Anda di halaman 1dari 2

Strategi belajar-mengajar adalah cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran

dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang
dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa (Gerlach dan Ely). Strategi belajarmengajar tidak hanya terbatas pada prosedur kegiatan, melainkan juga termasuk di dalamnya
materi atau paket pengajarannya (Dick dan Carey). Strategi belajar-mengajar terdiri atas semua
komponen materi pengajaran dan prosedur yang akan digunakan untuk membantu siswa
mencapai tujuan pengajaran tertentu dengan kata lain strategi belajar-mengajar juga merupakan
pemilihan jenis latihan tertentu yang cocok dengan tujuan yang akan dicapai (Gropper). Tiap
tingkah laku yang harus dipelajari perlu dipraktekkan.
Menurut Gropper sesuai dengan Ely bahwa perlu adanya kaitan antara strategi belajar mengajar
dengan tujuan pengajaran, agar diperoleh langkah-langkah kegiatan belajar-mengajar yang
efektif dan efisien. Ia mengatakan bahwa strategi belajar-mengajar ialah suatu rencana untuk
pencapaian tujuan. Strategi belajar-mengajar terdiri dari metode dan teknik (prosedur) yang akan
menjamin siswa betul-betul akan mencapai tujuan, strategi lebih luas daripada metode atau
teknik pengajaran.
Ada dua kategori strategi belajar yaitu strategi belajar holistik dan atomistik. Individu yang
menerapkan strategi belajar holistik menghubungkan materi yang sedang dipelajari dengan
pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki. Di samping itu, mereka juga menekankan pada
pentingnya pengenalan pengetahuan baru dalam kaitannya dengan struktur pengetahuan yang
sudah ada. Sedangkan individu yang menerapkan strategi belajar atomistik menekankan pada
pentingnya hafalan dan mengulang pelajaran untuk mempersiapkan diri mengikuti ujian.
Weinstein dan Mayer mengemukakan 8 kategori strategi belajar berdasarkan proses enkoding.
Kedelapan strategi belajar tersebut adalah sebagai berikut
Basic Rehearsal Strategies, misalnya mengingat nama atau fakta secara berurutan.
Complex Rehearsal Strategies, misalnya mencatat atau menggarisbawahi materi yang dibahas.
Basic Elaboration Strategies, misalnya membentuk gambaran mental atau kalimat
yang menunjukkan hubungan.
Complex Elaboration Strategies, misalnya memparafrase, merangkai, atau
menjelaskan hubungan informasi baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki.
Basic Organizational Strategies, misalnya mengelompokkan atau mengurutkan hal-halyang harus
dipelajari.
Complex Organizational Strategies, misalnya membuat out line atau mengembangkan diagram
atau tabel yang menunjukkan hubungan.
Comprehension Monitoring Strategies, misalnya membuat self- questioning untuk mengecek
pemahaman materi yang dipelajari.
Affective Strategies, misalnya belajar di tempat yang sepi untuk menghindari gangguan,atau
bersikap santai untuk mengatasi kecemasan mengikuti ujian.
Mengetahui gaya dan strategi belajar sangat diperlukan oleh seorang mahasiswa agar dapat
belajar lebih efektif dan produktif. Tuntutan lebih tinggi bagi mahasiswa yang harus belajar
secara mandiri seperti mahasiswa. Berkenaan dengan hal tersebut, mahasiswa harus mengetahui

strategi belajar yang sesuai dengan gaya belajarnya sehingga kegiatan belajar mandiri yang
dilakukan dapat berjalan efektif.
-pengertian dan macam-macam strategi : http://ilmupendidikanislam.blogspot.com/2012/04/pengertian-dan-macam-macam-strategi.html?m=1
-gaya belajar dan strategi belajar mahasiswa : http://www.gayabelajar.net/gaya-belajar-danstrategi-belajar-mahasiswa.html

Anda mungkin juga menyukai