Anda di halaman 1dari 8

SISTEM PEMERINTAHAN

Sistem Parlementer

Sistem Presidensial

Raja bersifat Simbolis


Legislatif lebih kuat dari eksekutif
Perdana Menteri bertanggung jawab
kepada Parlemen
Umumnya sistem Bi party (2 Partai)

Presiden sangat Dominan


Eksekutif lebih kuat dari Legislatif
Menteri/Kabinet bertanggung ja
wab pada Presiden
Bisa Bi Party bisa Multy Partai

Negara Pendukung
Inggris , Malaysia

Negara Pendukung
Indonesia, Amerika, Prancis

SISTEM PEMERINTAHAN DI PELBAGAI NEGARA

SISTEM PEMERINTAHAN : Keseluruhan secara kompleks dan terorganisir dari


komponen yang memiliki fungsi dan saling berhubung
an antara : pola, tata dan norma tertentu dalam rangka
mencapai tujuan (Visi dan Misi negara)
SISTEM PEMISAHAN KEKUASAAN (Trias Politica)-Separation of power.
Jean Jackues Rousseau : Eksekutif (Power Indonesia sekarang)
Montesquieu
: Legislatif (DPR)
John Locke
: Yudikatif (MA)

INTERPRETASI SISTEM PEMERINTAHAN


(Penafsiran)
1.

Demokrasi Representatif dengan sistem Parlementer (Eropa Barat) yaitu


hubungan timbal balik antar organisasi LEGISLATIF dengan EKSEKUTIF

2.

Demikrasi Representatif dengan sistem Pemisahan Kekuasaan (USA) yaitu


pemisahan secara mutlak disebut EXECUTIVE PRESIDENSIAL. Kedudukan
Konstitusi (UU) menjadi pedoman tertinggi dan keduanya saling melengkapi
dan saling menguji

3.

Demokrasi Representatif dengan sistem Referendum (Swiss): Kedudukan


Eksekutif hanya sebagai badan pelaksana yang kesemuanya ditentukan oleh
keputusan LEGISLATIF. Sistem ini bisa disebut : BADAN PEKERJA

TIGA SISTEM DEMOKRASI


SISTEM DEMOKRASI
1.

DEMOKRASI/ Tipe pemerintahan Rakyat dengan sistem pemisahan kekuasa


an. Hubungannya saling timbal balik dan saling mempengaruhi antara
EKSEKUITIF dan LEGISLATIF (Inggris, Australia, RRC, Malaysia)

2.

DEMOKRASI/ Tipe pemerintahan Rakyat yang representatif dengan sistem


pemisahan kekuasaan secara TEGAS dinamakan sistem pemerintahan
PRESIDENSIAL (USA)

3.

DEMOKRASI/ Tipe pemerintahan Rakyat dengan sistem pemisahan kekuasa


an berdasar STELSEL REFERENDUM atau Pengawasan oleh Rakyat dengan
tipe campuran (SWISS)

CIRI-CIRI PEMERINTAHAN PARLEMENTER

1.
2.
3.
4.
5.

Raja atau Ratu atau Presiden sebagai kepala negara bertanggung jawab
terhadap kebijakan Kabinet
Eksekutif bertanggung jawab kepada Legislatif
Dalam sistem Biparty maka kedua partai politik pemenang pemilu berhak
sebagai Perdana Menteri dan berhak membentuk kabinet
Dalam Multy Party Formatur, Kabinet membentuk kabinet atas dukungan
Parlemen
Jika terjadi perselisihan antara Kabinet dengan Parlemen dan Kepala Negara
maka Kepala negara berhak membubarkan parlemen dan Kabinet langsung
mengadakan Pemilu lagi. Jika partai OPOSISI memenangkan Pemilu
(General Election) maka kabinet mengembalikan mandat dan partai politik
pemenang berhak membentuk kabinet baru

CONTOH SISTEM PARLEMENTER


di Indonesia
1.
2.

3.

4.

5.

6.

Kabinet Natsir (September 1950-Maret 1951) dari partai MASYUMI lambang


Bulan Bintang, partai kecil mati dan MPRS tidak percaya maka Bubar.
Kabinet Sukiman (April 1951-Februari 1952) dari Partai Majelis Syuro Musli
min Indonesia dengan PM bernama DR.Sukiman Wiryosanjoyo. Partai ini
berani menandatangani MOU dengan USA ( Mutual Security Act) dan diang
gap kaki tangan Blok Barat bertentangan dengan politik Bebas Aktif
Kabinet Wilopo ( April 1952-1953) dari PNI lambang Kepala Banteng. Hasil
mengadakan persiapan Pemilu I,menyelesaikan sengketa RI-Belanda, Irian
masuk ke Wilayah Indonesia. Namun pembagian keuangan Pusat dengan
Daerah Tidak Seimbang. Terjadi PKI tanjung Morawa SumTim dan bubar
Kabinet Ali Sastro Amijoyo I ( Juli 1953-Juli 1955) dari PNI disebut Ali-wong
so timbul peristiwa DI/TII di Jabar,ekonomi buruk, mandat dikembalikan pada
Presiden.
Kabinet Burhanudin Harahap (Agustus 1955-Maret 1956) dari MASYUMI
jumlah Menteri 23 orang terjadi GDN (Gerakan Disiplin Nasional), Yang
melakukan Korupsi dipecat. Tanggal 29 Sptember 1955 dilakukan Pemilu I
Kabinet Ali Sastro Amijoyo II(Maret 1956-Maret 1957),KMB,Irian Barat,KAA.

HAK BADAN EKSEKUTIF PARLEMENTER

Raja atau Ratu dan Kabinet berhak membu


barkan parlemen dan bukan membubarkan
kabinet. Hanya Parlemen yang berhak mela
kukan Voting untuk menjatuhkan kabinet.

CIVIC EDUCATION
SECOND YEAR
PHARMACY VOCATIONAL SCHOOL
AS-SHIFA (HEALTH)
JANUARI 2012

Teacher : Nurkholis B Yunani.Drs. MMPd

Anda mungkin juga menyukai