Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. a) Jelaskan secara singkat dengan cara sketsa transfer logam modus dalam
pengelasan MAG.
Pada proses pengelasan ini gas CO2 digunakan sebagai gas pelindung dan
menggunakan kawat las pejal sebagai logam pengisi dan digulung dalam rol
kemudian diumpankan secara terus menerus selama proses pengelasan
berlangsung.
Terdapat tiga metode transfer logam pada MAG, yaitu:
o Metode globular transfer digunakan pada kandungan gas CO2 lebih
o
gas CO2 lebih dari 30% dan kurang dari 25% pada arus rendah.
Metode spray transfer digunakan jika terdapat kurang dari 25% CO2
pada arus tinggi.
b) Jelaskan dengan sketsa gambar, Dalam las busur MAG pada rentang arus
tinggi, mode transfer logam "globular" dari tetesan logam ketika CO2
digunakan
sebagai
shielding
gas,
sedangkan
mode
"spray"
dengan
DC power source
Stabil
Mungkin
Ada
Rendah (50 60 V)
Jarang
AC power source
Kurang stabil
Tidak mungkin
Hampir tidak ada
Tinggi (65 95 V)
Sering
Rumit
Tidak mudah
Seringnya pada tipe rotary
Untuk tipe rotary bising
Untuk tipe rectifier tidak
Mahal
Sederhana
Mudah
Sedikit
Tidak bising
Murah
kecepatan
pengelasan,
serta
menurunkan
kemungkinan
3. Dalam kasus apa Arc Blow cenderung terjadi pada las busur baja? Berikan
dua contoh dan jelaskan penyebabnya dengan sketsa.
Jawab:
Arc blow merupakan satu fenomena pembelokan busur elektrik dari jalur
normalnya karena adanya gaya magnetic sehingga menyebabkan busur
bergerak tidak terkontrol. Kasus yang cenderung sering terjadi yaitu dimana
saat adanya aliran arus pada satu material konduktor, maka akan terbentuk
medan magnet di sekitar material konduktor tersebut. Keberadaan medan
magnet ini akan memunculkan adanya fenomena arc blow terutama jika
menggunakan arus DC. Busur akan cenderung tidak terkontrol pada satu
posisi. Hal ini sering terjadi akibat serbuk magnet yang diberikan pada logam
dengan tujuan untuk menemukan retak atau cacat. Serbuk magnet akan
berkumpul pada bagian retak atau cacat pada permukaan material, maka
letak cacat akan mudah diidentifikasi. Fenomena arc blow ini akan terjadi jika
material langsung di las. Hal yang harus dilakukan yaitu melakukan proses
demagnetisasi terlebih dahulu sebelum melakukan proses pengelasan agar
menghilangkan gaya magnet pada logam sehingga pengelasan dapat
dilakukan dengan sempurna.
Contoh atau tipe dari arc blow yaitu:
o Thermal arc blow, disebabkan oleh jarak antar dua busur yang terlalu
dekat sehingga menghasilkan reaksi pada medan magnet. Apabila dua
busur yang memiliki polaritas yang berbeda dan jarak yang terlalu
dekat, medan magnet akan saling menjauhkan busur pada arah yang
sama (gambar b) dan apabila satu busur menggunakan arus DC dan
busur lainnya menggunakan arus AC akan mengakibatkan arah medan
fluks pada busur AC saling berlawanan dan efek arc blow pada busur
DC kecil.
Magnetic arc blow, disebabkan oleh kondisi medan magnet yang tidak
seimbang di sekeliling busur. Ketidakseimbangan itu disebabkan oleh
perbedaan jarak elektroda dari ujung satu dan jarak elektroda ke ujung
lainnya atau dapat pula disebabkan oleh penempatan posisi ground
pada benda kerja. Selain itu ketidakseimbangan disebabkan pula oleh
arus yang mengalir melalui beberapa medium yang berbeda, yaitu
elektroda, udara, dan benda kerja.
proses
pengelasan
menggunakan
transformer
frekuensi
tinggi.
Ia=450
60
100
1/ 2
( )
=450 0.775=348.7 A
Jadi arus maksimum yang bisa digunakan bila mesin las digunakan secara
terus menerus untuk mesin las adalah sebesar 348.75 Ampere.
E
60
1
0
E
70
1
8
E
70
2
8
H4
E6010
: Elektroda
: tensile strength 60,000 psi
: posisi pengelasan bisa dilakukan pada posisi apa saja
: tipe coating nya high cellulose sodium, arus DC+
E7018
: Elektroda
: tensile strength 70,000 psi
: posisi pengelasan bisa dilakukan pada posisi apa saja
: tipe coating iron powder low hydrogen, arus AC atau DC+
E7028-H4R
: Elektroda
: tensile strength 70,000 psi
: posisi pengelasan flats dan horizontal fillets
: tipe coating hydrogen potassium iron powder, arus AC atau DC+
: perkiraan dissolved hydrogen tidak lebih dari 4ml/100g dari
deposited metal
R
: ketahanan terhadap serapan uap (moisture pickup) (80% humidity,
80oF, 9 jam)
E308L-16
E
: Elektroda
308L : tipe stainless steel 308L
SMAW DC
Pengelasan dengan elektroda habis pakai seperti pada SMAW
dan MIG, elektroda meleleh dan dikirim melalui busur elektrik
menuju logam induk untuk dilas. Panjang busur harus dijaga di
antara electrode wire dengan logam induk dengan mengumpan
(feeding) electrode wire pada waktu yang bersamaan electrode wire
meleleh. Pada pengelasan SMAW, panas dari busur tersebut
tergantung pada komposisi kimia dari flux. Dan panas busur
maksimum umumnya terjadi pada polaritas negatif di katoda.
Sehingga,
pengelasan
dengan
straight
polarity
(DCSP)
Tungsten Arc
DC
Efek polaritas terhadan non-consumable electrode seperti pada TIG
atau PAW adalah jika elektroda yang digunakan seperti tungsten
atau wolfram, maka panas maksimum busur akan terjadi pada
anoda atau kutub positif. Elektroda wolfram pada umumnya
dioperasikan dengan straight polarity DCEN, sehingga panas busur
maksimum
akan
berada
pada
logam
induk
yang
kemudian
busur.
Gas campuran Ar + CO2 dapat menghasilkan tipe busur short arc,
transition arc, spray arc, pulsed arc (maksimum 20% CO 2), high
performance short dan spray arc. Sedangkan pada karbondioksida, yang
didapat hanya short dan globular arc.