Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
PT. Kereta Api (Persero) sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa
transportasi yaitu Kereta api yang dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan
karena kepuasan pelanggan adalah tuntutan mutlak konsumen yang tidak dapat ditawar-tawar.
Banyak hal yang harus dilakukan oleh PT. KAI yang ditandai dengan perubahan besar yang
ditandai oleh revolusi teknologi informasi, dengan adanya kemudahan komunikasi, informasi,
dan pelaksanaan yang baik yang menjadi landasan penyusunan perencanaan dan strategistrategi yang lebih baik dalam meningkatkan pelayanan dan kenyamanan bagi konsumen.
PT. Kereta Api (Persero) tidak terlepas dari sistem yang diterapkan oleh perusahaan
pada umumnya yaitu menyiapkan orientasi perusahaan menghadapi pasar. Menarik
pelanggan untuk memilih jasa Kereta Api adalah menjadi tugas utama perusahaan untuk
dapat menjalankan sistem transportasi ini sebagaimana semestinya, salah satunya membuat
konsep manajemen pemasaran dalam mencapai target-target penjualan dan pelayanan yang
disusun dengan strategi-strategi yang handal. Manajemen pemasaran ada bilamana setidaktidaknya salah satu pihak dalam pertukaran potensial mempertimbangkan sasaran dan sarana
untuk memperoleh tanggapan yang diinginkan dari pihak lain. Dalam hal ini pemasaran
merupakan upaya yang dilakukan secara sadar untuk menghasilkan pertukaran yang
dikehendaki dengan pasar (target), orientasi perusahaan terhadap pasar haruslah jelas,
tersusun, efektif dan bertanggung jawab.
Salah satunya adalah penjualan (selling) yang menjadi acuan penting dalam perusahaan
meningkatkan dan mengukur kualitas perusahaan apakah naik atau turun, statis atau dinamis,
termasuk dibidang jasa seperti transportasi salah satunya Kereta api. Perusahaan harus

melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif terhadap pelanggan agar
produk/jasa yang ditawarkan sesuai harapan dan mempunyai nilai manfaat bagi penggunanya
agar perusahaan bisa mengukur jalan atau tidaknya perusahaan.

B.

Landasan Teori
1)

Analisis SWOT /TOWS

Dalam penulisan ini teknik analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT.
Analisis SWOT merupaka salah satu model analisis lingkungan perusahaaan yang berfungsi
untuk menjelaskan pertanyaan dimana posisi perusahaan sekarang, serta menjelaskan strategi
apa yang nanti cocok digunakan oleh perusahaan.
Metode analisis SWOT, yaitu pengumpulan data dari sisi lingkungan internal
perusahaan maupun eksternal perusahaan. Dari sisi internal, maka akan dapat diperoleh
mengenai apa yang menjadi kekuatan (Strenght) perusahaan untuk tetap bertahan
menghadapi pesaing-pesaingnya serta untuk mengetahui kelemahan (weakness) perusahaan
agar dapat dicarikan jalan keluarnya sehingga kelemahan dapat dijadikan suatu kekuatan
perusahaan. Sedangkan dari sisi eksternal perusahaan, maka akan diperoleh informasi
tentang peluang (opportunity) yang akan dimanfaatkan serta ancaman (threat) yang akan
datang dan mesti dicarikan solusi dalam menghadapinya.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenght),dan
peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(Weakness),dan ancaman (Treath).Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat
ditentukan oleh faktor internal dan eksternal.
Analisis TOWS tidak jauh berbeda dengan analisis SWOT, perbedaan kedua analisis ini
terletak pada pola pendekatan yang digunakan dalam menentukan posisi perusahaan serta
menentukan strategi perusahaan kedepannya. Pendekatan yang dilakukan pada analisis
TOWS adalah didasarka pada logika yang dapat meminimalkan ancaman dengan

memaksimalkan peluang, sehingga dapat meningkatkan kekuatan internal perusahaan untuk


meminimalkan kelemahan internal perusahaan.
2)

Analisis Internal Eksternal


Analisis internal merupakan suatu analisis lingkungan yang terdapat dalam suatu
perusahaan. Pada dasarnya lingkungan internal ini dapt dikendalikan oleh perusahaan. Yang
termasuk dalam lingkungan internal perusahaan adalah kekuatan (Strenght) dan kelemahan
(Weakness).
Sedangkan analisis eksternal merupakan suatu analisis lingkungan yang berasal dari
luar perusahaan. Pada dasarnya lingkungan eksternal ini tidak dapat dikendalikan oleh
perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus lebih cermat dalam menghadapi lingkungan ini
dengan cara mencermati, mengambil peluang yang ada, dan meminimalkan ancaman
perusahaan. Yang termasuk dalam lingkungan eksternal adalah peluang (opportunity) dan
ancaman (Threats).
Menurut Freddy Rangkuti (2008 : 19) tentang analisis SWOT, digunakan pula diagram
analisis SWOT sebagai berikut :

Gambar I.1. Analisis Swot

Berbagai Peluang
3. Mendukung Strategi turn around

Kelemahan Internal

Mendukung Strategi agresif

Kekuatan Internal

4. mendukung strategi defensif

2. mendukung Strategi diversifikasi

Berbagai Ancaman

Kuadran

Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut

memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi
yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang
agresif.
Kuadran

II :

Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki

kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan
untuk

memanfaatkan

peluang

jangka

panjang

dengan cara

strategi

diversifikasi

(produk/pasar).
Kuadran

III :

Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain

pihak ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini
mirip dengan Question Mark pada BCG Matrik. Fokus strategi perusahaan ini adalah
meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar
yang lebih baik.

Kuadran

IV :

Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan

tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

BAB II
GAMBARAN UMUM PT. KERETA API (PERSERO)

A.

Sejarah Perkeretaapian

1.

Sejarah Perkeretaapian Indonesia


Perkeretaapian di Indonesia telah hadir sejak abad 18 pada masa penjajahan, ditandai
dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan kereta api di desa Kemijen, Jumat tanggal
17 Juni 1864, oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele.
Pembangunan diprakarsai oleh Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische
Spoorweg Maatschappij (NV.NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen
menuju desa Tanggung

(25 Km) dengan lebar sepur 1435 mm.

Pada peresmian pertama pengoperasian kereta api reguler pertama di Indonesia


(Hindia Belanda) hari Sabtu, 10 Agustus 1867, ditandai dengan pengoperasian KA Campuran
(gemengde trein) yang terdiri dari kereta kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 ditambah dengan
gerbong barang yang ditarik lokomotif uap B1 buatan Beyer Peacock & Co, Manchester,
UK.
Perjalanan perdana dari Kemijen (Semarang) ke Tanggung ditempuh dalam waktu satu
jam dengan berhenti masing-masing sekitar 5 menit di dua stasiun yaitu Alastua dan
Brumbung.
Kehadiran KA pertama tersebut telah memotivasi

sejumlah perusahaan lain untuk

melakukan investasi pada perkeretaapian di masa itu.


2.
a.

Visi dan Misi

Visi Perusahaan
Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan
memenuhi harapan stakeholders.

b.

Misi Perusahaan

Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek


bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi
stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : Keselamatan,
Ketepatan Waktu, Pelayanan, dan Kenyamanan
c.

Bidang usaha
Berdasarkan pernyataan yang ada pada anggaran dasar perusahaan sebagaimana tercantum
dalam PP No. 57 Tahun 1990 Bab III Pasal 7 menjelaskan bahwa lapangan usaha yang
dikelola oleh PT. Kereta Api (persero) adalah penyediaan, penguasahaan, dan pengembangan
dibidang jasa angkutan kereta api, serta usaha-usaha lainnya yang dapat menunjang tujuan
perusahaan, yang ditetapkan dengan persetujuan Menteri Perhubungan termasuk pemanfaatan
asset dan fasilitas yang tersedia.

BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A.

Analisis Internal dan Eksternal

1.

Analisis Internal
Dalam analisis SWOT, terdapat analisis internal yaitu suatu analisis lingkungan pada
suatu perusahaan yang meliputi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses).
Perusahaan dapat memaksimalkan kekuatan namun secara bersamaan juga dapat
meminimalkan kelemahan dengan kekuatan yang ada. Oleh karena itu, pada dasarnya faktorfaktor internal tersebut dapat dikendalikan oleh perusahaan.

a.

Kekuatan (Strengths)
Kekuatan adalah suatu kunci bagi perusahaan untuk bertahan didalam persaingan dengan
perusahaan lain. Dengan demikian akan berdampak pada suatu keunggulan bagi perusahaan
itu sendiri. Dalam hal ini PT. KA (Persero) memiliki kekuatan yaitu:

1)

Management and Busines


Core bisnis PT KA adalah jasa angkutan penumpang dan barang dengan beberapa
pengkelasan fasilitas seperti executive, bisnis dan ekonomi, yang menjadi kekuatan usaha ini
adalah, track perjalanan yang relatif lebih cepat dibandingkan dengan jenis usaha perjalan
darat yang lain, karena memiliki track / jalur khusus sehingga terbebas dari macet dan
kendala perjalanan yang lain.

2)

Operating / Production Management


Semua kegiatan penjadwalan operasi kereta api disesuaikan dengan waktu-waktu trafic,
untuk kreta lokal dijadwalkan pada waktu pagi hari dan sore hari, dimana pada waktu-waktu
tersebut banyak kegiatan ekonomi yang akan dimulai (pagi hari) dan berhenti (sore hari)
sehingga ini menjadi keunggulan tersendiri bagi usaha ini.

3)

Human Resourses Management


Keunggulan dari HR Management perusahaan ini adalah adanya pengelompokkan
wewenang, yaitu wewenang lini dan wewenang staf. adanya pembagian tugas dan tanggung
jawab yang jelas antara pimpinan, staf, dan pelaksana sehingga dapat mewujudkan
The right man in the right place yaitu dimana seseorang yang memiliki posisi atau jabatan
dalam suatu perusahaan disesuaikan dengan kemampuan atau bidang.Fungsi-fungsi staf
dilaksanakan oleh unit staf ahli menurut bidangnya sehingga dapat diperoleh efektifitas yang
cukup tinggi sedangkan unit lini dapat memusatkan perhatiannya pada fungsi utamanya
dalam pencapaian tujuan perusahaan.

4)

Financial Management
Kekuatan dari Financial Management perusahaan ini adalah rencana anggaran tahunan daerah
terdesentralisasi kepada setiap daerah operasi dimasih-masih daerah, sehingga pekerjaan
tidak menumpuk di kantor pusat.

5)

Marketing Management
Keunggulan pelayan reservasi dari PT KA (Persero) adalah dapat dilakukan via online, via
telepon, dan juga bekerjasama dengan berbagai instansi untuk mempermudah masyarakat
dalam melakukan reservasi seperti dengan Bank, Pusat perbelanjaan dan instansi-instansi
pemerintah yang lain.

b.

Kelemahan ( Weaknesses)
Kelemahan adalah faktor internal yang dimiliki oleh perusahan merupakan suatu
keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber daya manusia, kemampuan, keterampilan,
serta yang menjadi penghalang serius bagi kinerja organisasi atau perusahaan. Dalam hal ini
kelemahan yang dimiliki oleh PT. Kereta Api dalam penjualan usaha angkutan penumpang,
antara lain :

1)

Management and Busines


Kelemahan core bisnis usaha ini adalah, sistem perjalanan yang kaku dan tidak fleksibel,
tidak seperti jasa angkutan darat yang lain, karena jalur perjalanan jasa usaha ini sudah
terrigid hanya melewati rel sehingga membutuhkan moda transportasi lain sebagai
penghubung dari stasiun untuk sampai ke tujuan pelanggan.

2)

Operating / Production Management


Terbatasnya rangkaian kereta api kelas bisnis, Kereta dibagi berdasarkan kelas menurut
tingkat pelayanan dan harganya, setiap kereta mempunyai rangkaian gerbong yang telah
disesuaikan dengan kapasitas yang ada di setiap daop tersebut. Kereta kelas bisnis yang
berangkat langsung mempunyai keterbatasan rangkaian dalam pengoperasiannya. Pada saatsaat tertentu bahkan over load permintaan, namun keterbatasan rangkaian membuat
penumpang harus memilih alternatif lain dan mengeluhkan ketersediaan yang ada.
Keterbatasan rangkaian ini menjadi salah satu unsur yang sangat berpengaruh besar dalam
proses penyediaan jasa tansportasi dan pemenuhan kebutuhan pelanggan dalam segmen
pasar.

Tidak seimbangnya antara permintaan dengan penjualan yang ada karena

rangkaiannya terbatas.
3)

Human Resourses Management


Karena perusahaan ini menggunakan sistem organisasi lini maka memiliki beberapa
kelemahan seperti, Wewenang staf harus dinyatakan secara tegas agar tidak menimbulkan
friksi, Unit staf sering dapat memaksakan sarannya pada unit lini atau dapat tidak efektif jika
hanya menunggu sampai diminta untuk memberikan sarannya.Kelompok pelaksana sering
bingung untuk membedakan perintah atau bantuan nasehat.Sering kali sukar dikoordinasikan
disebabkan rumit dan kompleksnya suatu organisasi.Persaingan kurang sehat sering terjadi,
sebab setiap unit atau bagian menganggap tugas-tugasnyalah yang terpenting.

4)

Financial Management

Karena sistem rencana anggaran terdesentralisasi sehingga perusahaan ini memiliki


kelemahan dalah hal mengkontrol anggaran, pengawasan anggaran tidak dapat dilakukan
secara langsung maupun cepat.
5)

Marketing Management
Kurang terpublishnya kemudahan dalam reservasi tiket KA kepada masyarakat menjadi
kelemahan tersendiri, sehingga distiap stasiun keberangkatan masih selalu terlihat
penumpukan pelanggan untuk melakukan reservasi.

6)

Information Management
Kelemahan dari sistem informasi perusahaan ini adalah banyaknya keterbatasan, dalam hal
pengaturan kedatangan maupun pada setiap pemberhentian distasiun, hal tersebut masih
sangat bergantung sekali terhadap pengaturan informasi manual dari setiap stasiun.

2.

Analisis Eksternal
Analisis eksternal yaitu suatu analisis lingkungan pada suatu perusahaan yang meliputi
peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Perusahaan harus lebih cermat dalam
menghadapi lingkungan ini dengan mengambil peluang yang ada dan meminimalkan
ancaman yang ada pada perusahaan. Karena pada dasaranya faktor-faktor eksternal tersebut
tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan.

a.

Peluang (opportunities)
Peluang (opportunities) adalah berbagai faktor situasi lingkungan luar perusahaan yang
menguntungkan bagi kegiatan perusahaan. Peluang yang dimiliki oleh PT. Kereta Api antara
lain :

1)

Supplier
PT INKA sebagai satu-satunya supplier PT KA (Persero) adalah merupan sebuah peluang
apabila kita melihat dari segi ekonomi dan efektivitas biaya operasional dalam penyediaan
kebutuhan prasarana dan sarana PT KA (Persero)

2)

Custumer
Sebagai usaha jasa perjalanan massal sekaligus terjangkau PT KA (Persero) memiliki peluang
yang besar dalam menarik hati custumer karena dengan harga yang terjangkau customer
dapat melakukan perjalan yang cukup jauh dengan cepat untuk beberapa keperluan.

3)

Competitor
Karena sampai saat ini usaha perkeretaapian masih termonopoli oleh PT KA (Persero)
sehingga peluang ini sangat menguntungkan karena tidak memiliki usaha sejenis sebagai
competitor.

4)

Government
PT KA (Persero) adalah perusahaan BUMN, sehingga tidak terlalu mengejar profit seperti
perusahaan swasta, dikarenakan dukungan subsidi oleh pemerintah kepada perusahaan
BUMN.

b.

Ancaman (threats)
Ancaman merupakan suatu kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan bagi suatu bisnis
perusahaan. Ancaman yang dimiliki oleh PT. Kereta Api Daop VI yaitu :
1)

Supplier

Beberapa tahun terakhir ini penyedia kebutuhan sarana dan prasarana harus didapat dari
impor negara lain, hal ini dapat menjadi ancaman kedepan bagi perusahaan ini.
2)

Custumer

Pelayanan yang kurang maksimal terhadap pelanggan akan menjadi ancaman tersendiri
apabila hal ini tidak teratasi secara terus menerus.
3)

Competitor

Wacana masuknya badan usaha milik swasta operator perkeretaapian juga harus dilihat
sebagai ancaman.
4)

Government

Keterbatasan subsidi pemerintah untuk PT KA (Persero) menjadikan BUMN ini merugi


dalam penyelenggaraan Kereta Api Ekonomi, Padahal kelas ekonomilah yang paling banyak
menyerap kemampuan pelanggan.

BAB IV
PENUTUP
A.

Kesimpulan

Setelah melakukan pembahasan pada beberapa bab sebelumnya, maka dapat menarik
beberapa kesimpulan, antara lain :
1.

Dapat disimpulkan bahwa faktor kunci Internal yang dimiliki oleh PT. Kereta Api terdiri
dari 2 faktor yaitu kekuatan dan kelemahan,kekuatan yang dimiliki oleh PT. Kereta Api
yaitu :

a.

Memili track/jalur sendiri sehingga terbebas hambatan perjalanan

b.

Penjadwalan perjalanan disesuaikan dengan waktu-waktu kegiatan sosial dan ekonomi

c.

Setiap lini staf dikerjakan oleh yang ahli dibidangnya

d.

Sistem rencana anggaran yang terdesentralisasi

e.

Kemudahan reservasi dengan via online, telepon dll


Sedangkan kelemahan yang dimiliki oleh PT. Kereta Api, yaitu :

a.

Terbatasnya rangkaian Kereta Api kelas bisnis yang berangkat dari Yogya ke Jakarta

b.

Sarana yang dimiliki sebagian besar sudah tua

c.

Koordinasi lebih sulit karena organisasi lebih kompleks

d.

Sulitnya pengontrolan dan pengawasan anggaran

e.

Kurang terpublishnya kemudahan reservasi KA

f.

Kererbatasan sistem informasi dalam pengaturan kedatangan KA

1.

Faktor kunci Eksternal pada PT. Kereta Api terdiri dari 2 faktor yaitu peluang dan
ancaman. Peluang yang dimiliki oleh PT. Kereta Api yaitu

a.

Adanya PT INKA sebagai penyedia sarana dan prasarana KA

b.

Menjadi satu-satunya angkutan massal yang terjangkau

c.

Menjadi perusahan monopoli dalam penyelenggaraan jasa KA

d.

Mendapat subsidi dari pemerintah


Sedangkan ancaman yang dimiliki oleh PT. Kereta Api, yaitu :

a.

Mulai mengimport dalam penyediaan sarana dan prasarana

b.

Pelayan kurang maksimal terhadap customer

c.

Wacana masuknya badan usaha milik swasta operator perkeretaapian

d.

Keterbatasan subsidi dari pemerintah

Anda mungkin juga menyukai