Ratno Igd
Ratno Igd
SYOK HIPOVOLEMIK
DIRUANG IGD RSUD PROF Dr. MARGONO SOEKARDJO
PURWOKERTO
RATNO
113 115 046
LAPORAN PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Syok adalah suatu sindrom klinis kegagalan akut fungsi sirkulasi yang
menyebabkan ketidakcukupan perfusi jaringan dan oksigenasi jaringan, dengan akibat
gangguan mekanisme homeostasis (Ashadi, 2006).
Syok hipovolemik diinduksi oleh penurunan volume darah, yang terjadi secara
langsung karena perdarahan hebat atau tudak langsung karena hilangnya cairan yang
berasal dari plasma (misalnya, diare berat, pengeluaran urin berlebihan, atau keringat
berlebihan) (sherwood), Syok dapat didefinisikan sebagai gangguan sistem sirkulasi yang
menyebabkan tidak adekuatnya perfusi dan oksigenasi jaringan. Bahaya syok adalah
tidak adekuatnya perfusi ke jaringan atau tidak adekuatnya aliran darah ke jaringan.
Jaringan akan kekurangan oksigen dan bisa cedera.(Rifki, 2006).
B. ETIOLOGI
Menurut Ashadi (2006), Syok hipovolemik yang dapat disebabkan oleh hilangnya
cairan intravaskuler, misalnya terjadi pada:
1. Kehilangan darah atau syok hemorargik karena perdarahan yang mengalir keluar
tubuh seperti hematotoraks, ruptur limpa, dan kehamilan ektopik terganggu.
2. Trauma yang berakibat fraktur tulang besar, dapat menampung kehilangan darah
yang besar. Misalnya: fraktur humerus menghasilkan 500-1000 ml perdarahan atau
fraktur femur menampung 1000-1500 ml perdarahan.
3. Kehilangan cairan intravaskuler lain yang dapat terjadi karena kehilangan protein
plasma atau cairan ekstraseluler, misalnya pada:
4. Gastrointestinal: peritonitis, pankreatitis, dan gastroenteritis
5. Renal: terapi diuretik, krisis penyakit addison
6. Luka bakar (combustio)
C. MANISFESTASI KLINIS
Tanda gejala syok menurut Ashadi (2006) adalah:
1. Kilit dingin, pucat, dan vena kulit kolaps akibat penurunan pengisian kapiler selalu
berkaitan dengan berkurangnya perfusi jaringan.
2. Takhikardi: peningkatan laju jantung dan kontraktilitas adalah respon homeostasis
penting untuk hipovolemia. Peningkatan kecepatan aliran darah ke homeostasis
penting untuk hopovolemia.peningkatan kecepatan aliran darah ke mikrosirkulasi
berfungsi mengurangi asidosis jaringan.
3. Hipotensi: karena tekanan darah adalah produk resistensi pembuluh darah sistemik
dan curah jantung, vasokontriksi perifer adalah faktor yang esensial dalam
mempertahankan tekanan darah. Autoregulasi aliran darah otak dapat dipertahankan
selama tekanan arteri turun tidak dibawah 70 mmHg.
4. Oliguria: produksi urin umumnya akan berkurang pada syok hipovolemik. Oliguria
pada orang dewasa terjadi jika jumlah urin kurang dari 30ml/jam
D. PATHWAYS
Sumber: Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis Dan NANDA Nic Noc
Edisi Revisi Jilid 3. Media Action.
E. KOMPLIKASI
1. Kegagalan multi organ akibat penurunan alilran darah dan hipoksia
jaringan yang berkepanjangan.
2. Sindrom distress pernapasan dewasa akibat destruksi pertemuan alveolus
kapiler karena hipoksia.
tanda toksisitas
- Pertahankan klien hangat dan kering
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan faktor mekanis (preload, afterload
dan kontraktilitas miokard).
Tujuan
Klien memperlihatkan peningkatan curah jantung dengan kriteria :
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
- Curah jantung dalam batas normal
- Perbaikan mental
Rencana tindakan
-
I. PRIMARI SURVAY
DAFTAR PUSTAKA
Toni Ashadi, (2006). Syok Hipovolemik. (online). http://www.medicastore.com/med/.detailpyk.id (diakses tanggal 11 Mei 2016)
Az Rifki, (2006). Kontrol terhadap syok hipovolemik. (online).
http://www.kalbefarma.com/file/cdk/15penatalaksanaan (diakses 11 Mei 2016).
Amin, Hardhi. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis Dan
NANDA Nic Noc Edisi Revisi Jilid 3. Media Action
Askep Syok Hipovolemik. http://documents.tips/documents/askep-syok-hipovolemik56200c5836b19.html (diakses tanggal 11 Mei 2016)
Keperawatan Gawat Darurat Syok Hipovolemik
http://wwwdagul88.blogspot.co.id/2009/11/keperawatan-gawat-darurat-syok.html
(diakses tanggal 11 Mei 2016)
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Pasien Dengan Syok
http://sarjanakesehatan.blogspot.co.id/2013/04/askep-gadar-pada-pasien-syok.html
(diakses tanggal 11 Mei 2016)