Disusun oleh:
Pendamping:
Ilustrasi Kasus
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: An S
: 15 tahun
Pekerjaan
: SMP
Alamat
: Telaga Biru
Tgl. Periksa
: 10 Mei 2016
II.
ANAMNESA (Autoanamnesis)
Keluhan Utama
Pasien datang ke Puskesmas Tembilahan Kota dengan keluhan ada benjolan di kelopak mata
kiri atas sejak 3 hari sebelum datang ke puskesmas. Awalnya berupa benjolan kecil
kemerahan kemudian semakin lama semakin besar sehingga kelopak mata kiri atas menjadi
merah dan bengkak. Benjolan disertai rasa sakit, terutama bila benjolan tersentuh dan terasa
gatal.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien tidak pernah menderita penyakit yang sama seperti ini sebelumnya.
Riwayat alergi obat disangkal oleh pasien.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak terdapat anggota keluarga dengan riwayat penyakit yang sama dengan pasien.
Riwayat Pengobatan :
III.
PEMERIKSAAN FISIS
Status generalis:
Keadaan umum
Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda Vital
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 780 x/ mnt
Respirasi
: 16 x/ mnt
Suhu
: 36,4 C
Status Internis:
Kepala
Rambut
Mata
: Status lokalis
Mulut
THT
Leher
Thorax
:
Paru
- Inspeksi
- Palpasi
- Perkusi
: Sonor
- Auskultasi
Jantung
- Inspeksi
- Palpasi
- Perkusi
: Redup
- Auskultasi
Abdomen
- Inspeksi
: Datar
- Palpasi
- Perkusi
: Timpani
- Auskultasi
Genitalia
Ekstremitas
STATUS OPHTALMOLOGIS
Pemeriksaan subyektif
Pemeriksaan
Visus
Pemeriksaan Objektif
OD
6/6
OS
6/6
INSPEKSI
OD
OS
Muscle balance
Orthotrophia
Normal ke segala arah
Palpebra Superior
edema (-)
Palebra inferior
edema (-)
edema (-)
Apparatus Lakrimalis
Lakrimasi(-)
Lakrimasi (-)
Hiperemis (-)
Hiperemis (-)
Hiperemis (-)
Hiperemis (-)
Konjungtiva Bulbi
Kornea
COA
Jernih
Sedang
Bulat
Jernih
Sedang
Bulat
Pupil
Refleks direk +
Refleks direk +
Iris
Lensa
Refleks indirek +
Sinekia (-)
Jenih
Refleks indirek +
Sinekia (-)
Jernih
Konjungtiva Tarsalis
Superior
Konjungtiva Tarsalis
Inferior
IV.
RESUME
DIAGNOSIS BANDING
Hordeolum eksterna OS
Hordeolum interna OS
Kalazion OS
VI.
DIAGNOSA KERJA
Hordeolum eksterna OS
VII.
PENATALAKSANAAN
Prednison 2 x 5 mg P.O.
VIII. PROGNOSIS
Quo Ad Vitam
: Ad Bonam
Quo Ad fungsionam
: Dubia Ad Bonam
Quo Ad sanactionam
: Dubia Ad Bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Hordeolum ( stye ) adalah infeksi atau peradangan pada kelenjar di tepi kelopak mata
bagian atas maupun bagian bawah yang disebabkan oleh bakteri, biasanya oleh kuman
Stafilokokus (Staphylococcus aureus). Hordeolum dapat timbul pada 1 kelenjar kelopak mata
atau lebih. Kelenjar kelopak mata tersebut meliputi kelenjar Meibom, kelenjar Zeis dan Moll.
Hordeolum adalah infeksi kelenjar pada palpebra. Bila kelenjar Meibom yang terkena,
timbul pembengkakan besar yang disebut hordeolum interna. Sedangkan hordeolum eksterna
yang lebih kecil dan lebih superfisial adalah infeksi kelenjar Zeiss atau Moll.
Hordeolum Eksternum
Adalah infeksi kelenjar sebaceous dari Zeis di dasar bulu mata, atau infeksi
pada kelenjar keringat apokrin dari Moll. [1Hordeolum eksternum terbentuk pada
bagian luar palpebra dan dapat dilihat sebagai benjolan merah kecil.
Hordeolum Internum
Adalah infeksi pada kelenjar sebaceous meibom yang melapisi bagian dalam
kelopak mata. Penyakit ini juga menyebabkan benjolan merah di bawah palpebra
(pada konjunctiva tarsalis) dan tampak dari luar sebagai bengkak dan kemerahan.
Hordeolum internum mirip dengan chalazia, tetapi cenderung lebih kecil dan lebih
menyakitkan dan biasanya tidak menghasilkan kerusakan permanen. Hordeolum
internum ditandai dengan onset akut dan biasanya pendek durasinya (7-10 hari tanpa
pengobatan) dibandingkan dengan chalazia yang kronis dan biasanya tidak sembuh
tanpa intervensi.
Gb I. Hordeolum eksterna
Pembengkakan
Tanda
Eritema
Edema
Keluhan utama dapat berupa bengkak dan kemerahan pada kelopak mata yang terasa nyeri
untuk hoedeolum internum, dan bisul atau benjolan kmerahan, dapat disertai nanah atau tidak
pada hordeolum eksternum
PENATALAKSANAAN
Biasanya hordeolum dapat sembuh dengan sendiri dalam waktu 5-7 hari.
Umum
1. Kompres hangat 4-6 kali sehari selama 15 menit tiap kalinya untuk membantu
drainase. Lakukan dengan mata tertutup.
2. Bersihkan kelopak mata dengan air bersih atau pun dengan sabun atau sampo yang
tidak menimbulkan iritasi, seperti sabun bayi. Hal ini dapat mempercepat proses
penyembuhan. Lakukan dengan mata tertutup.
3. Jangan menekan atau menusuk hordeolum, hal ini dapat menimbulkan infeksi yang
lebih serius.
4. Hindari pemakaian makeup pada mata, karena kemungkinan hal itu menjadi penyebab
infeksi.
5. Jangan memakai lensa kontak karena dapat menyebarkan infeksi ke kornea.
Obat
Antibiotik diindikasikan bila dengan kompres hangat selama 24 jam tidak ada
perbaikan, dan bila proses peradangan menyebar ke sekitar daerah hordeolum.
1. Antibiotik topikal.
Bacitracin atau tobramicin salep mata diberikan setiap 4 jam selama 7-10 hari.
Dapat juga diberikan eritromicin salep mata untuk kasus hordeolum eksterna dan
hordeolum interna ringan.
2. Antibiotik sistemik
Diberikan bila terdapat tanda-tanda bakterimia atau terdapat tanda pembesaran
kelenjar limfe di preauricular.
Pada kasus hordeolum internum dengan kasus yang sedang sampai berat. Dapat
diberikan cephalexin atau dicloxacilin 500 mg per oral 4 kali sehari selama 7 hari.
Bila alergi penisilin atau cephalosporin dapat diberikan clindamycin 300 mg oral 4
kali sehari selama 7 hari atau klaritromycin 500 mg 2 kali sehari selama 7 hari.
Pembedahan
Bila dengan pengobatan tidak berespon dengan baik, maka prosedur pembedahan
mungkin diperlukan untuk membuat drainase pada hordeolum.
Pada insisi hordeolum terlebih dahulu diberikan anestesi topikal dengan pantokain
tetes mata. Dilakukan anestesi filtrasi dengan prokain atau lidokain di daerah hordeolum dan
dilakukan insisi yang bila:
-
Hordeolum internum dibuat insisi pada daerah fluktuasi pus, tegak lurus pada margo
palpebra.