Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN-2014

PLOT MODEL REHABILITASI


LAHAN
PASCAERUPSI MERAPI
Oleh :
Ir. Beny Harjadi, MSc
Pranatasari Dyah Susanti, SP, MS
Siswo
Kusrin
Santi Fandriani

PENDAHULUAN
a. Latar belakang
b. Hasil yang telah dicapai
c. Rumusan masalah
d. Tujuan dan sasaran
e. Luaran
f. Metodologi
g. Lokasi kegiatan
h. Organisasi pelaksana
i. Tata waktu
j. Hasil dan Pembahasan

Latar Belakang

Gunung Merapi :
salah satu gunung berapi yang
masih aktif dari 129 gunung berapi
di Indonesia
Bagian dari Ring of Fire di Pulau
Jawa (Gunung Halimun-Salak-GedePangrango-Merbabu-Merapi-Lawu)
Memiliki kubah lava yang pada
saat erupsi menghasilkan awan
panas (Wedhus Gembel)

Akibat erupsi merapi


Timbunan material vulkanik (130 juta
m3); Pasir alofan tebal (Andisol)
Bahaya lahar panas dan Banjir lahar
dingin (lumpur, pasir, kerikil, kerakal
dll)
Korban jiwa, rumah, tanaman dan
ternak (sapi, kambing, ayam dll)
Lahan marjinal/tandus (Unsur hara
rendah, sulit air, dll)
Kerusakan sarana infrastruktur
masyarakat (Jalan, Jembatan dll)

Hasil Tahun 2012

Penentuan lokasi demplot kegiatan yang


berada di Desa Kepuh Harjo Kecamatan
Cangkringan Kabupaten Sleman, terletak
pada radius 10 km dan masih diperkenankan
untuk pemukiman dan budidaya tanaman.

Jenis tanaman yang dikembangkan meliputi


tanaman sengon (tanaman utama); kelapa,
durian, petai, pisang, dan mimbo (tanaman
sisipan); serta tanaman gamal (tanaman
pagar batas).
Pemilihan jenis-jenis tersebut merupakan
tanaman-tanaman dengan tujuan
konservasi, ekonomi, kesesuaian lahan dan

pemasaran

Hasil Tahun 2012

Penanaman menggunakan pot karton


dengan ukuran 22x22 cm dengan
kedalaman 60 cm dan 90 cm, serta kontrol
tanpa pot karton.
Jarak tanam yang digunakan adalah 5x5 m
dengan menancapkan ajir seluas 2 ha.
Setiap pot karton diberi campuran pasir,
ameliorat, dan pupuk kandang

Telah dilakukan koordinasi dengan


instansi dan pihak yang terkait,
diantaranya : Taman Nasional Merapi,
Pemerintah Desa, Pemerintah Kecamatan,
Pemerintah Kabupaten, serta FPL PALEM
(Forum Pecinta Lingkungan- Pecinta Alam
Lereng Merapi).

Layout Penanaman tahun


2012

Kegiatan tahun
2012

Hasil Tahun 2013

Pengamatan, penyulaman dan


pemeliharaan tanaman plot model yang
ditanam pada tahun pertama, sehingga
diketahui prosentase tumbuh tanaman dan
kondisi fisiologi tanaman
Diketahuinya kondisi kesuburan tanah
pada plot model pertama, dengan nilai
rata-rata unsur hara tanah adalah : pH
6,52, C 0,78%, bahan organik (BO)
1,35%, N 29,77 ppm, P 0,44 ppm, K 0,06
me/100gr, KPK 2,4 me/100gr,
kandungan liat 1,3%, debu 21,79%, dan
pasir 76,25%.

Hasil Tahun 2013


3

Kondisi sosial dan ekonomi masyarakat yang


semakin membaik pascaerupsi, serta adanya
partisipasi masyarakat terhadap kegiatan
pembangunan plot model rehabilitasi lahan
pascaerupsi Merapi.
Praktek pembuatan pupuk kompos
bekerjasama dengan anggota FPL-PALEM,
berbahan baku kotoran sapi.
Pertemuan rutin dengan anggota FPLPALEM setiap awal bulan pada malam
hari di Sekretariat PALEM, Taman
Kanak-kanak Kepuharjo atau di Masjid
Kepuharjo

Kegiatan tahun
2013

Kondisi Sengon umur 1 tahun

Praktek pembuatan kompos

Penyiangan dan penyulaman tanaman

Pertemuan dengan FPL PALEM

c. Rumusan Masalah

an
k
a n
s
a
u
r
d
e
K tan
hu an
la h
s
p
u
r
E
i er a
M
pi

i
l
i
b
a
h
e
R
tasi n
a
t
u
h
dan n
a
h
a
l

Tujuan
dan
e. Tujuand.dan
Sasaran
Sasaran

Tujuan

Sasaran

pemeliharaan tanaman di tahun


pertama (2012),
mengidentifikasi status kesuburan
tanah bekas letusan gunung berapi
setelah perlakuan pemupukan,
Pembuatan plot model baru
mengetahui tingkat partisipasi
masyarakat

Tersedianya informasi faktor-faktor


permasalahan biofisik, kimia, dan
biologi tanah lahan bekas letusan
gunung berapi, serta kondisi sosial
ekonomi dan kelembagaan
masyarakat sekitar di lokasi kegiatan.

e. Luaran
Tersedianya informasi teknik upaya untuk
meningkatkan kesuburan tanah marjinal
bekas letusan Gunung Merapi.
Terbangunnya plot model baru di lahan
masyarakat
Tersedianya informasi status kesuburan
tanah
Tersedianya data dan informasi
pertumbuhan dan perkembangan
tanaman

f. Metodologi

Rancangan
Kegiatan
Prosedur
kerja
Bahan dan
Alat
Analisa data

Prosedur Kerja
Data Kondisi Tanah
Kondisi geomorfologi tanah di lapangan
Sifat fisik tanah dan kimia tanah
Data Kondisi Vegetasi
Pertumbuhan tanaman (tinggi dan diameter)
Prosentase pertumbuhan tanaman
Data Iklim
Tinggi hujan harian dan jumlah hari hujan
Suhu dan kelembaban udara
Data sosek
Sosial ekonomi masyarakat yang terkena
letusan Merapi
Peran kelembagaan (aparat, tokoh
masyarakat dan kelompok)

Bahan dan Peralatan

ATK dan operasional komputer


Literatur, data sekunder dan dokumentasi
Peta-peta dasar, seperti: RBI, Peta administrasi dan Peta dari
Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana
Perlengkapan lapangan (cangkul, parang, ajir)
Penguat teras atau guludan dari batu sekitar letusan
Tanaman sekat (barrier)
Tanaman keras
Stasiun pengamatan hujan (penakar hujan ombrometer)
Media tanam
Alat pengukur curah hujan, suhu dan kelembaban
Peralatan survei tanah (blanko ISDL:Inventarisasi Sumber Daya
Lahan), ring sampel, plastik sampel, kertas label.

g. Lokasi Rehabilitasi Lahan

Plot model rehabillitasi lahan


pasca erupsi Merapi berada di
Desa Kepuharjo, Kecamatan
Cangkringan Kabupaten Sleman

h. Organisasi Pelaksana
N
Nama
o
1 Ir. Beny
. Harjadi,MSc

Jabatan

Pendidikan

Posisi dalam Organisasi

Peneliti Utama S2
Ketua
Penginderaa PelaksanaPenanggungja
n Jauh
wab data biofisik tanah
di lahan bekas letusan
Merapi
2 Pranatasari
Peneliti Muda
S2 PSDAL Anggota
. Dyah
Pengumpul data
Susanti, SP, MS
lingkungan, iklim dan
tanaman
3 Siswo
Tek Litkayasa
SKMA
Anggota
.
Pelaksana
Kehutanan Administrasi dan
bertanggung jawab
pengumpulan data sosek
dan lembaga
4
Kusrin
Tek Litkayasa
SKMA
Anggota
.
Pelaksana
Kehutanan Administrasi dan
bertanggung jawab
pengumpulan data sosek
dan lembaga
5
Santi
Calon Teknisi
D3
Anggota
. Fandriani
Kehutanan Administrasi dan

i. Tata Waktu
No

KE GI ATAN
1

P e n yu s un an R P K

S t u d i P u s t ak a

P e r s i a p a n l ap an ga n

P e l a k s an a a n l a p a nga n

S u r v a i da n An a l i s a s a m p e l
t a na h

P e n ga m at a n h u j a n

A na l i s a d at a

P e n gu m p u l a n d a t a s o s e k

P e m b a h as an l a p o ra n

10

P e l a p o ra n ( a k h i r)

B U LAN
6
7
8
9

I N D I K ATOR C A PAI A N
10

11

12
Ters u s u n r e n ca na k e r j a

In fo t e rk a i t l o n gs o r d a n
b a n j i r l a h ar d i n gi n
x

B a h a n d a n p e r al a t a n
l e n gk a p
x

S e s u a i t a rge t k e l a p a n ga n

A n a l i s i s s a m p el t a n ah

D a t a h u j a n h ar i a n s e t a h u n

A n a l i s i s d a t a l a p a n ga n &
l a b o ra t o r i u m

A n a l i s a d at a s o s e k
x

P e m b a h a s an i n t e rn a l

B u k u LP K

j. Hasil dan Pembahasan


Diskripsi Wilayah
Wilayah
Desa
Kepuharjo
secara geografis berada pada
koordinat 07o4042.7LS 07
o
4300.9LS dan 110 o2759.9BT
o
110
2851.4BT
dengan
ketinggian 600 1200 m dari
permukaan air laut.
Desa
Kepuharjo
berada
dalam Sub DAS Kuning dan
Gendol serta masuk DAS OpakOyo.

Kondisi Klimatologi

Jumlah Curah Hujan Bulanan dan Hari Hujan 2014

Kondisi Klimatologi

Curah Hujan Rata-rata dan Curah Hujan Maksimum Tahun 2014

j. Hasil dan pembahasan

Suhu Tanah Tahun 2014

Suhu Udara Tahun 2014

Kelembaban Udara Tahun 2014

Kondisi Kesuburan Tanah

Kondisi Kesuburan Tanah

Parameter

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat tinggi

BO (%)

<1

1-2

2-3

35

>5

C (%)

<0,5

0,5-1,2

1,2-2

2-2,9

>2,9

Kondisi Kesuburan Tanah

Parameter
P tersedia (ppm)

Sangat rendah
<4

Rendah

Sedang

5-7

8-10

Tinggi
11-15

Sangat tinggi
>15

Kondisi Kesuburan Tanah


K tersedia
0.25
0.23

0.2

0.15
0.13

0.1

0.09
0.06

0.05
0.03

0
Abu

Parameter
K tersedia
(me/100g)

Pasir

Sangat rendah
< 0,1

Lokasi 1-1

Rendah
0,1-0,3

Sedang
0,4-0,5

Lokasi 1-2

Lokasi 2

Tinggi

Sangat tinggi

0,6-1

>1

Kondisi Kesuburan Tanah

Kondisi Pertumbuhan Tanaman

Tinggi

Diameter

Kondisi Pertumbuhan Tanaman

Persentase pertumbuhan tinggi dan diameter

Kondisi Pertumbuhan Tanaman

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman plot model lokasi 1 tahun 2014

Kandungan Unsur Hara Pupuk Organik

Layout Lokasi 2 (Bapak Sukismanto)


Keterangan:
X
=
=
=

= Sengon
= Petai
= Durian
= Alpokat
= Rumput
= Gamal
= Pisang

Dipupuk Kompos
X

2,5m

2,5m

Tidak Dipupuk
X

5m

x
x

x
x

X
x

Layout Lokasi 2 (Bapak Sukismanto)

Layout Lokasi 3 (Gabungan)


J
A
Pak Dodo 1

L
A

Pak Dodo 2

Pak Minto 1

T
A

Pak Minto 2

M
B

Pak Minto 3

A
N

Pak Timan

Layout Lokasi 3 (Gabungan)

Faktor Internal yang Mempengaruhi


Partisipasi Masyarakat
No
1.
a.
b.
c.
d.
2.
a
b
c
d
3.
a
b
c
d
4.
a
b
c
d
5.
a
b
c
d

Kategori
Umur
24- 35 th
36- 48 th
49- 61 th
62- 73 th
Jenis Pekerjaan
Penambang pasir
Karyawan+ Petani
Penambang psir+ peternak
Petani + Peternak Sp
Tingkat Pendapatan (kk/th)
Rendah: 12 - 31,5 jt/th
Sedang: 32 - 51,5 jt/th
Cukup : 52 - 71,5 jt/th
Tinggi: 72 - 91,5 jt/th
Tingkat Pendidikan
Sekolah Dasar
SMP
SMA
D3/Sarjana
Pengetahuan Agroforestri
Tidak Tahu
Kurang Tahu
Sudah Tahu
Sangat Tahu
SKOR TOTAL

Skala
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4

Frekuensi
Skor
30
7
13
4
6
30
3
11
5
11
30
22
3
3
2
30
17
6
7
0
30
2
4
19
5

69
7
26
12
24
84
3
22
15
44
45
22
6
9
8
50
17
12
21
0
87
2
8
57
20
335

Faktor Eksternal yang Mempengaruhi


Partisipasi Masyarakat

Nilai Pearson Chi Square dari Faktor Internal dan


Faktor Eksternal

Peran tokoh-tokoh eksternal yang mempengaruhi partisipasi

Nilai Pearson Chi Square dari Faktor Eksternal dan Faktor


Peran Eksternal

Foto Kegiatan 2014

Foto Kegiatan 2014

Foto Kegiatan 2014

KESIMPULAN
1. kegiatan pembangunana plot model rehabilitasi pascaerupsi
Merapi ini berdampak positif terhadap kesuburan tanah.
2.

Jumlah curah hujan bulanan tertinggi adalah 358,5 mm dengan


jumlah hari hujan 22. Curah hujan maksimum adalah 89,5 mm dan
rata-rata curah hujan tertinggi 28,5 mm. Rata-rata suhu tanah
untuk kedalaman 30 cm adalah 23,89C; kedalaman 90 cm adalah
24,01C dan pada kedalaman 150 cm sebesar 23,22C. Suhu
udara tertinggi 28,97C dan terendah 19,85C. Kelembaban
tertinggi adalah 76,34 % dan terendah 55,27%.

3. Persentase pertumbuhan tanaman tertinggi adalah pada tanaman


sengon dengan pot karton berkedalaman 90 cm.
4.

Bentuk partisipasi masyarakat saat ini, dalam kegiatan


rehabilitasi lahan pasca erupsi Gunung Merapi dengan cara
melakukan penanaman atau secara vegetatif; yang paling banyak
adalah bentuk tenaga, dengan tingkat partisipasi sedang.

KESIMPULAN
5. Peran pemerintah daerah terhadap tingkat partisipasi masyarakat
pada kegiatan rehabilitasi lahan pasca erupsi gunung Merapi,
adalah rendah.
6.

Peran pemerintah pusat/daerah hanya mempengaruhi


sumbangan pikiran atau merubah pola pikir masyarakat.
Sedangkan peran tokoh masyarakat hanya mempengaruhi
bentuk sumbangan partisipasinya.

SARAN
Pendekatan kepada kelompok tani murni dan pemuda sangat
diperlukan untuk melaksanakan rehabilitasi lahan pascaerupsi
Merapi.
Penanaman tanaman yang bernilai ekonomi dan konservasi
sangat penting dilakukan, terutama tanaman konservasi yang
juga dapat digunakan sebagai pakan ternak untuk merangsang
petani melakukan penanaman.
Transfer teknologi kepada masyarakat harus terus ditingkatkan,
dan fokus kepada teknologi yang sederhana, praktis, dam
aplikatif sesuai kebutuhan masyarakat.
Tingkat partisipasi dapat ditingkatkan dengan melibatkan
masyarakat tani dan pemuda setempat dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pemanfaatan pada kegiatan rehabilitasi lahan .

TERIMA KASIH
mohon saran perbaikan

BENY HARJADI-Peneliti
Pedologi dan Penginderaan Jauh
08.01.03
Pemetaan dan Karakteristik
Tanah dan Lahan-08.01.01

08122686657
adbsolo@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai