Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tubuh manusia terdiri atas cairan yang jumlahnya berbeda-beda tergantung usia
dan jenis kelamin serta banyaknya lemak di dalam tubuh. Dengan makan dan minum
tubuh mendapatkan air, elektrolit serta nutrien-nutrien yang lain. Dalam waktu 24 jam
jumlah air dan elektrolit yang masuk setara dengan jumlah yang keluar. Pengeluaran
cairan dan elektrolit dari tubuh dapat berupa urin, tinja, keringan dan uap air pada
saat bernapas.
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena
metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons terhadap
stressor fisiologis dan lingkungan. Keseimbangan cairan adalah esensial bagi
kesehatan. Dengan kemampuannya yang sangat besar untuk menyesuaikan diri, tubuh
mempertahankan keseimbangan, biasanya dengan proses-proses faal (fisiologis) yang
terintegrasi yang mengakibatkan adanya lingkungan sel yang relatif konstan tapi
dinamis.
Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari
air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan
dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya, jika salah satu terganggu
maka akan berpengaruh pada yang lainnya.
Gangguan cairan dan elektrolit adalah hal yang sangat sering terjadi dalam
masa perioperatif maupun intraoperatif. Sejumlah besar cairan intravena sering
dibutuhkan
untuk
mengkoreksi
kekurangan
cairan
dan
elektrolit
serta
mengkompensasi hilangnya darah selama operasi. Oleh karena itu, maka kita sebagai
tenaga medis harus mempunyai pengetahuan yang baik tentang fisiologi normal
cairan dan elektrolit serta gangguannya. Gangguan yang besar terhadap
keseimbangan cairan dan elektrolit dapat secara cepat menimbulkan perubahan
terhadap fungsi kardiovaskular, neurologis, dan neuromuscular.