BAB IV
UNIT PENUNJANG PRODUKSI
A. Sumber Daya Air
Dalam hal pengadaan air, PT.SUPRAMA memperoleh air dari SBD (Sumur
Bor Dalam) yang berada di dalam area pabrik. PT.SUPRAMA memiliki dua SBD
dengan kedalaman 50-60 m yang digunakan untuk air produksi dan umpan boiler
dengan debit air 13,5 m3/jam. Sebelum digunakan, air dari SBD ini dipompa dan
ditampung dalam tangki penampung air dengan kapasitas 35.000 liter.
B. Sumber Daya Listrik
Pengadaan listrik untuk semua unit berasal dari PLN. Untuk unit 1, dipasok
dengan listrik berkapasitas 394 Kva dengan penggunaan sebesar 2.309 Kwh per
bulan. Untuk sumber listrik cadangan saat aliran listrik dari PLN mengalami
gangguan, disediakan genset berkapasitas 550 Kva berbahan bakar solar.
C. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor utama yang
dibutuhkan untuk keberlangsungan proses produksi dan mencapai tujuan
organisasi dari suatu perusahaan. Keberadaan sumber daya manusia yaitu
sebagai subjek yang berperan dalam pengendalian proses dan menjalankan
unit-unit yang terkait dalam proses produksi. Peran sumber daya manusia
tersebut seperti menjalankan mesin-mesin produksi, melaksanakan quality
control, proses pengemasan, menjalankan administrasi perusahaan, hingga
pelaksanaan manajerial yang baik.
Lokasi PT.SUPRAMA didukung dengan jumlah tenaga kerja yang memadai
di sekitar pabrik dan mudah untuk mendapatkannya. PT.SUPRAMA mudah
mendapatkan tenaga kerja karena dekat dengan pemukiman penduduk.
D. Pengadaan Steam
Pengadaan steam untuk semua unit menggunakan boiler dengan bahan
bakar batu bara. Terdapat 1 boiler dengan kapasitas batu bara sebesar 1 ton/jam
dan menghasilkan steam sebanyak 10 ton/jam. Tekanan maksimum dalam ruang
pemanas dijaga maksimal 10-11 bar. Suhu dalam pemanas dapat mencapai lebih
dari 900oC. PT.SUPRAMA menggunakan jenis batu bara yang memiliki kualitas
panas lebih dari 6000 kalori. Panas yang dihasilkan dari boiler ini digunakan
untuk keperluan steam box dan drying.
41
42
1. Bottom ash
Bottom ash merupakan hasil sisa dari batu bara yang hasil pembakarannya
sempurna. Biasanya berbentuk batu-batu kecil yang berwarna hitam yang sudah
tidak terdapat nyala membara, karena telah terbakar sempurna. Pada
penangannya tidak perlu dilakukan pemerangkapan/penyaringan yang khusus,
dikarenakan bottom ash ini akan jatuh sendiri pada wadah drum yang telah
disediakan karena tertiup udara dari fan yang terdapat dari dalam burner.
2. Fly ash
Fly ash merupakan hasil sisa pembakaran sempurna batu bara yang
berbentuk padatan-padatan yang sangat halus berwarna hitam. Pada proses
penangannya diperlukan pemerangkapan. Penyaringan yang khusus yaitu,
dengan memasang blower yang mengendap ke bawah pada bagian paling ujung
dari cerobong agar fly ash tidak lepas karena beratnya sangatlah ringan. Setelah
itu fly ash yang telah tersaring dikumpulkan dan dimasukkan ke karung.
Untuk limbah padat B3 yaitu Bottom ash dan fly ash, setelah dipacking ke
dalam sak dan ditata secara berpalet maka akan diangkut oleh pihak ketiga yang
mempunyai ijin mengelola limbah B3. PT. Surya Pratista Hutama bekerja sama
dengan PT. Tenang Jaya Sejahtera sebagai pengelola dan PT. Putra Restu Ibu
Abadi sebagai pengangkut yang kesemuanya telah dipastikan memiliki ijin
operasional.
b) Limbah Hasil Produksi
Berdasarkan GMP penanganan limbah padat, disediakan tempat sampah
yang disertai penutup, sampah kering dan basah ditampung terpisah, sampah
plastik sisa kemasan produksi dikumpulkan, dan sampah secara rutin dibuang ke
TPA. Pada PT. Surya Pratista Hutama hasil dari proses produksi seperti mie tidak
standar masih dapat mempunyai nilai ekonomis. Mie yang sudah jadi tetapi tidak
memenuhi standar keamanan pangan misal tidak layak makan, bekas jatuh dan
lain-lain dijual sebagai pakan ternak atau yang sering disebut sebagai afalan. Mie
yang tidak memenuhi kualitas standar namun masih aman sebagai bahan
pangan dijual sebagai barang drown grade, yang dikemas tanpa merk dan dijual
dengan harga yang tentunya lebih murah atau dapat dijual sebagai pakan ternak.
43
44
Oxygen) / kadar oksigen tersebut terlarut dari system ekologi lingkungan, dan
makhluk lain yang hidup di sana. Kadar BOD merupakan tingkatan dari
mikrobiologi yang dapat mendekomposisi suatu bahan organik dengan kondisi
aerobik yang memerlukan oksigen. Apabila kondisi itu dilakukan terus menerus
akan dapat merugikan ekosistem, karena tingkat DO akan menjadi rendah
sehingga hewan laut maupun tumbuhan akan kekurangan sumber oksigen dan
dapat berakhir kematian.
Begitu pula dengan kadar COD pun harus rendah pula, karena COD
adalah
untuk
menghitung
total
kadar
oksigen
yang
diperlukan
untuk
mendekompisisi bahan organik menjadi karbon dioksida dan air. Maka dari itu,
kadar BOD dan COD sangatlah penting untuk diukur agar limbah yang dibuang
tidak
kita.
Selain
d) Limbah Suara
Suara bising yang berasal dari mesin dapat menganggu pendengaran
pekerja. Suara berasal dari mixer, steaming, dan juga dari boiler. Paparan suara
keras dari mesin dengan jangka waktu yang lama akan mempengaruhi
pendengaran pekerja. Alat ukur kebisingan yaitu soundeventmeter. Ambang
45
46
atap
yang
bergelombang
dinilai
yang
paling
tepat
dengan
mempertimbangkan air untuk turun pada saat hujan. Apabila ada atap yang
bocor maka akan segera diganti atau ditambal.
2. Dinding
Pada ummnya permukaan dinding bagian dalam halus dan tidak ada
retakan atau celah yang memungkinkan bahan makanan terakumulasi atau
mengendap di dalamnya. Adanya mikroba biasanya karena ada makanan yang
terjebak dalam celah atau retakan pada dinding tersebut. Air yang terjebak pada
dinding retak/celah menyebabkan kondisi yang lembab pada dinding.
47
Dinding PT. Surya Pratista utama divisi unit mie kering umumnya telah
memenuhi persyaratan. Dinding dicat dengan warna putih dengan tujuan
memaksimalkan pencahayaan dan memudahkan kontrol sanitasi. Permukaan
dinding tersebut halus, lurus, dan rata. Jarak antara dinding dengan mesin
produksi 3 meter. Dengan demikian pada waktu sanitasi mesin-mesin produksi
tidak bersentuhan dengan dinding.
3. Lantai
Sifat yanng sebaiknya dipenuhi untuk lantai adalah kedap air, tahan lama
dan tahan terhadap benturan serta kuat dalam menahan kegiatan mobilitas di
atasnya. Selain itu lantai harus tahan terhadap tekanan yang berasal dari
peralatan/mesin yang ada diatas lantai. Sifat lain yang sangat penting adalah
tahan terhadap pelumas, tahan terhadap uap air, tahan terhadap air panas,
serta tahan terhadap senyawa biokimia. Lantai juga harus bebas dari retakan,
celah, dan keruskan lain.
Pada PT. Surya Pratista Hutama lantai gudang bahan baku dan gudang
barang jadi ini terbuat dari semen. Sedangkan untuk lantai ruangan prosesnya
pada umumnya terbuat dari keramik yang permukaannya rata, halus, mudah
dibersihkan, dan tidak licin. Jadi pada dasarnya lantai diarea prodksi
permukaannya tidak halus atau tidak rata dan licin. Hal ini dilakukan setiap hari
oleh operator dan cleaning service.
4. Ventilasi
Ventilasi yang memadai merupakan hal yang esensial untuk mencegah
pangan
secara
higienis.
Salah
satu
dampak
adanya
ventilasi
adalah
48
memadai dalam pabrik ini juga terdapat blower yang berfungsi untuk membantu
peredaran udara untuk mengurangi panas yang dihasilkan oleh mesin-mesin
yang ada di dalam pabrik.
5. Penerangan
Pencahayaan merupakan unsur penting dalam suatu proses produksi.
Pencahayaan dalam proses produksi dimaksudkan agar memperlancar proses
produksi. Pada umumnya banyak pabrik menggunakan pencahayaan alami dan
pencahayaan buatan.
Selain
pencahayaan
dengan
sinar
matahari
ruang
produksi
juga
49
lingkungan
untuk
produksi
menjaga
yaitu
kebersihan
dengan
lingkungan
melakukan
di
sekitar
tindakan
pabrik.
c) Sanitasi Air
Kebersihan air yang digunakan sebagai salah satu bahan baku yang
digunakan dalam proses produksi akan menentukan mutu produk yang
50
Tidak Berasa
Tidak Berbau
Tidak Berwarna
Tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya
Tidak mengandung logam berat.
Air minum merupakan air yang melalui proses pengolahan ataupun tanpa
51
kerja secara bergiliran. Pembersihan mesin dan peralatan ini dilakukan dengan
cara Cleaning in Place (CIP) oleh tenaga kerja bagian produksi.
Pembersihan ketel uap sebagai mesin penggerak alat-alat produksi serta
penyuplai steam (uap panas) juga dilakukan setiap setahun sekali. Pada filter air
juga dibersihkan dengan menggunakan larutan HCL setiap setahun sekali.
Apabila pada mesin atau peralatan alat produksi, biasa dilakukan setiap setahun
sekali yaitu pada hari libur nasional.
e) Sanitasi Pekerja
Dalam suatu industri pekerja mempunyai peranan penting dalam
kelancaran
proses
produksi
karena
pekerja
merupakan
perencanaan,
pekerja
dituntut
suatu
sikap
positif
sehingga
pekerja
dapat
terutama
yang
menganggu
kesehatan
dan
menimbulkan
racun,
penerangan yang kurang baik, keracunan bahan kimia dan kecelakaan selama
melaksanakan pekerjaan,
Untuk melindungi pekerja dari gangguan dan bahaya yang mungkin timbul
selama melaksanakan tugasnya serta melindungi produk dari pencemaran oleh
pekerja maka dilakukan pula usaha pengamanan. Agar kebersihan dapat selalu
52
terjaga, maka setiap pekerja juga harus menjaga kebersihan selama bekerja
antara lain dengan :
1. Bebas aksesoris
Semua karyawan masuk ke are produksi / werehousel / laboraturium, dan
tempat lain yang diatur sebelumnya wajib bebas aksesoris. Contohnya : gelang,
cincin, jam tangan, anting, dll.
2. Memakain Perlengkapan Kerja
Semua karyawan masuk ke are produksi / werehousel / laboraturium, dan
tempat lain yang diatur sebelumnya wajib mengenakan peralatan keselamatan
dan kebersihan yang disediakan perusahaan. Contohnya : masker, topi, sebrak,
dan jas lab. Pemakaian perlengkapan ini harus tepat, misalnya topi harus
menutup semua rambut, masker harus menutup hidung dan mulut. Para pekerja
juga telah diberi earplug untuk mengurangi kebisingan.
3. Kebersihan Tangan
Semua karyawan masuk ke area produksi / werehousel / laboraturium, dan
tempat lain yang diatur sebelumnya wajib mencuci tangan dengan sabun dan
memakai alkohol sebelum masuk area produksi.
Sanitasi pekerja juga didukung dengan adanya peraturan yang harus
dilaksanakan ketika produksi berlangsung, peraturan yang ditempelkan sebelum
pintu masuk ruang produksi berlangsung, peraturan yang ditempelkan sebelum
pintu masuk ruang produksi antara lain :
a.
b.
c.
d.
e.