Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN ROM PADA PASIEN STROKE

DI RUANG UNIT STROKE RST SOEPRAOEN,SUKUN,MALANG

Untuk Memenuhi Laporan Profesi Ners Departemen Medical


Di Ruang Unit Stroke RST Soepraoen, Sukun, Malang

OLEH :
KELOMPOK 6A:
PUTRI MAHDASARI

(150070300011032)

RATIH AYU PUSPASARI (150070300011033)


IKE EVILIA NOVIANTARI (150070300011031)
YUNITASARI

(150070300011034)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN


Topik

: Range of motion pada pasien stroke

Sub Topik

: Pengertian, tujuan, indikasi dan prosedur tindakan ROM

Sasaran

: Ny. X dengan Stoke non haemoragic dan keluarganya

Tempat

: Ruang Unit Stroke RST Soepraoen

Hari / Tanggal : Jumat / 22 April 2016


Waktu

: Pukul 09.00-09.30 (30 menit)

Pemberi Materi : Kelompok 6A


A. Latar Belakang Masalah
Pasien yang mengalami perawatan tirah baring dengan waktu yang lama tanpa
melakukan aktivitas apapun sangat mudah mengalami kontraktur pada otot-otot
persendian. Gangguan pemenuhan aktivitas yang dialami oleh pasien akan
menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan pasien yang lain di mana
semua itu akan menghambat proses penyembuhan. Mobilisasi mengacu pada
kemampuan seseorang untuk bergerak bebas dan imobilisasi mengacu pada
ketidakmampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas. Keperawatan klinik
menghendaki perawat untuk menggabungkan ilmu pengetahuan dan keterampilan ke
dalam praktik. Salah satu komponen keterampilan adalah mekanika tubuh. Salah satu
istilah

untuk

menggambarkan

usaha

untuk

mengkoordinasikan

sistem

muskuloskeletal.
Mekanika tubuh meliputi pengetahuan tentang mengapa dan bagaimana otot
tertentu digunakan untuk menghasilkan dan mempertahankan pergerakan secara aman.
Dalam mempergunakan mekanika tubuh yang tepat, perawat perlu mengerti mengenai
konsep pergerakan, termasuk bagaimana mengkoordinasikan gerakan tubuh yang
meliputi fungsi integrasi dari sistem muskuloskeletal (otak, otot, skelet dan syaraf
yang berperan).
Pada kondisi tertentu, klien dapat kehilangan kemampuan untuk melakukan
pergerakan atau aktivitas. Kondisi seperti ini dapat terjadi karena gangguan pada
sistem musculoskeletal, baik itu otak, otot, skelet maupun sistem syaraf. Klien dapat
kehilangan kemampuan dalam menggerakkan ekstrimitasnya dan anggota gerak

lainnya. Ekstrimitas yang tidak digerakan dalam kurun waktu yang lama dapat
mengakibatkan atrofi otot atau pengecilan massa otot karena otot tidak pernah
dipergunakan untuk beraktivitas. Klien dengan gangguan mobilisasi harus menjadi
perhatian perawat untuk mencegah atrofi otot atau merawat jika telah terjadi atrofi
pada klien dengan gangguan mobilisasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
perawat dalam mengintervensi gangguan mobilisasi dan mencegah atrofi adalah
dengan memberikan tindakan Range of Motion (ROM).
B. Tujuan
1. Tujuan instruksional Umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan diharapkan keluarga dapat
melakukan latihan ROM pasif pada Ny. X
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, keluarga Ny.
E mampu :
a. Mendemonstrasikan dengan benar latihan gerakan pasif anggota gerakan atas
b. Mendemonstrasikan latihan pasif anggota gerak bawah
C. Metode
1. Ceramah dan tanya jawab
Metode ini digunakan untuk penyampaian materi melalui penjelasan kepada
keluarga Ny. X dengan cara tatap muka dan mempertahankan kontak mata.
2. Demonstrasi
Metode ini digunakan untuk mempraktekan bagaimana prosedur ROM dilakukan.
3. Diskusi
Metode ini digunakan untuk saling tukar pendapat, dan dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana keluarga Ny. E mampu menyerap tentang materi yang
telah disampaikan.
D. Media
Leaflet yang berisi tentang pengertian dan tujuan ROM, indikasi dan prosedur range of
motion (ROM).
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian ROM

2.
3.
4.

tujuan ROM
Indikasi ROM
Prosedur ROM

F. Strategi Pembelajaran
Hari/Tgl/Jam
Jumat
22/04/2016
Jam 09.00 s/d
09.30 WIB

Tahap Kegiatan
1. Persiapan
2. Pembukaan
3. Inti

4. Penutup

Kegiatan
Mempersiapkan materi, media, sasaran
dan tempat
Mengucapkan salam , perkenalan dan
penyampaian maksud dan tujuan
Menjelaskan tentang materi meliputi
pengertian ROM, tujuan ROM,
indikasi ROM, prosedur ROM dan
demonstrasi
Diskusi,
mengevaluasi
tujuan
penyuluhan kesehatan, mengucapkan
terima kasih atas perhatian yang
diberikan dan memberi salam penutup.

Waktu
5 menit
5 menit
15 menit

5 menit

G. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
Keluarga Ny. X dapat kooperatif, respon mendengarkan dan memperhatikan
penyampaian materi.
2. Evaluasi Akhir
Setelah diberikan pendidikan kesehatan keluarga Ny. X dapat menjelaskan dan
mendemonstrasikan kembali teknik ROM yang disampaikan.

H. Materi Pembelajaran
1. Pengertian
Range of Motion adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan
terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakan masing-

masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif.
(Potter and Perry, 2006)
2. Tujuan
a.

Memelihara dan mempertahankan kekuatan otot

b.

Memelihara mobilitas persendian

c.

Menstimulasi persendian

d.

Mencegah kontraktur sendi

3. Indikasi
a.

Pasien tirah baring lama

b.

Pasien yang mengalami penurunan tingkat kesadaran

c.

Pasien dengan kasus fraktur

d.

Pasien post operasi yang kesedarannya belum pulih

4. Prosedur ROM
1) Leher, spina, serfikal
a. Fleksi : Menggerakkan dagu menempel ke dada, rentang 45
b. Ekstensi : Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45
c. Hiperektensi : Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin, rentang 40-45
d. Fleksi lateral : Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh mungkin kearah
setiap bahu, rentang 40-45.
e. Rotasi :Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler, rentang
180.
f. Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
2) Bahu
a. Fleksi : Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan ke posisi di
atas kepala, rentang 180
b. Ekstensi : Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh, rentang 180
c. Hiperektensi : Menggerakkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus,
rentang 45-60
d. Abduksi : Menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan telapak
tangan jauh dari kepala, rentang 180

e. Adduksi : Menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh sejauh


mungkin, rentang 320
f. Rotasi dalam : Dengan siku pleksi, memutar bahu dengan menggerakan
lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke belakang, rentang 90
g. Rotasi luar : Dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu jari ke atas
dan samping kepala, rentang 90
h. Sirkumduksi : Menggerakkan lengan dengan lingkaran penuh, rentang 360
i. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
3) Siku
1) Fleksi : Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak

ke depan

sendi bahu dan tangan sejajar bahu, rentang 150


2) Ektensi : Meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang 150
4) Lengan bawah
a. Supinasi : Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan
menghadap ke atas, rentang 70-90.
b. Pronasi : Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke
bawah, rentang 70-90
c. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
5) Pergelangan tangan
a. Fleksi : Menggerakkan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan bawah,
rentang 80-90
b. Ekstensi : engerakkan jari-jari tangan sehingga jari-jari, tangan, lengan bawah
berada dalam arah yang sama, rentang 80-90
c. Hiperekstensi : Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh
mungkin, rentang 89-90
d. Abduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari, rentang 30
e. Adduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari, rentang
30-50.
f. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
6) Jari- jari tangan
a. Fleksi : Membuat genggaman, rentang 90
b. Ekstensi : Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90

c. Hiperekstensi : Menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin,


rentang 30-60
d. Abduksi : Meregangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain, rentang
30
e. Adduksi : Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30
f. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
7. Ibu jari
a. Fleksi : Menggerakkan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan, rentang
90
b. Ekstensi : Menggerakkan ibu jari lurus menjauh dari tangan, rentang 90
c. Abduksi : Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30
d. Adduksi : Menggerakkan ibu jari ke depan tangan, rentang 30
e. Oposisi : Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang
sama
f. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
8. Pinggul
a. Fleksi : Menggerakkan tungkai ke depan dan atas, rentang 90-120
b. Ekstensi : Menggerakkan kembali ke samping tungkai yang lain, rentang
90-120
c. Hiperekstensi : Menggerakkan tungkai ke belakang tubuh, rentang 30-50
d. Abduksi : Menggerakkan tungkai ke samping menjauhi tubuh, rentang 30-50
e. Adduksi : Menggerakkan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi jika
mungkin, rentang 30-50
f. Rotasi dalam :

Memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain, rentang 90

g. Rotasi luar : Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain, rentang 90
h. Sirkumduksi : Menggerakkan tungkai melingkar
i. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
9. Lutut
a. Fleksi : Menggerakkan tumit ke arah belakang paha, rentang 120-130
b. Ekstensi : Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130
c. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
10. Mata kaki

a. Dorsifleksi : Menggerakkan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas,


rentang 20-30
b. Flantarfleksi : Menggerakkan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke
bawah, rentang 45-50
c. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
11. Kaki
a. Inversi : Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10
b. Eversi : Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10
c. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
12. Jari-jari kaki
a. Fleksi : Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60
b. Ekstensi : Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60
c. Abduksi : Menggerakkan jari-jari kaki satu dengan yang lain, rentang 15
d. Adduksi : Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15
e. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali
I. Sumber Materi
1.

Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan medikal bedah. Edisi 8. EGC, Jakarta.

2.

Price S.A, Lorraine MW. Patophysiology, konsep klinis proses-proses penyakit.


EGC, Jakarta.

3.

Potter & perry, 2006, Buku ajar fundamental keperawatan edisi 4, EGC, Jakarta.

4.

Triyanto, E. 2006. Range of motion. Modul skill lab keperawatan edisi 3 univ.
Jenderal Soedirman NANDA, 2005, Nursing diagnoses; Definitions &
Classification, Nanda Internasional, Philadelphia.

Anda mungkin juga menyukai