Anda di halaman 1dari 15

AKHLAQ, ETIKA&MORAL

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Akhlaq, Etika dan Moral. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Pendidikan Agama
Islam di Universitas Widyatama.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen
kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.

Bandung, Oktober 2013


Tim Penulis

Pendidikan Agama Islam

AKHLAQ, ETIKA&MORAL

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.3
B. Rumusan Masalah ...3
C. Tujuan ...3
BAB II PEMBAHASAN
1. AKHLAK4-7
2. ETIKA 8-11
3. MORAL 12-13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 14
B. Saran 14
C. Penutup14
DAFTAR PUSTAKA..15

Pendidikan Agama Islam

AKHLAQ, ETIKA&MORAL

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Islam merupakan agama yang santun karena dalam Islam sangat menjunjung tinggi pentingnya
akhlak, etika dan moral. Ketiganya adalah hal yang sangat penting karena telah mencakup segala
pengertian tingkahlaku, tabiat, perangai, karakter manusia yang baik maupun yang buruk dalam
hubungannya dengan Allah Swt atau dengan sesama makhluk.
Timbulnya kesadaran serta pendirian Akhlaq, etika dan moral merupakan pola tindakan yang
didasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Hidup yang selalu berpegang teguh pada akhlak, etika dan
moral adalah tindakan yang tepat dalam mewujudkan terhadap kesadaran akhlaq, sebaliknya
hidup yang tidak sesuai dengan akhlaq, etika dan moral yang baik merupakan tindakan yang
menentang kesadaran tersebut. Sebagai generasi penerus kita harus selalu berakhlak yang baik
dalam kehidupan sehari-hari demi terciptanya kehidupan yang rukun dan damai.
Untuk itu pada makalah ini akan sedikit kami paparkan mengenai pengertian, sumber-sumber
serta macam-macam akhlaq, etika dan moral.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Pengertian, ciri-ciri, serta macam-macam akhlaq ?
2. Pengertian etika, perana/fungsi etika, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari ?
3. Pengertian moral serta perbedaan antara etika dan moral ?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian, ciri-ciri, serta macam-macam akhlaq
2. Untuk mengetahui pengertian, perana/fungsi, dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari dari Etika
3. Untuk mengetahui pengertian dari Moral serta perbedaan antara etika dan moral

Pendidikan Agama Islam

AKHLAQ, ETIKA&MORAL

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 AKHLAQ
Secara etimologi akhlaq (bahasa arab) adalah bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti,
perangai, tingkah laku, atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa yang berarti menciptakan. Seakar
dengan kata khaliq (pencipta), makhluk (yang diciptakan ) dan khalq (penciptaan).
Kesamaan akar kata di atas mengisyarakatkan bahwa dalam akhlak tercakup pengertian
terciptanya keterpaduan antara kehendak (khaliq) dengan perilaku (makhluk). Atau dengan kata
lain tata perilaku seseorang terhadap orang lain dan lingkungannya baru mengandung nilai
akhlak yang hakiki manakala tindakan atau perilaku tersebut didasarkan kepada kehendak
(khaliq). Dari pengertian etimologi tersebut, akhlak bukan saja merupakan tata aturan atau norma
perilaku yang mengatur hubungan antar sesama manusia tetapi juga norma yang mengatur
hubungan antara manusia dengan Tuhan dan bahkan dengan alam semesta.
Secara terminologis, menurut Imam Ghazali akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang
menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pertimbangan dan pemikiran. Contohnya, ketika menerima tamu bila seseorang membedabedakan tamu yang satu dengan yang lain atau kadang kala ramah kadang kala tidak, maka orang
tersebut belum bisa dikatakan memiliki sifat memuliakan tamu. Sebab seseorang yang
mempunyai akhlak memuliakan tamu, tentu akan selalu memuliakan tamunya.
Ciri-Ciri Perbuatan Akhlak:
1) Tertanam kuat dalam jiwa seseorang sehingga telah menjadi kepribadiannya.
2) Dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran.
3) Timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya tanpa ada paksaan atau tekanan dari
luar.
4) Dilakukan dengan sungguh-sungguh.
5) Dilakukan dengan ikhlas.
Macam-Macam Akhlak
1. Akhlak kepada Allah
a) Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk menyembahNya sesuai
dengan perintah-Nya. Seorang muslim beribadah membuktikanketundukkan terhadap
perintah Allah.
b) Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan kondisi,baik
diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berzikir kepada Allah melahirkan
ketenangan dan ketentraman hati.

Pendidikan Agama Islam

AKHLAQ, ETIKA&MORAL

c) Berdoa kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Doa merupakan inti
ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan keterbatasan dan ketidakmampuan
manusia, sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu.
d) Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan menunggu hasil
pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.
e) Tawaduk kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui bahwa dirinya
rendah dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa, oleh karena itu tidak layak kalau
hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan orang lain, dan pamrih dalam
melaksanakan ibadah kepada Allah.
2. Akhlak kepada diri sendiri
a) Sabar, yaitu prilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil daripengendalian
nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya.Sabar diungkapkan ketika
melaksanakan perintah, menjauhi larangan dan ketika ditimpa musibah.
b) Syukur, yaitu sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang tidak bisa
terhitung banyaknya. Syukur diungkapkan dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Syukur
dengan ucapan adalah memuji Allah dengan bacaan alhamdulillah, sedangkan syukur
dengan perbuatan dilakukan dengan menggunakan dan memanfaatkan nikmat Allah
c) Tawaduk, yaitu rendah hati, selalu menghargai siapa saja yang dihadapinya, orang tua,
muda, kaya atau miskin. Sikap tawaduk melahirkan ketenangan jiwa, menjauhkan dari
sifat iri dan dengki yang menyiksa diri sendiri dan tidak menyenangkan orang lain.
3.Akhlak kepada Rasulullah SAW
a) Mahabbatuhu (mencintai Rasulullah SAW)
Q.S At-Taubah:24
Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta
kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat
tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di
jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang fasik.
Sabda Rasulullah :
Belum dikatakan sempurna Iman seseorang kecuali jika aku(Rasulullah SAW) lebih kamu cintai daripada
anaknya, orang tuanya dan seluruh manusia.

b) Thootuhu (mentaati Rasulullah SAW)


Q.S An-Nisaa:80
Barang siapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah. Dan barang siapa yang
berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.

Pendidikan Agama Islam

AKHLAQ, ETIKA&MORAL

c) Taziijuhu wa nashruhu (memuliakan dan memperjuangkan agama yang


dibawa Rasulullah SAW)
Q.S Al-Araaf:157
(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang umi yang (namanya) mereka dapati tertulis di
dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan
melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan
mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggubelenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya,
menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah
orang-orang yang beruntung.

d) Ash-shalawat wa Taslim (bershalawat kepada Nabi SAW)


Q.S Al-Ahzab:56
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman,
bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya

e) Tahkiimuhu wa ridha bi hukmihi (menjadikan Nabi sebagai hakim


ridho/rela dengan keputusannya)
Q.S An-Nuur:51

dan

merasa

Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar
rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan." "Kami mendengar dan kami patuh." Dan
mereka itulah orang-orang yang beruntung.
4. Akhlak kepada keluarga
Akhlak terhadap keluarga adalah mengembangkann kasih sayang di antara anggota keluarga
yang diungkapkan dalam bentuk komunikasi. Akhlak kepada ibu bapak adalah berbuat baik
kepada keduanya dengan ucapan dan perbuatan. Berbuat baik kepada ibu bapak dibuktikan
dalam bentuk-bentuk perbuatan antara lain :
a) Menyayangi dan mencintai ibu bapak sebagai bentuk terima kasih dengan cara bertutur
kata sopan dan lemah lembut
b) Mentaati perintah
c) Meringankan beban, serta
d) Menyantuni mereka jika sudah tua dan tidak mampu lagi berusaha.
5. Akhlak kepada sesama manusia
a) Akhlak terpuji (Mahmudah)
1) Husnuzan
Berasal dari lafal husnun (baik) dan Adhamu (Prasangka). Husnuzan berarti prasangka,
perkiraan, dugaan baik. Lawan kata husnuzan adalah suuzan yakni berprasangka buruk terhadap
seseorang . Hukum kepada Allah dan rasul nya wajib, wujud husnuzan kepada Allah dan RasulNya antara lain:
- Meyakini dengan sepenuh hati bahwa semua perintah Allah dan Rasul Nya Adalah untuk
kebaikan manusia.
- Meyakini dengan sepenuh hati bahwa semua larangan agama pasti berakibat buruk.

Pendidikan Agama Islam

AKHLAQ, ETIKA&MORAL

Hukum husnuzan kepada manusia mubah atau jaiz (boleh dilakukan). Husnuzan kepada sesama
manusia berarti menaruh kepercayaan bahwa dia telah berbuat suatu kebaikan. Husnuzan
berdampak positif berdampak positif baik bagi pelakunya sendiri maupun orang lain.
2) Tawaduk
Tawaduk berarti rendah hati. Orang yang tawaduk berarti orang yang merendahkan diri dalam
pergaulan. Lawan kata tawaduk adalah takabur.
3) Tasamu
Artinya sikap tenggang rasa, saling menghormati dan saling menghargai sesama manusia.
4) Taawun
Taawun berarti tolong menolong, gotong royong, bantu membantu dengan sesama manusia.
b) Akhlak tercela (Mazmumah)
1) Hasad
Artinya iri hati, dengki. Iri berarti merasa kurang senang atau cemburu melihat orang lain
beruntung..
2) Dendam
Dendam yaitu keinginan keras yang terkandung dalam hati untuk membalas kejahatan.
3) Gibah dan Fitnah
Membicarakan kejelekan orang lain dengan tujuan untuk menjatuhkan
nama baiknya. Apabila kejelekan yang dibicarakan tersebut memang
dilakukan orangnya dinamakan gibah. Sedangkan apabila kejelekan yang
dibicarakan itu tidak benar, berarti pembicaraan itu disebut fitnah.
4) Namimah
Adu domba atau namimah, yakni menceritakan sikap atau perbuatan
seseorang yang belum tentu benar kepada orang lain dengan maksud
terjadi perselisihan antara keduanya.

Pendidikan Agama Islam

AKHLAQ, ETIKA&MORAL

2.2 ETIKA
Pengertian etika dari segi etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani, Ethos yang berarti watak
kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu pengetahuan
tentang asas-asas akhlak.
Adapun etika secara istilah telah dikemukakan oleh para ahli salah satunya yaitu Ki Hajar
Dewantara menurutnya etika adalah ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan di
dalam hidup manusia semuanya, terutama yang mengenai gerak gerik pikiran dan rasa yang
merupakan pertimbangan dan perasaan sampai mengenai tujuannya yang merupakan perbuatan.
Sebagai cabang pemikiran filsafat, etika bisa dibedakan manjadi dua: obyektivisme dan
subyektivisme.
1. Obyektivisme
Berpandangan bahwa nilai kebaikan suatu tindakan bersifat obyektif, terletak pada substansi
tindakan itu sendiri. Faham ini melahirkan apa yang disebut faham rasionalisme dalam etika.
Suatu tindakan disebut baik, kata faham ini, bukan karena kita senang melakukannya, atau
karena sejalan dengan kehendak masyarakat, melainkan semata keputusan rasionalisme universal
yang mendesak kita untuk berbuat begitu.
2. Subyektivisme
Berpandangan bahwa suatu tindakan disebut baik manakala sejalan dengan kehendak atau
pertimbangan subyek tertentu. Subyek disini bisa saja berupa subyektifisme kolektif, yaitu
masyarakat, atau bisa saja subyek Tuhan.
B. Etika Dibagi Atas Dua Macam
1. Etika deskriptif
Etika yang berbicara mengenai suatu fakta yaitu tentang nilai dan pola perilaku manusia terkait
dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam kehidupan masyarakat.
2. Etika Normatif
Etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia tentang bagaimana harus
bertindak sesuai norma yang berlaku. Mengenai norma norma yang menuntun tingkah laku
manusia dalam kehidupan sehari hari.
Etika dalam keseharian sering dipandang sama denga etiket, padahal sebenarnya etika dan etiket
merupakan dua hal yang berbeda. Dimana etiket adalah suatu perbuatan yang harus dilakukan.
Sementa etika sendiri menegaskan bahwa suatu perbuatan boleh atau tidak. Etiket juga terbatas
pada pergaulan. Di sisi yang lain etika tidak bergantung pada hadir tidaknya orang lain. Etiket itu
sendiri bernilairelative atau tidak sama antara satu orang dengan orang lain. Sementa itu etika
bernilaiabsolute atau tidak tergantung dengan apapun. Etiket memandang manusia dipandang
dari segi lahiriah. Sementara itu etika manusia secara utuh.

Pendidikan Agama Islam

AKHLAQ, ETIKA&MORAL

Dengan ciri-ciri yang demikian itu, maka etika lebih merupakan ilmu pengetahuan yang
berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan yang dilakukan manusia untuk dikatakan baik
atau buruk. Dengan kata lain etika adalah aturan atau pola tingkah laku yang dihasilkan oleh akal
manusia.
C. Etika Memiliki Peranan Atau Fungsi Diantaranya Yaitu:
1. Dengan etika seseorang atau kelompok dapat menegemukakan penilaian tentang perilaku
manusia.
2. Menjadi alat kontrol atau menjadi rambu-rambu bagi seseorang atau kelompok dalam
melakukan suatu tindakan atau aktivitasnya sebagai mahasiswa.
3. Etika dapat memberikan prospek untuk mengatasi kesulitan moral yang kita hadapi
sekarang.
4. Etika dapat menjadi prinsip yang mendasar bagi mahasiswa dalam menjalankan aktivitas
kemahasiswaanya.
5. Etika menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun, dan dengan etika kita bisa di
cap sebagai orang baik di dalam masyarakat.
D. Etika Dalam Penerapan Kehidupan Sehari-hari
1. Etika bergaul dengan orang lain
a) Hormati perasaan orang lain, tidak mencoba menghina atau menilai mereka cacat.
b) Jaga dan perhatikanlah kondisi orang, kenalilah karakter dan akhlaq mereka, lalu
pergaulilah mereka, masing-masing menurut apa yang sepantasnya.
c) Bermuka manis dan senyumlah bila anda bertemu orang lain. Berbicaralah kepada
mereka sesuai dengan kemampuan akal mereka.
d) Berbaik sangkalah kepada orang lain dan jangan memata-matai mereka.
e) Mema`afkan kekeliruan mereka dan jangan mencari-cari kesalahankesalahannya, dan
tahanlah rasa benci terhadap mereka.
2. Etika bertamu
a) Untuk orang yang mengundang :
- Jangan hanya mengundang orang-orang kaya untuk jamuan dengan mengabaikan orangorang fakir.
- Jangan anda membebani tamu untuk membantumu, karena hal ini bertentangan dengan
kewibawaan.
- Jangan kamu menampakkan kejemuan terhadap tamumu, tetapi tampakkanlah kegembiraan
dengan kahadirannya, bermuka manis dan berbicara ramah.
- Hendaklah segera menghidangkan makanan untuk tamu, karena yang demikian itu berarti
menghormatinya.
- Disunnatkan mengantar tamu hingga di luar pintu rumah. Ini menunjukkan penerimaan tamu
yang baik dan penuh perhatian.

Pendidikan Agama Islam

AKHLAQ, ETIKA&MORAL

b) Bagi tamu :
- Hendaknya tidak membedakan antara undangan orang fakir dengan undangan orang yang
kaya, karena tidak memenuhi undangan orang faqir itu merupakan pukulan (cambuk)
terhadap perasaannya.
- Jangan tidak hadir sekalipun karena sedang berpuasa, tetapi hadirlah pada waktunya.
- Bertamu tidak boleh lebih dari tiga hari, kecuali kalau tuan rumah memaksa untuk tinggal
lebih dari itu.
- Hendaknya pulang dengan hati lapang dan memaafkan kekurang apa saja yang terjadi pada
tuan rumah.
3. Etika di jalan
a) Berjalan dengan sikap wajar dan tawadlu, tidak berlagak sombong di saat berjalan atau
mengangkat kepala karena sombong atau mengalihkan wajah dari orang lain karena
takabbur.
b) Memelihara pandangan mata, baik bagi laki-laki maupun perempuan.
c) Menyingkirkan gangguan dari jalan. Ini merupakan sedekah yang karenanya seseorang
bisa masuk surga.
d) Menjawab salam orang yang dikenal ataupun yang tidak dikenal.
4. Etika makan dan minum
a) Berupaya untuk mencari makanan yang halal.
b) Hendaknya mencuci tangan sebelum makan jika tangan kamu kotor, dan begitu juga
setelah makan untuk menghilangkan bekas makanan yang ada di tanganmu.
c) Hendaklah kamu puas dan rela dengan makanan dan minuman yang ada, dan jangan
sekali-kali mencelanya.
d) Hendaknya jangan makan sambil bersandar atau dalam keadaan menyungkur.
e) Hendaknya memulai makanan dan minuman dengan membaca Bismillah dan diakhiri
dengan Alhamdulillah.
f) Tidak berlebih-lebihan di dalam makan dan minum.
5. Etika berbicara
a) Hendaknya pembicaran selalu di dalam kebaikan..
b) Menghindari perdebatan dan saling membantah, sekali-pun kamu berada di fihak yang
benar dan menjauhi perkataan dusta sekalipun bercanda.
c) Tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa.
d) Menghindari perkataan jorok (keji).
6. Etika bertetangga
a) Menghormati tetangga dan berprilaku baik terhadap mereka.
b) Bangunan yang kita bangun jangan mengganggu tetangga kita, tidak membuat mereka
tertutup dari sinar mata hari atau udara, dan kita tidak boleh melampaui batasnya, apakah
merusak atau mengubah miliknya, karena hal tersebut menyakiti perasaannya.
c) Jangan kikir untuk memberikan nasihat dan saran kepada mereka, dan seharusnya kita
ajak mereka berbuat yang ma`ruf dan mencegah yang munkar dengan bijaksana (hikmah)
dan nasihat baik tanpa maksud menjatuhkan atau menjelek-jelekkan mereka.
d) Hendaknya kita selalu memberikan makanan kepada tetangga kita.
Pendidikan Agama Islam

10

AKHLAQ, ETIKA&MORAL

7. Etika pergaulan suami istri


1. Merayu istri dan bercanda dengannya di saat santai berduaan.
2. Meletakkan tangan di kepala istri dan mendo`akannya.
3. Disunnahkan bagi kedua mempelai melakukan shalat dua raka`at bersama, karena hal
tersebut dinukil dari kaum salaf.
4. Haram bagi suami-istri menyebarkan tentang rahasia hubungan keduanya.
5. Hendaknya masing-masing saling bergaul dengan baik, dan melaksanakan kewajiban
masing-masing terhadap yang lain.
8. Etika menjenguk orang sakit
a) Untuk orang yang berkunjung (menjenguk):
- Hendaknya tidak lama di dalam berkunjung, dan mencari waktu yang tepat untuk
berkunjung, dan hendaknya tidak menyusahkan si sakit, bahkan berupaya untuk menghibur
dan membahagiakannya.
- Mendo`akan semoga cepat sembuh, dibelaskasihi Allah, selamat dan disehatkan.
- Mengingatkan si sakit untuk bersabar atas taqdir Allah SWT.
b) Untuk orang yang sakit:
- Hendaknya segera bertobat dan bersungguh-sungguh beramal shalih.
- Berbaik sangka kepada Allah, dan selalu mengingat bahwa ia sesungguhnya adalah makhluk
yang lemah di antara makhluk Allah lainnya, dan bahwa sesungguhnya Allah Subhanahu wa
Ta'ala tidak membutuhkan untuk menyiksanya dan tidak mem-butuhkan ketaatannya.
- Hendaknya cepat meminta kehalalan atas kezhaliman-kezhaliman yang dilakukan olehnya,
dan segera mem-bayar/menunaikan hak-hak dan kewajiban kepada pemi-liknya, dan
menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya.

Pendidikan Agama Islam

11

AKHLAQ, ETIKA&MORAL

2.3 MORAL
Arti moral dari segi bahasa berasal dari bahasa latin, mores yaitu jamak dari kata mos yang
berarti adat kebiasaan. Di dalam kamus umum bahasa Indonesia dikatan bahwa moral adalah
pennetuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan.
Selanjutnya moral dalam arti istilah adalah suatu istilah yang digunakan untuk menentukan
batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat
dikatakan benar, salah, baik atau buruk.
Berdasarkan kutipan tersebut diatas, dapat dipahami bahwa moral adalah istilah yang digunakan
untuk memberikan batasan terhadap aktifitas manusia dengan nilai (ketentuan) baik atau buruk,
benar atau salah.
Jika pengertian etika dan moral tersebut dihubungkan satu dengan lainnya, kita dapat
mengetakan bahwa antara etika dan moral memiki objek yang sama, yaitu sama-sama membahas
tentang perbuatan manusia selanjutnya ditentukan posisinya apakah baik atau buruk.
Namun demikian dalam beberapa hal antara etika dan moral memiliki perbedaan. Pertama, kalau
dalam pembicaraan etika, untuk menentukan nilai perbuatan manusia baik atau buruk
menggunakan tolak ukur akal pikiran atau rasio, sedangkan moral tolak ukurnya yang digunakan
adalah norma-norma yang tumbuh dan berkembang dan berlangsung di masyarakat. Dengan
demikian etika lebih bersifat pemikiran filosofis dan berada dalam konsep-konsep, sedangkan
etika berada dalam dataran realitas dan muncul dalam tingkah laku yang berkembang di
masyarakat.
Dengan demikian tolak ukur yang digunakan dalam moral untuk mengukur tingkah laku manusia
adalah adat istiadat, kebiasaan dan lainnya yang berlaku di masyarakat.
Perbedaan Antara Etika dan Moral
Etika dan moral sama artinya tetapi dalam pemakaian sehari-hari ada sedikit perbedaan. Moral
atau moralitas dipakai untuk perbuatan yang sedang dinilai, sedangkan etika dipakai untuk
pengkajian system nilai yang ada.
Kesadaran moral erta pula hubungannya dengan hati nurani yang dalam bahasa asing disebut
conscience, conscientia, gewissen, geweten, dan bahasa arab disebut dengan qalb, fu'ad. Dalam
kesadaran moral mencakup tiga hal, yaitu:
1. Perasaan wajib atau keharusan untuk melakukan tindakan yang bermoral.
2. Kesadaran moral dapat juga berwujud rasional dan objektif, yaitu suatu perbuatan yang
secara umumk dapat diterima oleh masyarakat, sebagai hal yang objektif dan dapat
diberlakukan secara universal, artinya dapat disetujui berlaku pada setiap waktu dan
tempat bagi setiap orang yang berada dalam situasi yang sejenis.
3. Kesadaran moral dapat pula muncul dalam bentuk kebebasan.

Pendidikan Agama Islam

12

AKHLAQ, ETIKA&MORAL

Berdasarkan pada uraian diatas, dapat sampai pada suatu kesimpulan, bahwa moral lebih
mengacu kepada suatu nilai atau system hidup yang dilaksanakan atau diberlakukan oleh
masyarakat. Nilai atau sitem hidup tersebut diyakini oleh masyarakat sebagai yang akan
memberikan harapan munculnya kebahagiaan dan ketentraman. Nilai-nilai tersebut ada yang
berkaitan dengan perasaan wajib, rasional, berlaku umum dan kebebasan. Jika nilai-nilai tersebut
telah mendarah daging dalam diri seseorang, maka akan membentuk kesadaran moralnya sendiri.
Orang yang demikian akan dengan mudah dapat melakukan suatu perbuatan tanpa harus ada
dorongan atau paksaan dari luar.

Pendidikan Agama Islam

13

AKHLAQ, ETIKA&MORAL

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan
gampang dan mudah tanpa memerlukan pertimbangan dan pemikiran. Sedangkan etika adalah
ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan di dalam hidup manusia semuanya,
terutama yang mengenai gerak gerik pikiran dan rasa yang merupakan pertimbangan dan
perasaan sampai mengenai tujuannya yang merupakan perbuatan. Dan moral adalah suatu
tindakan yang sesuai dengan ukuran tindakan yang umum diterima oleh kesatuan sosial atau
lingkungan tertentu.
Yang menjadi sumber akhlak adalah yang menjadi ukuran baik dan buruk atau mulia dan tercela.
Sumber akhlak adalah Al-Quran dan sunah. Jika dalam etika untuk menentukan nilai perbuatan
manusia baik atau buruk tolak ukur yang digunakan atau sumbernya adalah akal pikiran atau
rasio (filsafat), sedangkan dalam pembicaraan moral tolak ukur yanng digunakan adalah normanorma yang tumbuh dan berkembang dan berlangsung dimasyarakat.
Ketiga hal tersebut (akhlaq, etika dan moral) merupakan hal yang paling penting dalam
pembentukan akhlakul karimah seorang manusia. Dan manusia yang paling baik budi pekertinya
adalah Rasulullah S.A.W. Anas bin Malik radhiallahu anhu seorang sahabat yang mulia
menyatakan: Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam adalah manusia yang paling baik budi
pekertinya. (HR.Bukhari dan Muslim).
3.2 Saran
Dan diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca maupun penyusun dapat
menerapkan etika, moral dan akhlak yang baik dan sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan
sehari-hari. Walaupun tidak sesempurna Nabi Muhammad S.A.W, setidaknya kita termasuk
kedalam golongan kaumnya.

3.3 PENUTUP
Demikian makalah yang kami buat, Namun kami sadar sebagai manusia biasa dalam penyusunan
makalah ini masih banyak terdapat kesalahan. Untuk itu kritik dan saran yang konstruktif sangat
kami harapkan demi perbaikan makalah kami selanjutnya agar lebih baik. Semoga makalah ini
memberikan manfaat bagi kita, Amin.

Pendidikan Agama Islam

14

AKHLAQ, ETIKA&MORAL

DAFTAR PUSTAKA

http://angdyah.blogspot.com/
http://muaramasad.blogspot.com/2013/03/pengertian-etika-profesi-dan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Moral

Buku Pendidikan Agama Islam Universitas Widyatama (Bandung. 2010). Cet. II.

Pendidikan Agama Islam

15

Anda mungkin juga menyukai