NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh
MIFTAKHUL JANNAH
J310111010
PENDAHULUAN
susu
bakteri
asam
laktat
(Streptococcus
yoghurt
mengandung
bahan
yoghurt
kedelai
baku
mempunyai
pembuatan
alasan,
karena
kolesterol,
serta
memiliki
itu
dibuat
yoghurt
dari
susu
kedelai
(Astawan, 2004).
tinggi
media
dan
Sarwono
dapat
(2003),
pembuatan
tepung
menjadi
menyatakan
kedelai
bahwa
diharapkan
TINJAUAN PUSTAKA
Yoghurt
tertentu
2001).
menggunakan
Streptococcus
Lactobacillus
karena
adalah
melalui
penambahan
penstabil,
melalui
aktivitas
Proses
fermentasi
kultur
bakteri
thermophillus
dan
kedelai
terjadi
terdapat
protein
digunakan
sineresis.
menyatakan
bahwa
yang
tinggi
sekitar
kedua
dapat
Cole
oleh
dengan
starter
bulgaricus
pada
Lactobacillus
starter
bakteri
karakteristik
yang
73%.
dipengaruhi
(2006)
oleh
melaporkan
tipe
kultur
penggunaan
starter,
kultur
air
pada
dalam
tiga
dan
proses
merupakan
antar
telah
protein
serta
2004).
pendahuluan
menahan
untuk
molekul
salah
sebagai
pangan
pendahuluan
yang
dimensi
bahan
Penelitian
mengikat
air
air
melalui
satu
interaksi
pembentuk
gel
terbentuk
gel
ini
yang
merata,
direkomendasikan
ini
yoghurt
full
fat
jenis
dan
penelitian
low
fat
dengan
Kacang kedelai
Disortasi
Universitas
Muhammadiyah
Dicuci
penelitian
yaitu
Dikukus 15 menit
Dioven 700C, 24 jam
Diblender
kali ulangan.
Peralatan yang digunakan antara lain
erlenmeyer, magnetic stirrer, sentrifuge,
Water bath, oven, timbangan digital, pH
Analisis
uji
sineresis
yoghurt
soy
flour).
dilakukan
Penghilangan
dengan
sisa
pelarut
0
70 C
dengan
dilakukan
Proses
pemanasan
pembuatan
yoghurt
menggunakan
alat
viskometer,
pencatatan
penurunan
Tepung kedelai
Pati sagu
Glukosa
Aquades
Dicampur
Didinginkan
Masing-masing 5 % bakteri
Strep. thermophillus
& Lac. bulgaricus
Dicampur
Yoghurt kedelai
Tabel 1
Menggunakan GLM-Univariat
Faktor
Signifikansi
0,000
0,015
Interaksi
0,039
tepung
penstabil
dan
jenis
Derajat
keasaman
(pH)
yang
pH
4,48
4,46
4,44
4,42
4,4
4,38
4,36
4,34
4,32
sagu
pada
berbagai
4,37 a
4,37 a
L-P2%
3.
pH
yoghurt
dengan
penambahan pati sagu pada
berbagai konsentrasi.
konsentrasi
Keterangan:
F-P1% : yoghurt full fat dengan sagu 1%
F-P1,5% : yoghurt full fat dengan sagu 1,5%
F-P2% : yoghurt full fat dengan sagu 2%
L-P1% : yoghurt low fat dengan sagu 1%
L-P1,5% : yoghurt low fat dengan sagu 1,5%
L-P2% : yoghurt low fat dengan sagu 2%
4,39 a
Gambar
4,42 b
4,42 b
F-P1%
pati
4,46 c
Full fat
Pati sagu
1%
4,39 + 0,02
pH
Pati sagu
1,5%
4,37 + 0,01
Pati sagu
2%
4,37 + 0,01
Sig.
0,961
Low fat
4,46+0,005c
4,42+0,005b
4,42+0,005b
0,000
berbeda
Atherton
Newlander
L-P2%
pada
nyata
secara
menunjukkan
pH
signifikan,
yang
sama,
dan
setiap
konsentrasi
(1981),
berbeda
laporan
(2007),
Yeganehzad
dkk
Pati sagu 1%
4,39 + 0,02
4,46 + 0,005
Ph
Pati sagu 1,5%
4,37 + 0,01
4,42 + 0,005
Pati sagu 2%
4,37 + 0,01
4,42 + 0,005
0,002
0,007
0,001
yoghurt.
fermentasi
kultur
hidrofilik
konsentrasi
menggunakan
dapat
menyerap
yang
tinggi
air
pada
sehingga
Tabel 5
kecil.
fat
Hasil
uji
GLM-univariat
Sig.
0,893
0,178
pada
Penggunaan
pada
yoghurt
yoghurt
ini
fat
maupun
keduanya
pengaruh
dihasilkan.
low
fat
dan
menunjukkan
terhadap
Hal
interaksi
tidak
ada
keasaman
total,
Signifikansi
0,015
0,264
0,284
low
fat
dengan
penambahan
dan
sagu
yang
F-P1%
pati
F-P1,5%
3,46 b
3,33 ab
3,29 ab
3,26 a
fat.
3,28 a
untuk
3,34 a
mengetahui
kekentalan
maka
F-P1% L-P1% F-P1,5%L-P1,5% F-P2% L-P2%
perlu
perubahan
yoghurt
perubahan
yang dihasilkan,
dilakukan
viskositas
pembahasan
pada
awal,
Penggunaan
pati
sagu
pada
bahwa
tidak
ada
keasaman
total
yang
Faktor
Tabel 6
Keasaman Total Yoghurt yang Diuji
Menggunakan t-tes
Yoghurt
Full fat
Low fat
Sig.
Keasaman
Tabel 7
Nilai Signifikansi Viskositas Yoghurt yang
Diuji Menggunakan GLM-Univariat
yoghurt
Sig. Viskositas
Konsentrasi
penstabil pati sagu
Jenis tepung full fat
dan low fat
Interaksi penstabil
dan jenis tepung
10 detik
30 detik
60 detik
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,534
0,118
0,075
Penambahan
disebabkan
penstabil
pada
Hal
larutan
dan
penambahan
NaOH
0,1
(Atherto
ini
disebabkan
pati
sagu
perbedaan
(F-P2%)
tersebut
menunjukkan
penurunan
meningkat.
dalam
Protein
meningkatkan
konsisten,
pati
yoghurt
sagu
pati
memberikan
tipe
Non-
dan
lemak
efektif
untuk
komponen
dikarenakan
homogen
secara
lemak
yang
susu
berfungsi
Protein
bahwa
menghasilkan
makin
penstabil
tinggi
maka
konsentrasi
makin
tinggi
yang
dilapisi
lemak
gel/pasta
dapat
lebih
kuat
tinggi
konsentrasi
bahan
Viskositas (cP)
900
800
F-
700
F-
600
F-
500
400
L-
300
L-
200
L10
20
30
40
50
60
detik
penelitian
Sumandikan
menunjukkan
bahwa
menghasilkan
viskositas
yang
Hal
yang
oleh
dan
berbeda
konsentrasi
jenis
tepung
Signifikansi
0,000
0,000
0,620
yang
berbeda
pembuatan
yoghurt
pada
(Tabel
9),
fat
dan
low
fat
dengan
pati
yang
ditunjukkan
sagu
terhadap
dihasilkan.
oleh
nilai
Hal
ini
signifikan
Sineresis (%)
70
60
50
40
30
20
10
0
64,97 e
53,79 d
46,91 c
45,07 c
35,75 b
24,2 a
F-P1%
Gambar
L-P2%
Full fat
Low fat
Pati sagu
1%
46,91+2,9c
64,97+2,1e
Sineresis (%)
Pati sagu
Pati sagu
1,5%
2%
35,75+2,5b 24,20+2,6a
d
53,79+3,5
45,07+2,8c
Sig.
tinggi
konsentrasi
0,000
0,000
mengurangi
sineresis
serta
meningkatkan
sifat
(Fennema, 1996).
hidrofilik
protein
secara
antara
(Fennema,
penstabil.yang
menyerap
air.
menyerap
Sumardikan
(2007),
yang
tidak
berbeda
air.
Hal
nyata
tersebut
sesuai
molekul
kasein
1996).
melonggar,
Sineresis
dapat
digunakan
Hasil
untuk
penelitian
semakin
tinggi
menunjukkan
tinggi
penambahan
Spreer
(1998),
bahan
penstabil
bahwa
semakin
meningkatkan
CMC
0,4%.
Menurut
menyatakan
bahwa
berfungsi
untuk
viskositas
serta
dan
Robinson
(1989),
oleh
yoghurt
full
fat
dengan
menyatakan
bahwa
gelatin
mampu
membentuk
ikatan
peptida
dengan
(704,5
cP),
sedangkan
viskositas
tinggi viskositasnya.
4) Konsentrasi
penstabil
pati
sagu
pada
yoghurt
low
fat
dengan
(1998),
lemak
sineresis
dalam
Keogh
yoghurt
dan
dapat
Kenndy
menurunkan
dikarenakan
lemak
resiko sineresis.
DAFTAR PUSTAKA
berbeda.
Level
pH yoghurt
pH
yoghurt
Sumardikan.
2007.
Penggunaan
Carboxymethylcellulose
(CMC)
terhadap
pH,
Keasaman,
Viskositas, Sineresis dan Mutu
Organoleptik. Teknologi pertenakan:
Malang.
Tamime, A. Y. dan R. K. Robinson. 1989.
Yoghurt Science and Technology.
Pergamon press Ltd. London.
Yeganehzad, S., Tehrani, M.M., dan
Shahidi,
F.,
2007.
Studying
microbial,
phisiochemical
and
sensory properties of directly
concentrated probiotic yoghurt.
Frican
Journal
of
Agricultural
Research, 2 (8): 366-369.
Zayas dan Wahyu, T. L. P. 2004.
Pengaruh Penambahan Gelatin
Terhadap Daya Ikat Air,Viskositas
dan Sineresis. Fakultas Peternakan.
Universitas Brawijaya.Malang