Anda di halaman 1dari 4

Fisiologi Glandula Mammae

Perkembangan payudara
Payudara mulai berkembang saat pubertas karena distimulasi oleh estrogen. Estrogen
merangsang pertumbuhan kelenjar mammaria payudara ditambah deposit lemak untuk
memberi massa pada kelenjar payudara. Pertumbuhan jauh lebih besar terjadi selama
kehamilan.
Pertumbuhan sistem duktus
Selama kehamilan, sejumlah besar estrogen disekresi oleh plasenta sehingga sistem duktus
payudara tumbuh dan bercabang.
Perkembangan sistem lobulus-alveolus
Progesteron bekerja sinergis bersama estrogen menyebabkan pertumbuhan lobulus, alveolus,
dan perkembangan sifat-sifat sekresi dari sel alveoli
Permulaan laktasi
Fungsi estrogen dan progesteron adalah mencegah sekresi air susu, fungsi prolaktin adalah
meningkatkan sekresi air susu.
Cairan yang disekresi beberapa hari terakhir atau minggu sebelum kelahiran disebut
kolostrum. Kolostrum mengandung protein dan laktosa, tetapi hampir tidak mengandung
lemak.
Setelah bayi dilahirkan, hilangnya sekresi estrogen dan progesteron oleh plasenta yang sudah
keluar sehingga prolaktin mengambil peran dalam memproduksi air susu dalam jumlah besar
sebagai pengganti kolostrum.

Setelah kelahiran bayi, kadar basal sekresi prolaktin kembali ke kadar sewaktu tidak hamil.
Akan tetapi tiap kali ibu menyusui, sinyal saraf dari puting susu ke hipotalamus
menyebabkan lonjakan sekresi prolaktin. Bila lonjakan prolaktin tidak ada atau dihambat
karena kerusakan hipotalamus atau hipofisis, atau bila laktasi tidak dilakukan terus menerus,
payudara kehilangan kemampuan untuk memproduksi air susu dalam waktu 1 minggu atau
lebih. Akan tetapi, produksi air susu dapat berlangsung terus selama beberapa tahun bila anak
terus mengisap, walaupun kecepatan pembentukan air susu normalnya berkurang sangat
banyak setelah 7-9 bulan.
Proses ejeksi atau let down dalam sekresi air susu
Ketika bayi mengisap pertama kali, bayi sebenarnya tidak menerima susu. Ternyata, impuls
sensorik pertama harus ditransmisikan melalui saraf somatik dari puting susu ke medula
spinalis dan kemudian ke hipotalamus, dan menyebabkan sekresi oksitosin dan pada saat
bersamaan hipotalamus menyekresi prolaktin. Oksitosin kemudian dibawa dalam darah ke
kelenjar payudara, dimana oksitosin menyebabkan sel-sel mioepitel yang mengelilingi
dinding alveoli berkontraksi, dengan demikian mengalirkan air susu dari alveoli ke dalam
duktus. Kemudian isapan bayi menjadi efektif dalam mengalirkan air susu. Jadi, dalam waktu
30 detik sampai 1 menit setelah bayi mengisap payudara, air susu mengalir. Proses ini disebut
ejeksi air susu atau pengeluaran (let down) air susu.
Faktor - faktor yang meningkatkan let down adalah :
- Melihat bayi

- Mendengarkan suara bayi


- Mencium bayi
- Memikirkan untuk menyusui bayi
Faktor - faktor yang menghambat reflek let down adalah stress, seperti :
- Keadaan bingung / pikiran kacau
- Takut
- Cemas

Persentase komposisi air susu

Anda mungkin juga menyukai