Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM PENANAMAN SAYUR SEBAGAI

PERINTIS KAMPUNG SAYUR (PKS) DI DESA KEMANTREN


KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG

LAPORAN PROGRAM PENANAMAN SAYUR


Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Malang
Semester Pendek 2014/2015
Desa Kemantren Kecamatan Jabung Kabupaten Malang

Penanggung jawab
Yungki AyubaTiasTiti
FIS/Geografi

PUSAT PENGEMBANGAN SUMBERDAYA WILAYAH DAN


KULIAH KERJA NYATA
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT (LP2M)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)
2015

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup sepanjang waktu
merupakan salah satu kebutuhan manusia yang harus tetap terpenuhi dan menjadi
prioritas. Untuk menjaga keberlanjutan dan mendapatkan nilai ekonomi dari
pekarangan setiap rumah, pemanfaatan pekarangan diitegrasikan dengan unit
pengolahan produk, dan apabila sudah mulai tumbuh, pemanfaatan pekarangan
tersebut akan menjadikan nilai ekonomis pada setiap lingkungan rumah tangga.
Hal ini dimaksudkan sebagai upaya penyelamatan hasil yang melimpah dan
peningkatan nilai tambah produk.
Warga Desa Kemantren Kecamatan Jabung Kabupaten tepatnya di daerah
RW 4 memiliki potensi lahan pekarangan yang masih belum termanfaatkan secara
tepat oleh warga. Degan potensi lahan pekarangan yang luas ini menjadikan
sebuah peluang usaha yang bisa dikembangkan sebagai salah satu wadah untuk
penunjang kebutuhan pangan dan sedikit perekonomian warga.
Perintis Kampung Sayur adalah suatu gerakan mengajak dan menggugah
kesadaran masyarakat dalam bercocok tanam sebagai upaya mengoptimalkan
lahan pekarangan dan memanfaatkan limbah rumahtangga. Kegiatan ini lebih
focus pada permasalahaan yang ada di wilayah perdesaan, yang notabene adalah
wilayah desa
Program rintisan kampung sayur ini adalah dorongan dari kami yang
merasakan bahwa antusiasme mereka dengan kondisi pekarangan luas namun
hanya dapat difungsikan dengan tanaman bunga yang ada, namun tidak dapat
difungsikan untuk sayur ataupun buah dengan melihat kondisi tersebut akan
mengusahakan yang terbaik atas potensi dan kesadaranyang tinggi dari mereka.
Hal ini karena besarnya harapan masyarakat perdesaan, khususnya di Desa
Kemantren, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang yang ingin mempunyai
lingkungan pemukiman yang asri bersih dan hijau. Indonesia Negara agraria,

lahan sempit, naiknya harga sayuran, global warming dan sampah merupakan
permasalahan-permasalahan yang melatar belakangi program ini terbentuk.

B. TUJUAN DAN SASARAN PROGRAM KKN


a. Nama
PROGRAM PENANAMAN SAYUR SEBAGAI PERINTIS KAMPUNG
SAYUR

(PKS)

DI

DESA

KEMANTREN

KECAMATAN

JABUNG

KABUPATEN MALANG
b. Tujuan
Terpenuhinya kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan masyarakat melalui

optimalisasi pemanfatan pekarangn secara lestari


Meningkatnya kemampuan keluarga dan masyarakat dalam pemanfaatan lahan

pekarangan untuk budidaya tanaman pangan, khususnya sayur mayur


Terjaganya kelestarian dan keberagaman sumber pangan lokal.
Pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai salah satu media tanam dan
pemanfaatan limbah rumah tangga seperti botol bekas untuk tempat penanaman.

c. Sasaran
Rumah warga yang memiliki pekarangan yang luas dan sempit
Lapisan masyrakat Desa Kemantren.
C. HASIL YANG AKAN DICAPAI
1. 20 % pekarangan warga sudah tertanami sayuran, baik secara lagsung di lahan
pekaragannya atau dengan wadah yang lain yang digunakan sebagai tempat
tanam, misalnya botol plastik ataupun kantong kesek dan polibek
2. Limbah rumah tangga sudah termanfaatkan sebagai salah satu alternatif
pembuatan bokasi sebagai media tanam yang baik untuk sayuran
3. Lingkungan yang tertata dengan rapi dan lestari
D. STRATEGI PELAKSANAAN PROGRAM KKN
1. Langkah kerja
Langkah pertama yang lakukan adalah melakukan survey kondisi lahan warga di
Desa Kemantren tepatnya di RW 4 yang sekiranya dapat di manfaatkan untuk
kegiatan penanaman sayur. Selanjutnya memilih dan mengolah lahan di belakang
balaidesa untuk proses pembibitan serta sebagai contoh pemanfaatan lahan. Hal
ini berdasarkan pertimbangan bahwa lokasi tersebut dekat dengan paud dimana
banyak ibu-ibu yang nantinya diharapkan dapat mencontoh dilahan pekarangan

atau halaman rumah mereka sendiri. Melakukan pembelian bibit di daerah Belung
Poncokusumo serta memperoleh bantuan bibit dari Dinas Pertanian Kota Batu
untuk selanjutnya di tanam di lahan yang telah siap.
2. Pelaksana dan penganggung jawab
Pelaksana dan penanggungjwab
Pelindung
Penasehat
Penanggungjawab
Ketua Pelaksana
Sekretaris
Bendahara
Sie Acara

:
:
:
:
:
:
:

Sie Humas

Sie perlengkapan

Sie Konsumsi

Sie Dokumentasi

LP2M Universitas Negeri Malang


Dr. Asep Sunandar, S.Pd., M.AP
Arrauf Abi
Yungki Ayuba Tias Titi
Tia Diana Perwitasari
Itsna Maulida Saadah
Shabrina HW (Co)
Muhamad Hamdani
Acmad Sofii
Acmad Mustopa Sugiono (Co)
Yananda Erinto
Dwi Candra Wirautama
Akmad Sifaul Anam (Co)
Hilma Mirasa
Muhammad Nurul Q
Lela Dwi Tama (Co)
Putri Nur Hakiki
Ridza Dzadidah
Nisfatul Ardhiana (Co)
Inna Solecha Gitamggara
Reny Eka Nur Afriyanti

3. Sumber dana program


Pemasukan :
LP2M Universitas Negeri Malang

Pengeluaran :

Bibit
Konsumsi
Botol

:
:
:

: Rp. 150.000,00-,

BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. MEKANISME PELAKSANAAN KEGIATAN
Dalam pelaksanaan kegiatan penanaman sayur di pekarangan balaidesa
yang dipusatkan sebagai percontohan untuk warga desa dalam memanfaatkan
lahan pekarangan mereka untuk ditanami dengan tanaman sayur ternyata didapati
factor pendukung dan penghambat, antara lain kondisi tanah di pekarangan
balaidesa yang kurang subur sehingga diperlukan tambahan pupuk .Selain itu,
animo masyarakat di RW 4 yang kurang dengan adanya kegiatan penanaman
sayur bersama-sama. Adapun factor pendukung dalam kegiatan ini adalah sikap
keterbukaan dari perangkat desa demi keberhasilan program. Pelaksanaan
kegiatan penananman sayur di balaidesa sebagai perintis kampung sayur warga di
lakukan mulai tanggal 20 Mei- 5 Juni 2015.
B. PERMASALAHAN
Dalam pelaksanaan program percontohan kampung sayur ini salah satunya
adalah kurang kesadaran masyarakattentang pemanfaatan limbah rumah tangga
kususnya sisa sayuran dan kotoran hewan. Masyarakat masih enggan
memanfaatkan potensi limbah tersebut sebagi bahan untuk pembuatan bokasih
(pupuk organik), selain itu air sisa cucian beras juga belum termanfaatkan oleh
warga sebagai salah satu sumber nutrisi alternatif untuk tanaman.

C. SOLUSI
Menyadarkan

warga

secara

perlahan

dengan

cara

memberikan

percontohan cara mengolah tanah beserta penanaman sayur di lahan pekarangan


balaidesa. Selain dengan praktik secara langsung yang dilakukan, pendekatan
dengan para perangkat desa sebagai salahsatu media perantara tujuan dari
program pemanfaatan pekarangan rumah warga untuk perintis kampong sayur.

BAB III
PAPARAN DAN PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN PROGRAM
A. PAPARAN HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
No

Program

Hasil

yang Sumber

Jumlah Dana

Dicapai

Dana

Penanaman

Lahan balaidesa

LP2M dan

Rp. 100.000

Sayur sebagai

suda

Iuran dari

(Pembelian Bibit)

perintis

termanfaatkan

mahasiswa

kampung sayur

sebagai perintis

KKN Desa

dan
Rp. 50.000

di Desa

kamoung sayur.
Masyarakat

Kemantren

Kemantren
Kecamatan
Jabung
Kabupaten
Malang

sudah mulai
sadar dan mulai
antusias untuk
menanam sayur
di pekarangn
mereka ataupun
dengan
memanfaatkan
botol bekas,

Penanggung
Jawab

(Makanan dan
Minuman)

Yungki Ayuba T

kresek ataupun
dengan polibek.

B. PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan Penanaman Sayur sebagai perintis kampong sayur diadakan guna
mengoptimalkan potensi lahan pekarangan warga Desa Kemantren Kecamatan
Jabung Kabupaten Malang dalam prakteknya mencapai tingkat keberhasilan 40
%. Angka tersebut didapat dari tingkat ketercapaian tujuan yang ditetapkan,
sedangkan 60 % merupakan kendala yang dihadapi dalam proses kegaitan.
Kendala yang dihadapi adalah :
1. Kurangnya antusias serta peran aktif dari warga dalam mewujudkan Desa
Kemantren sebagai kampung sayur
2. Kurang kesadaran masyarakat tentang pemanfaatan limbah rumah tangga
kususnya sisa sayuran dan kotoran hewan.
3. Pemanfaatan air sisa cucian beras yang masih dibiarkan dan dibuang
secara percuma.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan selama beberapa minggu,
masih banyak masyarakat yang masih kurang mengerti akan pentingnya
memanfatkan lahan pekarang sebagai lahan produksi. Apabila warga bisa
memanfaatkan lahan pekarangan sebagai lahan produksi akan sangat bermanfaat
untuk menunjang kebutuhan pangan kususnya sayuran dan apabila hasil dari lahan
pekarangan itu melebihi akan menambah nilai ekonomi keluarga.

BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
Warga desa Kemantren memiliki potensi lahan pekarangan yang dapat
dimanfaatkan untuk menanam tanaman sayur Holtikultura yang kedepannya
diharapkan dapat menjadi kampung sayur serta dapat menjadikan peluang usaha
baru khususnya bagi warga RW 4. Demi mewujudkan hal tersebut maka dipilihlah
lahan pekarangan dibelakang kantor desa sebagai percontohan mula dari
mengolah tanah yang kurang subur dengan penambahan limbah kotoran ternak
sampai siap ditanami, kemudian mencari bibit tanaman sayur sampai proses
penanaman sayur. Selain contoh penanaman sayur, kami juga memberikan
alternative penanaman sayur bagi warga yang sebagian lahannya telah terpakai
yaitu dengan memanfaatkan limbah botol air minel yang kemudian dipakai
sebagai pengganti polibek atau lahan.
B. REKOMENDASI
Melalui program kegiatan Penanaman Sayur diharapkan Desa Kemantren
dapat menjadi perintis kampong sayur

Melalui program kegiatan Penanaman Sayur diharapkan warga menjadi


lebih memahami pemanfaatan potensi limbah rumah tangga kususnya sisa
sayuran dan kotoran hewan serta pemanfaatan air sisa cucian beras.

Lampiran
Foto kegiatan

Anda mungkin juga menyukai