Hari/jam
: Senin
Nama kita
Kelas
: 15.00 WIB
Asisten
: 1. Arini Putri
2. Irwansyah
2016
I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dalam era yang serba teknolpogi saat ini, kemajuan bidang pendidikan
sangatlah bertambah dari waktu ke waktu. Kemajuan yang dicapai oleh umat
manusia, baik itu di bidang social, informasi, maupun bidang pendidikan. Salah
satunya dalam makalah ini akan dipaparkan elemen-elemen mekanika fluida yang
memungkinkan kita untuk memcahkan masalah-masalah yang kita temui seharihari yang relative sederhana seperti misalnya aliran melalui pipa, saluran dan
aliran di sekitar bola dan silinder. Aliran-aliran yang kompleks yang biasanya
disebabkan oleh geomtetri-geomtri, yang lebih kompleks tidak akan dipaparkan di
dalam makalah ini.
Aliran air yang memiliki permukaan bebas tanpa tertutup oleh objek
apapun disebut dengan aliran pada saluran terbuka. Saluran terbuka ini meliputi
semua jenis saluran terbuka yang bersifat alami ataupun buatan. Saluran yang
bersifat alami ini bisa merupakan anak sungai di pegunungan, sampai aliran air
bawah tanah yang memiliki permukaan bebas. Dan yang bersifat buatan adalah
saluran drainase bawah tanah, dan lain-lain.
Dalam menentukan bentuk dan dimensi saluran yang digunakan dalam
pembangunan saluran baru maupun dalam kegiatan perbaikan penampang saluran
yang sudah ada, salah satu hal penting yang perlu dipertimbangkan adalah
ketersediaan lahan. Mungkin di daerah pedesaan membangun saluran dengan
kapasitas yang besar tidak menjadi masalah karena banyaknya lahan yang kosong,
namun di daerah perkotaan yang padat tentu saja bisa menjadi persoalan yang
berarti karena keterbatasan lahan.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengukur debit aliran
Dalam perumusan model, dari bentuk saluran di alam yang bersifat heterogen
diarahkan ke bentuk saluran yang lebih sederhana dengan menggunakan
pendekatan-pendekatan secara teoritis dan menghilangkan semua variable
pengikat yang memberikan sedit pengaruh terhadap saluran. Kecepatan vertikal,
diabaikan sehinggat tidak memperhitungkan adanya loncatan hidrolik, gaya
sentrifugasi diabaikan sehingga tidak memperhitungkan adanya arus pusaran,
kemiringan saluran juga dianggap kecil sehingga arah aliran mendekati horizontal.
Sedangkan gaya-gaya fisika yang dihiraukan hanya gaya gravitasi dan gaya
geseran melawan arah arus, dan tekanan hidrostatik. (Soemarto,1999).
Saluran terbuka merupakan saluran dimana air mengalir dengan
permukaan air bebas. Pada semua titik di sepanjangn saluran terbuka, tekanan air
selalu sama. Yang biasanya adalah tekanan atmosfer. Oleh karena itu, aliran di
saluran terbuka harus memiliki muka air bebas, maka aliran ini biasanya
berhubungan dengan zat cair dan umumnya adalah air (Sosrodarsono, 1993).
Analisis aliran melalui saluran terbuka adalah lebih sulit daripada aliran
melalui saluran pipa atau saluran tertutup. Di dalam pipa, tampang lintang aliran
melalui saluran pipa masih tergantung di saluran pipa. Variabel saluran terbuka
misalnya sungai, variable tersebut adalah tampang saluran, kekasaran, kemiringan
dasar, belokan, debit, debit, dan sebagianya. Ketidak teraturan tersebut
mengakibatkan analisis aliran menajdi sangat sulit untuk diselesaikan secara
analitis. Oleh karena itu, untuk menghitung parameter saluran terbuka sebaiknya
digunakan perhitungan empiris. Sampai saat ini, metode empiris masih menajdi
yang terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut (Hanafiah, 2007).
Ditinjau dari mekanika aliran, terdapat dua macam aliran,yaitu aliran
saluran terbuka, dan aliran saluran tertutup. Dua macam aliran tersebut dalam
banyak hal memiliki kesamaan tapi berbeda dalam satu ketentuan penting.
Perbedaan tersebut adalah pada keberadaan permukaan bebas, aliran permukaan
tertutup tidak memiliki permukaan bebas, dikarenakan air yang mengisi seluruh
penampang saluran (Najiyati, 1991).
Tempat dan
Waktu
Praktikum Evapotranspirasi Potensial ini dilakukan di Laboratorium
Teknik Tanah dan Air Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas
Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh, pada hari Senintanggal 28 Maret 2016
pada pukul 15.00 WIB.
3.2.
Cara Kerja
Dipilih saluran terbuka yang alirannya cukup baik.
Ditentukan bentuk saluran.
Diukur parameter-parameter saluran.
Ditentukan jumlah vertical/segmen/bagian.
Ditentukan metode pengukuran yang digunakan.
Diukur kecepatan rata-rata aliran pada setiap segmen/bagian
Dihitung debit total aliran dalam saluran tersebut.
9.
25.
A
16.
1
26.
0,
35.
N
36.
0,
45.
N
46.
0,
55.
4.2.
Analisa Data
24.
3
34.
0,
44.
0,
54.
0,
76.
=0,465 m2 x
0,5 m/s
77.
= 0,232 m3/s
= 0,232 m3/s
= 0,232 m3/s
3
78. Qrerata = 0,232 m /s
79.
80. Perkalian luas segitiga dengan kecepatan rata-rata dititik tiga :
81. Q1 = A x v1
Q 2 = A x v2
Q 3 = A x v3
82.
= 0,465 m2 x 0,2 m/s
= 0,465 m2 x 0,3 m/s
=0,465 m2 x
0,3 m/s
83.
= 0,093 m3/s
= 0,14 m3/s
= 0,14 m3/s
84. Qrerata = (0,093 m3/s + 0,14 m3/s + 0,14 m3/s) / 3 = 0,124 m3/s
85.
86. Debit rata-rata penampang saluran trapesium
87.
tiga)/3
88.
89.
90.
tiga)/3
93.
94.
= 0,433 m/s
95.
96.
97.
4.3.
Pembahasan
98.
36cm
60 cm
1,52
max 0,33
min 0,2
avg 0,26
max 0,56
min 0,46
avg 0,53
max 0,56
min 0,43
avg 0,5
190 cm
372 cm
99.
108. V. PENUTUP
109.5.1. Kesimpulan
110.
trapesium
ini
memiliki
kelebihan
untuk
menampung dan menyalurkan limpasan air hujan dengan debit yang besar,
sifat alirannya bersifat terus menerus dengan fluktuasi (ketidak tetapan/
guncangan) yang relative kecil, dan digunakan di daerah yang cukup untuk
5.2.
lahan.
Saran
111.
10
112.
113.
DAFTAR PUSTAKA
114.
Nova. Bandung.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
11
126.
LAMPIRAN
127.
128.
129.
130.
131.
Titik 2
Titik 3
Titik 1
Max = 0,6
Min = 0,4
A vg = 0,5
36
Max = 0,566
Min = 0,4
Avg = 0,5
0.2 m
0.6 m
1.9 m
3.72 m
5m
TAMPAK DEPAN
Skala 1 : 100
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
11
142.
143.
11