar Rp.25.000 dan harga perpotong kemeja adalah Rp.50.000 maka ada
beberapa opsi atau pilihan dari kombinasi pembelian kaos dan kemjea tersebut. Berikut
adalah kombinasi pilihannya:
Kombinasi

Jumlah Kaos

Jumlah Kemeja

Uang yang dikeluarkan

Rp.175.000

Rp.125.000

Rp.150.000

Rp.125.000

Rp.150.000

Rp.150.000

Kombinasi A tidak dipilih Rini, karena uangnya tidak cukup, seandainya Rini memilih
kombinasi A, ia harus menambah Rp25.000,00. Pada kombinasi B ia mendapat 1 kemeja dan
2 kaos tetapi uangnya masih lebih. Sementara itu pada kombinasi C ia mendapat 2 kemeja
dan 2 kaos. Karena ingin mendapat kaos lebih banyak dan memaksimalkan uangnya, Rini
memutuskan untuk memilih kombinasi E. Pada kombinasi E ini, Rini akan mendapatkan 2
tambahan kaos dengan mengorbankan 1 kemeja.

Garis miring pada kurva menunjukkan garis batas antara kombinasi yang bisa dicapai yaitu
titik C, E, dan F. Adapun yang tidak dapat dicapai terlihat pada titik A. Sementara itu pada
titik B dan D kombinasi dapat dicapai, namun penggunaan uang tidak maksimal.
Di dalam rumah tangga produsen yang menghasilkan lebih dari satu komoditas sering
dihadapkan pada kemungkinan kombinasi sumber daya untuk menghasilkan output yang
maksimal. Sebuah kurva yang menggambarkan berbagai kemungkinan kombinasi maksimum
out put (barang dan jasa) yang dapat dihasilkan pada suatu waktu ketika sumber daya dan
teknologi digunakan sepenuhnya disebut dengan Kurva Kemungkinan Produksi ( Production
Possibility Curve)
Walaupun biaya peluang (opportunity cost) kadang-kadang sulit untuk dihitung, efek
dari biaya peluang sangatlah universal dan nyata pada tingkat perorangan. Bahkan, prinsip
ini dapat diaplikasikan kepada semua keputusan, dan bukan hanya bidang ekonomi. Perlu
diingat bahwa biaya peluang bukanlah jumlah dari alternatif yang ada, melainkan lebih
kepada keuntungan dari suatu pilihan alternatif yang terbaik. Biaya peluang yang sebenarnya,

merupakan keuntungan yang akan hilang dalam jumlah terbesar di antara alternatif-alternatif
yang telah disebutkan tadi.

2.2 Sistem Pasar (Market Economy)


Sebuah sistem pasar (Market Economy) adalah suatu perekonomian di mana
keputusan mengenai investasi, produksi, dan distribusi didasarkan pada penawaran dan
permintaan,dan harga barang dan jasa ditentukan dalam sistem harga bebas. Ciri khas utama
dari sistem pasar adalah bahwa keputusan investasi dan alokasi barang-barang produksi
terutama dibuat oleh negosiasi melalui pasar. Hal ini kontras dengan ekonomi terencana, di
mana keputusan investasi dan produksi yang diwujudkan dalam rencana produksi.
Pengertian pasar menurut arti sempit adalah tempat terjadinya transaksi jual beli
(penjualan dan pembelian) yang dilakukan oleh penjual dan pembeli yang terjadi pada waktu
dan tempat tertentu. Sedangkan, definisi pasar secara luas menurut W.J. Stanton adalah
orang-orang yang mempunyai keinginan untuk memenuhi kebutuhan, uang untuk belanja
serata kemauan untuk membelanjakannya.
Pasar sendiri yang memiliki contoh seperti pasar tradisional, pasar modern, bursa
efek, dan bursa kerja berfungsi sebagai:
1. Sarana distribusi
Dengan adanya pasar, produsen dapat berhubungan baik secara langsung
maupun tidak langsung untuk menawarkan hasil produksinya pada konsumen.
2. Pembentuk harga
Dipasar terjadi tawar menawar antara penjual dan pembeli sehingga
terbentuklah harga.
3. Sarana promosi
Dengan berbagai macam cara para produsen memperkenalkan hasil produksi
kepada konsumen sehingga para konsumen berniat membeli barang tersebut.

Sistem pasar dapat berkisar dari hipotesis laissez-faire dan varian pasar bebas ke pasar
diatur dalam varian intervensionis. Pada kenyataannya, sistem pasar tidak ada dalam bentuk
murni, karena masyarakat dan pemerintah secara sadar atupun tidak telah mengatur diri
mereka dalam berbagai hal(khususnya yang berhubungan dengan pasar itu sendiri).
Pandangan yang berbeda pun muncul pada peran kuat pemerintah yang harus mampu untuk
membimbing sistem pasar dan menyikapi ketidaksetaraan yang terjadi di suatu pasar.
Sebagian besar system pasar yang ada, termasuk tingkat perencanaan ekonomi atau kegiatan
kemana negara diarahkan dalam eknonomi, dapat dikatakan sebagai ekonomi campuran.
Ekonomi pasar bebas kadang-kadang digunakan secara sinonim dengan ekonomi pasar.

Ekonomi pasar tidak menyatakan adanya milik pribadi dalam alat-alat produksi.
Sebuah ekonomi pasar dapat terdiri dari berbagai jenis koperasi, kolektif atau lembaga negara
otonom yang memperoleh dan barang modal pertukaran di pasar modal, memanfaatkan
sistem harga bebas untuk mengalokasikan barang modal dan tenaga kerja. Ada banyak variasi
dari sosialisme pasar, beberapa yang melibatkan perusahaan milik karyawan berdasarkan
manajemen diri dan ada pula model yang melibatkan kepemilikan publik dari alat-alat
produksi di mana barang modal yang dialokasikan melalui pasar.
Kenyataannya, sistem pasar bebas lebih banyak mengacu pada sistem ekonomi
kapitalis di mana harga barang dan jasa yang diatur secara bebas oleh kekuatan penawaran
dan permintaan dan diperbolehkan untuk mencapai titik keseimbangan mereka tanpa adanya
pengaruh dari kebijakan pemerintah. Ini biasanya memerlukan dukungan untuk menghasilkan
suatu pasar yang sangat kompetitif dengan kepemilikan pribadi dari usaha produktif.
Kapitalisme umumnya mengacu pada sistem ekonomi di mana alat-alat produksi yang
sebagian besar atau seluruhnya dimiliki dan dioperasikan untuk keuntungan yang terstruktur
pada proses akumulasi modal.
Secara umum, dalam sistem kapitalis, nilai investasi, distribusi, pendapatan, dan
harga ditentukan oleh pasar, baik diatur atau tidak diatur. Dalam sistem kapitalis negara, pasar
yang diandalkan sedikit, dengan negara sangat bergantung pada baik perencanaan ekonomi
tidak langsung dan / atau badan usaha milik negara untuk mengakumulasi modal. Dalam
kapitalisme, harga menentukan skala permintaan-pasokan. Misalnya, permintaan yang lebih
tinggi untuk barang dan jasa tertentu mengakibatkan harga yang lebih tinggi dan permintaan
yang lebih rendah untuk barang-barang tertentu mengakibatkan harga yang lebih rendah
Satu konsep sistem pasar yang lainnya adalah system ekonomi sosialis. Sosialisme
pasar mengacu pada berbagai jenis sistem ekonomi di mana alat-alat produksi dan lembagalembaga ekonomi dominan baik milik publik atau kooperatif yang dimiliki tetap dioperasikan
sesuai dengan aturan penawaran dan permintaan. Tujuan dari ekonomi pasar sosial adalah
untuk mewujudkan kemakmuran dikombinasikan dengan kemungkinan jaminan sosial
terbaik. Salah satu perbedaan dari ekonomi pasar bebas adalah bahwa negara tidak pasif,
tetapi mengambil langkah-langkah pengaturan yang aktif. Kebijakan sosial memiliki titik
berat pada kebijakan ketenagakerjaan, perumahan dan pendidikan, serta menyeimbangkan
sosio-politik yang termotivasi dari distribusi untuk meningkatkan pendapatan serta
pertumbuhan ekonomi yang baik untuk semua.
Salah satu yang membedakan antara sosialisme non-pasar dan sosialisme pasar adalah
adanya pasar untuk faktor-faktor produksi dan kriteria keuntungan yang nyata bagi
perusahaan. Laba yang diperoleh dari perusahaan milik publik dapat digunakan untuk
beberapa hal seperti investasi untuk produksi lebih lanjut,untuk membiayai pelayanan
pemerintah dan sosial, ataupun untuk didistribusikan kepada masyarakat luas melalui dividen
sosial atau sistem penghasilan dasar.

2.3 Better Off


Salah satu konsep yang ada dalam ekonomi adalah better off. Better off sendiri
memiliki arti sederhana yaitu perdagangan dapat membuat semua pihak menjadi lebih baik.
Dengan berdagang dan menjajakan spesialisasi masing- masing individu, akan tercipta

sebuah mutualisme yang dapat menguntungkan semua orang. Perdagangan yang terjadi bisa
antar individu, antar kelompok, dan lebih besarnya lagi, antar negara. Perdagangan
memungkinkan setiap orang untuk mengkhususkan diri pada hal terbaik yang bisa
dilakukannya, apakah itu pertanian, menjahit, atau membangun rumah. Dengan cara yang
sama, negara-negara dapat mengkhususkan diri dalam apa yang mereka lakukan yang terbaik.
Ada Negara yang bagus dalam produksi tekstilnya, ada pula Negara yang baik dalam
pengelolaan sumber daya manusianya, dan sebagaiya. Dalam kedua kasus tersebut, setiap
orang dan Negara pun nantinya mendapatkan berbagai pilihan yang lebih banyak dengan
harga-harga pula yang bervariasi.
Kemajuan yang telah di capai berbagai perekonomian, terutama perekonomian
neagara-negara maju,membuktikan bahwa pada perdangangan merupakan cara yang efisien
untuk mengembangkan perekonomian. Peradangangan dapat mendorong perkembangan
ekonomi di sebabkan karena ia memiliki beberapa kebaikan, seperti:
1. Perdagangan memberi perangsang untuk kegiatan usaha
Perdagangan akan terus menerus mengalami perubahan. Beberapa factor seperti pertambahan
pendapatan,kemajuan teknologi dan pertambahan penduduk akan menambah permintaan
akan suatu barang ataupun jasa. Hal ini dapat menjadi kesempatan untuk membuka suatu
usaha dalam berbagai bidang agar bisa memenuhi permintaan yang ada dengan cara sendirsendiri.
2. Perdagangan memberi perangsang untuk memperoleh keahlian modern
Perdagangan yang semakin luas bearti lebih banyak barang yang di produksi.Tidak heran,
demi mempercepat pertambahan produksi, dibutuhkan teknologi yang lebih modern dan
harus di gunakan untuk kemahiran tehnik keahlian dan cara memproduksi secara modern.
Kemahiran ini pun menjadi suatu pembelajran yang dapat digunakan dan akhirnya
menambah keahlian dari para pedagangnya.
3. Perdagangan menggalakkan penggunaan barang dan faktor produksi secara efisien
Harga ataua barang di tentukan oleh permintaan dan kelangkaan. Makin besar permintaan
makin besar haganya,dan makin langka penawarannya akan semakin tinggi harganya. Para
pedangang pun akan menggunakan factor-faktor produksi yang dimiliki seefisien mungkin
agar tidak terbuang sia-sia dan alih-aih bisa meningkatkan pendapatan.
4. Perdagangan menumbuhkan kreativitas dan kebebasan dalam berdagang
Perdagangan dapat meningkatkan kreativitas pada para pedagangnya. Mereka akan mencari
suatu alternative untuk bisa membuat hasil dagangannya laku dengan cara- cara yang
berbeda. Selain itu, diberi kebebasan pula kepada para pedagang agar dapat menjual
dagangannya secara luas.
5. Perdagangan menimbulkan adanya relasi antar pedagang dan pembeli
Tidak dapat dipungkiri, baik dalam skala perdagangan kecil seperti dalm rumah tangga
ataupun yang besar sekalipun seperti antar Negara, perdagangan akan menambah relasi dan
nya. hubungan antar penjua dan pembelia. Relasi karena perdagangan ini bisa menjadi suatu
hal yang baik karena adanya hubungan yang saling berkaitan.

Dalam suatu perdagangan, jelas sekali jika sumber daya yang dibutuhkan untuk
berdagang pun sebenarnya terbatas..Tidak ada lahan yang cukup untuk mendukung sejumlah
besar faktor produksi yang tinggi karena dipengaruhi permintaannya. Oleh karena itu, dalam
prakteknya, kita akan mengenal kompetisi, karena kompetisi merupakan implikasi dari
adanya keuntungan dalam perdagangan. Kompetisi yang terjadi pun bisa mencakup banyak
hal. Contohnya, kompetisi dalam mendapatkan bahan produksi yang murah dan berkualitas,
kompetisi dalam menentukan harga, kompetisi dalam menentukan ide pemasaran, dan jenis
kompetisi lainnya yang terjadi pada skala kecil maupun skala besar dalam perdagangan.
Memang benar, bahwa perdagangan bebas tidak selalu membuat semua orang atau
Negara menjadi lebih baik dengan system-sistem yang ada. Walaupun dalam keadaan tertentu
perdagangan pun dapat menimbulkan beberapa akibat buruk sehingga memerlukan campur
tangan pemerintah untuk memperbaikinya. Secara khusus, teori pekerja keras Perdagangan
Internasional menunjukkan bahwa ketika negara memulai perdagangan dengan satu sama
lain, faktor produksi yang cukup melimpah di masing-masing negara menjadi lebih baik,
sedangkan faktor yang langka relatif menjadi lebih buruk. Ini menyiratkan bahwa membuka
perdagangan akan membuat suatu Negara menjadi lebih baik, dengan tenaga kerja yang
terampil akan lebih banyak daripada tenaga kerja tidak terampil.
Tetapi jika kita menutup diri dari perdagangan, berarti juga seperti bunuh diri. Tanpa
adanya perdagangan, kita hanya mampu mengkonsumsi tanpa adanya inovasi yang nantinya
dapat menunjukkan ketidakmampuan dalam suatu perdagangan. Banyak hal yang kita tidak
dapat peroleh selain dari perdagangan, yang mempunyai arti bahwa kebutuhan hidup pun
yang harus dipenuhi tetap ada yang kita butuhkan dari praktik perdagangan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kegiatan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari secara disadari ataupun tidak muncul
dengan sendirinya. Para ekonom pun setuju jika prinsip ekonomi yang menyatakan jika
adanya kelangkaan dalam hidup ini disebabkan karena kemauan manusia yang tidak terbatas
dalam segala hal sedangkan alat pemuas tersebut jumlahnya terbatas menjadi satu faktor
utama yang memunculkan ekonomi itu sendiri. Bermula dari konsep tersebut, tidak heran jika
ekonomi meluas menjadi banyak hal dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan yang tidak
sebanding dengan jumlah sumbernya, baik dalam skala individu sampai ke skala Negara.
Karena kebutuhan harus tetap dipenuhi, muncul berbagai pilihan yang dapat menunjang
keinginan tersebut. Namun, tiap pelaku ekonomi pun memiliki keterbatasan dalam hal yang
berbeda, sehingga mereka tidak dapat mendapatkan semua pilihan yang diinginkan tersebut.
Dari sini, biaya peluang (opportunity cost) yang berarti biaya yang timbul akibat memilih
sebuah peluang terbaik dari beberapa alternatif yang tersedia dan mengorbankan hal lain yang
tidak dipilih muncul. Kondisi ini sering terjadi hampir pada semua aspek hidup, tidak hanya
hal yang berhubungan dengan ekonomi. Dengan adanya pilihan pun memungkinkan adanya
kombinasi dari barang-barang yang harus dipilih oleh para pelaku ekonominya.
Pelaku ekonomi selain berhubungan dengan kelangkaan juga berhubungan dengan
suatu system yang dapat dibentuk. Adalah system pasar atau yang biasa disebut ekonomi
pasar (Market Economy) sebagai satu perwujudan dimana pelaku ekonomi dapat membentuk
keputusan mengenai investasi, produksi, dan distribusi didasarkan pada penawaran dan
permintaan,dan harga barang dan jasa ditentukan dalam sistem harga bebas. Sistem pasar
secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu system pasar kapitalis dan system pasar
sosialis. Sistem pasar kapitalis menjadikan beberapa nilainya bergantung pada pasar dengan
tetap mengalokasikan modal, dan harga berperan dalam menentukan permintaan pasokan.
Sedangkan, system pasar sosialis lebih menitikberatkan pada kesejahteraan rakyatnya dimana
system ekonomi yang terjadi tetap mengikuti prinsip permintaan dan penawaran yang telah
ada. Secara teoretis, system pasar muncul tanpa ada campur tangan dari pemerintah, namun
pada kenyataannya hal tersebut tidak terjadi karena bantuan pemerintah untuk mengatur tetap
dibutuhkan.
Sementara itu, perdagangan menjadi satu hal yang tidak dapat dijauhakn baik dari
suatu system pasar ataupun dari praktik biaya peluang. Perdagangan dalam bentuk yang
beragam memang memberikan banyak efek positif pada masyarakat ataupun Negara. Konsep
perdagangan dapat membuat semua pihak menjadi lebih baik atau biasa disebut better off,
memang konkrit adanya. Suatu perdagangan dapat mendorong perkembangan ekonomi dalam
skala keil dan besar dari beberapa faktornya. Selain itu, dengan adanya perdagangan juga bisa
menumbuhan kompetisi yang semakin memacu para pelaku perdagangan untuk bersaing dan

berinovasi terus menerus, walapun kadang ada pula yang menggunakan cara yang tidak
benar. Memang tidak semua perdagangan adalah baik, namun jika sampai menutup diri dari
perdagangan, berarti suatu pelaku ekonomi tersebut menutup diri pula pada kemajuan yang
bisa dicapai.

3.2 Saran
Sebagai pelaku ekonomi, kita harus peka terhadap krisis ekonomi yang terjadi secara
global. Apalagi, dengan adanya krisis global ini kita harus bisa menimbang kembali pilihanpilihan atas barang ataupun jasa yang akan kita konsumsi, apakah penting sekali atau pun
tidak, apakah dananya lebih baik dialokasikan pada hal lain atau tidak, dan lain sebagainya.
Selain itu, sumber daya semakin menipis, dan oleh karena itulah kita harus melakukan
penghematan seefisien mungkin. Pilihlah barang-barang alternatif yang lebih ramah
lingkungan, yang mudah diperbaharui, dan tidak merusak ekosistem alam itu sendiri. Oleh
karena itu, perlulah adanya prioritas atas barang dan jasa yang kita butuhkan.
Selain itu, peran pemerintah sebenarnya sangatlah kuat pada hal ekonomi yang
menyangkut pada skala yang lebih besar. Hal yang harus diperhatikan dan juga diwujudkan
adalah perlu dibenahinya perdagangan yang terjadi di Indonesia saat ini, jangan lagi adanya
kebijakan-kebijakan dan praktik yang malah merugikan bangsa sendiri. Seharusnya,
perdagangan dengan menggunakan kekayaan Indonesia itu sendiri dapat membuat Negara
menjadi lebih baik. Dengan adanya sistem dan regulasi yang baik, maka dimulai dari
perdaganganlah Indonesia dapat mengejar ketertinggalannya dalam hal ekonomi dan nantinya
menjadi Negara maju dan sadar ekonomi.
Dengan adanya dukungan pemerintah yang pro aktif juga peran serta masyarakat
Indonesia khususnya dalam menanggulangi krisis global dan masalah ekonomi lainnya yang
muncul saat ini, semoga dapat mengatasi masalah ekonomi yang terjadi sambil tetap berusaha
memajukan Indonesia agar menjadi Negara dengan masyarakat yang tidak awam
perekonomian dan akhirnya tidak dibodohi kembali untuk kesekian kalinya.

Daftar Pustaka
http://www.zonasiswa.com/2014/07/biaya-peluang-opportunity-cost.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Market_economy
https://otoyurangsunda.wordpress.com/2011/11/23/pengantar-ilmuekonomi-review-bab-1-5/
https://www.emptywheel.net/2015/08/03/mankiws-principles-ofeconomics-part-5-trade-can-make-everyone-better-off/
http://yuwanitayusfina.blogspot.co.id/2014/10/makalah-perekonomianpasar.html

Anda mungkin juga menyukai