PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh keluarga terhadap kesehatan anak dan keluarga sebagai
modal bagi kesejahteraan anak?
C.
Tujuan
Mengetahui pengaruh keluarga terhadap kesehatan anak dan keluarga sebagai
modal bagi kesejahteraan anak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Definisi Orangtua
a) Ayah sebagai suami dari istri dan ayah bagi anak-anak, berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman,
sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
b) Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan
untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anakanaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarganya
c) Anak-anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual (Jhonson &
Leny 2010, h. 7).
Dalam melakukan peran, orang tua bisa melakukan tindakan antara
lain:
a) Responding, memberi respon tidak hanya memberi perhatian.
Memberikan respon mencakup dua hal. Pertama orang tua benar-benar
sedang memberi respon terhadap anak, bukan sedang bereaksi. Kedua,
respon harus tepat, tidak berlebihan atau tidak terlambat.
b) Preventing, tidak hanya mengatakan jangan atau berhenti. Ada dua
hal
penting
dalam
prevensi
yaitu
memetakan
kemungkinan-
seorang
pengawas
yang
baik
adalah
kedudukannya masing-masing.
Sosialisasi antar anggota keluarga.
Pengaturan jumlah anggota keluarga.
Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya (Jhonson &
Anak adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan anak yang dapat
menjamin pertumbuhan dan perkembangan dengan wajar, baik secara
jasmani, rohani, maupun sosial. Sementara usaha kesejahteraan anak
adalah kesejahteraan sosial yang ditujukan untuk menjamin terwujudnya
kesejahteraan anak terutama terpenuhinya kebutuhan anak-anak. (UU
Kesejahteraan Anak No. 6 Tahun 1974).
Dalam hal ini anak yang perlu mendapatkan perhatian adalah anak
yang tidak mempunyai orang tua dan ibu kandung dan anak yang tidak
mampu
karena
suatu
sebab
tidak
dapat
memenuhi
kebutuhan-
luar panti
b) Rehabilitasi dan pendidikan anak cacat (cacat fisik, indera maupun
mental)
c) Perawatan anak-anak yang mengalami gangguan emosional
d) Sistem usaha keluarga (foster home care)
e) Adopsi anak perwalian
f) Bimbingan anak
g) Perkumpulan dan kegiatan untuk mengisi waktu senggang termasuk