Anda di halaman 1dari 18

PERAWATAN LUKA

OLEH :
JUNIYASKA HARI PRATAMA

PENGERTIAN
Luka adalah terganggunya (disruption)
integritas normal dari kulit & jaringan
dibawahnya yang terjadi secara tiba-tiba atau
disengaja, tertutup atau terbuka, bersih atau
terkontaminasi, superfisial atau dalam.

KLASIFIKASI LUKA
1. Berdasarkan sifatnya

a. Luka akut adalah luka yang sembuh sesuai


dengan periode waktu yang diharapkan atau
dengan kata lain sesuai dengan konsep
penyembuhan luka .
1) Luka akut pembedahan , contoh insisi, eksisi
dan skin graft
2) Luka akut bukan pembedahan, contoh luka
bakar
3) Luka akut factor lain , contoh abrasi,
laserasi, atau injury pada lapisan kulit superfisial

b. Luka kronis adalah luka yang proses


penyembuhannya mengalami keterlambatan
atau bahkan kegagalan. Contoh luka
dekubitus, luka diabetes dan leg ulcer .
2. Berdasarkan kehilangan jaringan
a. Superficial : luka hanya terbatas pada
lapisan epidermis
b. Parsial (partial thickness) luka meliputi
epidermi dan dermis
c. Penuh(full thickness) luka meliputi
epidermis, dermis dan jaringan sub kutan
bahkan juga dengan melibatkan otot,
tendon, dan tulang

3. Berdasarkan stadium

a. Stage 1
Lapisan epidermis utuh, namun terdapat eritema atau
perubahan warna.
b. Stage 2
Kehilangan kulit superficial dengan kerusakan lapisan
epidermis dan dermis, eritema di jaringan yang nyeri
panas, dan edema.
c. Stage 3
Kehilangan jaringan sampai dengan jaringan sub
kutan, dengan terbentuknya rongga (cavity), eksudat
sedang sampai banyak.
d. Stage 4
Hilangnya jaringan sub kutan dengan terbentuknya
rongga yang melibatkan otot, tendon, dan atau tulang.
Eksudat sedang sampai banyak.

4. Berdasarkan mekanisme terjadinya luka

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Luka
Luka
Luka
Luka
Luka
Luka
Luka

Insisi (incised wounds)


memar (contusion Wound)
lecet (Abraded Wound)
tusuk (punctured wound)
gores (lacerated wound)
tembus (penetrating wound)
bakar (Combutsio)

5. Berdasarkan penampilan

a. Nekrotik, (hitam), Eschar yang mengeras


dan nekrotik, mungkin kering atau lembab.
b. Sloughy (kuning), jaringan mati yang
fibrous.
c. Terinfeksi (kehijauan), terdapat tandatanda klinis adanya infeksi seperti nyeri,
panas, bengkak, kemerahan dan
peningkatan eksudat.
d. Granulasi (merah), jaringan granulasi
yang sehat
e. Epitalisasi (pink), terjadi epitelisasi.

PROSES PENYEMBUHAN
LUKA
merupakan suatu proses penggantian
jaringan yang mati/rusak dengan jaringan baru
& sehat oleh tubuh dengan jalan regenerasi .
Fase fase penyembuhan luka :
1. Fase Inflamasi (0-3 hari)
Fase inflamasi adalah adanya respon
vaskuler dan seluler yang terjadi akibat
perlukaan yang terjadi pada jaringan lunak.
Terjadi 2 hal utama pada fase inflamasi yaitu
hemostasi dan inflamasi.

2. Fase proliferasi / rekonstruksi (2-24hari)

Pada fase proliferasi terjadi angiogenesis,


pengisian luka dengan jaringan penyambung
dan penutupan bagian atas luka dengan
jaringan epitel. Jaringan penyambung
(kolagen) disentesa oleh fibroblast dan
dalam prosesnya memerlukan vit B dan C,
oksigen dan asam amino.
3. Fase Remodilling atau Maturasi (24 hari 3
tahun)
Terjadi reorganisasi dan penguatan jaringan
kolagen. Jaringan yang dibentuk
mengandung sedikit melanosit sehingga
bewarna lebih terang.

FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Usia
Infeksi
Hipovolemia
Hematoma
Benda asing
Iskemia
Diabetes
Pengobatan

KOMPLIKASI LUKA
1. Hematoma (Hemorrhage)
2. Infeksi (Wounds Sepsis)

Jenis infeksi yang mungkin timbul antara lain :


Cellulitis merupakan infeksi bakteri pada
jaringan
Abses, merupakan infeksi bakteri terlokalisasi
yang ditandai oleh : terkumpulnya pus (bakteri,
jaringan nekrotik, Sel Darah Putih).
Lymphangitis, yaitu infeksi lanjutan dari
selulitis atau abses yang menuju ke sistem
limphatik. Hal ini dapat diatasi dengan istirahat
dan antibiotik.

3. Dehiscence dan Eviscerasi

Dehiscence adalah rusaknya luka bedah


Eviscerasi merupakan keluarnya isi dari
dalam luka
4. Keloid
Merupakan jaringan ikat yang tumbuh
secara berlebihan.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN LUKA


A. Pengkajian

1. Pemeriksaan kulit
Teknik pemeriksaan Kulit dpt dilakukan melalui metode
inspeksi & palpasi.
a. Melihat penampilan luka (tanda penyembuhan luka)
b. Melihat adanya benda asing atau bahan2
pengontaminasi pada luka mis : tanah, pecahan kaca
atau benda asing lain
c. Melihat ukuran, kedalaman & lokasi luka
d. Adanya drainase, pembengkakan, bau yang kurang
sedap & nyeri pada daerah luka

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko terjadi infeksi berhubungan dengan

kurangnya perawatan pada daerah luka .


2. Nyeri akibat terputusnya kontinuitas jaringan
3. Kerusakan integritas kulit yang berhubungan
dengan :Insisi bedah, Cedera akibat zat
kimia

INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan :
Meningkatkan hemostasis luka
Mencegah infeksi
Mencegah cedera jaringan yang lebih lanjut
Meningkatkan penyembuhan luka
Mempertahankan integritas kulit
Mendengankan kembali fungsi normal
Memperoleh rasa nyaman (mengurangi nyeri)

Rencana tindakan
1. Mencegah terjadinya infeksi dengan cara
menjaga atau mempertahankan agar luka
tetap dalam keadaan bersih
2. Mengurangi nyeri & memperceoat proses
penyembuhan luka dengan cara melakukan
perawatan luka secara aseptik

EVALUASI
1. Evaluasi terhadap masalah luka secara umum dapat

dinilai dari sempurnanya proses penyembuhan luka,


tidak ditemukan adanya tanda radang, tidak ada
perdarahan, luka dalam keadaan bersih & tidak ada
keloid/skiatrik
2. Mengevaluasi penyembuhan luka secara terus
menerus yang dilakukan selama mengganti balutan,
saat terapi diberikan & saat klien berusaha
melakukan sendiri perawatan lukanya
3. Mengevaluasi setiap intervensi yang dilakukan untuk
mempercepat penyembuhan luka & membandingkan
kondisi luka dengan data pengkajian
4. Mencari tahu kebutuhan klien & keluarga tentang
peralatan bantuan tambahan

TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai