Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.

H DENGAN GANGGUAN
KEPUTIHAN DI BPM Sri Haryati,Amd.Keb

Disusun oleh :
1. Dewi Purwati
2. Ika Amaliatul Husnah

(1250014093)
(1250014095)

3. Linda Aristan

(1250014096)

4. Jita Septiana Sandy Rosmala

(1250014101)

5. Warda Anis Sulalah

(1250014102)

6. Syifaus Zuroida

(1250014103)

7. Noviantari Sandra Dewi

(1250014108)

8. Lailatul Humairo

(1250014110)

Prodi D III Kebidanan


Fakultas Keperawatan dan Kebidanan
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Tahun Akademik 2014-2015

LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan kebidanan ini disusun dalam rangka menyelesaikan


salah satu tugas dalam praktik klinik kebidanan dengan judul
Asuhan kebidanan pada Ny. H dengan gangguan keputihan di BPM
Sri Haryati, Amd. Keb yang dilaksanakan pada tanggal 10-22
November 2014

Surabaya, 20 November 2014


Mahasiswa

Hanum Rosmanawati K

Mengetahui

Pembimbing lahan

Pembimbing

askeb

Sri Haryati, Amd. Keb.

Yunik Windarti

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa yang telah melimpahkan taufik dan hidayahnya , sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah asuhan kebidanan mengenai
keputihan yang dialami oleh Ny. H umur 34 tahun. Makalah ini untuk
memenuhi tugas asuhan kebidanan dari ibu Yunik Windarti .
Tentunya keberhasilan dalam menyusun tugas makalah ini tidak
terlepas bantuan berbagai pihak baik langsung maupun tidak
langsung. Maka kami juga menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada ibu Yunik Windarti atas tugas yang telah di
berikan. Sehingga kita lebih banyak mendapat wawasan yang lebih
berguna dan bermanfaat untuk kedepannya.
Akhirnya kita menyapaikan banyak terima kasih atas saran dan
kritik yang di telah di berikan pada makalah kami dan kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan dalam makalah ini.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi yang membacanya.

Surabaya, 20 November 2014


Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan

reproduksi

merupakan

suatu

keadaan

sejahtera fisik, mental, dan sosial secara utuh, tidak


semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam
semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi serta
fungsi-fungsinya dan prosesnya (Widyastuti, 2009).
Kesehatan reproduksi pada wanita tidak terlepas pada
kesehatan organ intimnya. Tentu kita perlu sadari bahwa
menjaga kesehatan reproduksi sangat penting. Salah satu
hal yang dapat kita lakukan adalah menjaga kebersihan
atau higienitas, terutama pada daerah sekitar vagina.
Dalam vagina terdapat mikroorganisme (flora normal) yang
bila tidak di jaga dapat terganggu keseimbangan. Bila hal
ini terjadi maka akan timbul gangguan dan keluhan pada
daerah tersebut, salah satu gejala adanya gangguan
adalah melalui timbulnya keputihan.
Keputihan merupakan istilah lazim digunakan oleh
masyarakat untuk menyebut penyakit kandidiasis vaginal
yang terjadi pada daerah kewanitaan. Penyakit keputihan
merupakan masalah kesehatan yang spesifik pada wanita.
Sebanyak 505 pelajar putri di sekolah menengah dan
perguruan tinggi pernah mengalami keputihan ketika
berusia kurang dari 25 tahun.
Keputihan bisa dikategorikan normal yaitu berkaitan
dengan siklus menstruasi, yang terjadi menjelang ataupun
setelah

menstruasi

atau

bisa

juga

sedangmengalami stress atau kelelahan.

keluar

saat

kita

Tetapi ada juga jenis keputihan akibat suatu gangguan


seperti infeksi parasit, bakteri, jamur atau virus pada
vagina. Biasanya keputihan jenis ini bisa bervariasi dalam
warna, berbau, dan disertai keluhan seperti gatal, nyeri
atau terbakar di sekitar vagina.

A. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah pembelajaran klinik kebidanan mahasiswa
mendapatkan pengalaman nyata dalam melaksanakan
Asuhan kebidanan pada gangguan reproduksi pada Ny.
H dengan leukhorea dengan menggunakan 7 langkah
Varney.
2. Tujuan khusus
1. Dapat melakukan pengkajian data sampai evaluasi pada
gangguan reproduksi pada Ny. A dengan leukhorea
dengan menggunakan 7 langkah Varney
2. Dapat menganalisa kesenjangan antara teori dengan
praktek
3. Dapat memberikan alternatif pemecahan masalah bila
ditemukan kesenjangan antara teori dengan praktek
4. Dapat

mendokumentasikan

menggunakan 7 langkah Varney


MANFAAT
1. AAAA
2. HSANUM
3. R

hasil

Asuhan

dengan

BAB II
KEPUTIHAN
A. PENGERTIAN
Keputihan merupakan sekresi vaginal abnormal pada
wanita. Keputihan yang disebabkan infeksi biasanya disertai
dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina
bagian luar. Jika di biarkan dan tidak ditangani sedini mungkin
infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke
saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si
penderita buang air kecil (Nenk,2009).
Keputihan dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu
keputihan

yang

normal

dan

keputihan

yang

abnormal.

Keputihan normal dapat terjadi pada masa menjelang dan


sesudah menstruasi, pada sekitar fase sekresi antara hari ke
10-16 menstruasi dan juga melalui rangsangan seksual.
sedangkan keputihan abnormal dapat terjadi pada semua
infeksi alat kelamin (infeksi bibir kemaluan, liang senggama,
mulut rahim, dan jaringan penyangga juga penyakit karena
hubungan kelamin) (Manuaba,2009).

B.

TANDA DAN GEJALA


Pada keputihan normal gejala dan tandanya sebagian

besar berkaitan dengan siklus menstruasi. Biasanya berupa


cairan lengket berwarna putih kekuningan atau putih kelabu
dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer ataupun kental dan
biasanya pada keputihan yang normal tidak disertai gatal
serta akan menghilang dengan sendirinya.
Sedangkan pada keputihan abnormal gejala dan tandanya
biasanya bisa bervariasi dalam warna, berbau dan disertai
keluhan seperti gatal, nyeri atau rasa terbakar disekitar
vagina.

Infeksi

ini

dapat

menjalar

dan

menimbulkan

peradangan pada saluran kencing (Sallika,2010).


Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah
atau yang daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan
tersebut berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal
dari vagina yang terinfeksi atau alat kelamin luar (Nenk,2009).
C.

PENYEBAB KEPUTIHAN
Gangguan yang dapat menimbulkan masalah yaitu:
Candidosis
adalah penyebab paling umum pada gatal-gatal pada
vagina. Jamur menyerang sel pada saluran vagina dan
sel-sel kulit vulva. Pada beberapa wanita, jamur masuk
ke lapisan sel yang lebih dalam dan beristirahat di sana
sampai diaktifkan kembali karena satu alasan. Sel-sel
yang terinfeksi yidak terlalu parah gugur ke dalam
vagina

sehingga

menyebabkan

keputihan.

Candida

masuk ke vagina dari infeksi jamur pada jalur khusus


tetapi mungkin menyebar oleh hubungan seks kelamin.
Candida

tumbuh

lebih

cepat

jika

lingkungan

mengandung glukosa dan lebih umum terjadi dalam


kehamilan atau pada wanita penderita diabetes. Namun
tidak tertutup kemungkinan dapat terjadi pada wanita

lain (Llewellyn,2005).
Trichomoniasis
Cairannya banyak, kental, berbuih seperti sabun, bau,
gatal, vulva kemerahan, nyeri bila ditekan atau perih
saat buang air kecil (Nenk,2009).
Infeksi vagina terjadi ketika organisme hidup sangat
kecil (disebut trichomonad) masuk ke dalam vagina,
biasanya setelah hubungan kelamin dengan pria yang
terinfeksi. Trichomonas menginfeksi sekitar 1 dalam 10
wanita. Organism ini seukuran dengan sel darah putih
dan mempunyai bulu getar serta sebuah ekoryang
sangat kuat. Pada kebanyakan wanita jamur ini hidup
dalam saluran vagina yang seperti beledu dan tidak
mennimbbulkan gejala. Pada kebanyakan pria hidupnya
dalam saluran kencing di penis. Tetapi pada beberapa
wanita karena sejumlahalasan yang tidak diketahui, ini
menyebabkan gatal-gatal di vagina dan vulva yang
cukup parah (Llewellyn,2005).
Bacterial Vaginosis
Infeksi oleh Gardnerella yang berinteraksi dengan baksil
anaerobic yang biasanya terdapat di vagina. Keputihan
itu encer, mempunyai bau amis yang tajam, dan
berwarna abu-abu kotor. Ini disebut amine vaginosis
karena amine diproduksi dan menghasilkan bau amis.

Virus HPV (Human Papiloma Virus) dan Herpes

Simpleks
Sering ditandai dengan kondiloma akumminato atau
tumbuh seperti jengger ayam, cairan berbau tanpa
disertai rasa gatal.(Llewellyn,2005).

Biasanya keputihan dapat terjadi pada:


Wanita usia subur
Wanita yang sedang hamil
Wanita dengan berat badan yang berlebih
Wanita yang terkena penyakitkencing manis
Wanita yang mengidap penyakit kelainan kelamin
Para pengguna obat KB dan obat-obatan tertentu
Sering berbusana dengan busana sangat ketat

Sering memakai atau menggunakan obat pembilas

vagina (kimia) (Nenk,2009).


D. PENCEGAHAN DAN PENANGANANNYA
Keputihan dapat dicegah dengan:
Selalu cuci daerah keperempuanan dengan air bersih
setelah buang air, jangan hanya menyekanya dengan
tisu.
Jaga daerah keperempuanan tetap kering

Hindari betukar celana dalam dengan teman atau

saudara

Potonglah secara berkala bulu disekitar kemaluan

(Sallika,2010).

Dalam kasus keputihan, pencegahan bisa dilakukan

dengan

berbagai

pelindung

cara

(kondom),

seperti

pemakaian

menggunakan
obat

atau

alat
cara

profilaksis (pemakaian obat antibiotika disertai dengan


pengobatan terhadap jasad renik penyebab penyakit),
dan melakukan pemeriksaan dini (Nenk,2009).
E. Penanganan
Penanganan yang dapat dilakukan adalah:
Melakukan pemeriksaan dengan alat tertentu untuk
mendapatkan gambaran alat kelamin yang lebih baik,
seperti melakukan pemeriksaan kolposkopi yang berupa
alat optik untuk memperbesar gambaran leher rahim,

liang senggama dan bibir kemaluan.


Merencanakan pengobatan setelah melihat kelainan
yang ditemukan.

Beberapa cara dapat dilakukan, yaitu sebagai

penawar saja, obat pemusnah atau pemungkas, dan


melakukan penghancuran lokal pada kutil leher rahim,
liang

senggama,

bibir

kemaluan,

atau

melakukan

pembedahan.

Obat-obat penawar misalnya Betadine vaginal kit,

Intima, Dettol, yang sekadar membersihkan cairan


keputihan dari liang senggama, tapi tidak membunuh
kuman

penyebabnya.

Selain

penyinaran

dengan

sitostatika.

Sedangkan

itu

radioaktif
obat

dapat
atau

dilakukan

penyuntikan

pemusnah

misalnya

vaksinasi, tetrasiklin, penisilin, thiamfenikol, doksisiklin,


eritromisin,flukonazole,metronidazole,nystatin
dsb.Karena

itu,

lebih

baik

mencegah

ketimbang

mengobati (Nenk,2009).
Seringkali
sendiri

bahwa

merasa

perlu

wanita
sedang

merasa

mampu

menderita

memeriksakan

diri

mengenali

keputihan
ke

dokter

tanpa
untuk

memperoleh pemeriksaan secara lebih detail, namun


langsung diobati sendiri dengan obat obat keputihan
yang dijual bebas. Pada kasus ini, tindakan tersebut
cukup berisiko, karena apabila kurang tepat dalam
pengenalan penyakitnya dapat menyebabkan kurang
tepat pula obat yang dipilih, sehingga selain efektivitas
terapi tidak tercapai juga akan berisiko pada munculnya
resistensi sehingga jamur semakin kebal dengan obat.

B.

Tinjauan askeb
Tinjauan ini menggunakan manajemen varney
1. Pengkajian
Berisi tentang data subjektif (anamnesa dari pasien) dan
objektif (dari hasil pemeriksaan petugas)

Data Subjektif
a. Identitas pasien
Biodata

klien

berisi

tentang

Nama,

Umur,

Pendidikan, Pekerjaan, Suku, Agama, Alamat, No.


Medical Record, Nama Suami, Umur, Pendidikan,
Pekerjaan

Suku,

Agama,

Alamat,

Tanggal

Pengkajian.
b. Status perkawinan
Kawin ke, umur kawin, dan lama kawin
c. Keluhan utama/ alasan kunjungan
d. Riwayat menstruasi
Umur menarche, lama haid, jumlah darah yang
keluar, konsistensi, siklus haid, hari pertama haid
dan terakhir
e. Riwayat
f.

pasien

(kehamilan,

persalinan,

anak, KB, kesehatan klien yang lalu)


Pola kebiasaan sehari-hari (nutrisi,
personal hygiene, aktivitas, dll)
Pola nutrisi :
Pola istirahat dan tidur :

nifas,

eliminasi,

Personal Hygiene
mulut dan gigi

: Pola mandi, kebersihan


penggunaan pembalut dan

kebersihan genitalia
Aktifitas : kegiatan klien dalam keseharian

Data Objektif
a. Keadaan Umum
TTV (tekanan darah, suhu, RR, nadi) -> NILAI
NORMAL
tekanan darah 110/80 120/90, suhu 36,5
37,50C, repiratory
rate 16-24 kali/menit, nadi 60-100kali/menit
b. Pemeriksaan Fisik

PF (dari ujung rambut sampai

ujung kaki sesuai dengan askeb)


- Kepala : warna rambut, dan kebersihan,
- Mata
: sklera nya apakah ihterik / tdk,
konjungtiva anemis / tidak, apakah palpebra
oedema / tidak,bagaimana fungsi penglihatan
nya baik / tidak, apakah klien menggunakan
-

alat bantu penglihatan / tidak.


Telinga
: apakah simetris kiri dan kanan,
apakah ada terdapat serumen / tidak, apakah
klien menggunakan alt bantu pendengaran /
tidak, bagaimana fungsi pendengaran klien baik

/ tidak
Hidung

apakah

klien

bernafas

dengan

cuping hidung / tidak, apakah terdapat serumen

/ tidak, apakah fungsi penciuman klien baik /


-

tidak
Mulut

dan

gigi

:kebersihan ,

bagaimana

keadaan mukosa bibir klien, apakah lembab


atau kering, keadaan gigi dan gusi apakah ada
peradangan

dan

pendarahan,

apakah

ada

karies gigi / tidak, keadaan lidah klien bersih /


tidak, apakah keadaan mulut klien berbau /
-

tidak.
Leher

apakah

klien

mengalami

pembengkakan tyroid
- Dada
:
- Abdomen
I : keadaan perut, warna nya, apakah ada /
tidak luka lesi dan lecet
P : tinggi fundus klien,
P : bunyi abdomen
A : bising usu klien,

Payudara
Payudara : benjolan massa dan kebersihan

Ekstremitas

- Genetalia
Kebersihan, fluor albus dilihat warna, bau, dan
gatal,

tanda-tanda

PMS

ada

condiloma

akuminata dan condiloma talata


-

Intergumen : warna kulit, keadaan kulit, dan

turgor kulit baik / tidak


2. Interpretasi data
Interpretasi data terdiri dari diagnosa kebidanan, diagnosa
masalah dan diagnosa kebutuhan berdasarkan interpretasi
yang benar atas data-data yang dikumpulkan
Dx : ......
DS :

DO:....
Masalah :
DS :
DO :....
Kebutuhan :
3. Antisipasi masalah potensial
Untuk mengetahui keadaan dan komplikasi yang terjadi
pada askeb tentang keputihan
4. Tindakan segera
Untuk mengetahui kebutuhan segera dan tindakan apa
yang tepat dilakukan
5. Intervensi
Pengembangan rencana asuhan yang menyeluruh dan
ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini
merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau
diagnosa

yang

Rencana

harus

telah

diidentifikasi

atau

diantisipasi.

mencakup setiap hal yang berkaitan

dengan semua aspek kesehatan dan disetujui oleh kedua


belah pihak (bidan dan klien), harus rasional, benar-benar
valid berdasar pengetahuan dan teori yang up to date.

Dx :
Tanggal : .

jam :

Tujuan : tujuan yang ingin dicapai


Kriteria : pemaparan dari criteria yang ingin dicapai
Intervensi : langkah perencanaan dalam mencapai tujuan
sesuai dengan kebutuhan
6. Implementasi
- Langkah ini
-

merupakan

pelaksanaan

dari

rencana

asuhan secara efisien dan aman.


Langkah ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau
anggota tim kesehatan lainnya.

Selama

melakukan

menganalisa

dan

tindakan
memonitor

intervensi,
keadaan

bidan

kesehatan

pasiennya.
Dx :
Tanggal :
Jam ....

jam :
keterangan

tindakan

yang

dilakukan

petugas
Dst.....
7. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengkaji keefektifan dari asuhan
yang sudah diberikan. Ada kemungkinan bahwa sebagian
rencana tersebut efektif sedangkan sebagian belum efektif.
Tanggal : .

jam : .

S : berisi tentang semua hal yang berasal dari klien


O : berisi tentang semua hal yang berasal dari pemeriksaan
petugas
A : berisi tentang kesimpulan
P : berisi tentang perencanaan

TINJAUAN KASUS
Asuhan Kebidanan pada Ny. H dengan keputihan
di BPM Sri haryati, Amd. Keb
Tanggal MRS (bila diperlukan)

No. Rekam medis (bila diperlukan) :


Tanggal pengkajian
Jam pengkajian
1. Pengkajian data

: 12 November 2014
: 09.00 WIB

A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama Istri : Ny. H

Nama Suami

: Tn. I
Umur

: 34 tahun

Umur

: 36 tahun
Agama

: islam

Agama

Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan

Pendidikan : SMP

: Ibu Rumah Tangga

Pekerjaan

Petani
Suku

: Jawa

Suku

: Jawa

Alamat

: Surabaya

Alamat

Surabaya
2. Status perkawinan
Istri

Suami

Kawin ke-

:1

Umur kawin

Kawin ke-

:1

: 29 tahun

Umur kawin

: 5 tahun

Lama kawin

: 31 tahun
Lama kawin
: 5 tahun
3. Keluhan utama
Ibu mengatakan mengeluh keputihan
4. Riwayat menstruasi
Menarche :13 tahun
Siklus/lama : 26 hari/ 7 hari
Disminore :ya (1 hari menjelang menstruasi)
Fluor albus : ya (gatal, bau tidak sedap, warna
kehijauan)
HPHT (bila diperlukan) : -

5. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu

Kawi

kehamilan

Persalinan

Anak

Nifas

KB

n keKe
1

UK
40

Jeni

tmp

penolo

s
Spt

t
ng
BPM Bidan

mingg B

penyul

seks

BBL

ASI

penyul

it
Tidak

Perempu

320 4

it
Tidak

ada

an

0 gr bula

ada

n
6. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengalami keputihan selama 4 hari, sebelumnya ibu
pernah mengalami keputihan
7. Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit menurun

: tidak ada

Penyakit menular

: tidak ada

Penyakit menahun

: tidak ada

8. Sosial budaya spiritual


Ibu tidak pernah memakai rebusan air daun sirih
9. Pola kebiasaan sehari-hari
Nutrisi : makan 3 kali sehari (nasi, ikan, sayur)
Minum : 5-6 gelas perhari (air putih, teh, susu)
Aktivitas : menyapu, mengepel, mencuci baju, memasak
Istirahat : siang 2 jam (nyenyak)
Malam 8 jam (nyenyak)
Eliminasi : BAK 4 kali sehari
BAB 2 kali sehari
Personal hygiene : mengganti celana dalam 1 kali
sehari, mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari,
keramas 2 hari sekali ibu tidak langsung cebok setelah
berhubungan seksual tetapi langsung tidur
Seksual : tidak ada keluhan

IUD

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
TTV : Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR

: 20 x/menit

Suhu : 36,7 o C
2. Pemeriksaan fisik
Kepala

: rambut bewarna hitam, tidak ada


kerontokan, tidak ada lesi, kulit kepala
bersih, tidak ada benjolan

Muka

: tidak pucat, tidak ada odem

Mata

: konjungtiva merah muda, sclera bewarna


putih,
palpebral tidak ada pembengkakan, pupil
normal

Hidung

: lubang hidung simetris, tidak ada

pernafasan cuping
hidung, tidak ada polip, tidak ada secret
Mulut

: rongga mulut bersih, mukosa


lembab, bibir bewarna
merah muda, gusi tidak bengkak, dan
bewarna merah
muda, gigi bersih, tidak berlubang, ukuran
simetris, tidak ada caries

Telinga

: bersih, serumen tidak berlebih, tidak ada

puluren
Leher

: tidak ada pembengkakan kelenjar

thyroid, kelenjar
limfe, dan vena jubularis
Payudara

: simetris, puting menonjol, tidak ada cairan


abnormal yang keluar

Abdomen

: tidak ada bekas luka, tidak ada

pembesaran tumor
Genetalia

: tampak kotor, pada labia tampak radang,

keluar cairan
kehijauan dengan bau tidak sedap
Anus

: tidak ada hemoroid

Ekstremitas

: simetris, tidak ada odem, tidak


polidaktil, tidak sindaktil, tidak ada varises

3. Pemeriksaan penunjang : tidak ada


Kesimpulan : Ny. H dengan keputihan

2. Identifikasi diagnosa, masalah, dan kebutuhan


Dx : keputihan
DS : ibu mengatakan keluar cairan kehijauan pada alat
genetalia, mengganti CD 1 kali sehari
DO : pada labia tampak radang
TTV : Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,7 o C
Masalah : ibu merasa tidak nyaman
DS : ibu merasa gatal-gatal dan lembab
DO : genetalia tampak kotor, dan tampak radang pada
labia
Kebutuhan :
- HE tentang keputihan
- HE tentang personal hygiene
- Personal hygiene pada genetalia
- Pemberian terapi pengobatan
3. Antisipasi masalah potensial : tidak ada
4. Identifikasi kebutuhan segera : tidak ada
5. Intervensi

Tanggal : 12 November 2014

jam : 09.20 WIB

Dx : Keputihan
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan, diharapkan ibu
merasa nyaman dan keputihan teratasi
Kriteria :

Ibu memahami penjelasan petugas

Ibu mau melaksanakan anjuran petugas

KU baik

Genetalia bersih dan kering

Keputihan berkurang

Intervensi :
1. Jelaskan hasil pemeriksaan
R/ alih informasi tentang keadaan klien
2. Berikan HE tentang keputihan
R/ alih informasi tentang keputihan
3. Berikan HE tentang personal hygiene
R/ alih informasi tentang personal hygiene
4. Berikan terapi pengobatan dengan kolaborasi dokter
R/ penanganan yang sesuai penyakit yang dialami klien
6. Implementai
Tanggal : 12 November 2014

jam : 09.25 WIB

Dx : Keputihan
09.25

memberikan informasi kepada ibu tentang


hasil pemeriksaan bahwa secara umum KU
baik, hanya saja ibu mengalami keputihan

09.26

memberikan HE tentang keputihan bahwa


keputihan itu adalah Keputihan merupakan
sekresi vaginal abnormal pada wanita.
Keputihan yang disebabkan infeksi biasanya

disertai dengan rasa gatal di dalam vagina


dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Jika di
biarkan dan tidak ditangani sedini mungkin
infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan
peradangan ke saluran kencing, sehingga
menimbulkan rasa pedih saat si penderita
buang air kecil
09.30

memberikan HE tentang personal hygiene


yaitu mengganti CD min. 2 kali sehari atau
jika ibu sudah merasa lembab, CD sebaiknya
dari bahan yang dapat menyerap, setelah
melakukan hubungan seksual ibu
membersihkan genetalia sebelum tidur,
sebaiknya ibu tidak menggunakan sabun
pembersih vagina

09.40

melakukan personal hygiene pada genetalia


dengan membersihkan vagina dengan
menggunakan kapas DTT

09.50

kolaborasi dengan dokter untuk pemberian


terapi
Obat.... berapa kali sehari
Menganjurkan ibu untuk kontrol pada
tanggal 19 November 2014 atau jika ada
keluhan lagi

7. Evaluasi
Tanggal : 12 November 2014
S

jam : 10.00 WIB

:Ibu mengatakan mengerti sebagian besar penjelasan


dari petugas dan mau melaksanakan anjuran petugas

: KU baik, genetalia tampak bersih, keputihan


berkurang, raut wajah senang

:Ny. H dengan keputihan

: Ingatkan ibu untuk kontrol

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Keputihan merupakan sekresi vaginal abnormal pada
wanita. Keputihan yang disebabkan infeksi biasanya disertai
dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina
bagian luar. Jika di biarkan dan tidak ditangani sedini mungkin
infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke
saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si
penderita buang air kecil. Salah satu tanda dan gejalanya
yaitu munculnya cairan lengket berwarna putih kekuningan
atau putih kelabu dari saluran vagina.

Dan beberapa cara pencegahannya


-

Jaga daerah keperempuanan tetap kering

Hindari betukar celana dalam dengan teman atau saudara

Potonglah secara berkala bulu disekitar kemaluan

B.

Saran
Diharapkan
pengetahuan

dengan

yang

dimiliki

pembuatan

makalah

ini,

oleh

maupun

para

penulis

mahasiswa dapat bertambah luas tentang Konsep Dasar


Kebidanan Tentang Keputihan semoga makalah ini dapat
dipergunakan

sebagai

acuan

untuk

mempelajari

dan

memahami mata kuliah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Dian.P, 2005. Setiap Wanita, Cetakan ke-11, Copyright@by Derek
Llewellyn-Jones.
Nenk. 2009. Lentera Biru.
Manuaba, dkk. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita,
EGC, Jakarta
Sallika,NS. 2010. Serba-serbi Kesehatan Perempuan. Cetakan ke-2,

Bukune. 2010

Lampiran K

Anda mungkin juga menyukai