Anda di halaman 1dari 3

Penyakit Filariasis ( Kaki gajah ) - bagian I

Filariasis ( penyakit kaki gajah ) adalah


penyakit menular menahun yang disebabkan cacing filaria. Penyakit ini ditularkan oleh berbagai
jenis
nyamuk.
Penyakit kaki gajah ini dapat menyebabkan cacat permanen, stigma sosial, hambatan psikososial
dan
penurunan
produktivitas
kerja
dari
penderita.
Kebanyakan
penderita
menjadi beban keluarga dan negara. Data di Dep.Kesehatan sampai tahun 2004 diperkirakan
ada 6 juta orang yang kena infeksi cacing filaria dan lebih dari 8.243 diantaranya menderita
klinis
kronis
filariasis terutama
didaerah
pedesaan.
Penyebab

yaitu
1.
2.
3.

penyakit

Filariasis di Indonesia disebabkan oleh tiga species cacing filaria


:
Wuchereria
bancrofti
Brugia
malayi
Brugia
timori

Ketiga species cacing tadi mempunyai perioditas tertentu artinya mikrofilarianya berada di darah
tepi pada waktu tertentu saja. Contohnya W.bancrofti bersifat periodik nokturna artinya
mikrofilaria banyak terdapat didarah tepi pada malam hari. Kalau siang hari banyak terdapat di
kapiler
organ-organ
tubuh
seperti
paru-paru,
jantung
dan
ginjal.

Secara umum daur hidup ketiga spesies cacing tersebut tidak berbeda. Daur hidup parasit terjadi
di dalam tubuh manusia dan tubuh nyamuk. Cacing dewasa (disebut makrofilaria) hidup di
saluran dan kelenjar limfe, sedangkan anaknya (disebut mikrofilaria) hidup di dalam sistem
peredaran
darah.
Secara
epidemiologi,
cacing
filaria
dibagi
menjadi
6
tipe
1. W. bancrofti sering ditemukan di daerah perkotaan (urban) seperti Jakarta, Bekasi, Tangerang,
Semarang dan Pekalongan. Cacing filaria ini mempunyai perioditas nokturna dan ditularkan oleh
nyamuk Culex quinquefasciatus yang berkembang di air limbah rumah tangga.
2.

W.bancrofti
tipe
pedesaan
(
rural
).
Cacing filaria ini ditemukan didaerah pedesaan di luar Jawa seperti di Papua dan Nusa
Tenggara
Timur
juga mempunyai perioditas nokturna. Nyamuk yang menularkan adalah nyamuk
Anopheles,Culex
dan
Aedes.
3.
Brugia
malayi
tipe
periodik
nokturna
Mikrofilaria ditemukan di darah tepi pada malam hari. Nyamuk penularnya adalah Anopheles
barbirostis
yang
ditemukan
di
daerah
persawahan.
4.
Brugia
malayi
tipe
supperiodik
nokturna
Mikrofilaria ditemukan di darah tepi pada siang dan malam hari tetapi lebih banyak ditemukan
pada malam hari. Nyamuk penularnya adalah Mansonia spp yang ditemukan di daerah rawa.
5.
Brugia
malayi
tipe
non
periodik
Mikrofilaria ditemukan di darah tepi baik pada malam maupun siang hari. Nyamuk penularnya
adalah Mansonia bonneae dan Mansonia uniformis yang ditemukan di hutan rimba.
6.
Brugia
timori
tipe
periodik
nokturna
Mikrofilaria ditemukan di darah tepi pada malam hari. Nyamuk penularnya adalah Anopheles
barbirostis yang ditemukan di daerah persawahan di NTT, Maluku Tenggara.

============
Seluruh materi (artikel/berita teks dan foto) yang terdapat dalam situs ini bebas dimanfaatkan oleh
individual untuk keperluan referensi dan non-komersial. Bagi Anda yang bermaksud memanfaatkan materi
(artikel/berita teks dan foto) veterinaryclinic-drhkoes.blogspot.com dengan cara
mengutip/menyadur, memproduksi ulang, memperbanyak atau menyebarluaskan sebagian atau seluruh

materi (artikel/berita teks dan foto) yang tercantum di dalam situs ini, wajib mengajukan permohonan via
email: clkoes@gmail.com & harus mencantumkan "Sumber : www.veterinaryclinic-drhkoes.blogspot.com".
All materials (articles/news text and images) contained in this site are free for use by individuals for
reference purposes and non-commercial use. For those of you who intend to use the material (articles/news
text and photos) veterinaryclinic-drhkoes.blogspot.com quoting/adapt, reproduce or distribute part or all of
the material (articles/news text and photographs) are listed on this site will apply via email:
clkoes@gmail.com & should include"source : www.veterinaryclinic-drhkoes.blogspot.com".

http://veterinaryclinic-drhkoes.blogspot.co.id/2011/04/penyakit-filariasis-kaki-gajahbagian-i.html

Anda mungkin juga menyukai