Anda di halaman 1dari 4

SUHU BUMI

https://demimaki.wordpress.com/geolingkungan/suhu-bumi/
Suhu permukaan bumi dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari yang diterimanya. Harganya
rata-rata 1021 kalori per tahun. Suhu muka bumi itu berlain-lain harganya dan tergantung pada
berbagai macam factor seperti bentuk muka bumi di suatu tempat (relief), vegetasi musim,
bentangan daratan dan lautan, dan sebagainya. Di bawah permukaan bumi terdapat suatu zona
yang memiliki suhu tetap setiap tahunnya. Zona tersebut ditentukan oleh harga ekstrem suhu
permukaan dan daya hantar panas batuan, namun zona ini hanya sampai beberapa puluh meter di
bawah permukaan.
Di bawah zona tersebut suhu dalam bumi meningkat berangsur-angsur kea rah kedalaman. Suhu
tersebut berasal dari pancaran dari dalam bumi itu sendiri. Mungkin berasal dari zat-zat
radioaktif atau mungkin pula berasal lain sebab. Gejala peningkatan suhu yang berangsur ke
pedalaman yang dinyatakan dalam derajat setiap turun 100 meter disebut gradient geothermal.
Harganya sekitar 30C setiap turun 100 meter, jika dekat gunung api aktif atau padam dapat
mencapai 10C setiap turun 4.5 meter.
Banyak pula factor yang mempengaruhi gradient geothermal ini, seperti konduktifitas termal
batuan, pengaruh air permukaan dan bawah permukaan, kadar mineral zat radioaktif dalam
batuan dan sebagainya. Isogeoterma adalah garis yang menghubungkan titik-titik kedalaman
yang sama suhunya di bagian kerak bumi. Untuk hubungan daerah tersebut tak jarang
menunjukkan persesuaiannya dengan struktur geologinya.
Suhu bumi yang tertinggi terdapat di bagian perut bumi atau pusat bumi. Awalnya suhunya
diperkirakan 20000C sampai 20.0000C, tetapi para ahli sekarang biasanya memperkirakan
suhunya sekitar 20000C sampai 40000C.

2.3 Lintang Tempat terhadap Variasi Iklim di Permukaan Bumi

Dari penjelasan singkat di atas tentu kita sudah mengetahui sedikit tentang
beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya variasi iklim di permukaan bumi,
salah satunya yaitu faktor lintang tempat yang akan kita pelajari lebih dalam.
a. Pengertian Lintang Tempat
Berkaitan dengan garis lintang tentu kita sudah sering mendengarnya, apa
itu Lintang Selatan (LS) atau Lintang Utara (LU). Garis lintang adalah garis maya
yang melingkari bumi yang di tarik dari arah barat hingga ke timur atau

sebaliknya, yang sejajar dengan garis equator atau garis katulistiwa ( Fahri,
2009).
Dari garis itu mengakibatkan garis lintang terus melingkari bumi sampai
kutub utara dan kutub selatan bumi. Menurut penamaannya kelompok garis yang
berada di sebelah selatan. Equator atau khatulistiwa disebut garis Lintang
Selatan ( LS ), dan kelompok garis yang berada disebelah utara equoator atau
khatulistiwa disebut garis Lintang Utara (LU).

Dalam pengertian lain Lintang Tempat adalah jarak antara tempat yang bersangkutan
dengan khatulistiwa. Garis lintang di hitung mulai dari khatulistiwa ke utara dan ke
selatan dari 0o sampai 90o (Hamjat, 2011).
Menurut Falakiyah (2012) mengatakan bahwa lintang tempat adalah jarak
antara khatulistiwa sampai garis lintang yang melewati suatu tempat diukur sepanjang
garis meridian. Dalam ilmu falaq disebut Ardlul Balad atau latitude dan biasanya di
lambangkan dengan (phi).
Adanya Garis lintang tersebut menandakan pembagian Zona Zona dibumi karena
mengambarkan sebaran daratan dipermukaan bumi yang dikaitkan dengan sinar
matahari dan berdasarkan garis lintang zona tersebut di bagi menjadi tiga yaitu : Zona
Kutub, Zona Sub-tropis, dan Zona Tropis. Rotasi tidak tepat pada poros antara kutub

utara dan selatan serta tidak tepat tegak lurus sehingga matahari bergerak seolah
olah keutara dan keselatan.
b. Hukum Lambert
Berdasarkan hukum Lambert (Lamberts Cosine Law), kerapatan aliran energi cahaya
yang diterima per satuan luas permukaan akan mencapai maksimal jika berkas cahaya
jatuh tegak lurus terhadap permukaan tersebut. Karena bumi berbentuk bulat, maka
sesuai dengan hukum Lambert, kerapatan aliran energi cahaya yang diterima per
satuan luas permukaan di daerah sekitar equator akan lebih tinggi dibanding dengan
daerah pada garis lintang yang lebih tinggi, baik pada belahan bumi Utara maupun
Selatan dan terendah di daerah kutub.

Revolusi dan rotasi bumi menyebabkan seluruh permukaan bumi secara


bergantian dapat menerima cahaya matahari. Sumbu perputaran bumi selama
peredarannya tidak selalu pada posisi tegak lurus terhadap arah cahaya matahari
(garis yang menghubungkan titik kutub Utara dengan titik kutub Selatan tidak
selalu pada posisi tegak lurus terhadap garis yang menghubungkan titik pusat
lingkaran bumi dengan titik pusat lingkaran matahari). Secara teratur, sumbu
perputaran bumi akan bergerak ke kiri dan ke kanan membentuk sudut maksimum
sebesar hampir 23,50 dari posisi tegak lurusnya.

Anda mungkin juga menyukai