Tanggal Mulai
Tanggal Selesai
: 14 Februari 2012
: 21 Februari 2012
J3E111003
J3E111044
J3E111055
Eka Nina
J3E111107
Wulan Dewi S
J3E111135
Asisten Praktikum :
Sofiatul Andariah
Penanggung Jawab :
Ir. Dwi Yuni Hastuti, DEA
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Plastik merupakan bahan kemasan yang paling populer dan sangat luas
penggunaannya. Kita dapat dengan mudah menjumpai plastik di sekitar kita
dengan berbagai bentuk dan warna. Kemasan plastik banyak digunakan
sebagai pengemas buah, sayuran, makanan, dan minuman. Plastik merupakan
polimer dari monomer-monomer organik yang memiliki berat molekul yang
tinggi. Pembuatan plastik berlangsung dalam suatu reaksi atau proses
polimerisasi dari bahan baku plastik yang dapat berasal dari gas alam, batu
bara, minyak bumu dan lain-lain.
Plastik memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh kemasan lain,
diantaranya : fleksibel ( dapat mengikuti bentuk produk ), transparan ( isi dari
produk dapat terlihat sehingga konsumen dapat melihat kesegaran produk ),
efisien dalam penyimpanan ( tidak memerlukan tempat yang luas karena dapat
disimpan dalam bentuk biji plastik), tidak mudah pecah , bentuk laminasi
( dapat dikombinasikan dengan bahan kemasan lain), tidak korosif, dan
harganya relatif lebih murah dibandingkan kemasan lain. Disamping memiliki
berbagai kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahan kemasan lainnya, plastik
juga mempunyai kelemahan,yaitu : umumnya plastik tidak tahan suhu tinggi
dan suhu rendah, tidak tahan cahaya, dapat mencemari produk ( migrasi
komponen monomer yang beresiko dalam keamanan dan kesehatan ), non
biogradeable ( tidak dapat didaur ulang karena bahan tidak dapat hancur
secara alami dan lama) dan bahan dasarnya tidak dapat diperbarui karena
berasal dari hasil samping pengambilan bahan bakar minyak bumi.
Plastik digolongkan dalam beberapa jenis dengan sifat dan karakteristik
yang berbeda (ditentukan oleh pengaturan tebal plastik, penambahan bahan
aditif, dan polimer pembentuknya ) dengan tingkat kesesuaian produk serta
frekuensi pemakaiannnya. Secara garis besar plastik dapat digolongkan
menjadi dua golongan besar, yakni plastik yang bersifat termoplastik dan
termoset. Termoplastik dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses
menjadi bentuk lain serta dapat didaur ulang sedangkan termoset bila telah
mengeras tidak dapat dilunakkan dan tidak dapat didaur ulang. Plastik yang
paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk
termoplastik (Setyawati
sobek,
dan
kekerutannya.
menghubungkan karakteristik
dikemasnya.
Selain
itu,
praktikum
ini
bertujuan
BAB II
METODOLOGI
2.1.1 Alat dan Bahan
Alat :
Bahan :
Streofoam ( PS )
Plastik kado ( cellophan )
Plastik Pembungkus Buah
(HDPE)
Plastik agak keruh ( LDPE )
Plastik Transparan ( PP )
Gunting
Korek
Label
keruh
2.2.1 Metode
Langkah langkah yang dilakukan dalam praktikum adalah sebagai berikut:
daya kerut.
Potongan plastik ditarik untuk mengetahui daya kelenturan ( strech).
Potongan plastik digunting bagian ujungnya kemudian disobek untuk
Nama Produk
No
Nama Produk
.
7
8
9
10
11
12
Mie Sedap
Lada Putih
Pop Mie Ayam Spesial
Air Mineral Prima
Vit Water
Saus Cabe Indofood
2.2.2 Metode
Langkah langkah yang dilakukan dalam praktikukm adalah sebagai berikut:
BAB III
HASIL dan PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Tabel 1. Sifat Fisik Plastik
No
Jenis
.
1.
PVC
2. Sterofoam
3.
PP
4.
LDPE
5.
HDPE
6. Cellophan
Keterangan:
Sifat
Transparan
1
3
1
2
3
1
Stretch
Meleleh
1
3
3
2
3
1
3
3
3
2
3
3
Daya
Sobek
1
1
3
2
3
1
Mengkerut
No.
Nama
produk
Jenis kemasan
Gambar
Alasan
1
1
1
3
3
1
1. Memperlihatkan
PET
1.
Vitamin
(polyethylene
kesegaran
2. Mencegah produk
water
terephthalate)
terpapar sinar
matahari langsung
3. Memperlihatkan
warna produk
PET
2.
Kecap
(polyethylene
pedas abc
terephthalate)
1. Menjaga kekentalan
2. Memperlihatkan
warna
3. Menjaga kestabilan
ketika di simpan
PET
3.
Jungle
(polyethylene
juice
terephthalate)
1. Untuk
memperlihatkan
kesegaran
2. Tahan asam
1. Untuk
PET
4.
Orange
(polyethylene
water C
terephthalate)
1000
memperlihatkan
kesegaran
2. Menjaga dari paparan
sinar
3. Mekanisme bagus
4. Tahan asam
PET
5.
Air
(polyethylene
mineral
terephthalate)
memperlihatkan
kesegaran
PET
6.
1. Untuk
Saus
(polyethylene
indofood
terephthalate)
1. Memperlihatkan
warna dari produk
2. Menjaga kekentalan
dari produk
7.
Margarin
PP
blueband
(polipropilen)
1. Ringan
2. Agar tidak
teroksidasi
3. Mencegah dari
paparan cahaya
Pop mie
8.
ayam
spesial
9.
10.
Yofit
(yoghurt)
Lada putih
PP
(polipropilen)
Mie sedap
Ringan
Kaku
Mudah dibuka
Menjaga produk agar
tetap kering
HDPE
(High density
1.
2.
3.
4.
Buram
Tahan suhu rendah
Murah
Untuk melindungi
polyethylene)
kultur hidup
HDPE
(High density
1. Ringan
2. Murah
3. Menjaga produk
polyethylene)
tetap kering
LDPE
11.
1.
2.
3.
4.
(Low density
polyethylene)
12.
Pop mie
baso
PS
(polystyrene)
1. Menjaga bentuk
2. Menghindari paparan
cahaya
3.2 Pembahasan
3.2.1 Pembahasan Tabel 1.
Karakteristik plastik dapat dilihat berdasarkan sifat fisiknya, yaitu : Transparan,
daya leleh, daya sobek, kelenturan dan kekerutan.
Polypropilena
Transparan dan jernih dalam bentuk film, tetapi tidak dalam bentuk kaku.
Lebih kaku dari PE dan tidak mudah sobek.
Tahan suhu tinggi sampai 1500 C.
Kekuatan terhadap tarikan lebih besar dibandingkan PE.
Densitas sangat rendah 0.9 g/cm3.
Mempunyai ketebalan 0,001-0,1inchi.
Polystyriene
Polistirene adalah hasil polimerisasi dari monomer-monomer stirena, dimana
monomer stirena- nya didapat dari hasil proses dehidroge nisasi dari etil benzene
(dengan bantuan katalis), sedangkan etil benzene-nya sendiri merupakan hasil
reaksi antara etilena dengan benzene (dengan bantuan katalis).
Sifat-sifat umum dari poli stirena :
Sifat mekanis
Sifat-sifat mekanis yang menonjol dari bahan ini adalah kaku, keras, mempunyai
bunyi seperti metallic bila dijatuhkan.
Abrasion resistance
Transparansi
Sifat optis dari PS adalah mempunyai derajat transparansi yang tinggi, dapat
melalui semua panjang gelombang cahaya (A 90%). Disamping itu dapat
memberikan kilauan yang baik yang tidak dipunyai oleh jenis plastic lain, dimana
bahan ini mempunyai indeks refraksi 1,592.
Sifat elektrikal
Karena mempunyai sifat daya serap air yang rendah maka PS digunakan untuk
keperluan alat-alat listrik. PS foil digunakan untuk spacers, slot liners dan
covering dari kapasitor, koil dan keperluan radar.
Ketahanan panas
Cellophan.
sebenarnya terbuat dari serat selulosa yang disulfatasi. Cellophan dapat
dipergunakan untuk membungkus sayuran, daging, dan beberapa jenis roti.
Cellophan yang dilapisi nitroselulosa.
Sifat Transparan
Plastik HDPE memiliki tingkat kekeruhan yang paling tinggi dibandingkan jenis
plastik yang lainnya. Hal ini disebabkan karena plastik HDPE mempunyai
kerapatannya yang lebih tinggi dan molekul-molekul penyusunnya lebih teratur
sehingga dapat mempengaruhi transparansinya.
Sifat Kelenturan dan Kesobekan
Plastik HDPE memiliki sifat elastis yang tinggi serta tingkat sobek yang rendah.
Plastik ini memiliki sifat elastis dan kenyal sehingga sulit terjadi sobekan. Zat
aditif berupa zat peliat bisa ditambahkan dalam plastik untuk menimbulkan efek
elastisitas dan zat peneguh untuk memberi sifat kaku. Semakin elastis suatu jenis
plastik, tenaga yang diperlukan semakin besar.
Sifat Kekerutan
LDPE dan HDPE membentuk struktur arang yang tidak bisa terbakar lagi
(irreversible) jika dibakar. Jadi kecepatan rambatnya kecil. Berbeda dengan PP,
PVC, PS dan Cellophan yang masih tetap dapat terbakar kembali (reversible).
Sehingga memiliki kecepatan rambat yang tinggi ( mengkerut).
Sifat Kelelehan
Dari hasil percobaan terlihat bahwa yang paling mudah terbakar dari
semua jenis bahan plastik yang diteliti adalah jenis polietilen (LDPE
karena tidak tahan suhu tinggi.
Tabel 3. Produk Kemasan
3.2.2 Pembahasan Tabel 2
Dari data pengamatan terhadap 12 produk pangan, diidentifikasi kesesuaian
dengan produk, sebagai berikut :
yang memiliki sifat tahan tehadap asam, mekanisnya juga baik karena dia
bersifat kuat dan kaku
5. Air mineral kemasannya PET (polyethylene terephthalate)
Produk air mineral ini ingin memperlihatkan kejernihan dan kesegaran air
sehingga dipilihlah PET yang mempunyai warna yang trasparan selain itu
plastik juga mudah untuk di desain dengan berbagai bentuk.
6. Saus indofood kemasannya PET
Karena PET impermeabilitasnya cukup baik yaitu sifat warna
dari
dapat
PET merupakan keluarga polyester seperti halnya PC. Polymer PET dapat
diberi penguat fiber glass, atau filler mineral. PET film bersifat jernih,
kuat, liat, dimensinya stabil, tahan nyala api, tidak beracun, permeabilitas
terhadap air.
PET dapat diproses dengan proses ekstrusi pada suhu tinggi 518- 608 0 F,
selain itu juga dapat diproses dengan tehnik cetak injeksi maupun cetak
tiup. Sebelum dicetak sebaiknya resin PET dikeringkan lebih dahulu
(maksimum kandungan uap air 0,02 %) untuk mencegah terjadinya proses
hidrolisa selama pencetakan.
BAB IV
KESIMPULAN dan SARAN
4.1 Kesimpulan
Sifat-sifat fisik plastik seperti transparasi, kelenturan,tingkat kesobekan,
kelelehan dan kekerutan pada tiap jenis plastik berbeda. Hal itu dikarenakan
monomer-monomer yang menyusun plastik tidak sama satu dengan lainnya.
Karakteristik fisik plastik tersebut sangat berhubungan dengan pemilihan jenis
plastik yang akan digunakan sebagai bahan kemasan. Pemilihan jenis plastik yang
tidak tepat akan merusak produk yang dikemas. Plastik yang berkualitas baik ialah
plastik yang memiliki sifat fisik yang baik serta tidak mencemari produk yang
dikemasnya. HDPE memiliki sifat fisik yang paling baik diantara plastik lain yang
dianalisa sifat fisiknya dan PET paling banyak digunakan pada produk. HDPE
memilki sifat tranparansi yang kurang baik, namun memilki daya lentur, daya
sobek, daya kerut, dan titik leleh yang paling baik. PET memiliki karakteristik
yang lebih baik dari kemasan lainnya, yaitu : permeabilitas terhadap gas, aroma
maupun air rendah, dimensinya stabil, tidak beracun dan tahan bahan kimia dan
panas. Kemasan yang baik melindungi produk dari kontaminasi yang
karakteristiknya dimiliki oleh PET. Kelebihan yang dimiliki oleh PET dan HDPE
karena ikatan hidrogen antar molekul,berat molekul, dan struktur polimer yang
dimiliki lebih baik daripada jenis plastik yang lain.
4.2 Saran
Pemilihan jenis plastik harus memerhatikan 3 faktor penting, yaitu : sifat
bahan pangan, keadaan lingkungan, dan sifat bahan pengemas. Sifat atau
karakteristik plastik harus disesuaikan dengan karakteristik bahan dan keadaan
lingkungan pangan yang dikemasnya untuk meningkatkan dan memaksimalkan
perlindungan, pengawetan dan penjagaan sehingga produk yang dikemas tidak
tercemari. Keadaan lingkungan Kesesuaian produk dengan plastik dan keadaan
lingkungan akan meningkatkan frekuensi waktu pemakaian sehingga lingkungan
tetap terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
Christiany, Maria Ulfa. 2009. Produksi biodegradable plastic melalui
pencampuran pati sagu termoplastis dan compatibilized linear low density
polyethylene [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Lee, Michael. 2009. Kajian produksi plastik komposit campuran pati termoplastis
dan polietilen [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian
Bogor.
Rosalina, Yessy. 2010. Teknologi pengemasan atmosfir termodifikasi (MAP)
menggunakan bahan pengemas LDPE antifog dengan perforasi pada penyimpanan
buah rambutan [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Sulaeman, Rudianda. 2003. Deteorisasi komposit serbuk kayu plastik
polipropilena daur ulang oleh cuaca dan rayap [tesis]. Bogor: Program
Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.