Di susun oleh :
Kelompok 7
Kresna Yusuf R
(141910101094)
Raihaan
(141910101097)
Kemas Azzam H
(141910101098)
Jakfat Maulid G
(141910101103)
Alvin Bakhtiar G P
(141910101104)
(141910101106)
BAB I
PENDAHULUAN
Pembentukan logam merupakan proses mengubah bentuk benda kerja yang terbuat dari
material logam dengan melakukan deformasi plastis. Untuk itu diperlukan gaya pembentukan
yang akan mengubah bentuk benda kerja logam secara permanen. Untuk pemberian gaya
pembentukan biasanya digunakan perkakas/ tools yang kemudian akan mengarahkan
perubahan bentuk dari benda kerja.
Pada era teknologi modern, kebutuhan akan produk logam dengan bentuk yang lebih
kompleks semakin meningkat. Oleh karena itu, berbagai macam pengembangan terjadi dalam
teknik-teknik pembentukan logam, yaitu: pengembangan dalam bentuk penyempurnaan
teknik-teknik pembentukan logam yang sudah ada. Hal ini dapat menghasilkan produkproduk logam dengan geometri yang kompleks tetapi stabil secara dimensi, lebih baik secara
mekanik, serta lebih ekonomis.
Ada banyak teknik pembentukan logam yang sudah ditemukan saat ini yang dapat
diklasifikasikan berdasarkan daerah temperatur pengerjaan (proses pengerjaan panas/dingin),
jenis gaya pembentukan (tarik, tekan, tarik dan tekan), bentuk benda kerja, dan tahapan
produk. Berbagai macam teknik pembentukan logam tersebut memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing.
Salah satu teknik pembentukan logam yang sudah ada sejak lama adalah stretch forming
atau pembentukan regang, yaitu teknik pembentukan logam dengan cara menarik dan
menekuk benda kerja logam secara bersamaan yang bertujuan untuk menghasilkan kontur
pada produk logam dalam dimensi yang besar pada permukaannya. Keunggulan secara umum
dari stretch forming adalah mampu memberi bentuk kontur pada permukaan yang besar dari
suatu produk lembaran logam dengan efek tegangan sisa yang sangat kecil.
BAB 2
ISI
Secara umum, proses pembentukan regang digunakan untuk membentuk benda kerja
berbentuk cembung dengan radius kelengkungan yang besar. Sebagai contoh, body luar pada
pesawat, ujung sayang pesawat, panel pintu pada mobil, dan bagian pada gerbong kereta api
dengan limitasi kontur lengkungan hanya pada satu arah. Logam -logam yang dapat
dilakukan stretch
Menghasilkan tegangan sisa yang rendah dan terdistribusi merata pada benda kerja
Efek springback yang sangat kecil
Meningkatkan kekuatan mekanik hingga 2%
Regangan yang tidak merata pada bagian tengah tidak cukup terbentuk.
Tidak dapat membentuk dengan bentuk rumit.
Untuk proses simple stretch forming, benda kerja berbentuk lembaran logam (sheet
blank) yang akan dibentuk dijepit pada kedua sisi ujungnya oleh 2 buah rahang pencengkram
(gripping jaws). Perkakas untuk membentuk berupa blok (form block) dipasang pada sebuah
meja perkakas yang dapat bergerak secara hidrolik pada arah vertikal. Gaya pembentukan
ditransfer langsung dari form block tersebut ke benda kerja lembaran logam. Proses
pembentukan kontur pada lembaran terjadi akibat pergerakan vertikal dari form block
sedangkan gripping jaws tidak bergerak (stasioner) hanya berfungsi sebagai pencengkram.
Kerugian dari simple stretch forming adalah distribusi regangan yang tidak merata
pada bagian penampang dari lembaran benda kerja sehingga terjadi efek springback dan
dimensi yang tidak stabil. Hal ini disebabkan karena luasnya bidang kontak antara form block
dan lembaran benda kerja menghasilkan gaya gesek yang besar dimana gaya gesek tersebut
menghambat terjadinya proses deformasi plastis pada daerah tersebut sehingga lembaran
benda kerja meregang hanya pada daerah yang tidak kontak dengan form block menghasilkan
distribusi regangan yang tidak merata pada benda kerja
Dalam tangential stretch forming, kedua sis ujung dari lembaran benda kerja juga dijepit
oleh gripping jaws. Perbedaan utama antara simple stretch forming dan tangential stretch
forming terletak pada gripping jaws yang dapat bergerak dalam arah horizontal untuk
tangential stretch forming. Dalam proses ini, memungkinkan untuk melakukan regangan awal
plastis yang terdistribusi merata pada seluruh penampang benda kerja lembaran sebelum
dilakukan proses pembentukan utamanya yaitu proses pembentukan oleh form block yang
bergerak vertikal dan gripping jaws tetap menarik dengan laju konstan selama proses tersebut
berlangsung.
Keunggulan dari proses ini adalah berkurangnya tegangan sisa sebagai akibat dari
pemberian gaya tarik ketika proses pembentukan berlangsung. Berkurangnya tegangan sisa
mengakibatkan penurunan efek springback sehingga bila dibandingkan dengan simple stretch
forming, produk hasil tangential stretch forming lebih stabil secara dimensional serta lebih
kuat secara mekanik.
2.5 Proses Stretch Forming
Proses stretch forming yang prinsip kerjanya seperti terlihat pada gambar di atas.
Lembaran logam di jepit oleh rahang penjepit (grippen jaw) dua atau lebih lalu diregangkan
(stretching). Kemudian blok pembentuk (forming block) didorongkan pada lembaran logam
yang telah teregang tersebut sehingga lembaran logam membungkus blok (tool) pembentuk
tersebut.
baja
tahan
karat,
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Stretch Forming adalah suatu proses pembentukan logam yang berbentuk lembaran
(sheet blank) dengan menggunakan hanya 1 buah tool pembentuk, dimana lembaran
tersebut dijepit secara kaku (rigid) pada kedua sisi ujungnya pada rahang-rahang
pencengkram (gripping jaws).
2. Kelebihan Stretch Forming adalah
a. Menghasilkan tegangan sisa yang rendah dan terdistribusi merata pada benda
kerja
b. Efek springback yang sangat kecil
c. Meningkatkan kekuatan mekanik hingga 2%
3. Kekurangan Stretch Forming adalah daerah tengah lembaran tidak cukup terbentuk ,
sehingga distribusi regangan di bagian lembar lintas tidak seragam
4. Stretch Forming dibagi menjadi Simple Stretch Forming dan Tangential Stretch
Forming.
5. Gaya yang dibutuhkan pada stretch forming
6. Proses Stretch Forming adalah lembaran
rahang penjepit (grippen jaw) dua atau
logam
di
jepit
oleh