Anda di halaman 1dari 5

METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB I
1.1.

1.2.
I.
Ii.

Iii
1.3.

PEMBUATAN PLANG PROYEK


Nama Proyek
: Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
Kegiatan
: Pengadaan Sarana Dan Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan Tepat Guna
LINGKUP PEKERJAAN
1. Meliputi semua bagian pekerjaan sebagaimana tercantum dalam Dokumen Kontrak,
yaitu meliputi :
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Dam Parit
A.
Pekerjaan Pas. Batu Belah
B.
Pekerjaan Jembatan
Pekerjaan Lain Lain
BAHAN DAN PERALATAN
1. Diutamakan produksi yang disetujui Oleh Perencana / Pemberi Tugas, dan Konsultan
Pengawas.
2. Uraian jenis dan mutu bahan tersebut sesuai dengan rencana yang tertuang dalam
kontrak

No.
1
2
3
4
5

Nama Alat
Stamper
Molen
Pompa Air
Water Pass
Peralatan keselamatan kerja lapangan

1.4.

METODE PELAKSANAAN

1.4.1.

PEKERJAAN PERSIAPAN

Jumlah
Minimum

Satuan

1
1
1
1
LS

Unit
Unit
Unit
Unit
Set

Perataan Tanah Dan Pengukuran


1. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, PT. Rumah Lembah Selaku Pelaksana Pekerjaan
membersihkan lahan pekerjaan terlebih dahulu dari rumput, alang-alang dan kotoran lainnya untuk
mempermudah pengukuran dan penentuan As serta lantai bangunan.
2. PT. Rumah Lembah Selaku Pelaksana Pekerjaan membentuk muka tanah dimana bangunan
berdiri diatasnya, Perataan tanah disesuaikan dengan gambar rencana.
3. PT. Rumah Lembah selaku Pelaksana Pekerjaan menyediakan tenaga pelaksana dan peralatan
yang diperlukan dalam pengukuran dan pemasangan bouwplank.
4. Ketepatan letak bangunan diukur dan ditempatkan sesuai dengan gambar rencana (Site Plan),
papan bouwplank minimal tebal 2 cm dari kayu kls II yang sudah diserut bagian atasnya dan
menempel pada tiang kayu kaso ukuran 5/7 cm.
1

Dalam pelaksanaan pemasangan papan bouwplank benar-benar dibuat sedemikian rupa


sehingga bagian permukaan atas papan betul-betul rata dan siku dengan yang lainnya.
Pekerjaan Papan Nama Kegiatan
PT. Rumah Lembah Selaku Pelaksana Pekerjaan membuat dan memasang Papan Nama Kegiatan
dengan ukuran 1.20x0.75 m dengan konstruksi tiang dari kayu ukuran 8/12 cm dan Bahan Flexsi /
Digital Printing, yang isinya sesuai dengan petunjuk Direksi Lapangan.
Pekerjaan Bongkaran
PT. Rumah Lembah Selaku Pelaksana Pekerjaan membongkar bagian-bagian bangunan yang ada /
rusak untuk di bangun kembali diantaranya, bongkaran pagar, bongkaran keramik meja daging dan
bongkaran tembok untuk d buat pintu baru.
Penyediaan Air Kerja Dan Listrik Kerja
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, PT. Rumah Lembah Selaku Pelaksana Pekerjaan
mempersiapkan Air Kerja dan Listrik untuk keperluan pelaksana selama pekerjaan berlangsung.
Pekerjaan Dewatering
Karena Bangunan Air yang tentunya di bangun di lokasi yang berair (ada airnya), sedngkanuntuk
membangunan mulai bangunan dasar tentu akan terganggu dengan adanya air yangada/ air tanah/ air sungai. Oleh
karena itu diperlukan bangunan tambahan dan atau alatbantu untuk mengeringkan rencana lokasi
bangunan. Bangunan bantu bisa bermacam- macam, mungkin suatu bangunan turap; bangunan
cofferdam; bangunan saluran pengelakdan tentunya pompa barangkali diperlukaan
1.4.2.

PEKERJAAN PASANGAN BATU BELAH

1. Pekerjaan galian tanah lumpur endapan


Pekerjaan tanah.
Galian tanah dikerjakan pada semua galian pondasi dan galian saluran. Kedalaman galian
disesuaikan dengan gambar dan pada saat pekerjaan pondasi akan dilaksanakan keadaan galian
benar-benar dalam keadaan kering.
Urugan tanah kembali kelubang pondasi/ galian saluran hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan
dari Konsultan Pengawas, setelah dilakukan pemeriksaan pekerjaan, pasangan pondasi/batu kali
dilaksanakan lapis demi lapis sehingga padat.
Sisa tanah bekas galian pondasi dapat dipergunakan untuk mengurug ketinggian lantai, kekurangannya
dapat diambil dari luar lokasi pekerjaan.
Tanah yang akan dipergunakan untuk urugan harus bersih dari kotoran/humus dan harus diambil dari
lokasi yang disetujui oleh konsultan pengawas.
Dalam pelaksanaan pekerjaan urugan, harus dilakukan lapis demi lapis dan harus dipadatkan dengan
baby roller/stamper.
Sebelum dilakukan pengurugan, pada bagian tanah yang akan diurug harus dikupas terlebih dahulu
sesuai kedalaman yang ada pada perencanaan.

Pekerjaan Urugan Pasir


Urugan pasir harus dilaksanakan dibawah aanstamping batu kali setebal 5 cm, dibawah semua lantai
dan rabat beton setebal 5 cm.
Urugan pasir harus dipadatkan dengan cara disiram air.
2. Pekerjaan pasangan batu belah
Konstruksi bangunan air mungkin bahannya utamanya terdiri dari sebagian besar pasanganbatu , maka
diperlukan pekerjaan batu dengan spesinya adalam volume yang besar.Mungkin karena diperlukan
suatu bentuk yang tidak bisa terbuat dari tanah, maka harusdilakukan dengan bahan batu dan spesi.
Dalam proyek ini pasangan batu yang digunakan yaitu 1 : 4 (Siar Rata)
3. Pekerjaan beton bertulang
Bahan yang dipergunakan
1) Portland Cement (PC)
PC yang dipergunakan dari jenis menurut peraturan Portland Cement Indonesia 1972/NI-2.
Semen sampai ditempat pekerjaan dalam kondisi baik, serta dalam kantong-kantong semen asli
dari pabrik dan 1 macam jenis produksi dalam negeri, biasanya dipergunakan semen semutu
merk Tiga Roda atau semutu merk Holcim.
Semen tersimpan dalam gudang yang kedap air dan berventilasi baik, disimpan diatas lantai
setinggi 20 cm.
2) Agregate (pasir beton, kerikil/batu pecah )
Agregate halus dan kasar dapat dipergunakan agregate alami atau buatan asalkan memenuhi
persyaratan PBI 1971 ( NI-2). Agregate tidak boleh mengandung bahan yang dapat merusak beton
dan tulangan terhadap karat, untuk itu pelaksana memberikan contoh-contoh terlebih dahulu
untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas.
3) A i r
Air untuk campuran dan pemeliharaan beton dari air bersih dan tidak mengandung zat-zat yang
dapat merusak beton, air tersebut memenuhi persyaratan sesuai dengan Tata Cara Pembuatan
Rencana Campuran Beton Normal SNI 03-2834-1992.
4) Besi Beton Tulangan
Besi beton/tulangan yang dipergunakan dari besi beton dengan mutu U-24, dimana disyaratkan
kekuatan tegangan tarik yang diijinkan tidak boleh kurang dari 1400 kg/cm2. Apabila baja tulangan
oleh Konsultan Pengawas diragukan kualitasnya, maka diperiksa dilembaga Penelitian Bahan
Bangunan atas biaya pelaksana. Ukuran besi beton/tulangan disesuaikan dengan gambar kerja,
penggantian dengan diameter lainnya hanya diperkenankan atas persetujuan Konsultan
Pengawas.
5) Bekisting (acuan)
Bahan bekisting atau acuan dapat dipergunakan papan kayu kelas III yang kering dengan tebal 3
cm, pemasangan acuan (bekisting) rapih dan kaku setelah beton dibongkar membentuk bidang
yang rata dan pada saat pengecoran diusahakan air semen tidak keluar. Tiang-tiang penyangga
(perancah) dari kayu dolken balok kayu kelas III.
b.

Macam Pembetonan.
3

1)

Plat Balok 15/25, plat lantai t : 12, balok salk 8/12

2)

Beton tumbuk dan rabat beton sekeliling bangunan dipergunakan dengan campuran 1 pc :
3 ps : 5 kr t = 7 cm.

c.

Pelaksanaan Pengecoran Beton

1)

Pelaksanaan pengecoran beton dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari


Konsultan Pengawas secara tertulis.

2)

Sebelum dicor seluruh bekisting dibersihkan dari kotoran dan disiram hingga
permukaannya basah seluruhnya dan sengkang tidak boleh melekat pada bekisting, untuk
itu agar dibuatkan beton decking tebal 1,5 cm.

3)

Pengadukan, pengangkutan, pengecoran dan perawatan beton dilakukan sesuai dengan


ketentuan yang disyaratkan SNII 03-2834-1992, terutama yang diperhatikan adalah :
a) Pengadukan semua beton diusahakan dengan menggunakan mesin pengaduk
(beton molen).
b) Pemadatan beton diusahakan dengan menggunakan beton triller (mesin penggetar).

4)
d.

1.4.3.

Pembongkaran bekisting (acuan) serta perancah dilaksanakan apabila umur beton telah
cukup, sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam PBI 1971.
Pekerjaan Plesteran
1)

Sebelum diplester bidang dinding dibasahi terlebih dahulu sampai jenuh, agar adukan
dapat melekat dengan baik.

2)

Untuk pekerjaan plesteran dinding bata dipergunakan adukan 1 pc : 4 ps.

3)

Untuk plesteran beton dipergunakan 1 pc : 3 ps, setelah dipermukaan beton yang akan
diplester dikasarkan terlebih dahulu dan disiram dengan air semen.

4)

Semua pekerjaan plesteran dikerjakan dengan teknik sempurna, bidang-bidangnya rata,


tegak lurus/siku terhadap bidang lainnya kemudian diaci atau dihaluskan permukaannya
dengan digosok sampai licin. Agar didapat bidang plesteran yang rata permukaannya
maka dalam pelaksanaanya pelaksana menginstruksikan kepada tukang batu agar
membuat kepalakepala plesteran disetiap bidangnya.

PEKERJAAN JEBATAN

Yang dimaksud bangunan jembatan adalah bangunan persilangan antara jalan dan sungai/ saluran
yang memberi akses kendaraan bisa lewat dengan aman melintas/ menyeberang sungai/ saluran.
Bangunan jembatan biasanya merupakan bangunan bambu yang disusun melintang sungai dengan
fungsi utamanya pengubung jalan yang dipisahkan oleh sungai, kerangka baja, pelat beton, pelat
beton yang ditumpu beberapa balok ( balok baja/ beton T ), tergantung besar bentangnya. Untuk
proyek ini jembatan yang dibangun berupa jembatan bambu dengan diemeter 10.
1.4.4.

PENYERAHAN PEKERJAAN

PT. Arsitektur Independen Konsultan Selaku Pelaksana Pekerjaan menyelesaikan semua bagian
pekerjaan yang tertera dalam Gambar-gambar, RAB dan Syarat-syarat, sehingga pekerjaan dapat
diterima dengan baik.
Pada saat pekerjaan akan diserah terimakan untuk pertama kalinya, PT. Rumah Lembah Selaku
Pelaksana Pekerjaan menyerahkan :
1.
2.

Foto-foto pelaksanaan pekerjaan.


Laporan pertanggung jawaban sesuai Kontrak
4

Bersama-sama dengan Konsultan Pengawas, meneliti dan mencatat bagian-bagian pekerjaan yang
belum sempurna untuk segera diperbaiki dalam masa pemeliharaan.

Anda mungkin juga menyukai