0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
170 tayangan2 halaman
Apoteker di industri farmasi memiliki peran sebagai penyedia layanan kesehatan, pengambil keputusan, komunikator, pemimpin, dan pengelola sumber daya sesuai dengan Eight Star of Pharmacist yang direkomendasikan WHO. Peran-peran tersebut diterapkan dalam fungsi-fungsi seperti manajemen produksi, mutu, registrasi produk, pemasaran, dan pengembangan produk.
Apoteker di industri farmasi memiliki peran sebagai penyedia layanan kesehatan, pengambil keputusan, komunikator, pemimpin, dan pengelola sumber daya sesuai dengan Eight Star of Pharmacist yang direkomendasikan WHO. Peran-peran tersebut diterapkan dalam fungsi-fungsi seperti manajemen produksi, mutu, registrasi produk, pemasaran, dan pengembangan produk.
Apoteker di industri farmasi memiliki peran sebagai penyedia layanan kesehatan, pengambil keputusan, komunikator, pemimpin, dan pengelola sumber daya sesuai dengan Eight Star of Pharmacist yang direkomendasikan WHO. Peran-peran tersebut diterapkan dalam fungsi-fungsi seperti manajemen produksi, mutu, registrasi produk, pemasaran, dan pengembangan produk.
Peran, Fungsi dan Tugas Apoteker di Industri Farmasi
Peran apoteker di industri farmasi seperti yang disarankan oleh World
Health Organization (WHO), yaitu Eight Star of Pharmacist meliputi: 1. Care giver, apoteker sebagai pemberi pelayanan dalam bentuk informasi obat, efek samping obat dan lain-lain kepada profesi kesehatan. Perlu ada interaksi dengan individu atau kelompok di dalam industri (regulatory, QA/QC, produksi, dan lain-lain) dan individu atau kelompok di luar industri. 2. Decision maker, apoteker sebagai pengambil keputusan yang tepat untuk mengefisienkan dan mengefektifkan sumber daya yang ada di industri. 3. Communicator, apoteker harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik secara lisan maupun tulisan. 4. Leader, apoteker sebagai pemimpin yang berani mengambil keputusan dalam mengatasi berbagai permasalahan di industri dan memberikan bimbingan ke bawahannya dalam mencapai sasaran industri. 5. Manager, apoteker sebagai pengelola seluruh sumber daya yang ada di industri farmasi dan mampu mengakumulasikannya untuk meningkatkan kinerja industri dari waktu ke waktu. 6. Long-life learner, apoteker belajar terus menerus untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan. 7. Teacher, bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan dan pelatihan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan dunia industri kepada sejawat apoteker atau lainnya. 8. Researcher, apoteker sebagai peneliti yang harus selalu melakukan riset dan mengetahui perkembangan obat baru yang lebih baik dan bermanfaat untuk kesehatan masyarakat.
Peran tersebut diterapkan di dalam fungsi-fungsi industrial yang
diperlukan, yaitu manajemen produksi, pemastian atau manajemen mutu (Quality Assurance), registrasi produk, pemasaran produk (Product Manager), dan pengembangan produk (Research and Development).
DAFTAR PUSTAKA World Health Organization. 2006. Developing Pharmacy Practice. A Focus on Patient Care. Geneva, Switzerland: Department of Medicines Policy and Standards.