Anda di halaman 1dari 9

STEP 1 KLARIFIKASI ISTILAH

1. Hidung tersumbat : adalah suatu keadaan dimana seseorang merasa ada


sesuatu yang menyebabkan rongga hidungnya seperti memiliki sekat.
(smeltzer and bare,2011)
2. Nyeri : adalah pengalaman sensori yang tidak nyaman yang berhubungan
dengan kerusakan jaringan aktual poensial.
(the international association for the study of pain, 2008)
3. Pilek : adalah radang yang terjadi pada lapisan hidung dan tenggorokan
sehingga menyebabkan produksi lendir berlebih
(barbara and joan,2003)
STEP 2 PENETAPAN MASALAH
1.
2.
3.
4.

anatomi (vaskularisasi)?
Mengapa hidung tersumbat ?
Mengapa keluar cairan dari hidung ?
Mengapa nyeri pada wajah ?

STEP 3 ANALISIS MASALAH


1.

Vaskularisasi
Bagian atas rongga hidung mendapat pendarahan dari arteri
etmoidalis anterior dan posterior yang merupakan cabang dari arteri
oftalmika dari arteri karotis eksterna. Bagian

bawah mendapat

pendarahan dari cabang arteri maksilaris interna,diantaranya ialah ujung


arteri palatine mayor dan arteri sfenopalatina yang keluar dari foramen
sfenopalatina dan memasuki rongga hidung di belakang ujung posterior

konka media. Bagian depan septum terdapat anastomosis dari cabangcabang arteri sfenopalatina,arteri edmoidalis anterior,arteri labialis
superior dan arteri palatina mayor yang di sebut pleksus kisselbach.
(Higler AB. BOIES buku ajar penyakit THT. Jakarta: EGC, 1997)

2. Hidung tersumbat terjadi karena mukosa hidung mengalami peradangan,


peradangan itu biasanya juga diikuti dengan hiperiritabilitas, dan hipersekrsi
Penyebab :
a. Alergi
b. Infeksi virus maupun bakteri
c. Non alergi dan non infeksi seperti : rhinitis vasomotor, rhinitis
medikamentosa, dan polip hidung
Paparan alergen(debu, virus,bakteri)

Interaksi makrofag dan limfosit T

Pengeluaran interleukin 4

Memicu limfosit B

Produksi IgE menjadi spesifik

Reaksi antigen-antibodi

Mengeluarkan mediator histamin

Permeabilitas kapiler meningkat

transudasi

Produksi sekret meningkat

Hidung tersumbat

3. Keluar cairan ?
transudasi

Produksi sekret meningkat

Masuk ke sinus


Silia non fungsional

Sumbatan distribusi

transudasi

Keluar cairan serous


4. Mengapa nyeri pada wajah ?
Virus, bakteri, jamur

Menginfeksi mukosiliar dan ostium

oedem

Mukosa yang berhadapan bertemu

Silia tidak dapat bergerak dan ostium tersumbat

Tekanan menjadi negatif di rongga sinus

Terjadi transudasi dan penghambatan drainase di sinus

Nyeri pada bagian wajah


(Kentjono WA. Rinosinusitis : etiologi dan patofisiologi. Surabaya: FK
UNAIR, 2004)

STEP 7
RHINOSINUSITIS AKUT VIRAL
DEFINISI
Rinosinusitis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan peradangan mukosa
hidung dan sinus paranasal dengan batas sampai 4 minggu

EPIDEMIOLOGI
Rinosinusitis merupakan penyakit yang sering ditemukan, dengan dampak signifikan
pada kualitas hidup dan pengeluaran biaya kesehatan, dan dampak ekonomi pada

mereka yang produktivitas kerjanya menurun. Diperkirakan setiap tahun 6 miliar


dolar dihabiskan di Amerika Serikat untuk pengobatan rinosinusitis. Pada tahun 2007
di Amerika Serikat, dilaporkan bahwa angka kejadian rinosinusitis mencapai 26 juta
individu. Di Indonesia sendiri, data dari DEPKES RI tahun 2003 menyebutkan
bahwa penyakit hidung dan sinus berada pada urutan ke-25 dari 50 pola penyakit
peringkat utama atau sekitar 102.817 penderita rawat jalan di rumah sakit.
Rinosinusitis lebih sering ditemukan pada musim dingin atau cuaca yang sejuk
ketimbang hangat
ETIOLOGI
1. Rhinovirus,
2. influenza virus,
3. parainfluenza virus
4. respiratory syncytial virus,
5. adenovirus
6. enterovirus

MANIFESTASI KLINIK
Keluhan utama rinosinusitis akut ialah hidung tersumbat disertai dengan
nyeri/rasa tekanan pada muka dan ingus purulen, yang seringkali turun ke tenggorok
(post nasal drip). Dapat disertai dengan gejala sistemik seperti demam dan lesu. 1
Keluhan nyeri atau rasa tekanan di daerah sinus yang terkena merupakan ciri khas
sinusitis akut, serta kadang-kadang nyeri juga terasa di tempat lain (referred pain) .
nyeri pipi menandakan sinusitis maksila, nyeri di antara atau di belakang kedua
bola mata menandakan sinusitis etmoida, nyeri di dahi atau kepala menandakan
sinusitis frontal. Pada sinusitis maksila kadang-kadang terdapat nyeri alih ke gigi dan
telinga.
Gejala lain adalah sakit kepala, hiposmia/anosmia, halitosis, post-nasal drip yang
dapat menyebabkan batuk dan sesak pada anak.
Keluhan sinusitis kronik tidak khas sehingga sulit didiagnosis. Kadangkadang hanya 1 atau 2 dari gejala-gejala di bawah ini:
a. Sakit kepala kronik
b. Post-nasal drip

c.
d.
e.
f.

Batuk kronik
Ganguan tenggorok
Ganguan telinga akibat sumbatan di muara tuba Eustachius
Ganguan ke paru seperti bronkitis (sino-bronkitis), brokietakasis, serangan
asma yang meningkat dan sulit diobati.
DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan fisik dengan rhinoskopi anterior, dan
posterior, pemeriksaan naso-endoskopi sangat dianjurkan untuk diagnosis
yang lebih tepat dan dini. Tanda khas ialah adanya pus di meatus medius
(pada sinusitis maksila dan ethmoid anterior dan frontal) atau di meatus
superior (pada sinusitis ethmoidalis posterior dan sfenoid). Pada rinosinusitis
akut, mukosa edema dan hiperemis. Pada anak sering ada pembengkakan dan
kemerahan pada kantus medius.Untuk membantu diagnosis sinusitis,
American Academy of Otolaryngology Head and Neck Surgery (AAOHNS) membuat bagan diagnosis yang disebut Task Force on Rhinosinusitis
pada tahun 1996. Bagan ini didasarkan atas gejala klinis yang dibagi atas
kategori gejala mayor dan minor untuk diagnosis rhinosinusitis

RINOSINUSITIS
Major Symptoms

Minor Symptoms

Facial pain/pressure

Headache

Facial congestion/fullness

Fever (non acute)

Nasal obstruction/blockage

Halitosis

Nasal discharge/purulence/discolored posterior Fatique


drainage
Hyposmia/anosmia

Dental pain

Purulence on nasal exam

Cough

Fever (acute rhinosinusitis only)

Ear pain/pressure/fullness

a. Facial pain/pressure alone does not constitute a suggestive history for diagnosis in
the absence of another symptom or sign.
b. Fever in acute sinusitis alone does not constitute a seggustive history for diangosis
in the absence of another symptom or sign.

Pemeriksaan penunjang yang penting adalah foto polos atau CT-Scan. Foto polos
posisi Waters, PA, lateral, umumnya hanya mampu menilai kondisi sinus-sinus besar
seperti sinus maksila dan frontal. Kelainan akan terlihat perselubungan,air-fluid level
, atau penebalan mukosa. Rontgen sinus dapat menunjukkan kepadatan parsial pada
sinus yang terlibat akibat pembengkakan mukosa atau dapat juga menunjukkan
cairan apabila sinus mengandung pus. Pilihan lain dari rontgen adalah ultrasonografi
terutama pada ibu hamil untuk menghindari paparan radiasi

PENATALAKSANAAN
Medika Mentosa
1. Kebanyakan disebabkan oleh virus, di mana mayoritas pasien dapat membaik
dalam 2 minggu tanpa pengobatan antibiotik.
2. Gejala awal dari infeksi saluran pernapasan atas dapat diobati dengan obatobatan lokal atau obat-obatan over-the-counter (OTC).
3. Irigasi dengan larutan salin normal direkomendasikan.

Dekongestan topikal, seperti oxymetazoline, dikombinasikan dengan dekongestan


oral, seperti pseudoephedrine, dapat membantu hidung tersumbat dan untuk drainase.
Pasien dinasihatkan tidak menggunakan vasokonstriktor nasal topikal untuk jangka
masa yang panjang karena adanya risiko rinitis medikamentosa. Drainase medis
dicapai dengan vasokonstriktor topikal dan sistemik. Vasokonstriktor alphaadrenergik per oral termasuk pseudoefedrin dan fenilefrin bisa digunakan selama 1014 hari untuk mengembalikan fungsi mukosiliar dan drainase menjadi normal.
Vasokonstriktor alpha-adrenergik per oral bisa menyebabkan hipertensi dan
takikardi, maka mereka dikontraindikasikan pada pasien dengan penyakit
kardiovaskular. Obat ini juga dikontraindikasikan pada atlit yang mau berkompetisi
karena peraturan pertandingannya. Vasokonstriktor topikal (Oxymetazoline
hydrochloride) membantu drainase menjadi baik, tetapi harus digunakan maksimal
3-5 hari, dengan peningkatan risiko rebound congestion, vasodilatasi dan rinitis
medikamentosa bila digunakan untuk periode yang lama
Pengobatan tambahan lainnya termasuk mucoevacuants untuk menipis sekresi lendir.
Ini termasuk guaifenesin dan kalium iodida. Golongan mukolitik (guaifenesin)
secara teori mempunyai manfaat seperti menipiskan sekresi mukus dan memperbaiki
drainase
Non Medika Mentosa
1. Pembedahan umumnya dicadangkan untuk pasien dengan kelainan anatomi
dan hanya setelah terapi medis maksimal gagal. Kriteria mutlak untuk operasi
meliputi setiap perluasan infeksi atau adanya tumor di rongga hidung atau
sinus. Indikasi relatif termasuk sinusitis bakteri akut berulang, obstruksi oleh
poliposis hidung, rinosinusitis kronis yang tidak responsif terhadap
pengobatan dan penyakit penyerta seperti asma yang recalcitrant. Kerjasama
yang erat dengan otolaryngologist berpengalaman sangat penting dalam
kasus-kasus yang sulit. Bedah sinus endoskopi fungsional(BSEF/FESS)
merupakan operasi terkini untuk sinusitis kronik yang memerlukan operasi.
Tindakan ini telah menggantikan hampir semua jenis bedah sinus terdahulu
karena memberikan hasil yang lebih memuaskan dan tindakan lebih ringan
dan tidak radikal.

2. Jika perlu, dapat diberikan terapi seperti analgetik, pencucian rongga hidung
dengan NaCl atau pemanasan (diatermi).
Selain itu, simptomnya juga dapat dikurangkan dengan humidifikasi/vaporizer,
kompresi hangat, hidrasi yang adekuat dan nutrisi seimbang
Pencegahan
1. Menghindari penularan infeksi saluran pernapasan atas dengan menjaga
kebiasaan cuci tangan yang ketat dan menghindari orang-orang yang
menderita pilek atau flu .
2. Disarankan mendapatkan vaksinasi influenza tahunan untuk membantu
mencegah flu dan infeksi berikutnya dari saluran pernapasan bagian atas .
3. Obat antivirus untuk mengobati flu, seperti zanamivir (Relenza), oseltamivir
(Tamiflu), rimantadine (Flumadine) dan amantadine (Symmetrel), jika
diambil pada awal gejala, dapat membantu mencegah infeksi .
4. Dalam beberapa penelitian, lozenges seng karbonat telah terbukti mengurangi
durasi gejala pilek.
5. Pengurangan stres dan diet yang kaya antioksidan terutama buah-buahan
segar dan sayuran berwarna gelap, dapat membantu memperkuat sistem
kekebalan tubuh .
6. Rencana serangan alergi musiman .
a. Jika infeksi sinus disebabkan oleh alergi musiman atau lingkungan,
menghindari alergen sangat penting. Jika tidak dapat menghindari
alergen, obat bebas atau obat resep dapat membantu. OTC antihistamin
atau semprot dekongestan hidung dapat digunakan untuk serangan akut.
b. Orang-orang yang memiliki alergi musiman mengambil obat antihistamin
yang tidak sedasi(non sedative) selama bulan musim-alergi.
PROGNOSIS

Prognosis untuk penderita rhinosinusitis akut yaitu sekitar 40 % akan


sembuh secara spontan tanpa pemberian antibiotik. Terkadang juga
penderita bisa mengalami relaps setelah pengobatan namun jumlahnya
sedikit yaitu kurang dari 5 %. Komplikasi dari penyakit ini bisa terjadi
akibat tidak ada pengobatan yang adekuat yang nantinya akan dapat

menyebabkan sinusitis kronik, meningitis, brain abscess, atau komplikasi


extra sinus lain.
(Mangunkusumo E, Soetjipto D. Sinusitis. Buku ajar ilmu kesehatan
telinga, hidung, tenggorok, kepala dan leher. Edisi keenam. Jakarta :
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia)
(Hallet R, Naguwa SM. Severe rhinosinusitis. Clinical reviews in allergy
and immunology. California : Human Press Inc. 2003; 5(3):177-90.)

Anda mungkin juga menyukai