Logam Natrium
Cara, Proses Pembuatan Natrium, Senyawa, Unsur Kimia - Logam alkali yang paling
banyak digunakan baik sebagai unsur maupun senyawanya adalah natrium pada bagian ini
akan kita pelajari pembuatan dan manfaat natrium dan senyawanya.
Pembuatan Natrium
Logam alkali pada umumnya diperoleh dengan mengelektrolisis lelehan garam kloridanya.
Misalnya logam natrium dibuat dengan mengelektrolisis campuran lelehan NaCl dan CaCl2.
Fungsi CaCl2 pada proses ini adalah menurunkan titik leleh NaCl.
Katoda
Na+ (l) + e
Na(l)
Anoda
2Cl(l)
Cl2(g)
2e
2Na+(l) + 2Cl(l)
2Na(l)
Cl2(g)
katoda
(x 2)
anoda
Campuran NaCl dan CaCl2 cair dimasukkan ke dalam sel down kemudian dialiri listrik.
Ion Na+ direduksi di katoda menjadi natrium cair, sedangkan ion Cl dioksidasi di anoda
menjadi gas Cl2. Natrium cair dikeluarkan melalui samping sel dan gas klor dikeluarkan
melalui bagian atas sel.
Dua senyawa natrium yang penting untuk kita pelajari adalah NaOH dan Na2CO3.
Katoda
Anoda
Na+ dalam larutan bergabung dengan OH di katoda membentuk NaOH. Na2CO3 dibuat
dengan proses Solvay. Metode pembuatan Na2CO3 ini dikembangkan oleh Ernest Solvay
(18381922) dari Belgia sebagai bahan bakunya adalah batu kapur CaCO3. Batu kapur
dipanaskan untuk memperoleh gas CO2.
Panas
CaCO3(s)
CaO(s) + CO2(g)
Panas
2NaHCO3(s)
2. Logam Alumunium
Cara, Proses Pembuatan Aluminium, Proses Hall, Senyawa, Unsur Kimia - Aluminium
diperoleh dengan elektrolisis lelehan bauksit Al2O3 dalam kriolit cair Na3AlF6. Kriolit cair
diperlukan untuk menurunkan titik leleh bauksit. Proses pembuatan aluminium dikenal
dengan proses Hall, karena cara ini ditemukan oleh Charles Martin Hall (1863 - 1914) pada
tahun 1886.
Proses Hall meliputi dua tahap, yaitu sebagai berikut.
Ke dalam bauksit ditambahkan larutan NaOH pekat sehingga Al2O3 larut sedangkan zat lain
tidak larut.
Endapan Al(OH)3 disaring kemudian dipanaskan sehingga terurai menjadi Al2O3 dan uap air.
Panas
Al(OH)3(s)
Al2O3(s) + 3H2O(g)
Al2O3 murni dicampur dengan kriolit Na3AlF6 untuk menurunkan titik leleh Al2O3. Dinding
bejana untuk elektrolisis terbuat dari besi yang dilapisi grafit sekaligus sebagai katoda.
Sebagai anodanya digunakan batang-batang karbon yang dicelupkan ke dalam campuran.
Larutan Al2O3 dalam kriolit dimasukkan ke dalam sel Hall-Heroult, kemudian dialiri
listrik. Ion Al3+ direduksi di katoda menjadi Al cair dan ion O2 dioksidasi di anoda menjadi
gas oksigen.
Reaksi yang terjadi:
Katoda
Al3+(l) + 3e
Al(l)
Anoda
2O2(l)
O2(g)
4e
4Al3+(l) + 6O2(l)
4Al(l)
3O2(g)
katoda
(x 4)
anoda
(x 3)
+
Gas oksigen yang terbentuk dapat bereaksi dengan anoda karbon membentuk
CO2 sehingga anoda semakin habis dan pada suatu saat harus diganti.
Walaupun reaksi pada elektrolisis sangat rumit, tetapi reaksi bersihnya dapat dituliskan seperti
berikut.
Katode
Anode
Reaksi sel
Anode karbon dibuat dari karbonasi minyak bumi yang harus diganti secara kontinu
sebab sering terkontaminasi oleh pengotor. Aluminium dibuat dalam jumlah besar untuk
paduan logam. Logam aluminium murni bersifat lunak dan mudah terkorosi. Penambahan
sejumlah kecil logam lain, seperti Cu, Mg, atau Mn, aluminium akan menjadi keras dan tahan
terhadap korosi. Beberapa aluminium digunakan untuk mengekstraksi logam lain. Logam
kromium diperoleh melalui reduksi oksidanya oleh serbuk aluminium. Reaksi Cr2O3 dengan
aluminium bersifat eksotermis.
Reaksi serupa diterapkan pada las listrik untuk menyambung besi, yaitu campuran dari
serbuk aluminium dan besi (III) oksida, yang disebut termit. Sekali campuran ini dibakar,
reaksi berlangsung terus menghasilkan pijar tinggi bertabur bunga api. Senyawa aluminium
yang penting adalah alumina atau aluminium oksida. Senyawa ini dibuat melalui pemanasan
aluminium hidroksida yang diperoleh dari bauksit dan dilakukan pada 550C. Alumina
membentuk senyawa berpori atau berupa serbuk padat berwarna putih.
2Al(OH)3(s)
Al2O3(s) + 3H2O(l)
Padatan AlCl3 diyakini ionis, tetapi jika dipanaskan pada suhu titik lelehnya akan
terbentuk senyawa kovalen Al2Cl6. Aluminium klorida menyublim pada titik lelehnya (180
C) dan molekul Al2Cl6 terdapat dalam uapnya. Struktur Al2Cl6 merupakan dimer
dari AlCl3 dengan klorin sebagai jembatannya.
Pada suhu lebih tinggi, molekul Al2Cl6 berwujud uap akan terdisosiasi menjadi
molekul AlCl3 dengan struktur molekul trigonal planar. Aluminium klorida tak berhidrat ini
digunakan sebagai katalis, misalnya pada pembuatan etilbenzena.
3. Logam Magnesium
Magnesium didapatkan di alam dalam karnalit, KCl. MgCl 2.6H2O dan magnesit,
MgCO3. Logam magnesium dibuat dengan cara elektrolisis leburan senyawa kloridanya
(MgCl2), dan untuk menurunkan titik lelehnya serta untuk menghemat pemakaian listrik,
senyawa halida (KCl) perlu ditambahkan. Proses ini disebut dengan proses Downs. Sebagai
anoda digunakan grafit, sedangkan katodanya dari baja. Pada proses ini dihasilkan juga gas
klorin sebagai hasil sampingan.
Katoda
: Mg 2+ (aq) + 2e Mg (s)
Anoda
Pada elektrolisis, gas klorin dilepas pada anoda dan magnesium pada katoda yang
larut dalam raksa dan dikeluarkan dari sel. Amalgam magnesium dilewatkan ke air dimana
magnesium bereaksi membentuk 50% larutan MgCl2 dengan kemurnian tinggi, dan reaksi
dikatalis oleh adanya besi. Kemudian raksa dikembalikan ke dalam sel. Sehingga hasil dari
proses ini adalah magnesium klorida, klorin, dan hidrogen.
4. Logam Besi
Cara Pengolahan, Proses Pembuatan Besi, Logam, Senyawa, Unsur Kimia - Besi
merupakan logam yang cukup melimpah dalam kulit bumi (4,7%). Besi murni berwarna putih
kusam yang tidak begitu keras dan sangat reaktif terhadap zat oksidator sehingga besi dalam
udara lembap teroksidasi oleh oksigen dengan cepat membentuk karat
Tabel 1. Senyawa Besi dan Biloksnya
Biloks
Senyawa
+2
+3
Campuran +2 dan +3
Besi diperoleh dari bijih besi dengan cara mereduksi bijih dalam tanur (tungku).
Bahan-bahan yang diperlukan meliputi:
Bahan-bahan (biji besi, batu kapur, dan kokas) dimasukkan ke dalam tungku dari
puncak tanur.
Udara panas dialirkan melalui dasar tanur sehingga mengoksidasi karbon menjadi
gas CO2.
C(s) + O2(g) CO2(g) H = -394 kJ
Kemudian gas CO2 bergerak naik dan bereaksi lagi dengan kokas menjadi CO.
Gas CO yang terjadi mereduksi bijih besi secara bertahap menjadi besi.
5. Logam Tembaga
Cara, Proses Pembuatan Tembaga, Senyawa, Unsur Kimia - Tembaga diperoleh dari
bijih kalkopirit CuFeS2 melalui beberapa tahap, yaitu:
Pengapungan (flotasi)
Bijih diserbukkan sampai halus kemudian dimasukkan ke dalam campuran air dan
minyak. Bagian bijih yang mengandung tembaga akan diselaputi oleh minyak sedangkan zat
pengotornya terbawa oleh air. Udara ditiupkan ke dalam campuran dan mineral yang
diselaputi minyak tadi dibawa ke permukaan oleh gelembung-gelembung udara dan
mengapung, sedangkan zat-zat pengotor diendapkan di bagian bawah. Dari pengapungan ini
dapat diperoleh bijih pekat yang mengandung 20 40% Cu.
Pemanggangan
Reduksi
Cu2S yang terjadi dipisahkan dari Fe2O3 kemudian dipanaskan dan dialiri udara dan terjadi
reduksi menjadi logam tembaga.
Elektrolisis
Logam tembaga yang diperoleh dari reduksi masih tercampur dengan sedikit Ag, Au, dan
Pt kemudian dimurnikan dengan cara elektrolisis. Tembaga yang tidak murni dipasang
sebagai anoda dan sebagai katoda digunakan tembaga murni, dengan elektrolit
larutan CuSO4. Tembaga di anoda teroksidasi menjadi Cu2+ kemudian direduksi di katoda
menjadi logam Cu.
Katoda
Cu2+(aq) + 2e
Cu(s)
Anoda
Cu(s)
Cu2+(aq) +
Cu(s)
Cu(s)
katoda
2e
+
anoda
Pada proses ini anoda semakin habis dan katoda (tembaga murni) makin bertambah
besar, sedangkan Ag, Au, dan Pt diendapkan sebagai lumpur anoda sebagai hasil samping.