Latar Belakang
Pembangunan Indonesia, termasuk di bidang energi, masih sangat timpang dan
terpusat di Pulau Jawa. 18.500 MW dari 24.000 MW kapasitas listrik Indonesia berada
di Jawa dan bali (ESDM, 2008). Itu pun, hampir seluruhnya mengandalkan bahan bakar
fosil, yang 40% lebih dari kebutuhannya diimpor dan angka ini akan terus bertambah
seiring waktu (Kompas, 2014).
Sebagai sebuah negara yang berdaulat, tentu harus menghindari ketergantungan terhadap
negara lain dan terhadap sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui seperti bahan
bakar fosil. Oleh Karena itu, kementrian ESDM sudah mempersiapkan road map
pertumbuhan energy Indonesia pada tahun 2025 dengan porsi pemanfaatan energi baru
terbarukan (EBT) tanpa nuklir hingga 25% (ESDMmag, 2012).
Untuk memperdalam ilmu saya mengenai energi baru dan terbarukan dengan dari sisi
produksi, saya memilih untuk menempuh program magister Global Production Energy
dengan spesialisasi pada New Energy Technology (GPE NET) selama 4 semester pada
Technische Universitt (TU) Berlin.
Gelar
Lokasi
Berlin, Jerman
Kredit
Deskripsi singkat
Mata kuliah pada program magister GPE NET memiliki 5 area utama:
Production (P)
Engineering (E)
Management (M)
Intercultural Communication (I)
Special Profile (S).
Untuk menyelesaikan program magister ini, mahasiswa harus menyelesaikan 120 credit
points (CP) sesuai dengan European Credit Transfer System (ECTS) dengan syarat
mengambil satu mata kuliah dari tiap kelompok, yang berjumlah 54 CP. 36 CP lainnya
dipilih berdasarkan tujuan kualifikasi mahasiswa. Kemudian, Internship selama minimal
9 minggu (ekivalen 12 CP), diakhiri 18 CP untuk Master Thesis di akhir semester. Selain
itu, ada juga mata kuliah wajib yang bernilai 0 CP pengambilan
Mata Kuliah
CP
Area
12/2
12/2
12/2
12/2
12/2
12/2
12/2
12/2
Internship
12
Master Thesis
18
Semester I
Workshop for Intercultural Communication and Relationship
Semester II
GPE Seminar - Scientific Working
Business Administration
Semester III
Utilization of Wind Energy
Semester IV
membangun gerakan