Anda di halaman 1dari 16

BUDIDAYA KUDA LAUT

Jenis Organisme
Salah satu jenis ikan hias laut yang mempunyai nilai ekonomis
tinggi adalah jenis kuda laut atau sering disebut dengan tangkur
kuda (Hippocampus sp.). Komoditas ini dimanfaatkan baik sebagai
ikan hias maupun sebagai bahan baku industri obat-obatan
tradisional.
Kuda laut dikenal dengan nama Hippocampus, yang berarti kuda
yang bergerigi dan sesuai dengan bentuk morfologinya yang unik
dan aneh. Tubuh bersegmen dan mempunyai satu sirip punggung,
insang membuka sangat kecil yang dilengkapi sepasang dada
(pectoralfin), satu sirip dubur (analfin) yang sangat kecil, sirip perut
dan sirip ekor tidak ada (NELSON 1976, WEBER & BEAUFORT 1922).
PROSES KEGIATAN

Pra Budidaya
a. Pemilihan Calon Induk.
Dalam pemilihan calon induk perlu memperhatikan beberapa faktor
seperti : jenis, ukuran, umur dan kesehatan. Dalam pemilihan jenis
kuda laut yang akan dibudidayakan perlu dipertimbangkan
beberapa hal diantaranya fekunditas tinggi, mudah beradaptasi
dengan lingkungan yang baru, ukuran besar, lebih tahan terhadap
penyakit. Salah satu jenis yang telah terbukti memenuhi kriteria
tersebut adalah H. kuda, H. comes tubuhnya lebih kecil sehingga
fekunditasnya lebih rendah, memerlukan adaptasi dengan
lingkungan baru lebih lama.
Calon induk yang dipilih, sebaiknya memiliki ukuran ynag sama
antara jantan dan betina. Apabila ukuran jantan lebih kecil maka
telur dari induk betina tidak dapat diserap seluruhnya ke dalam
kantung pengeraman induk jantan akibatnya sebagian telur akan
tercecer di dalam air media pemeliharaan. Ukuran calon induk yang
baik untuk persiapan pemijahan adalah berat lebih dari 7 gram,
dengan kisaran panjang antara 11 15 cm, untuk calon induk hasil
budidaya sebaiknya yang berumur lebih dari 8 bulan. Bila calon

induk tidak memenuhi persyaratan berakibat jumlah telur sedikit,


ukuran juwana lebih kecil dan lemah.
b. Pembenihan
Mata rantai pertama adalah pemeliharaan calon induk guna
mendapatkan induk matang gonad. Selanjutnya merupakan
kegiatan pemijahan, pemeliharaan juwana dan penggelondongan
atau pendederan serta pengadaan pakan alami. Mata rantai seluruh
kegiatan harus diketahui dalam membuat perencaan, karena erat
hubunganya dengan sarana yang diperlukan untuk menunjang
pelaksanaan kegiatan.
Untuk pemeliharaan juwana kuda laut segala bentuk bak dapat
dipergunakan, meskipun demikian ada syarat yang seharusnya
dipenuhi yaitu bak tidak boleh mempunyai sudut mati karena akan
menyebabkan sisa metabolisme dan kotoran mudah terkumpul
pada suduk bak.
Wadah yang digunakan dalam pemneliharaan juwan kuda laut
bervariasi mulai dari bak akuarium, fiberglass dan bak beton.
Ukurannyapun bervariasi bergatung kepada jumlah dan mur juwana
kuda laut yang dipelihara. Padat penebaran yang digunakan untuk
juwana kuda laut mulai hari 1 sampai hari ke 30 adalah 1000
1500/ton. Setelah berumur lebih dari 30 hari kepadatannya
dikurangi sampai 200 300 ekor/ton. Juwana kuda laut dapat diberi
pakan alami berupa copepoda dan naupli artemia. Pemeliharan
juwana dapat dilakukan selama 1.5 2 bulan sampai mencapai
ukuran 3 5 cm/ekor.

c. Aklimatisasi
Calon induk hasil tangkapan dari alam harus dikarantina dan
diaklimatisasi terlebih dahulu. Karantina bertujuan untuk
membebaskan organisme pathogen yang mungkin terbawa dari
alam agar tidak menyebar ke induk yang sudah ada di pembenihan.
Disamping itu kegiatan aklimatisasi juga untuk menyesuaikan calon
induk dengan lingkungan yang baru serta pakan yang biasa
digunakan di pembenihan.

Budidaya
a. Penebaran
Setelah melewati masa karantina dan aklimatisasi induk ditebar di
bak pemeliharaan/pemijahan yang telah dilengkapi dengan tempat
bertengger. Kuda laut adakalanya berenang bolak balik melintasi
atau mengelilingi bak, oleh karena itu harus diciptakan kondisi yang
lapang. Di alam kuda laut tidak hidup berkelompok, oleh karena itu
agar tercipta kondisi alami di bak pemeliharaan induk, maka padat
tebar tidak terlalu tinggi yaitu berkisar antara 3040 ekor/m3.
Vincent (1995) menyarankan, kepadatan induk tidak lebih dari 4
ekor/100 liter media air.
Adapun perbandingan induk jantan dan betina yang dipelihara yaitu
3 : 2. Pemijahan kuda laut berlangsung secara monogami yaitu
seekor kuda laut jantan hanya dapat menerima telur dari satu ekor
betina dan tidak menerima telur dari betina yang lain sampai anakanaknya keluar dari kantung pengeramannya. Kuda laut betina
dapat memijah kembali dalam waktu 4 8 hari.
b. Penggelondongan
Penggelondongan dalam hal ini dimaksudkan untuk
mengintensifkan pemeliharaan terhadap benih-benih kuda laut
sampai ke tahap pembesaran dengan tingkat kelangsungan hidup
yang tinggi dan kualitas yang baik. Penggelondongan kuda laut
dapat dilaksanakan dengan menggunakan metode pemeliharaan di
bak, di keramba jaring apung atau dikurungan tancap. Benih yang
digunakan untuk penggelondongan dapat berasal dari hasil
tangkapan di alam ataupun berasal dari hasil pembenihan dengan
ukuran 3 3,5 cm/ekor.
Hal yang perlu diperhatikan saat penebaran adalah apabila terdapat
perbedaan yang menyolok antara media pemeliharaan dengan dan
media asal benih (khususnya salinitas dan suhu). Keadaan ini
biasanya terjadi bila lokasi penggelondongan terpisah dengan
sumber benih, sehingga perlu diadaptasikan terlebih dahulu
sebelum ditebar. Padat tebar untuk penggelondongan selama 2
bulan pemeliharaan adalah berkisar antara 300 400 ekor/ton.
c. Pembesaran

Kegiatan selama pembesaran kuda laut tidak jauh berbeda dengan


penggelodongan. Pembesaran ini bertujuan untuk menghasilkan
kuda laut yang berukuran lebih besar (diatas 10 cm) atau untuk
memproduksi induk kuda laut. Kuda laut yang akan dibesarkan
dapat diperoleh dari alam maupun dari hasil penggelondongan.
Kuda laut sebaiknya dipilih yang sehat dan lengkap organ tubuhnya,
jika kuda laut yang akan dibesarkan warnanya berbeda maka kuda
laut yang sama warnanya seperti hitam disatukan dengan yang
hitam, sebab jika ada kuda laut yang berwarna kuning dan
disatukan dengan yang hitam akan berubah menjadi hitam.
Padat penebaran untuk kegiatan pemebesaran adalah 50 100
ekor/ton. Selama kegiatan pemeliharaan pembesaran kuda laut,
tidak lagi diberikan berupa artemia dewasa karena tidak diperlukan
lagi, cukup diberikan rebon segar atau jembret. Pemberian pakan
berupa rebon segar diberikan sebanyak 5 10% dari bobot tubuh
perhari dengan frekuensi pemberian 2 3 kali. Jika pakan rebon
segar kurang tersedia maka pakan alternatif lain yang bisa
diberikan adalah jentik-jentik nyamuk. Setelah tiga bulan
pemeliharaan kuda laut dapat mencapai ukuran panjang di atas 10
cm selanjutnya kuda laut dapat dipanen dan dipasarkan. Untuk
tahap pembesaran ini dilakukan kegiatan sebagai berikut :
1. Pemberian Pakan.
Kuda laut masih bergantung pada pakan hidup baik hidup maupun
mati. Jumlah dan kualitas pakan yang dikonsumsi induk sangat
berpengaruh terhadap kematangan gonad maupun kualitas juwana
yang dihasilkan. Biasanya dalam sehari kuda laut menghabiskan
pakan sekitar 2 5 % dari total berat tubuh. Memberi pakan
sedikit tetapi sering lebih baik dari pada memberi pakan banyak
sekaligus. Pakan diberikan pada pagi, siang hari serta 1 2 jam
sebelum gelap.
2. Pengelolaan Air
Agar kualitas air media tetap baik maka perlu dilakukan penyiponan
dan pergantian air sekitar 200 % per hari dengan sistem air
mengalir. Kuda laut membutuhkan air yang tenang sehingga dapat
bertengger, bergerak untuk menangkap makanan maupun untuk
melakukan pemijahan, oleh karena itu aliran air dibuat pelan agar
tidak mengganggu aktivitas. Pergantian air secara total dilakukan

jika media pemeliharaan terlihat sudah tidak layak atau terlihat


kotor.
Pasca Budidaya Setelah tiga bulan pemeliharaan kuda laut dapat
mencapai ukuran panjang di atas 10 cm selanjutnya kuda laut
dapat dipanen dan dipasarkan. Kuda laut ini mempunyai nilai jual
tersendiri sebagai ikan hias, serta mempunyai nilai tambah yang
besar, baik sebagai barang antik, perhiasan , souvenir
dan juga untuk bahan obat-obatan dalam bentuk tepung.

Ruang Lingkup Budidaya Kuda Laut


1. Oseanografi kimia (pH, salinitas, suhu, mineral anorganik)
Oseanografi kimia (chemical oceanography): mempelajari semua
reaksi kimia yang terjadi dan distribusi unsur-unsur kimia di
samudera dan di dasar laut.
2. Oseanografi biologi (sebaran nutrien)
Oseanografi biologi (biological oceanography): mempelajari
tipe-tipe kehidupan di laut, distribusinya, saling
keterkaitannya, dan aspek lingkungan dari kehidupan di laut
itu.
3. Oseanografi Fisika (Gelombang, pasut, arus)
Oseanografi fisika (physical oceanography): mempelajari berbagai
aspek fisika air laut seperti gerakan air laut, distribusi temperatur
air laut, transmisi cahaya, suara, dan berbagai tipe energi dalam air
laut, dan interaksi udara (atmosfer) dan laut (hidrosfer).
4. management lingkungan

5. sosial ekonomi (pemberdayaan ke masyarakat


pesisir/petani, pengelolaan produksi, management
pemasaran)

Alasan budidaya kuda laut


Kuda laut mempunyai nilai pasaran baik di dalam maupun di luar
negeri karena memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat yang
memanfaatkan sumberdaya hayati laut tersebut, maka sumberdaya
kuda laut harus dikelola secara baik dan lestari. Manfaat kuda laut
adalah sebagai obat tradisional, ikan akuarium, cinderamata, dan
makanan tonic. Obat Tradisional Cina (TCM) merupakan pasar
terbesar untuk perdagangan kuda laut (Hansen and Cummins,
2002).
a) mempunyai nilai pasaran yang baik
b) dapat dijadikan bahan baku pembuatan obat, ikan hias,
cinderamata, dan makanan tonic.
c) mempunyai kandungan kitin, kolagen, dan mineral-mineral
penting
b) Orang China mempercayai khasiat kuda laut sebagai obat
untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, bisa
penyakit luar maupun penyakit dalam, bahkan
menyembuhkan berbagai penyakit ringan, hingga yang sulit
disembuhkan.
Pengobatan ala satwa bernama latin Hippocampus sp ini
didasari oleh keseimbangan antara yin dan yang. Ini diperkuat
dari sumber kitab pengobatan masa Dinasti Ming (1368-1644)
dahulu.
Kuda laut dipercaya berkhasiat untuk memperkuat yang.
Beberapa penyakit yang konon dapat disembuhkan oleh kuda
laut, antara lain penyakit kulit, peradangan, gangguan
pencernaan, gangguan pernafasan, gangguan jantung dan
sistem peredaran darah, penyakit syaraf dan gangguan fungsi
otak, gangguan hati dan ginjal, penurunan sistem imun, dan
sebagainya.
Kadang kuda laut juga dikonsumsi masyarakat sebagai tonik
untuk memulihkan kesehatan, menjaga stamina, dan vitalitas
tubuh. Salah satu guna kuda laut yang paling terkenal dan
diminati merupakan fungsi afrodisiak. Fungsi tersebut dikenal
dapat meningkatkan gairah dan kemampuan seksual baik

pada pria maupun wanita.


Sayangnya hingga saat ini belum banyak dilakukan penelitian,
yang dapat menyediakan bukti ilmiah mengenai khasiat kuda
laut tersebut. Hal ini hanya menjadi mitos saja.
Dari beberapa penelitian yang dipublikasikan, seperti
penelitian yang dilakukan Laksmindra Fitriyana dari
Laboratorium Fisiologi Hewan, Fakultas Biologi UGM, diketahui
pemberian ekstrak kuda laut dalam dosis tertentu dan kisaran
waktu tertentu dapat meningkatkan spermatogenesis dan
memperbaiki kualitas spermatozoa mencit jantan.
Terlihat juga adanya perubahan perilaku mencit yang menjadi
lebih agresif setelah pemberian ekstrak ini. Hasil observasi ini
memberi informasi bahwa kuda laut mempengaruhi sistem
reproduksi secara hormonal.
Proses Kegiatan
LOSYEN PATI KUDA LAUT

Isi kandungan:
100ml
Harga Pasaran: RM 19.90
Harga Tawaran: RM 15.00
(tidak termasuk pos)

PATI KUDA LAUT adalah losyen herba yg sangat sesuai untuk


urutan. Ianya tidak berminyak dan tidak melekit. Ia juga mudah
menyerap ke dlm pori2 kulit. Baunya harum dan segar juga aksinya
yg sejuk dan panas boleh memecah dan mbuang angin2 dlm bdn,
memecah lemak dlm perut sehingga boleh menurunkan berat
badan. Ia juga baik utk sakit perut, kembung, sengugut, ibu2
mengandung dan dlm pantang, melancarkan peredaran darah,
lengoh2, bengkak, gout, sakit tapak kaki, sakit lutut, sakit pinggang,
belikat, sengal sendi, otot kebas dan bisa2.

Menurut Silvester, selama ini permintaan kuda laut datang dari


sejumlah negara, seperti Singapura, Hong Kong, Taiwan, Amerika
Serikat, China dan Eropa. "Sementara dari dalam negeri datang dari
industri jamu di Jawa dan Sumatera," ujarnya.
Selain permintaan besar, harga kuda laut juga lumayan
menggiurkan. Satu ekor kuda laut dengan panjang 10-15
centimeter (cm) bisa laku sekitar Rp 25.000-Rp. 50.000.
Sayangnya, para pembudi daya maupun BPBL Lampung belum bisa
memanfaatkan seluruh peluang tersebut. Sebab, hasil budi daya
baik di tingkat petani maupun BPBL masih sedikit.
BPBL, contohnya, kini baru mampu menghasilkan 100 kilogram
(kg)-200 kg kuda laut per bulan. Padahal di Medan permintaanya
mencapai 30 kg setiap bulan, Batam 30 kg, Jawa Barat mencapai 20
kg setiap bulan. "Bagaimana mungkin untuk ekspor, untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri saja sangat sulit," ujar Ali Hafiz,
Perekayasa Balai Besar BPBL Lampung.
Salah satu produsen jamu yang mengaku kekurangan bahan baku
kuda laut adalah CV Jamu Sido Perjasa (JSP). Setiap bulan, JSP
membutuhkan 6 kg-10 kg kuda laut kering. "Kami sangat sering
kekurangan pasokan kuda laut. Padahal, kuda laut dibutuhkan
sebagai bahan baku utama," ujar Muhammad Seno, Pemilik JSP.

Pengobatan a la satwa bernama latin Hippocampus sp. ini didasari


oleh keseimbangan antara yin dan yang. Ini diperkuat dari sumber
kitab pengobatan masa Dinasti Ming (1368-1644) dahulu.
Kuda laut dipercaya berkhasiat untuk memperkuat yang. Beberapa
penyakit yang konon dapat disembuhkan oleh kuda laut, antara
lain: penyakit kulit, peradangan, gangguan pencernaan, gangguan
pernafasan, gangguan jantung dan sistem peredaran darah,
penyakit syaraf dan gangguan fungsi otak, gangguan hati dan
ginjal, penurunan sistem imun, dan sebagainya.
Kadang kuda laut juga dikonsumsi masyarakat sebagai tonik untuk
memulihkan kesehatan, menjaga stamina, dan vitalitas tubuh.
Salah satu guna kuda laut yang paling terkenal dan diminati
merupakan fungsi afrodisiak. Fungsi tersebut dikenal dapat
meningkatkan gairah dan kemampuan seksual baik pada pria
maupun wanita.
Sayangnya hingga saat ini belum banyak dilakukan penelitian, yang
dapat menyediakan bukti ilmiah mengenai khasiat kuda laut
tersebut. Hal ini hanya menjadi mitos saja.
Dari beberapa penelitian yang dipublikasikan, seperti penelitian
yang dilakukan Laksmindra Fitriyana dari Laboratorium Fisiologi
Hewan, Fakultas Biologi UGM, diketahui pemberian ekstrak kuda
laut dalam dosis tertentu dan kisaran waktu tertentu dapat
meningkatkan spermatogenesis dan memperbaiki kualitas
spermatozoa mencit jantan.
Terlihat juga adanya perubahan perilaku mencit yang menjadi lebih
agresif setelah pemberian ekstrak ini. Hasil observasi ini memberi
informasi bahwa kuda laut mempengaruhi sistem reproduksi secara
hormonal.

Foto : Ist

Ghiboo.com - Setelah tiga bulan pemeliharaan kuda laut dapat


mencapai ukuran panjang di atas 10 cm selanjutnya kuda laut
dapat dipanen dan dipasarkan. Kuda laut ini mempunyai nilai jual
tersendiri sebagai ikan hias, serta mempunyai nilai tambah yang
besar, baik sebagai barang antik, perhiasan, souvenir dan juga
untuk bahan obat-obatan dalam bentuk tepung.
Kuda laut atau tangkur kuda merupakan jenis ikan komersil untuk
pengobatan, yang di Cina disebut sebagai 'Gingseng' dari Selatan.
Kuda laut ini digunakan sebagai tonik untuk memulihkan tubuh dari
keletihan dan kelemahan fungsi ginjal dan sangat baik untuk
memperbaiki kerusakan sistim syaraf.
Di negara cina, dibutuhkan kira-kira 500 kg kuda laut kering sebagai
bahan baku untuk pabrik obat obatan. Di Filipina (Marungas, Jolo
dan Sulu) telah ada budidaya kuda laut secara besar-besaran,
dengan rantai pemasarannya ke Borneo, Singapura dan Hongkong
yang dijual dalam bentuk kering.
Di pasaran Tanjungpinang harga kuda laut kering berkisar antara
Rp. 180.000,-sampai dengan Rp. 200.000,- per kg kering
(komunikasi pribadi). Nilai kuda laut kering sangat ditentukan oleh
keutuhan kedua belah matanya. Konsumen terbesar untuk kuda
laut kering adalah dari etnis Cina, baik yang berasal dari singapura
maupun lokal.
Kuda laut atu tangkur kuda merupakan jenis ikan komersil untuk
pengobatan, yang di Cina disebut sebagai Gingseng dari Selatan.
Kuda laut ini digunakan sebagai tonik untuk memulihkan tubuh dari
keletihan dan kelemahan fungsi ginjal dan sangat baik untuk
memperbaiki kerusakan sistim syaraf.

Kuda Laut (Hippocampus sp.)

Kuda Laut (Hippocampus sp.):


Ikan Unik yang Terancam Karena Khasiatnya

Meskipun bentuk tubuhnya tidak seperti ikan pada umumnya,


bahkan bentuk kepalanya lebih mirip dengan kepala kuda, dan
ekornya mirip dengan ekor monyet karena dapat meliliti bendabenda di sekitarnya, kuda laut termasuk anggota keluarga ikan
(Kelas Osteichthyes, Ordo Syngnathiformes, Famili Syngnathidae).
Cara bergerak kuda laut pun jauh berbeda dari kebanyakan ikan.
Kuda laut jarang berpindah tempat, mereka lebih suka berdiam diri
dengan posisi vertikal dengan cara meliliti benda-benda di
sekitarnya. Apabila harus bergerak, misalnya karena menghindari
predator, kuda laut akan mendorong tubuhnya ke depan dengan
bantuan tenaga dari getaran sirip mungil di punggungnya yang
mampu bergetar hingga 35x per detik.
Kuda laut dapat dijumpai hampir di seluruh perairan dunia, mulai
dari kawasan beriklim tropis hingga beriklim sedang. Habitat kuda
laut terutama di sepanjang pesisir pantai, tepian laut, teluk-teluk
yang dangkal, mendiami tempat-tempat yang banyak terdapat
terumbu karang, hutan bakau, dan padang lamun. Dari sejumlah
species anggota kuda laut, Hippocampus kuda adalah jenis yang
memiliki distribusi paling luas, terutama di sepanjang perairan
tropis Indo-Pasifik. Wilayah persebaran hewan ini ke barat hingga
Selat Inggris, ke timur hingga Kepulauan Hawaii, ke utara hingga
Laut Jepang, dan ke selatan hingga Pantai Australia.
Kuda laut terkenal dengan kemampuan kamuflasenya yang sangat
hebat, yaitu dengan cara mengubah corak tubuhnya sesuai dengan
lingkungan sekitarnya atau menumbuhkan filamen-filamen di
sekujur tubuhnya sehingga tampak menyerupai tumbuhan laut.
Kamuflase ini dilakukan dalam rangka menghindari predator,
mengelabui mangsa, dan selama aktivitas percumbuan. Kuda laut
memiliki kehidupan sosial yang sangat baik; mereka akan saling
memberikan salam satu sama lain ketika bertemu pada pagi hari
dan ketika akan berpisah pada sore hari dengan cara mengubah
warna tubuhnya sesaat ketika berpasangan atau dengan
mengeluarkan suara-suara klik-klik yang dihasilkan oleh
rahangnya.

Keunikan lain dari hewan ini adalah karena pemeliharaan telur dan
anak-anaknya diserahkan kepada individu jantan (paternal). Proses
pemijahan dimulai dengan percumbuan yang tak kalah unik karena
dapat berlangsung selama berhari-hari dengan tarian-tarian dan
perubahan warna yang mengesankan, dan akan diakhiri dengan
perubahan warna individu betina yang menjadi cerah, menandakan
siap memijah. Telur-telur yang dihasilkan oleh si betina akan
disalurkan ke kantung eram (brood pouch) yang dimiliki oleh
individu jantan, dibuahi di dalam kantung tersebut, dan selanjutnya
dipelihara hingga menetas. Selama lebih kurang sepuluh hari kuda
laut jantan akan tampak seperti sedang bunting dan selanjutnya
melahirkan sejumlah kuda laut mungil. Dari 1000 butir telur yang
dihasilkan setiap kali pemijahan, jumlah anakan yang mampu lulushidup hanya sekitar 250-600 ekor saja. Masa pemijahan kuda laut
dapat berlangsung sepanjang tahun, tergantung pada kondisi air,
terutama temperatur. Dalam kondisi yang optimal, pemijahan dapat
terjadi hingga empat kali dalam setahun.
Kuda laut termasuk hewan monogami, yaitu hanya memiliki satu
pasangan saja seumur hidupnya. Apabila pasangannya mati,.
tertangkap, atau hilang, maka pasangan yang tertinggal akan lebih
memilih hidup sendiri, atau apabila memutuskan untuk memiliki
pasangan baru akan menunggu setelah jangka waktu yang sangat
lama. Hal ini menjadi salah satu penyebab lambatnya pertumbuhan
populasi kuda laut di alam, di samping faktor predasi, mortalitas
yang tinggi akibat infeksi ektoparasit, dan perubahan lingkungan
habitatnya. Penangkapan besar-besaran (eksploitasi) oleh manusia
semakin memperburuk kondisi ini.
Selama berabad-abad kuda laut telah dipercaya berkhasiat sebagai
obat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Sebagai
salah satu material dalam TCM (Traditional Chinese Medicine),
pengobatan dan penyembuhan penyakit dengan menggunakan
kuda laut didasari oleh keseimbangan antara yin dan yang.
Berdasarkan kitab pengobatan pada masa Dinasti Ming (13681644), kuda laut berkhasiat untuk memperkuat yang, sehingga
tidak dianjurkan kepada mereka yang mengalami defisiensi ying.
Beberapa penyakit yang konon dapat disembuhkan oleh kuda laut
antara lain: pernyakit kulit, peradangan, gangguan pencernaan,
gangguan pernafasan, gangguan jantung dan sistem peredaran
darah, penyakit syaraf dan gangguan fungsi otak, gangguan hati
dan ginjal, penurunan sistem imun, dan masih banyak lagi.

Di samping sebagai obat, kuda laut juga dikonsumsi masyarakat


sebagai tonik untuk memulihkan kesehatan, menjaga stamina, dan
vitalitas tubuh. Dalam resep pengobatan selama ini, kuda laut dapat
langsung dikonsumsi sebagai bahan makanan (sebagai sayur, lauk
pauk, atau makanan ringan), direbus dalam air atau dicampur
dengan cairan tertentu (biasanya anggur atau arak) kemudian
diminum, difermentasikan, dikeringkan kemudian diserbuk atau
dikemas dalam bentuk butiran pil atau kapsul. Cara yang lebih
modern adalah dengan mengekstraknya sehingga diperoleh saripati
sesuai dengan tujuan pengobatannya.

Penelitian ilmiah yang pernah dilakukan oleh penulis menunjukkan


bahwa pemberian ekstrak kuda laut (Hippocampus kuda Bleeker
1952) dalam dosis tertentu dan kisaran waktu tertentu dapat
meningkatkan spermatogenesis dan memperbaiki kualitas
spermatozoa mencit jantan. Terlihat juga adanya perubahan
perilaku mencit yang menjadi lebih agresif setelah pemberian
ekstrak kuda laut ini. Dari hasil observasi ini diketahui bahwa kuda
laut mempengaruhi sistem reproduksi secara hormonal.

Di dalam penelitian-penelitian biologi, farmasi, dan kedokteran,


mencit (Mus musculus L.), tikus (Rattus norvegicus L.), dan kelinci
(Oryctolagus cuniculus L.) sering digunakan sebagai hewan uji
(penelitian praklinik) karena memiliki struktur dan fungsi organorgan tubuh yang mirip dengan manusia serta memiliki respons
yang juga mirip terhadap pengaruh bahan-bahan atau agen-agen
yang dicobakan. Umur yang singkat, jumlah anakan yang banyak,
dan cara pemeliharaan yang relatif mudah juga merupakan hal-hal
penting yang dipertimbangan oleh para peneliti dalam memilih
hewan uji untuk riset mereka. Saat ini penulis tengah melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai khasiat kuda laut terhadap sistem
reproduksi mammalia jantan dan betina untuk menjawab mitos

yang telah berumur ratusan tahun ini. Penelitian biomedis dan


farmakologi mengenai khasiat kuda laut sebagai obat terhadap
berbagai penyakit dan gangguan fisiologis juga tengah
direncanakan.

Selain dipercaya berkhasiat obat, kuda laut juga dipercaya memiliki


kekuatan magis. Hal ini dibuktikan oleh beberapa kebudayaan yang
masih memegang teguh kepercayaan animisme. Mereka
menyimpan kuda laut sebagai jimat yang diyakini dapat menjaga
kesehatan dan keselamatan, untuk meningkatkan rasa percaya diri,
melindungi harta benda, dan meminta kemakmuran dalam usaha.
Memiliki dan menyimpan kuda laut adalah suatu kebanggaan
tersendiri (prestige). Sedemikian berharganya ikan yang berbentuk
unik ini sehingga masyarakat juga mempergunakannya sebagai
pengganti uang dalam perjudian maupun transaksi jual-beli.
Karena dipercaya memiliki kekuatan medis dan magis seperti
tersebut di atas, maka terjadilah eksploitasi terhadap hewan yang
tergolong mulai langka ini di alam. Permintaan pasar akan kuda laut
kering sebagai bahan baku obat tradisional semakin meningkat dari
waktu ke waktu, bahkan hingga mencapai lebih dari sepuluh kali
lipat selama satu dasawarsa belakangan ini. Selain kuda laut kering,
permintaan akan kuda laut hidup sebagai ikan hias pun meningkat
dengan pesat.
Tak kurang dari 77 negara ikut terlibat dalam perdagangan kuda
laut, termasuk Indonesia. Kenyataan tersebut menyebabkan hewan
yang berpenampilan unik ini memiliki nilai ekonomi yang cukup
tinggi sehingga mendorong terjadinya penangkapan yang intensif
dan tidak terkendali di alam. Tercatat sekitar 24 juta ekor kuda laut
ditangkap di alam setiap tahunnya. Konsumsi kuda laut di wilayah
Asia menempati posisi yang tertinggi, yaitu mencapai 45 ton atau
sekitar 16 juta ekor per tahun. Kondisi ini tentunya mengakibatkan
menurunnya populasi kuda laut secara nyata. Apabila kondisi ini
akan terus berlanjut, diperkirakan dalam waktu dekat ini kuda laut
akan terancam punah. Di perairan Cina, populasi kuda laut telah
berkurang hingga 30 %, di Filipina 70 %, dan di Vietnam tidak
berbeda jauh. Semua penurunan tersebut akibat penangkapan yang
berlebihan dan tidak memperhatikan jenis yang tertangkap, apakah

yang dewasa atau yang masih anakan. Secara umum populasi kuda
laut menurun 25-50 % selama kurun waktu 2-5 tahun.
Hal ini berdasarkan penelitian survey yang dilakukan oleh TRAFFIC,
lembaga yang bertugas memantau perdagangan fauna dan flora di
seluruh dunia. Lembaga nirlaba ini dibentuk oleh WCU (World
Convention Union) yang kini dikenal sebagai IUCN (International
Union for the Conservation Nature) dan WWF (World Widelife
Foundation). Untuk itu, IUCN yang berpusat di Gland, Swiss, ini
mengeluarkan Red Data Book yang berisi daftar fauna dan flora
yang dilindungi, dikenal sebagai Red List. Daftar ini menyatakan
bahwa kuda laut merupakan hewan yang dilindungi dari ancaman
kepunahan, dan dimasukkan ke dalam kategori VU atau
Vulnerable. CITES (The Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora) telah
mendeklarasikan peraturan perihal penangkapan kuda laut sejak
November 2002 dengan toleransi 18 bulan untuk memberi waktu
kepada 165 negara terkait, termasuk Indonesia di dalamnya, untuk
menyebarluaskan kebijakan ini. Para nelayan harus diberi
pengarahan dan pendidikan tentang cara menangkap kuda laut
yang baik, demikian juga kaum pedagang dan masyarakat
pengguna harus diberi pengertian untuk tidak sekedar mengejar
keuntungan dan kepentingan pribadi semata tanpa memperhatikan
kelestarian hewan ini di masa depan.
Selain penangkapan yang berlebihan tersebut, kerusakan dan
musnahnya habitat kuda laut juga merupakan salah satu faktor
penyebab turunnya populasi hewan ini secara global. Penggunaan
jaring trawl, dinamit, dan tuba untuk menangkap ikan, pengambilan
terumbu karang, perusakan hutan bakau, perusakan padang lamun,
pencemaran air laut, dan aktivitas reklamasi pantai merupakan
beberapa aktivitas yang secara tidak sengaja berdampak buruk
terhadap populasi kuda laut di alam. Beberapa negara di Asia,
seperti RRC, Vietnam, dan Indonesia sendiri telah memulai usaha
budidaya pembenihan kuda laut untuk mengurangi ketergantungan
akan kebutuhan kuda laut dari alam. Usaha ini tentu saja dapa
berperan ganda karena di samping untuk menyelamatkan kuda laut
dari ancaman kepunahan sekaligus juga dapat menambah lapangan
kerja baru, dan mengembangkan pasar yang menguntungkan.
Namun demikian, seperti diketahui bersama bahwa kuda laut
sangat rentan terhadap penyakit dan perubahan lingkungan di

habitatnya. Oleh karena itu diperlukan cara penanganan yang


tepat, cepat, dan cermat dalam upaya pembudidayaannya.
Harga kuda laut
Spesifikasi Harga Kuda Laut
Kuda laut
1. Ukuran 100-200 ekor / kg Rp. 750,000,.
2. Ukuran 200 300 ekor /kg Rp. 450,000,.
Di negara cina, dibutuhkan kira-kira 500 kg kuda laut kering sebagai
bahan baku untuk pabrik obat obatan. Di Filipina (Marungas, Jolo
dan Sulu) telah ada budidaya kuda laut secara besar-besaran,
dengan rantai pemasarannya ke Borneo, Singapura dan Hongkong
yang dijual dalam bentuk kering. Di pasaran Tanjungpinang harga
kuda laut kering berkisar antara Rp. 180.000,-sampai dengan Rp.
200.000,- per kg kering(komunikasi pribadi). Nilai kuda laut kering
sangat ditentukan oleh keutuhan kedua belah matanya. Konsumen
terbesar untuk kuda laut kering adalah dari etnis Cina, baik yang
berasal dari singapura maupun lokal.
Dampak negate dr budidaya Kegiatan Budidaya
Kegaitan budidaya didaerah pesisir seperti penggunaan lahan
pesisir untuk pertambakan (misalnya : tambak udang). Dan
kegiatan disektor ini cepat berkembang didaerah pesisir. Dimana
dengan penggunaan air bersih diperlukan dalam kegiatan budidaya,
yang ternyata dapat mencemari lingkungan. Kegiatan budidaya
juga menimbulkan kekhawatiran terhadap perikanan tangkap,
kualitas tanah dan air. Semakin meningktanya potensi pertumbuhn
dan penyebran jenis2 mikrokoagla krn aanya eutrofikasi.

Anda mungkin juga menyukai