Apa penyebabnya ?
Bakteri Mycobacterium tuberculosa, bakteri ini
dapat menular. Jika penderita bersin atau batuk maka
bakteri tuberculosi akan bertebaran di udara. Infeksi
awal yang terjadi pada anak-anak umunya akan
menghilang dengan sendirinya jika anak-anak telah
mengembangkan imunitasnya sendiri selama periode
6-10 minggu. Tetapi banyak juga terjadi dalam
berbagai kasus, infeksi awal tersebut malah
berkembang menjadi progressive tuberculosis yang
menjangkiti organ paru dan organ tubuh lainnya.
Jika sudah terkena infeksi yang progresif ini maka
gejala yang terlihat adalah demam, berat badan
turun, rasa lelah, kehilangan nafsu makan dan batuk- Organ pernafasan (paru-paru)
batuk. Dalam kasus reactivation tuberculosis, infeksi awal tuberculosis (primary
tuberculosis) mungkin telah lenyap tetapi bakterinya tidak mati melainkan hanya
"tidur" untuk sementara waktu.
Bilamana kondisi tubuh sedang tidak fit dan dalam imunitas yang rendah, maka
bakteri ini akan aktif kembali. Gejala yang paling menyolok adalah demam yang
berlangsung lama denga keringat yang berlebihan pada malam hari dan diikuti oleh
rasa lelah dan berat badan yang turun. Jika penyakit ini semakin progresif maka
bakteri yang aktif tersebut akan merusak jaringan paru dan terbentuk rongga-rongga
(lubang) pada paru-paru penderita maka si penderita akan batuk-batuk dan
memproduksi sputum (dahak) yang bercampur dengan darah.
kembali ke atas
Faktor resiko
Penyakit TBC adalah penyakit yang dapat
ditularkan terutama melalui percikan ludah
dari orang yang menderita, namun bila daya
tahan tubuh seseorang itu baik maka kuman
yang ada didalam tubuh hanya akan menetap
dan tidak akan menyebabkan infeksi dan saat
daya tahan tubuh sedang turun maka kuman
akan menjadi aktif dan menyebabkan
timbulnya infeksi pada orang tersebut.
Inkubasinya sangat tergantung kepada individu dan level dari infeksi tersebut,
apakah termasuk dasar, progresif atau aktif kembali. TBC adalah penyakit kronis
yang dapat berlangsung selama bertahun-tahun jika tidak ditangani secara benar.
Jika sudah terinfeksi TBC sebaiknya penderita dirawat di rumah sakit atau
sanatorium sampai sembuh betul.
kembali ke atas
Gejala klinis
Gejala umum/nonspesifik antara lain :
Berat badan turun tanpa sebab yang jelas atau pada anak berat badan tidak
naik dalam 1 bulan dengan penanganan gizi
Tidak nafsu makan dan pada anak terlihat gagal tumbuh serta penambahan
berat badan tidak memadai sesuai umur
Demam lama dan berulang tanpa sebab yang jelas (bukan tifoid, malaria atau
infeksi saluran nafas akut), dapat disertai adanya keringat pada malam hari
Batuk lama lebih 30 hari dengan atau tanpa dahak atau dapat juga berupa
batuk darah
Pengobatan
Obat untuk TBC berbentuk paket selama 6 bulan yang harus dimakan setiap hari
tanpa terputus. Bila penderita berhenti ditengah pengobatan maka pengobatan harus
diulang lagi dari awal, untuk itu maka dikenal istilah PMO (pengawas minum obat)
yaitu adannya orang lain yang dikenal baik oleh penderita maupun petugas
kesehatan (biasanya keluarga pasien) yang bertugas untuk menngawasi dan
memastikan penderita meminum obatnya secara teratur setiap hari. Pada 2 bulan
pertama obat diminum setiap hari sedangkan pada 4 bulan berikutnya obat diminum
selang sehari. Regimen yang ada antara lain : INH, Pirazinamid, Rifampicin,
Ethambutol, Streptomisin.
Yang dapat anda lakukan:
Menganjurkan anda untuk masuk rumah sakit bila dipandang perlu, dengan
tujuan memulihkan kesehatan dan istirahat, agar melampaui saat gawat
selesai.
Pencegahan
Imunisasi BCG pada anak balita, Vaksin BCG sebaiknya diberikan sejak
anak masih kecil agar terhindar dari penyakit tersebut.
Bila ada yang dicurigai sebagai penderita TBC maka harus segera diobati
sampai tuntas agar tidak menjadi penyakit yang lebih berat dan terjadi
penularan.
Daftar Pustaka