Anda di halaman 1dari 16

KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT

ANGKUT PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI


PT. TRUBAINDO COAL MINING
KABUPATEN KUTAI BARAT
KALIMANTAN TIMUR

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh :

TOPAN AHMAD QOISOR


112120116

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
2015
KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT
ANGKUT PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI
PT. TRUBAINDO COAL MINING
KABUPATEN KUTAI BARAT
KALIMANTAN TIMUR

Oleh :

TOPAN AHMAD QOISOR


112120116

Disetujui untuk
Program Studi Teknik Pertambangan
Fakultas Teknlogi Mineral
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
Tanggal : 10 April 2016

Mengetahui,
Ketua Program Studi

Menyetujui,
Dosen Wali

Ir.Hj.Indah Setyowati, M.T.

Ir. Untung Sukamto, M.T.

Mengetahui,
Ketua Program Studi

Menyetujui,
Dosen Wali

Ir.Hj.Indah Setyowati, M.T.

Ir. Untung Sukamto, M.T.

A. JUDUL : KAJIAN TEKNIS UNIT PEREMUK BATU ANDESIT PADA


PT. VARIA USAHA BETON, PASURUAN, JAWA TIMUR.
2. ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Masalah yang sering timbul pada unit peremuk ialah tidak terpenuhinya
sasaran produksi yang direncanakan, hal ini dapat terjadi karena setting dari unit
peremuk belum sesuai, waktu kerja efektif belum tercapai, dan aliran proses
peremukan batuan belum baik pada sistem operasi yang telah diterapkan.
Berdasarkan keadaan tersebut maka kapasitas sesungguhnya dengan
kapasitas sesuai teori dari peralatan yang digunakan, dipakai sebagai parameter di
dalam peningkatan produksi. Sehingga dapat diambil suatu kesimpulan tentang
pengoperasian peralatan untuk

meningkatkan produksi. Hal ini akan sangat

menentukan keberhasilan proses peremukan sehingga akan dicapai target yang


diharapkan.

C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian adalah untuk meneliti pengoperasian alat peremuk batu
andesit sehingga batu pecah yang dihasilkan sesuai dengan sasaran produksi yang
diharapkan serta ukuran batu pecah yang dihasilkan sesuai dengan yang
dibutuhkan dalam pembuatan beton.

D. PERUMUSAN MASALAH
1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pada
peralatan pada unit peremuk.

pengoperasian

2. Berdasarkan keadaan tersebut maka dilakukanlah upaya-upaya perbaikan


yang masih mungkin dilakukan guna melihat sampai seberapa jauh besar
instalasi unit peremuk tersebut dapat ditingkatkan lagi kemampuan
produksinya. Alternatif yang dapat digunakan untuk mencapai hal tersebut
adalah : meningkatkan waktu produksi efektif, dengan cara mengurangi
waktu-waktu hambatan yang muncul selama operasi, maka waktu
produksi pabrik dapat ditingkatkan.

E. PENYELESAIAN MASALAH
Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi tersebut diatas, maka untuk
mencapai sasaran produksi serta ukuran batuan pecah sesuai dengan yang
diharapkan maka hal-hal yang perlu diketahui adalah:
1. Peralatan yang digunakan
a.

Jaw Crusher
- Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi jaw crusher adalah :

Lebar lubang pengeluaran

Variasi dari throw

Kecepatan feeding

Ukuran feed

Reduktion ratio

Kapasitas dipengaruhi oleh jumlah feed/jam dan berat jenis feed.

Reduction ratio adalah perbandingan antara ukuran feed dengan ukuran


produk. Reduction ratio yang baik untuk primary crushing adalah 4 sampai

7, sedangkan untuk secondary crushing adalah 14 sampai 20 dan untuk


fine crushing 50 sampai 100.
Ada empat macam reduction ratio, yaitu :
1. Limiting reduction ratio, yaitu perbandingan antara tebal/lebar feed
dengan tebal/lebar produk.
tF
RL =

wF
=

tP

wP

Dimana :
tF = tebal feed
tP = tebal produk
wF = lebar feed
wP = lebar produk
2. Working reduction ratio, yaitu perbandingan antara tebal partikel feed
(tF) yang terbesar dengan efektif setting (Se) dari crusher.
tF
RW =
Se
3. Apparent reduction ratio, yaitu perbandingan antara efectif gape
dengan efectif setting.
0,85 G
RA =
Se
4. Reduction ratio 80 (RR 80) yaitu perbandingan antara ukuran ayakan
yang dapat meloloskan 80 % berat kumulatif feed dengan ukuran dari
ayakan yang dapat meloloskan 80 % berat kumulatif produk.

Kapasitas Jaw Crusher


Kapasitas Jaw Crusher dipengaruhi oleh :

Grafitasi

Kekerasan batuan

Kandungan air

Kapasitas Jaw Crusher dinyatakan dalam suatu rumus empiris yaitu :


T = 0,6 L.S
Dimana :
T = Kapasitas ton/jam
L = Panjang lubang pemasukan
S = Panjang lubang pengeluaran
b.

Screen
-

Effisiensi Screen
Banyaknya material yang lolos pada ukuran screen tertentu yang biasanya
dinyatakan dalam persen.
Material yang lolos
E=

x 100 %
Material yang seharusnya lolos

Kapasitas Screen
C = A.B.G.V.H.E.M.O.D.T.W (ton/jam)
Dimana :
C = kapasitas total (ton/jam)
B = basic capasity

G = bulk density factor


V = oversize factor
H = halfsize factor
E = effisiensi factor
M = moist condition factor
O = open area factor
T = opening factor
W = wet screening factor
D = deck location factor
c.

Belt conveyor
Efectifitas belt conveyor adalah perbandingan antara kapasitas nyata dengan
kapasitas teoritisnya.
-

Kapasitas teoritis belt conveyor


3,2 W2SM
T=
200.000
Dimana :
T = Kapasitas belt conveyor
W = Lebar belt conveyor (inchi)
S = Kecepatan belt conveyor (rpm)
M = Berat material (lb/cuft)

Kapsitas nyata belt conveyor


* Pada kondisi belt conveyor berhenti
3600 .V. G
K=

1000 . L
Dimana :
K = Kapsitas belt conveyor (ton/jam)
V = Kecepatan belt conveyor (m/dt)
G = Berat conto terambil (kg)
L = Panjang pengambilan conto pada belt conveyor (m)
* Pada kondisi belt conveyor sedang beroperasi
3600 . G
K=
1000 . T
Dimana :
K = Kapasitas belt conveyor (ton/jam)
G = Berat conto (kg)
T = Waktu penampungan conto (detik)
2. Data pendukung
Data pendukung dalam penelitian tugas akhir ini adalah brosur-brosur,
laporan penelitian terdahulu, dari perusahaan, buku-buku yang berhubungan
dengan tugas akhir dan data hasil pengamatan maupun pengukuran.
3. Analisa Penyelesaian Masalah
Dalam

menyelesaikan

masalah

dalam

tugas

akhir

ini

dengan

membandingkan hasil pengamatan di lapangan menggunakan cara statistik serta


rumus-rumus yang ada, kemudian menganalisa hasil dari pengolahan data dan
memberikan alternatif perbaikan metode yang digunakan apabila metode baru
tersebut diharapkan produksi bisa meningkat.

F. METODOLOGI PENELITIAN
Didalam

melaksanakan

penelitian

permasalahan

ini,

penulis

menggabungkan antara teori dengan data-data lapangan, sehingga dari keduanya


didapatkan suatu pendekatan masalah. Adapun urutan kegiatan penelitian adalah
sebagai berikut :
1. Studi Literatur
Studi literatur ini dilakukan dengan mencari bahan pustaka yang menunjang,
diperoleh antara lain dari :
-

Brosur-brosur

Perpustakaan

Informasi-informasi

Laporan penelitian terdahulu dengan topik yang sama

2. Penelitian di lapangan
Dalam penelitian di lapangan dilakukan beberapa tahap kegiatan yaitu :
-

Observasi lapangan, dengan melakukan pengamatan secara langsung


terhadap kondisi alat, unjuk kerja alat, rangkaian kegiatan yang
dilakukan dan mencari informasi pendukung yang berkaitan dengan
permasalahan yang akan dibahas.

Penentuan lokasi pengamatan dengan menentukan lokasi titik-titik


pengambilan conto yang mewakili secara keseluruhan.

Menyesuaikan dengan perumusan masalah yang bertujuan agar


penelitian yang dilakukan tidak meluas. Data yang diambil dapat
digunakan secara efektif.

3. Pengumpulan Data
a. Data setempat
-

Data curah hujan

Data litologi dan stratigrafi

Spesifikasi unit peremuk batuan yang digunakan

Hari kerja dan jumlah jam kerja

Lay out crushing plant

Keadaan peralatan

Proses peremukan

Keadaan pekerja (manusia)

Keadaan lingkungan dan iklim alam

b. Data untuk perhitungan


-

Produksi batu andesit perhari

Kondisi material ( batu andesit)

Jumlah alat yang digunakan

Kapasitas produksi unit peremuk

Sudut jatuh dan kecepatan jatuh material

Distribusi material produk

Distribusi material umpan

Ukuran setting unit peremuk

4. Akuisisi Data
Akuisisi data bertujuan untuk:
-

Mengumpulkan dan mengelompokkan data agar lebih mudah di dalam


penganalisaan.

Mengolah nilai karakteristik data-data yang mewakili obyek-obyek


pengamatan.

Mengetahui keakuratan data sehingga kerja menjadi effisien.

5. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan melakukan beberapa perhitungan.
Selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel, grafik atau rangkaian perhitungan
dalam menyelesaikan suatu masalah tertentu.
6. Analisa Hasil Pengolahan Data
Analisa pengolahan data menggunakan statistik atau dengan rumus yang ada,
dilakukan dengan tujuan memperoleh kesimpulan sementara. Selanjutnya
kesimpulan sementara ini akan diperoleh lebih lanjut dalam kegiatan
pembahasan, diharapkan evaluasi teknis yang dilakukan terhadap unjuk kerja
alat dapat untuk mengetahui sejauh mana efektifitasnya alat tersebut.
7. Kesimpulan
Kesimpulan diperoleh setelah dilakukan korelasi antara hasil pengolahan data
yang telah dilakukan dengan permasalahan yang diteliti.

7. JADWAL KEGIATAN

WAKTU (MINGGU)

KEGIATAN
I
1. Studi pustaka
2. Observasi
3. Pengambilan data
4. Pengelompokan data
5. Pengolahandata
6. Analisa pengolah data
7. Pembuatan draft

II

III

IV

VI

VII

VIII

IX

8. DAFTAR PUSTAKA

1. AM Gaudin, Principles Of Mineral Dressing, Mc Graw Hill Book


Company, Inc, New York, London, 1939.
2. Currie, JM, Unit Operation In Mineral Processing, Department Of
Chemical and Metalurgical Technology, British Columbia, Institute
Of Technology, Burnaby, Bristish Columbia, May 1939.
3. Partanto Prodjosumarto,
Bandung, 1990.

RM, Pemindahan Tanah Mekanis,ITB,

4. Peurifoy, R, L, Contruction Planing, Equipment and Methode, Fourth


Edition, Mc Graw Hill, 1986.
5. Taggart, AF, Handbook Of Mineral Dressing, John Willey and Son, Inc,
New York, London and Sidney, 1953.
6. Willis, BA, Mineral Processing Technology, Pergamon International
Library, Oxfort, New York.

9. RENCANA DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
Bab
I.

PENDAHULUAN

II.

TINJAUAN UMUM
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.

III.

Kesampaian Daerah
Keadaan Geologi Daerah
Curah Hujan
Sifat Fisik Batu Andesit
Ukuran Material Hasil Penambangan
Target Produksi
Kegiatan Pabrik
Produksi Peralatan Pabrik

DASAR TEORI
A. Mekanisme Pengambilan Conto
B. Kapasitas Teori Alat
C. Kapasitas Nyata Alat

IV.

ANALISA PROSEDUR DAN HASIL PENELITIAN


A.
B.
C.
D.

V.

Distribusi Material Hasil Ayakan


Pengamatan waktu kerja
Pengamatan terhadap setting peremuk batuan
Hasil penelitian

PEMBAHASAN
A. Perubahan Setting Alat Peremuk

B. Alur Proses Peremukan Batuan


C. Kondisi Material Umpan Dari Tambang
D. Waktu Kerja Efektif

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai