Anda di halaman 1dari 12

TAKSONOMI BLOOM HARUS DIJADIKAN ACUAN DALAM

MENENTUKAN KKM PADA ASPEK KOMPLEKSITAS


Posted by PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN on Friday, March 4, 2016

Seperti diketahui setidaknya ada tiga aspek yang perlu diperhatikan oleh guru
dalam membuat Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKM), yakni Aspek
Kompleksitas, Aspek Sumber Daya Pendukung, dan Intake. Apabila intake
siswa dapat dilihat dari nili rapot sebelumnya, nilai tes masuk, nilai pre tes dan
lainnya. Aspek daya dukung dapat dilihat dari ketersediaan sarana dan
prasarana yang dapat membantu keterlaksanaan kegiatan pembelajaran.
Sedangkan aspek kompleksitas dilihat dari tingkat kedalaman materi atau
tingkat kesukaran siswa dalam memahami materi belajar.

Hasil analisis yang penulis lakukan terhadap Kriteria Ketuntasan Belajar


Minimal (KKM) yang dibuat guru, ternyata masih banyak guru yang kurang
cermat dalam menentukakan tingkat kompleksitas materi pembelajaran. Salah
satu acuan dalam menentukan kompleksitas materi pembelajaran adalah
dengan memperhatikan kata kerja yang digunakan sebagai indikator hasil
pembelajaran. Itulah sebabnya guru harus memahami Taksonomi Bloom.
Jangan sampai kata kerja dalam kompetensi dasar atau indikator yang
diminta hanya menyebutkan atau mendeskripsikan masuk katagori
kompleksitas sedang atau tinggi.
Bloom dalam Dimyati dan Mudjiono (2006 : 26-27) mengklasifikasikan
prestasi belajar dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Prestasi belajar dalam ranah kognitif terdiri dari enam kategori yaitu :
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
1) Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari
dan tersimpan dalam ingatan. Hubungan antara fakta dan konsep mata
pelajaran. Hal ini dideteksi melalui keberhasilan menjawab tes dalam aspek
pemahaman. Pengetahuan itu berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian,
kaidah, teori, prinsip, atau metode.
2) Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal
yang telah dipelajari

3) Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk


menghadapi masalah yang nyata dan baru, misalnya menggunakan prinsip
4) Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagianbagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik, misalnya
mengurangi masalah menjadi bagian yang lebih kecil.
5) Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru, misalnya
kemampuan menyusun suatu program kerja
6) Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal
berdasarkan kriteria tertentu, misalnya kemampuan menilai hasil karangan.

Keenam jenis perilaku di atas bersifat hierarkis, artinya perilaku pengetahuan


tergolong rendah, dan perilaku evaluasi tergolong tertinggi.
Berikut ini adalah daftar kata kerja untuk Ranah Kognitif

Jenis
Prilaku
Pengetahu
an
(C1)

Kemampuan Internal

Kata
Kerja
Operasional
Mengetahui ................
Mengidentifikasik
misalnya: istilah, fakta, aturan, urutan, an
metode
Menyebutkan
Menunjukkan
Memberi
nama
pada ...
Menyusun daftar
Menggaris
bawahi
Menjodohkan
Mmemilih
Memberi definisi
Menyatakan

Pemahama Menterjemahkan
n
Menafsirkan
(C2)
Memperkirakan

Menjelaskan
Menguraikan
Merumuskan
Merangkum
Menentukan ................
Mengubah
Memberi contoh
misalnya: metode,
prosedur.
Menyadur
Meramalkan
Memahami ...................
Menyimpulkan
misalnya: konsep, kaidah, prinsip, kaitan Memperkirakan
antara fakta isi pokok
Menerangkan
Mengartikan
Menginterpretasikan...
misalnya: tabel, grafik, bagan

Penerapan
(C3)

Memecahkan masalah
Membuat bagan/ grafik
Menggunakan ..............
misalnya:
metode, prosedur,
kaidah, prinsip

Menggantikan
Menarik
kesimpulan
Meringkas
Mengembangkan
Membuktikan
dll.
Mendemonstrasik
an
Menghitung
Menghubungkan
Melakukan
konsep, Membuktikan
Menghasilkan
Meragakan

Melengkapi
Menyesuaikan
Menemukan
dll.
Analisis
(C4)

Mengenali kesalahan
Membedakan ...............
misalnya: fakta-fakta
Menganalisis ................
misalnya: struktur,
bagian, hubungan

Memisahkan
Menyeleksi
Memilih
Membandingkan
Mempertentangk
an
Menguraikan
Membagi
Membuat diagran
Menganalisis
Mendistribusikan
Memilah-milah
Menerima
pendapat
dll.

Sintesis
(C5)

Menghasilkan ...............
misalnya: klasifikasi,
teori
Menyusun ....................
misalnya:
laporan,
skema, program, proposal

Evaluasi
(C6)

Menilai berdasarkan
norma internal ..............
misalnya: hasil karya, mutu ka
rangan, dll.

Mengkategorikan
karangan, Mengkombinasik
an
Mengarang
Merancang
rencana, Menciptakan
Mendesain
Menyusun
kembali
Merangkaikan
Menyimpulkan
Membuat pola
dll.
Memperbandingk
an
Menyimpulkan
(akhir)
Mengkritik
Menilai
Mengevaluasi
Memberi saran
Menberi

argumentasi
Menafsirkan
Merekomendasi
Memutuskan
dll.

Ranah afektif menjadi lebih rinci lagi ke dalam lima jenjang, yaitu:
1. Penerimaan (Receiving/Attending) Penerimaan atau Receiving adalah
kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang
datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lainlain.
Termasuk dalam jenjang ini misalnya adalah: kesadaran dan keinginan untuk
menerima stimulus, mengontrol dan menyeleksi gejalagejala atau rangsangan
yang datang dari luar. Receiving atau attenting juga sering di beri pengertian
sebagai kemauan untuk memperhatikan suatu kegiatan atau suatu objek.
Pada jenjang ini peserta didik dibina agar mereka bersedia menerima nilai
atau nilainilai yang di ajarkan kepada mereka, dan mereka mau
menggabungkan diri kedalam nilai itu atau mengidentifikasikan diri dengan
nilai itu.
2. Tanggapan (Responding) Tanggapan atau Responding mengandung arti
adanya partisipasi aktif. Jadi kemampuan menanggapi adalah kemampuan
yang dimiliki oleh seseorang untuk mengikut sertakan dirinya secara aktif
dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya salah satu cara.
Jenjang ini lebih tinggi daripada jenjang receiving.
3. Penghargaan (Valuing) Menilai atau menghargai artinya memberikan nilai atau
memberikan penghargaan terhadap suatu kegiatan atau obyek. Dalam kaitan
dalam proses belajar mengajar, peserta didik disini tidak hanya mau
menerima nilai yang diajarkan tetapi mereka telah berkemampuan untuk
menilai konsep atau fenomena, yaitu baik atau buruk. Bila suatu ajaran yang
telah mampu mereka nilai dan mampu untuk mengatakan itu adalah baik,
maka ini berarti bahwa peserta didik telah menjalani proses penilaian.
4. Pengorganisasian (Organization) Mengatur atau mengorganisasikan artinya
mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru yang
universal, yang membawa pada perbaikan umum. Mengatur atau
mengorganisasikan merupakan pengembangan dari nilai kedalam satu sistem
organisasi, termasuk didalamnya hubungan satu nilai denagan nilai lain.,
pemantapan dan perioritas nilai yang telah dimilikinya

5. Karakterisasi Berdasarkan Nilainilai (Characterization by a Value or Value


Complex) Ini lebih mengacu kepada karakter dan daya hidup sesorang.
Tujuan dalam kategori ini ada hubungannya dengan keteraturan pribadi,
sosial dan emosi jiwa. Yaitu keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki
oleh seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
Nilai itu telah tertanam secara konsisten pada sistemnya dan telah
mempengaruhi emosinya. Pada jenjang ini peserta didik telah memiliki sistem
nilai yang mengontrol tingkah lakunya untuk waktu yang lama, sehingga
membentu karakteristik pola hidup tingkah lakunya menjadi lebih konsisten,
menetap dan lebih mudah diperkirakan.

Kelima jenis perilaku tersebut tampak mengandung tumpang tindih dan juga
berisi kemampuan kognitif. Kelima jenis perilaku tersebut bersifat hierarkis.
Perilaku penerimaan merupakan jenis perilaku perilaku terendah dan perilaku
pembentukan pola hidup merupakan jenis perilaku tertinggi.
Berikut ini adalah daftar kata kerja untuk Ranah Afektif.

Jenis Prilaku

Kemampuan Internal

Pengenalan

Menunjukkan ..............
.
misalnya: kesadaran,
kemauan, perhatian

Pemberian
Respon

Mematuhi ....................
..
misalnya: peraturan
tuntutan, perintah

Kata
Operasional

Kerja

Menanyakan
Memilih
Mengikuti
Menjawab
Melanjutkan
Mengakui .................... Memberi
..
Menyatakan
misalnya: perbedaan, Menempatkan
kepentingan
dll.

Berperan
aktif ...............
misalnya:
- di laboratorium
- dalam diskusi
- dalam kelompok
- dalam organisasi
- dalam kegiatan

Melaksanakan
Membantu
Menawarkan diri
Menyambut
Menolong
Mendatangi
Melaporkan
Menyumbangkan
Menyesuaikan diri
Berlatih
Menampilkan
Membawakan
Mendiskusikan
Menyatakan setuju
Mempraktekkan
dll.

Penghargaan
Nilai-Nilai

Menerima suatu nilai


Menyukai
Menyepakati
Menghargai..................
..
misalnya:
- karya seni
- sumbangan ilmu
- pendapat
- gagasan dan saran

Pengorganinsasian

Membentuk
nilai.

Pengalaman
(Kebiasaan)

Menunjukkan ..............
..
misalnya:
- kepercayaan diri
- disiplin pribadi

Menunjukkan
Melaksanakan
Menyatakan pendapat
Mengambil prakarsa
Mengikuti
Memilih
Ikut serta
Menggabungkan diri
Mengundang
Mengusulkan
Membela
Menuntun
Membimbing
Membenarkan
Menolak
Mengajak
dll.

sistem Merumuskan
Berpegang pada
Mengintegrasikan
Menangkap relasi an- Menghubungkan
tara nilai.
Mengaitkan
Bertanggung jawab.
Menyusun
Mengintegrasikan nilai Mengubah
Melengkapi
Menyempurnakan
Menyesuaikan
Menyamakan
Mengatur
Memperbandingkan
Mempertahankan
Memodifikasi
Mengorganisasikan
Mengkoordinir
Merangkai
dll.
Bertindak
Menyatakan
Memperlihatkan
Melayani
Membuktikan

- kesadaran moral
Mempertimbangkan
Melibatkan diri

Menunjukkan
Bertahan
Mempertimbangkan
Mempersoalkan
dll.

Ranah psikomotor adalah kemampuan yang dihasilkan oleh fungsi motorik


manusia yaitu berupa keterampilan untuk melakukan sesuatu. Keterampilan
melakukan sesuatu tersebut, meliputi keterampilan motorik, keterampilan
intelektual, dan keterampilan sosial. Rincian dalam domain ini tidak dibuat
oleh Bloom, namun dibuat oleh ahli lain tetapi tetap berdasarkan pada domain
yang dibuat Bloom.
Menurut Simpson dalam Dimyati dan Mudjiono (2006 : 29-30) membagi ranah
psikomotorik menjadi tujuh jenis perilaku, yaitu : persepsi, kesiapan, gerakan
terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola
gerakan, dan kreativitas.
1) Persepsi,
yang
mencakup
kemampuan
memilah-milahkan
(mendeskriminasikan) hal-hal secara khas, dan menyadari adanya perbedaan
yang khas tersebut. Misalnya pemilahan warna, angka 6 (enam) dan 9
(sembilan).
2) Kesiapan, yang mencakup kemampuan penempatan diri dalam keadaan di
mana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Kemampuan ini
mencakup jasmani dan rohani. Misalnya posisi start lomba lari.
3) Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai
contoh, atau gerakan peniruan. Misalnya meniru gerak tari, membuat
lingkaran di atas pola.
4) Gerakan yang terbiasa, mencakup kemampuan melakukan gerakangerakan
tanpa contoh. Misalnya melakukan lompat tinggi dengan tepat.
5) Gerakan kompleks, yang mencakup kemampuan melakukan gerakan atau
ketrampilan yang terdiri dari banyak tahap, secara lancar, efisien, dan tepat.
Misalnya bongkar pasang peralatan secara tepat.

6) Penyesuaian pola gerakan, yang mencakup kemampuan mengadakan


perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus
yang berlaku. Misalnya ketrampilan bertanding.
7) Kreativitas, mencakup kemampuan melahirkan pola gerak-gerak yang baru
atas dasar prakarsa sendiri. Misalnya kemampuan membuat tari kreasi baru.

Ketujuh jenis perilaku tersebut mengandung urutan taraf ketrampilan yang


berangkaian. Kemampuan-kemampuan tersebut merupakan urutan fase-fase
dalam proses belajar motorik yang bersifat hierarkikal. Belajar berbagai
kemampuan gerak dapat dimulai dengan kepekaan memilah-milah sampai
dengan kreativitas pola gerak baru. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan
psikomotorik mencakup kemampuan fisik dan mental.
Berikut ini adalah daftar kata kerja untuk Ranah Psikomotor.
Jenis Prilaku
Peniruan

Kemampuan Internal
Menafsirkan

Kata Kerja Operasional


Memilih

rangsang-an
(stimulus).
Kepekaan terhadap
rangsangan.

Membedakan
Mempersiapkan
Menirukan
Menunjukkan

Penggunaan

Menyiapkan
secara
fisik.

diri Memulai
Mengawali
Bereaksi
Mempersiapkan
Memprakarsai
Menanggapi
Mempertunjukkan
Menggunakan
Menerapkan
dll.

Ketepatan

Berkosentarsi untuk
menghasilkan
ketepatan.

Mempraktekkan
Memainkan
Mengerjakan
Membuat
Mencoba
Memposisikan
dll.

Perangkaian

Merangkaikan
berbagai
keterampilan.
Bekerja
berdasarkan pola.

Memasang
Membongkar
Merangkaikan
Menggabungkan
Mempolakan
dll.

Naturalisasi

Menghasilkan karya
cipta.
Melakukan
sesutau
dengan
ketepatan
tinggi.

Membangun
Membuat
Mencipta
Menghasilkan karya
Mengoperasikan
Melakukan
Melaksanakan
Mengerjakan
Menggunakan
Mengoperasikan
Memainkan
Mengatasi

Menyelesaikan
dll.

Terima kasih, mudah-mudahan opini ini bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai