0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
30 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang isu-isu pembangunan dan ketimpangan global antara negara-negara kaya dan miskin sejak tahun 1980-an. Dokumen juga menjelaskan peran negara-negara kaya terhadap negara-negara miskin dan distribusi pendapatan, sumber daya, kekayaan, serta akses telekomunikasi yang sangat tidak merata di antara negara-negara di dunia.
Dokumen tersebut membahas tentang isu-isu pembangunan dan ketimpangan global antara negara-negara kaya dan miskin sejak tahun 1980-an. Dokumen juga menjelaskan peran negara-negara kaya terhadap negara-negara miskin dan distribusi pendapatan, sumber daya, kekayaan, serta akses telekomunikasi yang sangat tidak merata di antara negara-negara di dunia.
Dokumen tersebut membahas tentang isu-isu pembangunan dan ketimpangan global antara negara-negara kaya dan miskin sejak tahun 1980-an. Dokumen juga menjelaskan peran negara-negara kaya terhadap negara-negara miskin dan distribusi pendapatan, sumber daya, kekayaan, serta akses telekomunikasi yang sangat tidak merata di antara negara-negara di dunia.
Isu-isu pembangunan dan ketimpangan dalam lingkup global sudah mulai dilirik sejak tahun 1980 dan 1990-an yang ditandai dengan semakin tajamnya kesenjangan di antara negara negara di dunia. Pemahaman globalisasi pun hadir mencoba untuk menganalisis kategorisasi antara negara kaya dan negara miskin, yang mana hal tersebut telah mendominasi disiplin teori hubungan internasional (IRs) begitu lama, karena sangatlah penting bagi para scholars untuk memetakan isu-isu pembangunan dan ketimpangan antara negara-negara didunia, juga antara kelompok manusia yang berada di dalam dan di lintas batas negara pasca perang dingin. Peningkatan manfaat dan biaya dari integrasi ekonomi global pasca perang dingin menjadi awal dari kajian tentang pemetaan terhadap pembangunan ekonomi dunia. Dimana efek dari hal tersebut telah menyoroti atau berpengaruh lebih jauh terhadap kesenjangan jenis kelamin, ras, etnis, usia atau kesenjangan lainnya yang berlangsung dan sedang diperburuk oleh proses globalisasi. Dimana perlu diingat bahwa terdapat istilah adanya Negara Selatan (negara miskin) diantara negara-negara Utara, dan ada pula Negara Utara (negara kaya) didalam negara-negara Selatan. Hal tersebut menjelaskan bagaimana peran dari negara-negara kaya (North Country) terhadap negara-negara miskin (South Country). Meski demikian, kategorisasi negara kaya dan miskin masih penting dan relevan untuk disebutkan. Dimana secara factual bahwa mayoritas masyarakat miskin dunia di negara-negara Dunia ketiga. Adapun pengelompokan negara Dunia Ketiga telah jauh sebelum runtuhnya Perang Dingin. Pada akhirnya negara-negara Dunia Ketiga telah diperluas, hingga negara bekas blok Timur bergabung dengan negara Dunia Pertama.
UNDP (United Nations Development Program) melaporkan bahwa tidak kurang
dari 100 negara telah mengalami penurunan ekonomi yang serius selama tiga dekade terakhir. Akibatnya, pendapatan ulang kapita di 100 negara-negara tersebut lebih rendah dari itu 10, 20 atau bahkan 30 tahun yang lalu (UNDP), 1998, p.37) kekayaan global menjadi lebih terkonsentrasi dalam skala yang sempit menuju kepada negara Dunia Pertama. Tabel 5.1 menunjukkan distribusi pendapatan global, sumber daya dan kekayaan dengan laba tertinggi hingga terendah antar negara. Bahkan distribusi saluran telepon, The ESCAP Survey (1999) mengidentifikasi bahwa di masa depan pembangunan akan lebih mengarah pada perdagangan internet. Namun dari populasi 6 miliar masyarakat dunia, hanya ada 50 juta pengguna internet, dan lebih dari 90 persen dari host internet tersebut berada di Amerika Utara dan Eropa Barat. Delapan puluh persen dari orang di seluruh dunia tidak memiliki akses telepon (African Development Bank, 1998, p.172), sehingga mayoritas warga global tidak dalam posisi yang siap untuk memasuki kemajuan teknologi yang sedang berlangsung dan revolusi komunikasi yang terkait.