Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
113130116
Kelas B
SPONTANEOUS
POTENTIAL
LOG
LITHOLOGY
GAMMA RAY
TOOLS
LOG
CALIPER LOG
LATERAL LOG
LOG
RESISTIVITY
INDUCTION
TOOLS
LOG
MICRO LOG
NEUTRON LOG
POROSITY
TOOLS
SONIC LOG
DENSITY LOG
PERALATAN LOGGING
Well logging/ log merupakan proses pengumpulan data dibawah permukaan
dengan menggunakan alat-alat logging untuk memperoleh parameter-parameter
yang dibutuhkan dalam penentuan zona interest, menghitung jumlah cadangan
hidrokarbon di zona interst, dan untuk perencanaan pengembangan sumur.
Danang Driatmoko
113130116
Kelas B
1. LITHOLOGY TOOLS
A. SPONTANEOUS POTENTIAL LOG
A.1. Tujuan
Tujuan penggunaan spontaneous potential log yaitu:
1. Mengidentifikasi lapisan shale dan non shale
2. Membedakan lapisan permeabel dan tidak permeabel
3. Korelasi antar sumur
4. Menentukan prosentase kandungan clay dan harga Rw
A.2. Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari log ini adalah dengan mencatat beda potensial antara
elektroda yang diam di permukaan dengan elektroda yang bergerak di dalam
lubang bor. Beda potensial ini terjadi akibat perpindahan ion-ion Cl- dari formasi
ke lumpur pemboran atau dari lumpur pemboran ke formasi.
A.3. Kondisi Optimum
Kondisi Optimum pada log ini yaitu:
1. Lumpur jenis Water Base Mud
2. Rm Rw
3. Porositas yang cukup besar
4. Open Hole
5. Invasi lumpur dangkal Pada lapisan yang cukup tebal
B. GAMMA RAY LOG
B.1. Tujuan
Tujuan penggunaan gamma ray log yaitu:
1. Membedakan lapisan shale dan non shale pada sumur open hole atau
closed hole.
2. Sebagai pengganti SP log untuk pendeteksian lapisan permeable, karena
untuk formasi yang tidak terlalu resesif (Rw/Rmf) hasil SP log tidak
akurat.
3. Untuk korelasi sumur.
4. Untuk mengetahui prosentase kandungan shale pada lapisan permeable.
5. Untuk mendeteksi mineral-mineral radioaktif.
Danang Driatmoko
113130116
Kelas B
Dapat digunakan pada kondisi sumur open hole maupun cased hole
Tidak ada batasan dalam pemakaian
merupakan pengganti SP log
Dapat digunakan pada semua jenis lumpur
Danang Driatmoko
113130116
Kelas B
2. RESISTIVITY TOOLS
A. LATERAL LOG
A.1. Tujuan
Tujuan penggunan lateral log yaitu untuk menentukan nilai Rxo, Rs, Rt
(Resistivity formasi) yang terinvasidan menentukan jenis fluida.
A.2. Prinsip Kerja
Menempatkan beberapa elektrode dengan susunan tertentu sehingga arus
listrik akan mengalir secara lateral melewati lumpur dan masuk ke dalam formasi.
A.3. Kondisi Optimum
Kondisi optimum pada log ini yaitu:
1. Mampu untuk dioperasikan pada lumpur yang sangat asin
2. Mampu mendefinisikan lapisan dengan lebih baik
3. Tidak dipengaruhi oleh nilai resistivity dari lapisan yang ada di dekatnya
B. INDUCTION LOG
B.1. Tujuan
Tujuan penggunaan induction log yaitu untuk menentukan resistivity pada
zona uninvaded.
B.2. Prinsip Kerja
Arus listrik dialirkan ke transmitter coil, sehingga akan terbentuk medan
magnet dan memberikan arus berbentuk melingkar ke formasi. Arus tersebut
kemudian akan kembali dan menghasilkan medan magnet di receiver. Medan
magnet tersebut akan menghasilkan tegangan di receiver dan besarnya sebanding
dengan konduktivitas dari material di sekitarnya.
B.3. Kondisi Optimum
Kondisi optimum pada log ini yaitu:
1. Tanpa memandang jenis lumpur yang digunakan ( IES, memerlukan jenis
Lumpur water base mud )
2. Batasan IES, zone yan terinvasi terlalu jauh, zone mempunyai resisitivitas
yang terlalu tinggi
3. Keadaan baik,pada Lumpur yang tidak terlalu mengandung garam dan
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Danang Driatmoko
113130116
Kelas B
C. MICRO LOG
C.1. Tujuan
Tujuan penggunaan micro log yaitu:
1. Menghitung besar Rxo pada kedalaman invasi dengan kondisi lumbur
water base mud.
2. Mengetahui Microinvesi (R1x1)
3. Mengetahui Micro normal (R2), pengukuran lebih dalam dan pengaruh
mud cake relative lebih kecil dari pada microinvers
C.2. Prinsip Kerja
Lempeng karet menekan dinding lubang bor dengan banuan pegas,
microlog tidak menghasilkan keterangan yang berarti jika arus yang dipancarkan
hanya berpusar diskitar mud cake, terjadi jika resisitivity mud cake rendah
sedangkan resisitivity formasi sangat tinggi.
C.3. Kondisi Optimum
Kondisi optimum pada log ini yaitu:
1. Ukuran lubang 6 hingga 16
2. Kedalaman formasi 1 hingga 4
3. Spacing ketiga elektroda, 1inchi
4. Dapat dipergunakan fresh water base mud,
5. lubang sumur yang telah dicasing
6. Tambahan Batasan Indicator lap.porous permeable didalam susunan sand
shale
7. Range tahanan batuan 0,5 hingga 100 ohm m
8. = 15 %
9. Rxo/Rmc < 15
10.
11.
12.
3. POROSITY TOOLS
A. NEUTRON LOG
A.1. Tujuan
5
Danang Driatmoko
113130116
Kelas B
2.
3.
4.
porositas 0-25%
B. SONIC LOG
B.1. Tujuan
Tujuan penggunaan sonic log yaitu:
1. Menghitung porositas ynag diketahui jenis lithologinya
2. Menentukan properti mekanika formasi, seperti poissons ratio
3. Menghitung redaman dari sonic untuk evaluasi rekahan dan permeabilitas
4. Untuk korelasi.
5. Mendeteksi adanya fracture
6. Mengetahui elastisitas batuan
7. Untuk mengukur interval transite time dari gelobang suara yang melewati
setiap feeti dari formasi, sehingga diperoleh porositas sonic log.
B.2. Prinsip Kerja
Sonic log adalah log porositas yang mengukur interval transite time (t)
dari gelombang suara yang melewati setiap feet dari formasi. Sonic Log
menggunakan pemancar dan penerima yang dipisahkan pada jarak tertentu.
6
Danang Driatmoko
113130116
Kelas B
Prinsip kerja dari Sonic log, adalah sebuah transmitter melepaskan gelombang
suara ke formasi, setelah melewati formasi diterima dua receiver. Perbedaan
waktu tiba gelombang (two way travel time = t) diukur dan dibagi dengan jarak
(s/m).
B.3. Kondisi Optimum
Kondisi optimum pada log ini yaitu:
1.
2.
3.
4.
C. DENSITY LOG
C.1. Tujuan
Tujuan penggunaan density log yaitu:
1. Untuk mengukur porositas () batuan
2. Untuk mengidentifikasi mineral batuan
3. Untuk mengevaluasi shally sand dan litologi yang kompak
C.2. Prinsip Kerja
Sumber dan detector dipasang pada suatu pad dan ditempelkan pada
dinding lubang bor. Sinar gamma yang kuat dipancarkan ke formasi. Sinar gamma
ray akan bertabrakan dengan elektron, kemudian dipantulkan kembali dan
terekam dalam log. Banyaknya energi yang hilang akibat tumbukan dengan
elektron dalam formasi menunjukkan densitas elektron dalam batuan.
C.3. Kondisi Optimum
Kondisi optimum pada log ini yaitu:
1.
2.
3.
4.