Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KEGIATAN

PENYULUHAN TENTANG SPAL (SALURAN PEMBUANGAN AIR


LIMBAH)
DESA SEJAHTERA KECAMATAN BULANGO SELATAN
KABUPATEN BONEBOLANGO

OLEH

KELOMPOK KULIAH KERJA KOMUNITAS


DESA SEJAHTERA

D IV KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
2016

LAPORAN KEGIATAN
PENYULUHAN TENTANG SPAL (SALURAN PEMBUANGAN AIR
LIMBAH)
DESA SEJAHTERA KECAMATAN BULANGO SELATAN
KABUPATEN BONEBOLANGO

Hari/Tanggal

: 06 Mei 2016

Tempat

: Rumah warga

Topik

: SPAL

Peserta

: masyarakat (Dusun 3) khususnya masyarakat yang belum


memiliki SPAL

Penanggung Jawab

: Moh Syahrul Ramadhan

1. Latar Belakang
Permasalahan lingkungan hidup akan terus muncul secara serius
diberbagai pelosok bumi, jika sepanjang penduduk bumi tidak segera memikirkan
dan mengusahakan keselamatan dan keseimbangan lingkungan. Demikian juga di
Gorontalo,

permasalahan

lingkungan

hidup

seolah-olah

seperti

dibiarkan

menggelembung sejalan dengan intensitas pertumbuhan industri, walaupun industri


alisasi itu sendiri sedang menjadi prioritas dalam pembangunan.Tidak kecil jumlah
korban ataupun kerugian yang justru terpaksa ditanggung oleh masyarakat luas tanpa
ada konpensasi yang sebanding dari pihak industri.
Walaupun proses perusakan lingkungan tetap terus berjalan dan kerugian
yang ditimbulkan harus ditanggung oleh banyak pihak, tetapi solusinya yang tepat
tetap saja belum bisa ditemukan. Bahkan di sisi lain sebenarnya sudah ada perangkat
hukum yaitu Undang-Undang Lingkungan Hidup, tetapi tetap saja pemecahan
masalah lingkungan hidup menemui jalan buntu. Hal demikian pada dasarnya
disebabkan oleh adanya kesenjangan yang tetap terpelihara menganga antara
masyarakat, industri dan pemerintah termasuk aparat penegak hukum. Kesan pelik
semakin jelas bisa dilihat apabila kita mencoba memperhatikan respon maupun

persepsi para pihak yang berwenang mengenai permasalahan lingkungn hidup, baik
hakim, jaksa, kepolisian, pengacara, pengusaha maupun masyarakat umum. Respon
dan persepsi mereka mengenai konsep, konteks, substansi dan penanganan terhadap
lingkungan hidup sangat berbeda dan beragam. Padahal untuk menangani suatu
kasus lingkungn hidup, misalnya pencemaran suatu sungai, segenap pihak yang
berwenang menanganinya harus mempunyai visi dan persepsi yang sama mengenai
lingkungan hidup, sehingga bisa diperoleh solusi yang optimal dan dirasakan adil
bagi berbagai pihak
Tujuan
Setelah dilakukan penkes diharapkan keluarga maupun masyarakat dapat
memahami tentang apa itu SPAL dan bagaimana SPAL yang baik itu.
Sasaran
Keluarga dan masayarakat
2. Waktu dan Tempat
Kegiatan ini dilaksanakan padahariJumat, 06 Mei 2016, pukul 10.00 WITA
bertempat dihalaman rumah warga dusun 3.
3. Nama Kegiatan
Kegiatan ini bernama Penyuluhan SPAL
4. Penanggung Jawab
1. Moh Syahrul Ramadhan (Penanggungjawab)
2. Sri Apriansyah Hunowu (Observer)
3. Agung Eka Putra Nohu (Penyaji)
4. Mister Gunibala (Observer)
5. Frangky Usman (Observer)
6. Aldi Puhei (Observer)
7. Ditta Mahadju (Dokumentasi)
8. Kiki Fatmawaty Pakaya (Dokumentasi)
9. Nur Oktavin (Dokumentasi)
10. Asmirandah Ishak (Operator)
11. Nurmin Abas(Operator)

5. Evaluasi
a. Persiapan
1) Kegiatan
Dalam rangka mempersiapkan kegiatan Penyuluhan SPAL dilakukan
serangkaian kegiatan sebagai berikut:
1. Pada Pukul 09.30 Mahasiswa menyiapakan tempat dan materi untuk
penyuluhan
2. Pada Pukul 10.00 Mahasiswa melakukan penyuluhan.
2) Alat dan bahan

Leaflet,lembar balik
b. Proses Pelaksanaan
1. Penyuluhan SPAL dilaksanakan pada hari Jumat, 06 Mei 2016 pukul
10.00 WITA
2. Kegiatan penyuluhan dihadiri oleh masyarakat yang belum memiliki
SPAL.
3. Penyuluhan dimulai dengan mengucapkan salam, memperkenalkan diri,
menggali pengetahuan yang diketahui tentang SPAL serta menjelaskan
tujuan penyuluhan.
4. Dilanjutkan dengan menjelaskan pengertian air limbah,pengertian
SPAL,fungi SPAL,jenis-jenis SPAL,syarat SPAL,cara membuat SPAL
5. Selanjutnya diskusidan Tanya jawab
Pertanyaan-pertanyaan yang muncul sebagai berikut:
a) Isna Yahya
Bagaimana bila bahan untuk membuat penampungan air limbah
seperti drum yang telah dijelaskan tadi tidak ada ? Apa bisa di
ganti dengan yang lain ?
Jawaban :
Ya,tentu bisa ibu, selain drum yang saya jelaskan tadi,ibu juga
bisa menggunakan alternatif lainnya seperti tong yang biasanya
dijadikan tempat penampungan air yang bahannya dari plastik.

b) Masta Kadir
Apa dampaknya bila SPAL tidak memenuhi syarat?
Jawaban:
Dampaknya banyak,tapi saya berikan contoh saja,misalnya bila
SPAL tersebut berdekatan dengan sumber air contohnya
sumur,maka air sumur tersebut akan tercemar dengan air limbah
dari SPAL tersebut,lalu apa bila air tersebut diolah menjadi air
minum tetapi tidak dimasak dengan benar maka akan berakibat
timbulnya penyakit seperti diare.Bila air sumur tersebut tidak
diolah menjadi air minum tetapi hanya digunakan untuk keperluan
mandi,tentu saja akan menyebabkan gatal-gatal pada kulit.Selain
itu SPAL yang tidak memenuhi syarat akan menjadi tempat
berkembangbiaknya bibit penyakit,jentik nyamuk dan masih
banyak lagi.

c. Capaian Kegiatan
19
40

x 100% = 47,50 %

Ket :
19 = Jumlah masyarakat yang hadir
40 =Jumlahtarget masyarakat yangikutpenyuluhan
d. CapaianSkorPenyuluhan
Dusun 3 :Ny. Isna Hasan
a.

Menjelaskan pengertian air limbah


Hasil: Dapat menyebutkan dengan benar
Score: 3

b. Menjelaskan pengertian SPAL


Hasil: Dapat menyebutkan dengan benar
Score: 3
c. Menjelaskan fungsi SPAL
Hasil: Dapat menyebutkan dengan benar
Score: 2
d. Menjelaskan Jenis-jenis SPAL
Hasil: Dapat menyebutkan semuanya
Score: 3
e. Menjelaskan syarat SPAL
Hasil: Dapat menyebutkan sebagian
Score: 2
Jumlah Score = 13
Kesimpulan: Tingkat pengetahuan masyarakat mengenai SPAL setelah
dilakukan penyuluhan baik.
Dusun 3 : Ny. Suriati Kuke
a. Menjelaskan pengertian air limbah
Hasil: Dapat menyebutkan dengan benar
Score: 3
b.

Menjelaskan pengertian SPAL


Hasil: Menyebutkan sebagian benar
Score: 3

c.

Menjelaskan fungsi SPAL


Hasil : Dapat menyebutkan dengan benar
Score: 3

d.

Menjelaskan jenis-jenis SPAL

Hasil:Dapat menyebutkan semuanya


Score: 3
e.

Menjelaskan syarat SPAL


Hasil:Dapat menyebutkan sebagian
Score: 2
Jumlah Score = 14

Kesimpulan: Tingkat pengetahuan keluarga dalam golongan baik


e. Kendala
Pelaksanaan penyuluhan berjalan sebagaimana yang diharapkan dimana
keluarga berpartisipasi dalam penyuluhan dan ikut memberikan pertanyaan
yang ingin diketahui jawabannya.Yang jadi kendala adalah kurangnya minat
masyarakat terhadap penyuluhan.

LAMPIRAN

DOKUMENTASI
PENYULUHAN BAHAYA ROKOK
DESA SEJAHTERA

WindawatyHumolasebagaipenyajiperta
masedangmelakukanPemutaran Video
pendektentangbahayamerokokkepadaM
asyarakat
yang
memilikikebiasaanmerokok
di
area
kantordesatimbuolotengah.

SulastriDjamasebagaipenyajikeduaseda
ngmelakukanpenyuluhanBahayameroko
kkepadaMasyarakat
yang
memilikikebiasaanmerokok di
area
kantordesatimbuolotengah.

PesertasedangmendengarkanPenyuluha
Sri
nbahayamerokokdanmenontonfilemPen
wahyunibadjukasedangmemberikantamb
dektentangbahayamerokok
ahanpenjelasantentangbahayamerokokke
padamasyarakat yang hadir.
SriwahyuniBadjukaSedangmenjelaskanper
Ayahanda
(BpkTamrinsahrain)
tanyaandariAyahandamenggunakan
Desatimbuolotengahsedangmemberikanb
Video
PendekBahayamerokok.
eberapapertanyaantentangbagaimana
Tips-tips
untukmenghilangkankebiasaanmerokok .

Wargamasyarakatdesatimbuolotengahterutamapesertayaitukarang
tarunadanbapak-bapakdanremaja

remajasedangberbaurbersamaPeserta
K3
dalamacarapenyuluhanBahayamerokok 01 Mei 2015 pukul 20.00

WindawatiHumolasebagaipenyaji
di
dusun
4
sedangmelakukanpenyuluhankepadasal
ahsatuanggotakeluargapenyandang TB

MiftakhulJannahsebagaiprovokator
di
dusun
4
sedangmelakukanpengukurantekanand
arahkepadasalahsatuanggotakeluargap

Anda mungkin juga menyukai