Anda di halaman 1dari 41

Olga Elenska Aderin 0910312069

Siti Ardina Sari 1010313009


Mellyana Putri N 1010313021
Preseptor : dr. H. M. Yunus, Sp.THT-KL

P O LIP N A S I

AN ATO M IH ID U N G
Hidung Bagian Luar
Bentuk hidung dari luar pyramid yang.
Bagian- bagian hidung luar dari atas ke
bawah, yait :
Pangkal hidung (bridge),
Batang hidung (dorsum nasi),
Puncak hidung (hip),
Ala nasi,
Kolumela dan
Lubang hidung (nares anterior)

Anatomi hidung bagian luar

Hidung Bagian Dalam


Hidung bagian dalam terdiri dari dua
rongga hidung (cavum nasi) yang
dipisahkan oleh septum nasi.
Lubang depan disebut nares anterior,
lubang belakang disebut nares posterior
Bagian depan cavum nasi yang
terlindungi ala nasi disebut vestibulum
nasi dan dilapisi oleh kulit yang banyak
mengandung kelenjar sebasea dan
rambut (vibrise)

Anatomi hidung bagian dalam

Pendarahan H idung

Polip N asi

Definisi

Massa lunak mengandung


banyak cairan, berwarna
putih keabu-abuan di rongga
hidung akibat inflamasi
mukosa

Epidemiolo
gi

Prevalensi kurang lebih 4%


Dapat mengenai semua ras
Di Ameria, 0,3% pada
dewasa, di Inggris 0,2-3%
Jarang terjadi pada anak-anak

Etiologi
Etiologi yang pasti belum diketahui
Adanya peradangan kronik mukosa
Gangguan vasomotor
Peningkatan tekanan cairan

interstitial dan edema mukosa

Faktor predisposisi
Alergi terutama rinitis alergi
Sinusitis kronik
Iritasi mukosa
Sumbatan hidung akibat kelainan

anatomi

Patofi
siologi
Ada 2 teori: teori bernstein dan

ketidakseimbangan saraf vasomotor


Teori Bernstein:
Perubahan mukosa hidung akibat
peradangan atau aliran udara
berturbulensi
Terjadi prolaps dan reepitelisasi dan
pembentukan kelenjar baru
Terjadi peningkatan penyerapan
natrium -> retensi air->polip

Teori Vasomotor
Adanya ketidakseimbangan saraf

vasomotor dalam peningkatan


permeabilitas kapiler
Gangguan regulasi vaskuler->sitokin
terlepas->edema mukosa->polip

M anifestasiKlinis
Manifestasi Polip Nasi
tergantung dari ukurannya
sendiri
Kecil
asimptomatik
Ganggua
n
pencium
an

Post
nasal
drip

Besar obstruksi
(snorring, hidung
terasa penuh)
Rinorhea

Nyeri
wajah

Pemeriksaan Pemeriksaan anemnesis


Penunjang
fisik
nasoendoskopi Rinoskopi
anterior
radiologi
Rinoskopi
anterior

Gejala polip
nasi
Penyakit
penyerta
infeksi, alergi
dll

D iagnosis

G rade Polip N asi

Grade 0 Grade I

Grade II

Grade III

D iagnosis Banding
Papiloma inverted
Angiofibroma
Meningokel
Neuroblastoma
Neurofibromatosis
Cystic fibrosis

Penatalaksanaan

Konservatif
dengan
medikamentosa
:
-kortikosteroid
topikal dan
sistemik

Obati penyakit
penyerta (asma,
alergi, infeksi
dll)

Konservatif
gagal operasi
(polipectomy,
FESS)

LAPO RAN K A SU S

ID EN TITA S PA SIEN
Nama
Umur

: Tn. Y
: 64 tahun
Jenis Kelamin : laki laki
Alamat
: Muaro Bungo
Suku Bangsa : Minangkabau
Pekerjaan
: pensiunan mawasda

AN AM N ESIS
Keluhan Utama

Hidung kanan tersumbat sejak 2 bulan


yang lalu


Riwayat Penyakit Sekarang
Hidung kanan tersumbat sejak 2 bulan yang
lalu. Hidung tersumbat awalnya sudah
dirasakan pasien sejak 4 tahun yang lalu.
Sejak 1 tahun yang lalu, mulai tampak massa
dari hidung kanan pasien kemudian dicongkel
pasien dan berdarah. 2 bulan yang lalu hidung
kanan pasien kembali berdarah sebanyak
kurang lebih seperempat gelas, kemudian
pasien berobat ke puskesmas
Riwayat batuk, dan demam disangkal.
Riwayat bersin-bersin pagi hari lebih dari 5 kali
ada
Riwayat hidung berair jarang
Riwayat tidur mengorok tidak ada, sesak nafas

Riwayat keluar cairan dari telinga tidak ada.


Riwayat nyeri telinga tidak ada
Riwayat telinga terasa penuh tidak ada
Riwayat telinga berdengung tidak ada
Riwayat suara serak tidak ada
Riwayat nyeri menelan tidak ada
Riwayat trauma sebelumnya tidak ada

Riwayat penyakit dahulu


Pasien tidak pernah mengalami penyakit seperti ini
sebelumnya
Riwayat tonsilektomi saat usia 4 tahun
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat keluarga dengan menderita penyakit yang
sama serta riwayat alergi tidak ada.
Riwayat Pekerjaan, Sosial Ekonomi dan Kebiasaan :
Pasien seorang pensiunan mawasda
Pasien merokok sejak smp kurang lebih 1 bungkus
sehari

Pem eriksaan Fisik


Anamnesis
Keadaan Umum

: Tampak sakit sedang

Kesadaran

: Composmentis cooperative

Tekanan darah

: 130/80 mmHg

Frekuensi nadi

: 82x/menit

Frekuensi nafas

: 22 x/menit

Suhu

: afebris

Pemeriksaan sistemik
Kepala

: normocephal

Mata

: konjungtiva tidak anemis, sklera tidak


ikterik

Toraks

: tidak diperiksa

Abdomen
Ekstremitas

: tidak diperiksa
: akral teraba hangat

S TATU S LO K A LIS TH T

Telinga
Pemeriksaan

Kelainan

Dekstra

Sinistra

Kel kongenital

Tidak ada

Tidak ada

Trauma

Tidak ada

Tidak ada

Radang

Tidak ada

Tidak ada

Kel. Metabolik

Tidak ada

Tidak ada

Nyeri tarik

Tidak ada

Tidak ada

Nyeri tekan tragus

Tidak ada

Tidak ada

Cukup lapang (N)

Liang & Dinding

Sempit

Sempit

Sempit

telinga

Hiperemis

Tidak ada

Tidak ada

Edema

Tidak ada

Tidak ada

Massa

Tidak ada

Tidak ada

Bau

Tidak ada

Tidak ada

Warna

Putih kekuningan

Kuning kecoklatan

Jumlah

Banyak

Banyak

Jenis

Serumen

Serumen

Daun telinga

Sekret/serumen

Membran timpani
Utuh

Perforasi

Mastoid

Tes Garpu Tala

Warna

Sukar dinilai

Sukar dinilai

Reflek cahaya

Sukar dinilai

Sukar dinilai

Bulging

Sukar dinilai

Sukar dinilai

Retraksi

Sukar dinilai

Sukar dinilai

Atrofi

Sukar dinilai

Sukar dinilai

Jumlah perforasi

Sukar dinilai

Sukar dinilai

Jenis

Sukar dinilai

Sukar dinilai

Kwadran

Sukar dinilai

Sukar dinilai

Pinggir

Sukar dinilai

Sukar dinilai

Tanda radang

Sukar dinilai

Sukar dinilai

Fistel

Tidak ada

Tidak ada

Sikatrik

Tidak ada

Tidak ada

Nyeri tekan

Tidak ada

Tidak ada

Nyeri ketok

Tidak ada

Tidak ada

Rinne

(+)

(+)

Schwabach

Sama dengan pemeriksa

Sama dengan pemeriksa

Weber
Kesimpulan

Tidak ada lateralisasi


Normal

Normal

Audiometri

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Timpanometri

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

H idung
Pemeriksaan

Hidung luar

Kelainan

Dektra

Sinistra

Deformitas

Tidak ada

Tidak ada

Kelainan kongenital

Tidak ada

Tidak ada

Trauma

Tidak ada

Tidak ada

Radang

Tidak ada

Tidak ada

Massa

Tidak ada

Tidak ada

Sinus paranasal
Pemeriksaan Dekstra

Sinistra

Nyeri tekan

Tidak ada

Tidak ada

Nyeri ketok

Tidak ada

Tidak ada

RinoskopiAnterior
Pemeriksaan

Kelainan

Dekstra

Sinistra

Vestibulum

Vibrise

Ada

Ada

Radang

Tidak ada

Tidak ada

Cukup lapang (N)

Sempit

Cukup lapang

Sempit

Lapang

Lokasi

Tidak ada

Tidak ada

Jenis

Jumlah

Bau

Ukuran

Eutrofi

Hipertrofi

Warna

Merah muda

Merah muda

Permukaan

Rata

Tidak rata

Edema

Tidak ada

Tidak ada

Cavum Nasi

Sekret

Konka inferior

Konka media

Septum

Ukuran

Sukar dinilai

Sukar Dinilai

Warna

Sukar dinilai

Sukar Dinilai

Permukaan

Sukar dinilai

Sukar Dinilai

Edema

Sukar dinilai

Sukar Dinilai

Cukup lurus/deviasi

Cukup lurus

Cukup lurus

Permukaan

Rata

Rata

Warna

Merah Muda

Merah Muda

Spina

Tidak ada

Tidak ada

Krista

Tidak ada

Tidak ada

Abses

Tidak ada

Tidak ada

Perforasi

Tidak ada

Tidak ada

Lokasi

Kavum nasi

Tidak ada

Bentuk

Polipoid

Ukuran

Grade II

Permukaan

Rata

Warna

Putih keabuan

Konsistensi

Kenyal

Mudah digoyang

Pengaruh vasokonstriktor

Tidak ada

Massa

RinoskopiPosterior (N asofaring)
Pemeriksaan

Kelainan

Dekstra

Sinistra

Cukup lapang (N)


Sempit
Lapang

Cukup lapang

Cukup lapang

Warna

Merah muda

Merah muda

Edem

Tidak ada

Tidak ada

Jaringan granulasi

Tidak ada

Tidak ada

eutrofi

hipertrofi

Warna

Merah muda

Merah muda

Permukaan

Licin

Tidak rata

Edem

Tidak ada

Tidak ada

Adenoid

Ada/tidak

Tidak ada

Tidak ada

Muara tuba eustachius

Tertutup sekret

Tidak ada

Tidak ada

Edem mukosa

Tidak ada

Tidak ada

Kavum nasi

Tidak ada

Ukuran

Grade II

Bentuk

Polipoid

Permukaan

Rata

Ada/tidak

Tidak ada

Tidak ada

Jenis

Tidak ada

Tidak ada

Koana

Mukosa

Ukuran
Konka inferior

Lokasi
Massa

Post Nasal Drip

O rofaring dan M ulut


Pemeriksaan

Kelainan

Dekstra

Sinistra

Tidak ada

Tidak ada

Edema

Tidak ada

Tidak ada

Bifida

Tidak ada

Tidak ada

Simetris/tidak

Simetris

Simetris

Merah muda

Merah muda

Tidak ada

Tidak ada

Bercak/eksudat

Tidak ada

Tidak ada

Warna

Merah muda

Permukaan

Rata

Trismus
Uvula

Palatum mole + Warna


Arkus Faring
Edem

Dinding faring

Tonsil

Ukuran

T0

T0

Warna

Tidak ada

Tidak ada

Permukaan

Tidak ada

Tidak ada

Muara kripti

Tidak ada

Tidak ada

Detritus

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Warna

Merah muda

Merah muda

Edema

Tidak ada

Tidak ada

Abses

Tidak ada

Tidak ada

Lokasi

Tidak ada

Tidak ada

Bentuk

Tidak ada

Tidak ada

Ukuran

Tidak ada

Tidak ada

Permukaan

Tidak ada

Tidak ada

Konsistensi

Tidak ada

Tidak ada

Karies/Radiks

ada karies di M1 rahang bawah kanan

Kesan

Kurang baik

Warna

Merah muda

Eksudat

Peritonsil

Tumor

Gigi

Lidah

Merah muda

Bentuk

Normal

Deviasi

Tidak ada

Massa

Tidak ada

Laringoskopi Indirek
Pemeriksaan
Epiglotis

Kelainan

Normal

Warna

Merah muda

Edema

Tidak ada

Massa

Rata
Tidak ada

Warna

Merah muda

Edema

Tidak ada

Massa

Tidak ada

Gerakan
Ventrikular band

Sinistra

Bentuk

Pinggir rata/tidak

Ariteniod

Dekstra

simetris

Warna

Merah muda

Edema

Tidak ada

Massa

Tidak ada

Warna
Plica vokalis

Gerakan
Pinggir medial
Massa

Sinus
piriformis
Valekulae

Massa
Sekret
Massa
Sekret
(jenisnya)

Putih
Simetris
Licin
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada

Pem eriksaan K elenjar getah bening leher

Inspeksi
Tidak terlihat pembesaran kelenjar
getah
bening di leher
Palpasi
Tidak teraba pembesaran kelenjar
getah
bening di leher

RESU M E
1. Anamnesis
Hidung kanan tersumbat sejak 2 bulan yang lalu. Hidung
tersumbat awalnya sudah dirasakan pasien sejak 4 tahun yang
lalu. Sejak 1 tahun yang lalu, mulai tampak massa dari hidung
kanan pasien kemudian dicongkel pasien dan berdarah. 2
bulan yang lalu hidung kanan pasien kembali berdarah
sebanyak kurang lebih seperempat gelas, kemudian pasien
berobat ke puskesmas
Riwayat batuk, dan demam disangkal.

Riwayat bersin-bersin pagi hari lebih dari 5 kali ada

Riwayat sakit kepala tidak ada

Riwayat tidur mengorok tidak ada, sesak nafas tidak ada

Riwayat ingus mengalir di tenggorokan tidak ada

Riwayat telinga berdenging, nyeri telinga tidak ada

Riwayat trauma pada hidung tidak ada

Riwayat merokok sejak smp sebanyak 1 bungkus per hari

2. Pemeriksaan fisik
Hidung
Rinoskopi Anterior
KND : kavum nasi sempit, sekret (-), konka inferioor
eutrofi, warna merah muda, permukaan licin, konka
media sulit dinilai, septum tidak deviasi, permukaan
licin, warna merah muda, tampak massa mengisi
kavum nasi bentuk polipoid ukuran grade II, permukaan
rata, warna putih keabuan, konsistensi kenyal, mudah
digoyang (+)
KNS: kavum nasi cukup lapang, sekret (-), konka
inferior hipertrofi, warna merah muda, permukaan tidak
rata, konka media sulit dinilai, septum tidak deviasi,
permukaan licin berwarna merah muda, massa (-)

Diagnosa utama: polip nasi dextra


Diagnosa tambahan: Diagnosa banding papiloma inverted
Pemeriksaan penunjang: nasoendoskopi, CT

scan, biopsi
Terapi: kortikosteroid topikal
Anjuran terapi: polipektomi + BSEF/FESS
Prognosis: - quo ad vitam: bonam
- quo ad sanam: bonam
Nasehat: - jangan mencongkel hidung
- cuci hidung teratur
- berobat teratur sampai sembuh

Diskusi
Telah dilaporkan seorang pasien laki-laki
berusia 64 tahun dengan diagnosa polip nasi
dextra
Diagnosis ini ditegakkan dengan anamnesis,
pemeriksaan fisik.
Dari anamnesis didapatkan bahwa hidung
tersumbat sejak
2 bulan yang lalu, tampak
massa di hidung kanan sejak 1 tahun yang lalu,
kemudian dicongkel pasien dan berdarah. Tidak
ada sakit kepala, sesak nafas, suara sengau,
tidur ngorok, riwayat trauma. Riwayat merokok
sejak smp sebanyak 1 bungkus per hari

Dari pemeriksaan fisik didapatkan pada


hidung sebelah kanan terdapat masa polipoid
berwarna putih keabuan mengisi kavum nasi,
kenyal, mudah digoyang, tidak mudah berdarah,
ukuran grade II.
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat
disimpulkan bahwa diagnosis pasien ini adalah
polip nasi kavum dextra.
Pasien ini dianjurkan untuk nasoendoskopi dan
CT scan sebagai pemeriksaan penunjang untuk
menguatkan diagnosis. Terapi yang diberikan
adalah medikamentosa. Tindakan operasi yang
dianjurkan adalah Polipektomi dan FESS jika tidak
ada perbaikan dengan medikamentosa. Sebelum
dilakukan operasi, massa dibiopsi untuk melihat
hasil
PA
jaringan
polip
tersebut
untuk
membedakan massa tersebut jinak atau ganas.

Terim a Kasih

Anda mungkin juga menyukai