ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
Pengkajian pada asuhan keperawatan ini dilakukan pada tanggal 28 Maret
2016, pukul 21.10 WIB dan tanggal 29 Januari 2016 pukul 19.00 WIB.
2.1.1 Identitas
2.1.1.1 Identitas Bayi
Nama Bayi
: By. Ny. B
Tempat Tanggal Lahir : Palangka Raya, 19 Maret 2016
Jam Kelahiran
: 11.05 WIB
Umur saat Pengkajian : 10 hari
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Diagnosa Medis
: Fraktur Humerus Dextra
No. RM
: 21. 47. 08
2.1.1.2 Identitas Orang Tua
1) Ayah
Nama
: Tn. R
Usia
: 42 tahun
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Kapolri
Agama
: Islam
2) Ibu
2.1.2
Nama
: Ny. Y
Usia
: 36 tahun
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
Agama
: Islam
Riwayat Persalinan
Menurut keterangan yang diperoleh dari keluarga tentang riwayat kesehatan
Pada hari senin, 21 Januari 2016 pukul 13.00 WIB bayi Ny. B di rujuk ke
RS Doris Sylvanus untuk mendapatkan perwatan lebih lanjut dan bayi Ny. B di
rawat di ruang perinatalogi.
2.1.3 Genogram Keluarga
Keterangan.
= Laki-laki
12-01-2016
Bagan 2.1
Genogram Keluarga
= Perempuan
= Sudah Meninggal
= Tinggal serumah
= Pasien
2.1.4 Pemeriksaan Fisik Neonatus
2.1.4.1 Keadaan umum
Bayi tampak dalam keadaan sakit berat, bayi tampak lemah, bayi tampak
pucat, tampak menggunakan OGT dengan keadaan selang tampak jernih dengan
diit ASI/SF BBLR 12 x 7 cc, menggunakan O2 kanul 1 lpm, menggunakan infus
perifer D5% 7 tpm pada ekstremitas atas dekstra, menggunakan oksimetri pada
ekstremitas bawah dekstra dengan SpO2 97-100 %, bayi dirawat dalam inkubator
dengan temperatur 33 0C.
2.1.4.2 Antropometri
Bayi Ny. Z memiliki berat badan 1500 gram pada saat lahir dan saat
pengkajian berat badannya 1200 gram, panjang badan 38 cm, lingkar kepala 30
cm, lingkar dada 27 cm, dan lingkar lengan atas 7 cm. Pada bagian kepala
dilakukan didapatkan hasil pengukuran:
1) Sirkumferensia froto-occipital
: 28 cm
2) Sirkumferensia mento-occipitalis
: 32 cm
3) Sirkumferensia suboccipito-bregmatika
: 32 cm
4) Sirkumferensia submento-bregmatika
: Tidak dikaji
2.1.4.3 Pernapasan dan peredaran darah (APGAR Skor)
Pada saat pengkajian didapatkan RR 70 x/menit dengan tipe pernapasan
perut, dan suara napas
jantung yaitu 152 x/menit, bunyi jantung S1-S2 (lub-dub) reguler. APGAR skor
8/9 dimana bayi tidak segera menangis. Bayi Ny. Z dikategorikan KMK yang
lahir dari seorang ibu dengan usia kehamilan aterm (39 minggu). Bayi dirawat
diinkubator dengan suhu 33 0C.
2.1.4.4 Suhu tubuh
Bayi Ny. Z sering mengalami ketidakstabilan suhu dan masih naik turun.
Saat pengkajian didapatkan 36.7 0C. Kemudian pada tanggal 26-01-2016 pukul
18.00 WIB didapatkan suhu tubuh 35.4 0C sehingga temperatur dalam inkubator
dinaikkan 1 0C menjadi 34 0C, dan suhu bayi akan diobservasi secara berkala.
2.1.4.5 Kepala/leher
Saat dilakukan pengkajian, didapatkan bentuk kepala mikrocephaly,
fontanel anterior teraba lunak dan datar dengan sutura sagitalis tepat tanpa ada
sekat. Wajah tampak simetris. Tidak terdapat caput seccedaneum maupun
cepalohematoma.
2.1.4.6 Mata
Mata bayi Ny. Z tampak bersih, tidak ada sekret, sklera tampak putih tidak
ikterik, kornea bening.
2.1.4.7 THT
Telinga normal dan simetris antara telinga kiri dan kanan, hanya saja tulang
rawan belum terbentuk sempurna. Hidung juga normal tidak ada kelainan, tidak
ada pernapasan cuping hidung, dan bayi Ny. Z menggunakan oksigen kanul 1 lpm.
Palatum normal tidak ada kelainan dan tidak mengalami sumbing.
2.1.4.8 Toraks
Toraks simetris, klavikula normal, dan saat inspirasi tampak adanya retraksi
dinding dada (suprasternal-epigastrium).
2.1.4.9 Abdomen
Abdomen datar dan agak cembung, bising usus (+), tidak ada pembesaran
hati, perkusi didapatkan bunyi timpani, dan ukuran lingkar perut 22 cm
2.1.4.10
Tulang belakang (spina bifida)
Saat dipalpasi sepanjang tulang belakang didapatkan tidak ada penonjolan.
2.1.4.11
Kulit
Kulit tampak keriput, lemak subkutan tipis, tidak ada ruam merah, halus dan
vena terlihat. Lanugo tersebar diseluruh permukaan tubuh dan rambut halus yang
terdapat pada punggung bayi jumlahnya lebih banyak.
2.1.4.12
Keadaan dan kelengkapan tubuh dan ekstremitas
Superior dan inferior: semua anggota tubuh lengkap dan dalam keadaan
baik, tidak ada cacat, ekstremitas bentuknya simetris, akral hangat, tidak terdapat
benjolan dan lesi.
2.1.4.13
Tali pusat
Tali pusat By. Ny. Z sudah mengering dan sudah terlepas. Pusat terlihat
bersih dan tidak terdapat tanda-tanda infeksi.
2.1.4.14
Anus
Lubang anus ada dan akan mengkerut bila disentuh. By. Ny. Z setiap hari
ada BAB dengan konsistensi feses lunak dan warnanya kekuningan.
2.1.4.15
Mekonium
By. Ny. Z mengeluarkan mekonium 5 jam setelah lahir dan secara umum
keluar selama 24 jam.
2.1.4.16
Refleks
Refleks moro ada yang ditandai saat posisi bayi diubah secara tiba-tiba
maka bayi akan mengekstensikan lengannya dengan jari-jari mengembang, dan
tungkai sedikit ekstensi. Saat jari telunjuk perawat diletakkan ditelapak tangan
bayi Ny. Z mempunyai refleks menggenggam yang cukup (tidak terlalu kuat dan
tidak terlalu lemah). Ketika By. Ny. Z diberikan ASI/susu formula BBLR
menggunakan dot memiliki kemampuan mengisap yang masih lemah. Bila kaki
dan lutut ditekan/ditahan akan ada refleks melawan.
2.1.4.17
Tidur dan Istirahat
Bayi dirawat dalam inkubator dan tampak selalu tidur, tidak terlalu rewel
dan akan menangis saat lapar serta saat BAB.
2.1.4.18
Psikososial
Orang tua bayi Ny. Z berharap semoga anaknya cepat sembuh dan
diperbolehkan pulang ke rumah. Setiap kali mengunjungi anaknya, Tn. E selalu
mengajak anaknya berbicara, menyentuh dan ada kontak mata dengan anaknya,
serta selalu memberikan semangat kepada bayinya agar cepat sembuh.
2.1.4.19
Sosial Ekonomi
Orang tua By. Ny. Z bekerja sebagai wiraswasta dengan pendapatan yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Biaya perawatan bayi ditanggung
oleh orang tuanya menggunakan jaminan kesehatan nasional BPJS.
2.1.4.20
Agama
Orang tua bayi beragama Islam, tidak ada keyakinan yang dianut
bertentangan dengan tindakan keperawatan yang dilakukan.
2.1.5 Data Penunjang
Tabel 2.1 Pemeriksaan Penunjang
Tanggal pemeriksaan
21 Januari 2016
23 Januari 2016
25 Januari 2016
Hasil pemeriksaan
WBC = 9.67 x 103/uL
RBC = 3.34 x 106/uL
HGB = 13.3 g/dl
PLT = 196 x 103/uL
GDS = 261 mg/dl
Bilirubin total = 15.96 mg/dl
Bilirubin direk = 7.01 mg/dl
Leukosit = 21.400/mm3
Nilai Normal
4-10 x 103/uL
3.5-5.5 x 106/uL
11-16 g/dl
150-400 x 103/uL
< 200 mg/dl
< 1.1 mg/dl
< 0.25 mg/dl
4.000-10.000/mm3
L = 13.5-18 gr%
P = 11.5-16 gr%
4-6 juta/mm3
150.000-400.000/mm3
37-48 %
4-10 x 103/uL
3.5-5.5 x 106/uL
11-16 g/dl
150-400 x 103/uL
< 200 mg/dl
4-10 x 103/uL
3.5-5.5 x 106/uL
11-16 g/dl
150-400 x 103/uL
< 200 mg/dl
27 Januari 2016
28 Januari 2016
2.1.6
Terapi Medis
Terapi
Dosis
Cara
Indikasi
Pemberian
1) D5%
(1) Indikasi
penambah
kalori
rehidrasi,
secara
D5% : RL
4:1
Infus
7 tpm
Perifer
melitus,
gangguan
toleransi
2.
Aminophilin
2 x 0.2
Intravena
+ D5%
ml
bolus
serangan
asma
bronkial.
2) KI hipersensitif terhadap
aminophilimn atau komponen
obat.
1) Indikasi
pneumonia
dan
Meropenem
3 x 40
Intravena
mg
bolus
kemih,
infeksi
intraabdominal,
infeksi
4.
Urdahex
2 x 15
mg
kandung
radiolusen
Oral
yang
empedu
diameternya
alergi
terhadap
asam empedu.
2.1.7
Analisa Data
Kemungkinan Penyebab
Masalah
DS: -
Ketidakefektifan
DO:
antenatal yang
pola napas
Objektif
1) Menggunakan O2 kanul 1
lpm.
2) Menggunakan
janin
oksimetri
epigastrium).
6) Hasil
pemeriksaan
laboratorium (25 Januari
2016),
menunjukkan
DS: -
DO:
antenatal yang
yang
lahir
dari
dengan
berat
dan
masih
naik
turun.
4) Bayi terlihat lemah.
5) Bayi tampak pucat.
6) Hasil TTV: RR = 70
21.400/mm3
(2) Hemoglobin 13.3
gr%
(3) Trombositopenia
35.000/mm3.
Infeksi neonatal
Infeksi
DS: -
Resiko
DO:
antenatal yang
ketidakefektifan
termoregulasi
dengan
berat
janin
Lahir dengan BBLSR
mengalami ketidakstabilan
Infeksi neonatal
dalam
inkubator
dengan
temperatur 33 0C.
5) Pada tanggal 26-01-16
pukul
18.00
didapatkan
WIB
suhu
tubuh
sehingga
temperatur
dalam
35.4
inkubator dinaikkan 1 0C
menjadi 34 0C.
DS: -
Resiko
DO:
antenatal yang
pemenuhan
nutrisi kurang
janin
dari kebutuhan
dengan
berat
tubuh
BB 300 gr.
4) Tampak menggunakan
OFT
dengan
keadaan
tpm
Traktus digestif
Fungsi organ-organ belum
baik
Refleks mengisap belum
sempurna
pada
Infeksi neonatal
mengisap
Prioritas Masalah